[SMA Golden Master]
Terjadi peningkatan jumlah siswa yang diterima di Golden Master.
Hanya sedikit siswa yang menyadari penambahan itu, sampai datangnya salah satu guru di Golden Master yang bernama Kazuki.
Sambil berjalan ke arah para siswa, guru Kazuki berkata "Baiklah para siswa sekalian, sekarang saatnya untuk kalian menghadapi ujian masuk yang sebenarnya".
"Tunggu, apa yang sebenarnya sedang terjadi" pikir Jin.
"Ada apa ini", "Apa maksud bapak, tentang ujian yang sebenarnya", "Apa maksudnya itu".
Pertanyaan demi pertanyaan terus dilontarkan oleh para siswa yang diterima.
Guru Kazuki hanya menjawab satu, yaitu "Kalian semua akan melewati ujian masuk khusus, untuk menentukan seberapa pantas kalian diterima di sini".
"Ujian masuk itu akan dimulai 2 jam lagi, kalian akan diarahkan menuju tempat ujian yang dimaksud, dan di sanalah kalian akan diberitahu seperti apa peraturannya" lanjut guru Kazuki.
Semua siswa yang diterima hanya diam dan mendengarkan saja, lalu mengikuti instruksi dari guru Kazuki.
[Tempat ujian masuk khusus]
"Karena kalian semua sudah berkumpul, saya akan menjelaskan peraturan ujian masuk khusus ini" kata guru Kazuki.
Kemudian guru Kazuki menjelaskan bagaimana peraturan dalam ujian khusus tersebut.
Peraturannya adalah:
1) 160 Siswa yang ada akan dibagi ke dalam sebuah tim beranggotakan 4 orang.
2) Setiap tim, akan ditempatkan di area yang berbeda sebelum dimulai.
3) Setiap tim harus bertarung dengan tim yang lainnya, apabila bertemu.
4) Ujian akan dinyatakan selesai, apabila telah tersisa 80 orang.
5) Semua siswa diperbolehkan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melawan tim yang lainnya.
6) Siswa yang bertarung dilarang memberikan luka yang sangat besar pada anggota tim lawannya.
"Itu saja peraturan ujian khusus ini. Sekarang saya akan membagi kalian dalam beberapa kelompok, mengerti" kata guru Kazuki.
"Mengerti" jawab semuanya.
Kemudian pembagian tim pun dilakukan.
Jin berada dalam satu tim dengan Sakura, Takeshi dan perempuan yang bernama Ayaka.
[Tempat dimulainya tim Jin]
"Tunggu dulu, kenapa aku harus satu tim denganmu hah" ujar Takeshi yang tidak ingin satu tim dengan Jin.
"Harusnya aku yang bilang begitu, Takeshi" balas Jin.
"Sombong sekali kau, Jin" ujar Takeshi.
"Kau juga sama, Takeshi" balas Jin.
Jin dan Takeshi terus berseteru tanpa mempedulikan teman satu tim yang lainnya.
"Sudahlah, kalian berdua jangan bertengkar" ucap Sakura yang ingin menengadahi perseteruan itu.
"Kau diam saja" ujar Jin dan Takeshi secara bersamaan.
"Huuuuhhh..... Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi" kata Ayaka.
Kemudian Ayaka menggunakan Elemen Alamnya untuk mengikat Jin dan Takeshi yang terus berseteru.
"Tu- tunggu, apa ini, lepaskan aku" ujar Takeshi.
"Lepaskan..... Lepaskan......" ujar Jin yang berusaha untuk melepaskan ikatannya.
"Aku akan melepaskan kalian, jika kalian berhenti bertengkar" balas Ayaka.
"Sudahlah, lepaskan saja aku, jangan dia" ujar Takeshi.
"Jangan lepaskan Takeshi, lepaskan saja aku" ujar Jin.
"Kalian berdua ini ya, menyebalkan sekali" Ayaka semakin marah dan menguatkan ikatannya.
"Sudahlah, kamu lepaskan saja mereka, Ayaka" kata Sakura.
"Kamu diam saja Sakura, mereka memang harus diikat seperti ini" balas Ayaka.
"Sudah sudah, kamu tenangkan dirimu dulu, Ayaka" ucap Sakura untuk membujuk Ayaka.
"Baiklah Sakura, akan aku lepaskan mereka" kata Ayaka.
Tepat sebelum Jin dan Takeshi dilepaskan ikatannya, ada sebuah serangan Elemen Api yang menyerang kelompok Jin.
Tanpa disadari, ternyata kelompok itu sudah mengawasi kelompok Jin dalam waktu yang cukup lama.
Jin dan kelompoknya menerima luka kecil dari serangan tersebut.
"Wah wah, kalian malah bertengkar saat ada tim lain yang mengawasi ya" ujar salah satu anggota tim lawan.
Sambil menahan rasa sakit, Takeshi membalas "Siapa kalian hah, beraninya mengganggu urusanku".
"Kau itu bodoh atau bagaimana sih, tidak menyadari adanya musuh" ujar salah satu dari mereka.
"Kaauuu...." Takeshi kesal dengan ejekan dari tim lawan.
"Akan ku habisi kau...." amarah Takeshi semakin memuncak.
"Sudahlah Takeshi, jangan ceroboh melawan mereka sendirian" ucap Jin untuk menahan Takeshi.
"Kamu diam saja Jin, jangan menggangguku" ujar Takeshi.
"Kalian masih saja bertengkar ya, kalau begitu....." ujar salah satu dari mereka yang kemudian diikuti oleh serangan [Hembusan Api].
Ayaka dengan sigap menyelamatkan Jin dan Takeshi, menggunakan Elemen Alam miliknya dan segera kabur dari lawan.
"Cih, kabur ya, penakut sekali mereka" umpat salah satu dari mereka.
[Lokasi tim Jin]
"Kenapa kita kabur, harusnya sudah aku habisi mereka semua" ujar Takeshi.
"Kabur adalah pilihan terbaik, kalau tidak kabur, kita akan kalah dengan mudah melawan mereka" balas Ayaka.
"Itu benar, kita harus menyusun rencana untuk melawan mereka" sambung Sakura.
"Kali ini, aku setuju dengan mereka berdua, Takeshi. Kita memang harus menyusun rencana" Jin setuju dengan Sakura dan Ayaka.
"Apa kau bilang, kita harus punya rencana untuk melawan mereka" Takeshi semakin bersikeras untuk maju sendirian.
"Harus ku akui, kali ini kita memang harus bekerjasama, Takeshi" ucap Jin.
"Apa!!!, kita harus bekerjasama, aku tidak setuju dengan itu" Takeshi semakin menolak pendapat teman satu timnya.
"Kalau kau sangat ingin menang, aku mohon, bekerjasamalah dengan kami, Takeshi" saran Ayaka.
"Baiklah, kali ini aku akan bekerjasama dengan kalian" Takeshi setuju dengan teman satu timnya, walaupun masih merasa kesal.
"Tapi..... Harus aku yang menyelesaikan mereka semua, itulah syarat dariku ini" ujar Takeshi.
"Baiklah, aku terima saranmu, Takeshi. Sekarang, mari kita susun rencananya" kata Ayaka.
"Rencana seperti apa, yang akan kita lakukan" tanya Sakura.
"Aku punyai usul, maukah kalian mendengarkannya" jawab Jin.
"Apa rencana mu, Jin" tanya Ayaka.
Kemudian Jin memberitahu rencananya, pada teman satu timnya.
"Apa kau serius Jin, menjalankan rencana itu" tanya Sakura.
"Aku serius, Sakura. Karena itulah rencana terbaik, yang aku pikirkan sendiri" jawab Jin.
"Bagaimana menurut kalian?" tanya Jin.
"Bukan rencana yang buruk, aku setuju denganmu, Jin" jawab Takeshi.
"Aku juga setuju, Jin" jawab Ayaka.
"Baiklah, mari kita jalankan rencananya, kalian semua" Ucap Jin sambil bangun dari tempat duduknya.
"Yoo..... Kau harus bisa, Jin. Itu karena aku lebih mengenal mu, lebih dari siapapun" ujar Takeshi dengan senyuman dan kepalan tangan ke arah Jin.
"Huh, kau sekali ya, Takeshi" kata Jin sambil membalas kepalan tangan Takeshi, dengan senyuman berseri di wajahnya.
"Hebat juga kalian, mau bekerjasama" sahut Ayaka.
"Itu benar, aku kira kalian memang tidak bisa akrab sedikit pun" sambung Sakura.
"Sakura.... Ayaka.... Jangan remehkan kami berdua, kami tidak selemah itu lho" ucap Jin.
"Baiklah Jin, mari kita tunjukkan kerjasama kita pada lawan kita" ujar Takeshi.
"Kau benar Takeshi, mari kita tunjukkan kekuatan kita berdua" balas Jin.
Jin dan Takeshi pun beradu kepalan, sebelum dimulainya rencana mereka berempat.
Jin membuka rencana dengan satu kalimat.
Kalimat itu adalah "Baiklah, dengan begini, rencananya..... dimulai...."
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments