Bertahan Demi Biyu

Apa itu kebahagiaan? Gaitsa tidak pernah benar-benar menanyakan atau mencarinya. Tapi sejak malaikat kecil yang tawa dan suaranya membuat seluruh rasa lelah hilang juga hatinya menghangat, Gaitsa tahu tentang menjadi bahagia.

Tidak ada yang lebih indah selain melihat wajah bayinya setelah lelah bekerja seharian. Biyu semakin bulat hari demi hari. Ia juga mulai menyeret tubuh menggunakan tangan saat tengkurap dan melanglang buana. Gaitsa harus menyingkirkan semua benda keras di sekitar apartement dan memasang karpet tebal.

"Cintanya Mama belum mandi, ya?" Gaitsa mengendus leher Biyu setelah menerima anak itu dari salah satu perawat di tempat penitipan. Biyu tertawa ketika wanita itu menciumi lehernya gemas.

"Mamanya Biyu menjemput lebih awal hari ini, jadi Biyu harus pulang juga."

Gaitsa menoleh ketika perawat itu memberi pengertian dengan sangat lembut pada gadis kecil yang berdiri di sampingnya. Gaitsa berjongkok dan mengelus surai hitam gadis kecil yang sepertinya berusia empat tahun.

"Besok Biyu ke sini lagi, kan?" tanya gadis kecil itu, menatap Gaitsa dengan netra coklat jernih yang mengingatkannya pada seseorang.

"Iya dong, besok Kakak bantu jaga Biyu lagi, ya?"

Gadis kecil itu langsung tersenyum lebar dan mengangguk. "Mama juga akan bantu jaga Biyu," katanya penuh semangat.

Gaitsa tidak mengerti kenapa anak yang berada di tempat penitipan berkata ibunya akan ikut membantu menjaga, tapi tetap tersenyum lembut dan mengangguk.

"Ibunya adalah psikolog anak yang baru di sini."

Wanita itu membulatkan bibir mendengar penjelasan singkat salah satu perawat. Gaitsa tersenyum dan sekali lagi melambaikan tangan Biyu pada para perawat di tempat penitipan sebelum membawa bayi itu pulang.

Hari ini Gaitsa memang izin untuk pulang lebih cepat karena harus pergi membeli kebutuhan Biyu. Sibuk dengan urusan pengadilan membuatnya lupa membeli kebutuhan pokok anaknya.

"Aghheghbwababa!"

Gaitsa tidak bisa menahan tawanya mendengar celoteh riang Biyu sepanjang mereka berkeliling supermarket. Bayi enam bulan itu terus berteriak dan tertawa setiap kali Gaitsa mengambil sesuatu.

"Biyu suka dengan warna-warnanya? Nanti kita beli mainan untuk Biyu juga, yang warnanya banyak!" ujar Gaitsa seraya mendorong troli berisi belanjaan ke kasir, membiarkan putranya menjawab dengan celoteh lain.

Wanita itu membawa putranya ke istana bola di lantai lima setelah meminta agar barang-barangnya dikirim langsung ke apartement. Gaitsa meletakkan Biyu di antara bola-bola kecil berbagai warna yang membuat bayi itu penasaran. Netra coklat jernih Biyu terbuka lebar dengan setiap bola dengan warna berbeda, juga pada anak-anak lain yang ikut menenggelamkan diri.

Gaitsa tidak ingat pernah pergi ke tempat bermain seperti ini dengan orang tuanya. Sebenarnya ia bahkan lupa bagaimana wajah Ayah dan Ibu kandungnya sendiri. Mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas saat Gaitsa masih berusia enam tahun.

Wanita bersurai hitam itu mengeluarkan ponsel dan mengabadikan banyak momen. Semua senyum, tawa serta celoteh tidak jelas Biyu membuatnya sangat bahagia. Kenangan itu akan selalu tersimpan di hatinya, tapi menyimpan dalam bentuk foto dan video juga sangat penting. Ia tidak tahu berapa lama akan hidup dan terus sehat. Tidak ada yang tahu tentang kematian dan takdir lainnya.

Gaitsa hanya harus berusaha untuk hidup dengan baik. Bekerja secukupnya, tidur secukupnya dan selalu makan teratur, menjaga pola hidup sehat demi umur yang panjang agar bisa terus bersama putranya.

Ia akan membuat Biyu benar-benar tidak kekurangan suatu apa pun. Gaitsa akan melakukan segalanya demi melindungi anaknya.

"Kamu tidak butuh Papa, kan?"

***

Gaitsa ingin mengutuk semua hal yang terjadi dalam hidupnya. Kenapa takdir terus saja membuatnya kesulitan? Wanita itu mengepalkan tangan erat, tidak tahu harus menyalurkan emosinya ke mana.

Baru saja, Direktur perusahaan tempat wanita itu bekerja memberi pengumuman bahwa Dewara Grup sudah mengakuisisi tempat itu. Dengan kata lain ia menjual perusahaan dan seluruh karyawan di dalamnya.

Bagaimana bisa? Perusahaan ini masih baik-baik saja hingga kemarin, lalu bagaimana tiba-tiba diambil alih oleh perusahaan besar dengan alasan hampir pailit?

"Jangan terlalu tertekan. Aku sudah membicarakan hal ini dengan pihak Dewara Grup. Kalian tidak akan kehilangan pekerjaan atau jabatan selama masih bekerja dengan baik. Gaji kalian juga tidak akan tiba-tiba dikurangi. Dan yang paling penting perusahaan ini jatuh di tangan yang tepat sebelum benar-benar bangkrut."

Gaitsa baru mengetahui bahwa sebagian uang perusahaan digelapkan oleh manajer umum yang melarikan diri semalam. Tapi tetap saja ... bukankah aneh tiba-tiba dikhianati dan dibantu oleh Dewara Grup?

Padahal baru sebulan sejak wanita itu menikmati hasil sidangnya dan hidup damai bersama Biyu. Memikirkan tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan Dewara Grup membuatnya merasa bebas dan bahagia. Gaitsa juga tidak bisa mengundurkan diri karena perjanjian kerja yang ia tanda tangani setahun lalu.

Kenapa hidupnya seperti ini? Padahal Gaitsa selalu jadi orang baik. Ia tidak pernah iri atau berpikir melakukan kejahatan. Gaitsa adalah orang yang benar-benar hidup dalam garis lurus. Sejak dulu yang dilakukannya adalah belajar, sekolah, les, bekerja, makan, tidur, lalu belajar lagi, pergi ke berbagai tempat les lagi, selalu begitu.

Jadi kenapa semua hal yang terjadi di hidupnya sangat menyebalkan? Tidakkah ia mendapat balasan dari semua sikap patuh dan baiknya? Satu-satunya kejahatan yang pernah ia lakukan adalah membuat Ravendra kesal karena harus berdebat dengan orang asing di tempat parkir, meletakkan paku di jalan yang akan dilalui pria itu dan menyebabkan ban mobilnya kempes, juga membuat sebuah kecelakaan lalu lintas yang berujung pada perdebatan panjang.

Tapi dari semua hal yang membuat Ravendra kesal itu, tidak ada satu pun orang yang terluka? Pria itu hanya kehilangan sedikit waktu hingga hampir ketinggalan penerbangan dan menandatangani berkas yang disodorkan Gaitsa dengan cepat. Apa itu benar-benar bisa disebut kejahatan? Sepertinya tidak!

Wanita itu masih memikirkan berbagai kemungkinan untuk keluar dari perusahaan. Uangnya cukup untuk membayar denda karena melanggar kontrak, tapi bagaimana ke depannya?

Gaitsa sudah memisahkan penghasikannya dari jual beli saham di berbagai tempat untuk pendidikan Biyu. Tidak mungkin menggunakan uang itu. Tapi bagaimana ia bisa menghadapi Dewara Grup yang berbahaya?

Ia masih berharap bahwa perusahaan ini hanya menjadi salah satu dari sekian banyak anak perusahaan Dewara Grup dan tidak akan sering dikunjungi orang-orang pusat. Ravendra tidak mungkin memiliki waktu untuk berkeliling melihat-lihat perusahaan ini di tengah kesibukannya sebagai Presdir.

"Presdir Dewara Grup akan segera tiba."

Atau sepertinya salah! Gaitsa menelan ludah mendengar kedatangan pria yang merupakan mantan suaminya. Benar-benar tidak lucu. Ia kembali menjadi pelayan Dewara Grup.

Haah ... untungnya teman-temannya di perusahaan tidak pernah tahu bahwa suami yang meninggalkannya setelah malam pertama adalah Presdir Dewara Grup. Selama sidang, hakim tidak pernah menyebutkan nama suaminya atas permintaan Gaitsa, dengan alasan hatinya terluka setiap kali mendengar nama pria itu.

Tidak ada yang penasaran dengan nama mantan suaminya juga. Bagi mereka yang kebanyakan sudah menikah dan sedang merencakan pernikahan, pria seperti itu tidak pantas dikenal namanya. Gaitsa bersyukur setidaknya untuk satu hal, bahwa di perusahaan ini ia tidak sendiri. Ia bukan asisten pribadi sang Presdir, bukan anak yang mendapat beasiswa hingga harus selalu menunduk rendah. Gaitsa memasuki tempat ini sebagai orang biasa.

Meski tentu saja ia berterima kasih pada Presdir sebelumnya yang membuatnya memiliki pengalaman serta pendidikan yang sangat baik. Tapi rasa syukur itu sudah ia perlihatkan kepada Presdir Dewara Grup sebelumnya dengan mengerjakan banyak sekali hal untuk perusahaan.

Ia bahkan menikah demi membantu Ravendra mendapatkan hak penuh atas Dewara Grup.

Gaitsa sudah melakukan segalanya, tapi kenapa ia masih harus berakhir melayani Dewara Grup?

Gaitsa hanya dapat mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

Ya, demi Biyu, ia akan mencoba bertahan.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat ge😘

2025-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Status
2 Mulai Sekarang, Kita Hidup Berdua
3 Tidak Berubah Pikiran
4 Hasil Sidang
5 Bertahan Demi Biyu
6 Pak Presdir
7 Sentuhan Kecil
8 Aku Ibunya!
9 Mimpi Masa Lalu
10 Bayi yang Ditolak
11 Fakta Aneh yang Terungkap
12 Hal-hal yang Disembunyikan
13 Ingatan Asing
14 Dua Fakta Berbeda
15 Pastikan Tidak Terjadi Skandal!
16 Kembali Diperbudak Pekerjaan
17 Sebuah Nama
18 Skandal yang Terungkap
19 Istri Rahasia Presdir
20 Proposal Dadakan
21 Konferensi Pers
22 Panggilan Video
23 Main
24 Kejutan!
25 Lukisan
26 Wanita Itu
27 Pegawai Baru
28 Gaitsa
29 Direktur Baru
30 Tentang Laporan
31 Sebuah Kisah
32 Bisikan di Antara Kebisingan
33 Pekerjaan Baru
34 Malaikat Pembuat Teh
35 Gara-gara Kopi
36 Kabar
37 Hal Tak Terlupakan
38 Kejadian di Depan Pintu
39 Mencari Ravendra
40 Hanya Ada Satu
41 Zhian
42 Duka Seorang Ibu
43 Ayah Kandung Zhian
44 Bersama Yasa
45 Seorang Ibu
46 Penderitaan Seorang Ibu
47 Bayangan di Balik Bayangan
48 Semakin Rumit
49 Sakit
50 Mimpi
51 Kediaman Zaidan
52 Cemburu
53 Nyonya Erena
54 Rumah
55 Trauma
56 Pesta Penyambutan
57 Firasat
58 Peringatan
59 Sapaan Hangat
60 Tentang Dia
61 Di Balik Layar
62 Tentang Rindu
63 Pulang
64 Seorang Ayah
65 Tuan Putri
66 Keluarga Ardian
67 Reuni
68 Cerita
69 Keluarga Lengkap
70 Mimpi Buruk
71 Pagi di Kediaman Zaidan
72 Menelpon Gaitsa
73 Kembali Pada Rutinitas
74 Bicara
75 Menjenguk Erika
76 Foto
77 Wanita Iblis
78 Obrolan Tengah Malam
79 Keputusan Erika
80 Pertemuan
81 Dari Hati ke Hati
82 Teman
83 Nona Eirin
84 Kecewa
85 Hukuman
86 Perasaan Tidak Nyaman
87 Melepas Rindu
88 Amplop Tanpa Nama
89 Alasan
90 Bertamu
91 Kekhawatiran Tak Berguna
92 Bab Kehidupan
93 Keegoisan dan Cemburu
94 Sebuah Panggilan
95 Kekasih Seseorang
96 Bukan Sinetron
97 Hadiah
98 Boneka Kelinci
99 Mimpi Tak Penting
100 Diskusi
101 Masalah yang Berputar
102 Rencana yang Gagal
103 Double Date
104 Kenyataan Pahit
105 Situasi Rumit
106 Jalan-jalan Sore
107 Bagian Takdir
108 Taman Bermain
109 Surat Kaleng
110 Find Me
111 Ingatan yang Hilang
112 Skandal Kedua
113 Gangguan
114 Pesan dari Erika
115 Potongan Ingatan
116 Hilang
117 Gadis Kesayangan
118 Berlari
119 Bukan Matahari
120 Jawaban Anda Benar
121 Ingatan Masa Kecil
122 Sebuah Janji
123 Alasan Agar Berdua
124 Tamu Tengah Malam
125 Dei
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Sebuah Status
2
Mulai Sekarang, Kita Hidup Berdua
3
Tidak Berubah Pikiran
4
Hasil Sidang
5
Bertahan Demi Biyu
6
Pak Presdir
7
Sentuhan Kecil
8
Aku Ibunya!
9
Mimpi Masa Lalu
10
Bayi yang Ditolak
11
Fakta Aneh yang Terungkap
12
Hal-hal yang Disembunyikan
13
Ingatan Asing
14
Dua Fakta Berbeda
15
Pastikan Tidak Terjadi Skandal!
16
Kembali Diperbudak Pekerjaan
17
Sebuah Nama
18
Skandal yang Terungkap
19
Istri Rahasia Presdir
20
Proposal Dadakan
21
Konferensi Pers
22
Panggilan Video
23
Main
24
Kejutan!
25
Lukisan
26
Wanita Itu
27
Pegawai Baru
28
Gaitsa
29
Direktur Baru
30
Tentang Laporan
31
Sebuah Kisah
32
Bisikan di Antara Kebisingan
33
Pekerjaan Baru
34
Malaikat Pembuat Teh
35
Gara-gara Kopi
36
Kabar
37
Hal Tak Terlupakan
38
Kejadian di Depan Pintu
39
Mencari Ravendra
40
Hanya Ada Satu
41
Zhian
42
Duka Seorang Ibu
43
Ayah Kandung Zhian
44
Bersama Yasa
45
Seorang Ibu
46
Penderitaan Seorang Ibu
47
Bayangan di Balik Bayangan
48
Semakin Rumit
49
Sakit
50
Mimpi
51
Kediaman Zaidan
52
Cemburu
53
Nyonya Erena
54
Rumah
55
Trauma
56
Pesta Penyambutan
57
Firasat
58
Peringatan
59
Sapaan Hangat
60
Tentang Dia
61
Di Balik Layar
62
Tentang Rindu
63
Pulang
64
Seorang Ayah
65
Tuan Putri
66
Keluarga Ardian
67
Reuni
68
Cerita
69
Keluarga Lengkap
70
Mimpi Buruk
71
Pagi di Kediaman Zaidan
72
Menelpon Gaitsa
73
Kembali Pada Rutinitas
74
Bicara
75
Menjenguk Erika
76
Foto
77
Wanita Iblis
78
Obrolan Tengah Malam
79
Keputusan Erika
80
Pertemuan
81
Dari Hati ke Hati
82
Teman
83
Nona Eirin
84
Kecewa
85
Hukuman
86
Perasaan Tidak Nyaman
87
Melepas Rindu
88
Amplop Tanpa Nama
89
Alasan
90
Bertamu
91
Kekhawatiran Tak Berguna
92
Bab Kehidupan
93
Keegoisan dan Cemburu
94
Sebuah Panggilan
95
Kekasih Seseorang
96
Bukan Sinetron
97
Hadiah
98
Boneka Kelinci
99
Mimpi Tak Penting
100
Diskusi
101
Masalah yang Berputar
102
Rencana yang Gagal
103
Double Date
104
Kenyataan Pahit
105
Situasi Rumit
106
Jalan-jalan Sore
107
Bagian Takdir
108
Taman Bermain
109
Surat Kaleng
110
Find Me
111
Ingatan yang Hilang
112
Skandal Kedua
113
Gangguan
114
Pesan dari Erika
115
Potongan Ingatan
116
Hilang
117
Gadis Kesayangan
118
Berlari
119
Bukan Matahari
120
Jawaban Anda Benar
121
Ingatan Masa Kecil
122
Sebuah Janji
123
Alasan Agar Berdua
124
Tamu Tengah Malam
125
Dei

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!