Hari ini, SMA Golden Master mengadakan ujian masuk khusus bagi para siswa yang mendaftar.
Ujian khusus tersebut, memiliki sistem tim yang terdiri dari 4 orang dalam satu tim.
Setiap tim di tempatkan pada Area yang berbeda, untuk meminimalkan banyak tim yang bertemu dalam satu Area.
Tim yang kalah dalam pertarungan, akan dinyatakan gugur, dalam ujian masuk khusus tersebut.
Terdapat 40 tim yang masuk di ujian masuk khusus tersebut.
Bila tersisa 20 tim, maka ujian masuk khusus dinyatakan selesai, dan semua tim yang tersisa, dinyatakan lolos dan diterima di SMA Golden Master.
[Saat ini]
Jin tergabung dalam satu tim bersama Takeshi, Sakura dan Ayaka.
Pada awalnya, Jin dan Takeshi berseteru, karena tidak ingin bersama dalam satu tim, hingga mereka disergap oleh tim lainnya saat sedang bertengkar.
Pada akhirnya, Jin dan Takeshi memutuskan untuk bekerjasama mengalahkan tim yang menyerang mereka.
"Rencana serangan balik, dimulai....." seru Jin.
Kemudian Jin memisahkan dirinya dari timnya sendiri, sesuai dengan rencana yang mereka bentuk.
[Beberapa menit yang lalu]
Jin dan teman satu timnya sedang menyusun rencana, untuk mengalahkan tim lawan.
"Rencana seperti apa, yang kamu pikirkan, Jin?" tanya Ayaka.
"Beritahu aku, apa saja Elemen yang kalian kuasai" tanya Jin kembali.
"Aku bisa menggunakan Elemen Air dan Alam, Jin" jawab Ayaka.
"Aku bisa menggunakan Elemen Air, Angin dan Petir, Jin" jawab Sakura.
"Kalau aku, kau sudah mengetahuinya kan, aku bisa menggunakan Elemen Petir, Air dan Api" jawab Takeshi.
"Memangnya kenapa kamu bertanya pada kami, Jin?" tanya Sakura.
"Karena dengan mengetahui Elemen yang dikuasai oleh teman satu tim merupakan salah satu bagian dari rencanaku" jawab Jin.
"Apa hubungannya Elemen yang dikuasai oleh kami, dengan rencana yang kamu pikirkan, Jin?" tanya Ayaka.
"Hubungannya sangatlah penting, Ayaka" jawab Jin.
"Kalau begitu.... Apa rencanamu, Jin?" tanya Ayaka.
Kemudian Jin menjawab.....
"Dalam rencana yang aku bentuk, aku akan menjadi umpan, untuk memancing tim lawan"
"Sakura dan Ayaka, kalian harus menunggu di tempat yang akan aku beritahukan, akan ku beri sinyal untuk menyerang tim lawan"
"Sedangkan Takeshi, akan melemahkan lawan dengan serangan terkuatnya"
"Apa bila rencananya gagal, aku ingin kalian langsung membantuku untuk melawan bersama dalam sebuah tim"
"Kalian mengerti...."
[Kembali ke saat ini]
Jin sedang mencari keberadaan tim yang menyerang mereka sebelumnya.
"Di mana mereka..... Aku harus cepat menemukan mereka semua" batin Jin selama mencari keberadaan tim lawan.
Dalam sesaat, ada sebuah serangan dari Elemen Api, yang di tujukan pada Jin.
"Oh ya..... oh ya..... Sepertinya ada kelinci yang tersesat" ujar salah satu dari anggota tim yang menyerang Jin.
"Tanpa aku cari pun, kalian malah muncul secara langsung di depanku ya" balas Jin.
"Berani juga kau, berlari sendirian tanpa teman satu timmu" ujar salah satu dari mereka.
"Kalau kalian bisa, tangkaplah aku" ujar Jin untuk memprovokasi tim lawan. Kemudian Jin melarikan diri, untuk memancing tim lawan.
"Cepat kejar dia!!!" ujar salah satu dari mereka.
Kemudian terjadi kejar kejaran antara Jin dengan tim lawan.
Jin dikejar sambil menghindari serangan beruntun dari tim lawan.
"Baguss.... rencana berjalan dengan lancar, aku harus tetap seperti ini sampai di tempat yang sesuai dengan rencana" batin Jin.
Semuanya berjalan dengan lancar, sampai akhirnya, ada salah satu anggota dari tim lawan yang menyadari rencana milik Jin.
"Sepertinya ada yang aneh..... Kenapa dia malah seolah olah sedang memancing kami ke suatu tempat" pikir salah satu dari mereka.
"Hey kalian semua, apakah kalian sadar, jika kita sedang dipancing ke suatu tempat?" tanya salah satu dari mereka yang bernama Ban.
"Sepertinya kamu benar, Ban. Kita sedang dipancing olehnya" jawab salah satu yang lainnya bernama Gar.
"Sepertinya kita harus memberinya pelajaran, Gar, Ban" ujar salah satu yang lainnya bernama Kir.
"Bagaimana menurutmu, Kapten?" tanya mereka bertiga.
"Aku setuju dengan kalian, kita harus menghajar dia" jawab Ketua tim lawan.
[Beberapa saat kemudian]
Teman satu tim Jin sedang menunggu Jin datang.
Namun, sudah 20 menit berlalu sedangkan Jin belum muncul juga.
"Kenapa Jin lama sekali ya, Ayaka?" tanya Sakura.
"Aku juga tidak tahu, Sakura. Bagaimana kalau kita mencari Jin" jawab Ayaka.
"Kamu benar, kita harus mencari keberadaan Jin. Aku sangat khawatir dengannya" ucap Sakura.
"Ayo kita cari Jin, Sakura" ujar Ayaka. Sakura hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil membalas "Ayo".
[Di tempat Takeshi]
"Kenapa Jin lama sekali sih, aku sudah capek menunggunya" batin Takeshi.
Kemudian Takeshi mendengar sebuah keributan yang tak jauh dari tempatnya.
"Suara apa itu?" tanya Takeshi dalam hatinya.
Sesaat setelah itu, Takeshi langsung menghampiri sumber dari suara yang dia dengar sebelumnya.
Ternyata suara tersebut berasal dari pertarungan antara Jin melawan empat orang tim lawan sendirian.
"Dasar Jin bodoh, pantas saja dia tidak sampai sampai, rupanya rencana kami sudah ketahuan" umpat Takeshi.
Di tempat yang berbeda, Sakura dan Ayaka sampai bersamaan dengan datangnya Takeshi.
"Kenapa Jin malah menyerang mereka sendirian, apakah rencana kita sudah ketahuan" ucap Sakura.
"Masa bodoh dengan pertanyaanmu itu, kita harus membantu Jin dengan segera, Sakura" Ujar Ayaka.
"Kamu benar Ayaka" balas Sakura. Kemudian mereka berdua segera pergi untuk membantu Jin.
[Beberapa saat kemudian]
Sakura, Ayaka dan Takeshi, datang dan membantu Jin secara bersamaan.
"Jangan khawatir Jin, aku dan Ayaka sudah datang" kata Sakura.
"Lho, kalian berdua juga datang?. Tepat sekali, kita berempat harus bertarung sebagai tim, sekarang" ujar Takeshi.
"Takeshi?, kau datang juga ternyata, aku kira kau tidak peduli dengan Jin" ucap Sakura.
Takeshi menaikkan alisnya dan tatapannya sangat tajam, dia sangat marah dan berkata "Apa kau bilang.... bukankah seperti itu rencananya, kalau Jin tidak datang juga, kita harus segera mencarinya. Aku sama sekali tidak peduli dengannya".
"Maaf maaf, kita harus segera selesaikan ini" Sakura meminta maaf.
"Sakura.... Ayaka.... Takeshi.... kalian datang kepadaku" Jin sangat bersyukur, karena teman satu timnya datang tepat waktu.
"Jangan melamun, Jin. Cepatlah bangun dan bantu kami" kata Takeshi. Jin hanya menganggukkan kepalanya dan kemudian berdiri kembali.
"Mari kita kalahkan mereka dengan segera" seru Takeshi. Semuanya menjawab "Baik" secara bersamaan.
Sementara itu, tim lawan sudah mempertimbangkan hal ini sebelumnya.
"Ban.... Kir.... Kalian urus kedua perempuan itu, biar aku dan Gar yang menghadapi dua orang yang lainnya" kata kapten dari tim lawan.
"Baik, Kapten" jawab anggota timnya. Tak lama setelah itu, pertarungan pun terjadi.
Sakura melawan Kir, sedangkan Ayaka yang melawan Ban.
Takeshi berhadapan dengan Gar, sedangkan Jin melawan sang kapten dari tim lawan.
Mereka berempat mampu melawan lawan mereka masing masing, tanpa ada masalah.
Namun, sang kapten dari tim lawan berhasil menyerang Jin dengan menggunakan Elemen Solar miliknya.
"Tunggu, ada apa ini.... Kenapa dia bisa menggunakan Elemen Solar" Jin bertanya tanya dalam pikirannya.
"Tunggu dulu.... Sepertinya aku pernah melihat wajahnya, tapi siapa dia" Jin terus bertanya dalam pikirannya.
"Kau tidak apa apa Jin, apa kamu terluka" tanya Sakura yang masih terus melawan lawannya.
"Aku tidak apa apa Sakura, yang lebih penting, fokuslah pada pertarunganmu saat ini" jawab Jin.
"Kau lengah sekali Jin, bisa bisanya kau terkena serangan barusan" ejek Takeshi.
Kapten dari tim lawan tersenyum tanpa alasan, dan berkata "Sudah saatnya kalian semua berhenti menahan diri, Kir.... Ban.... Gar....".
"Tunggu, apa maksudnya?" tanya Jin dalam hatinya.
Kir, Ban dan Gar pun ikut tersenyum saat mendengar perkataan kapten mereka. Mereka bertiga pun menjawab "Itulah perintah yang kami tunggu tunggu darimu, Kapten".
Tepat setelah perkataan itu, sebuah serangan dari Elemen Api yang cukup besar yang dilancarkan oleh tim lawan.
Serangan tersebut berhasil memberikan luka yang cukup fatal, pada anggota tim Jin.
Jin yang tak bisa berbuat apa apa, hanya dapat merasa bersalah, karena tak dapat melindungi anggota timnya sendiri.
"Tunggu, apa yang kalian perbuat pada anggota timku" teriak Jin pada tim lawan.
"Tidak juga, kami hanya sedang menunjukkan kekuatan kami yang sebenarnya pada kalian" balas sang kapten dari tim lawan.
"Tch, serangan apa barusan itu" ujar Takeshi.
"Heeehhh, kau masih bisa bangkit juga ya, hebat sekali kau" balas Gar.
Kemudian Jin baru saja menyadari sesuatu, "Tunggu, jangan jangan kalian berempat adalah...." kata Jin.
"Yap, kau benar, namaku adalah Kira, anak dari Elements Master No.27 negara Petir. Kalian berempat bukanlah tandinganku" balas Sang kapten dari tim lawan.
"Pantas saja aku merasa seperti pernah melihatmu" ujar Takeshi sambil menahan rasa sakit.
"Akhirnya sekarang aku mendapatkan lawan yang pantas" lanjut Takeshi.
"Oh, kau mau melawanku?, cobalah kalau kau bisa" ujar Kira.
"Tentu saja aku bisa, untuk apa memangnya aku bertarung" seru Takeshi.
"Jangan Takeshi, jangan lawan dia, kau tidak akan bisa melawannya" kata Jin.
"Jangan remehkan aku Jin, akan aku kalahkan dia, apapun yang terjadi...."
[6 Menit kemudian]
Takeshi terbaring dan tak bisa bangkit dengan kekuatannya kembali. Sakura pingsan di depan mata Jin.
Kondisi tim Jin sedang tidak baik baik saja saat kalah dari kelompok Kira.
Namun, Jin berdiri tatapan yang kosong dan amarah yang sangat besar di dalam hatinya.
Keluar sebuah kobaran Api, akibat dari amarah milik Jin.
Jin yang tak bisa menggunakan Elemen Api, secara tiba tiba dapat mengeluarkan kekuatan Elemen Api, sangatlah misterius.
Api tersebut semakin membesar dan terus membakar area sekitar mereka.
"Takkan aku maafkan perbuatan kalian terhadap anggota timku" ucap Jin yang sedang dimakan oleh amarahnya sendiri.
"Sekarang akan aku tunjukkan pada kalian kekuatanku....."
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments