BAB 4

"Atlas, lo mikir apa sih? Gue dah jumpa solusi untuk masalah lo."

Atlas tersadar dari lamunannya, sedari tadi Alvan memanggilnya tapi Atlas tidak mendengar apapun karena ia sibuk dengan ingatannya saat kecil.

Atlas menatap Alvan yang setia tersenyum sumringah seakan menemukan harta karun.

"Solusinya adalah pacar palsu."

Itu bukan solusi, tapi itu malah menambah beban masalah untuk Atlas. Banyak harus Atlas sembunyikan jika adanya pacar palsu. Mulai dari hubungannya dengan Rose yang tidak boleh terungkap, sampai surat perjanjian, akting di depan keluarga, dan berpura pura bersikap mesra. Atlas sangat tidak tahan.

"Gak, gue bisa mengorbankan hubungan gue dengan Rose." Rose selama ini menaruh kepercayaan penuh pada Atlas dan Atlas tidak ingin merusak kepercayaan itu.

"Ada banyak keuntungan yang lo dapatkan melalui pacar palsu. Pertama, hubungan lo dengan Rose bakal aman, lo tinggal bilang ke dia kalo pacar palsu ini hanya sementara sampai di siap untuk ke jenjang yang lebih serius. Kedua, lo gak akan di paksa ke KUA sama Tante Leona. Ketiga, lo gak perlu kencan buat sampai dua tahun lamanya." Alvan menarik napas setelah berbicara cukup panjang.

Ide jenius Alvan kali ini mampu membuat dirinya sendiri bangga. Kapan lagi ia menemukan ide sebrilian ini. Kalau saja tadi Tante Leona tidak meneleponnya tidak mungkin Alvan menemukan ide pacar palsu.

"Alvan kamu bujuk Atlas ya supaya dia mau sama Liora."

"Maksud Tante?"

"Tante itu setujunya Atlas pacaran dengan Liora, dia gadis yang baik."

"Tapi tan-"

"Tante akan kasih kamu bonus kalau kamu berhasil."

"Saya usahakan Tante."

Sekali dayung dua pulau terlampaui, Alvan dapat bonus dari Leona sekaligus menemukan solusi untuk Atlas juga.

"Ini satu satunya solusi supaya lo bisa tetap pacaran dengan Rose secara diam diam sampai dua tahun kedepan. Dari pada lo harus nikah kontrak." Lanjut Alvan berusaha meyakinkan Atlas, ayolah bonus dari Tante Leona sangat menggiurkan.

Atlas tampak berpikir seperti Atlas mulai setuju dengan pemikiran Alvan bahwa pacar palsu adalah satu satunya solusi terbaik untuknya.

Tapi Atlas tak ingin jika suatu saat nanti Rose mengetahuinya dan berakhir hubungan keduanya renggang. "Tapi, Rose harus tahu tentang hal ini."

Alvan kembali memutar otak. "Bukankah Rose sibuk untuk persiapan syuting film barunya?"

Benar, Rose tidak bisa dihubungi. Atlas saja tidak akan diperdulikan jika Rose sedang syuting. Rose bisa bisa merajuk jika Atlas mengganggunya.

Atlas hanya bisa memahami karena ia tahu menjadi artis terkenal adalah cita cita Rose sejak kecil.

"Sampai tiga bulan ke depan Rose sibuk syuting. Pacar palsu di tunda juga selama itu."

Alvan melongo, tidak ini tidak boleh terjadi. Bagaimana pun secepatnya Atlas harus memperkenalkan Liora sebagai pacarnya di hadapan keluarga besar.

"Selama itu juga lo akan kencan buta?" Tanya Alvan.

Atlas tersenyum miring, ia tidak akan kencan yang hanya membuang buang waktunya saja. "Ada lo yang akan menggantikan posisi gue untuk kencan."

"Gak bisa, secara semua gadis gadis itu sudah pasti mengenal lo kecuali yang tadi karena dia nolak lo tadi."

Atlas memijat pelipisnya ada apa dengan Alvan yang memaksanya untuk punya pacar palsu. "Lo kenapa Alvan?"

Alvan mundur sedikit, ia mengatakan perasaan dalam dirinya mencoba untuk mengingat apapun yang menjadi kelemahan Atlas di keluarga Harley selain Leona.

"Gue hanya khawatir, karena lo harus membawa pasangan di pertemuan keluarga besar Minggu ini. Tuan besar sudah menyampaikan hal itu pada tante Leona." Syukurlah ada tuan Abraham, kakek Atlas yang bisa Alvan jadikan pancingan.

"Oke, gue setuju." Atlas ingat dirinya tidak boleh kalah dari pada sepupunya, yaitu Kevin. "Lo bantu gue untuk mencari gadis yang cocok buat jadi pacar palsu gue."

Atlas ingin Alvan saja yang mengurus hal ini, biar nanti Atlas hanya perlu memilih satu gadis dari beberapa orang yang Alvan Carikan. Tapi sahutan Alvan mengejutkan Atlas.

"Kenapa susah, gadis tadi cocok banget untuk jadi pacar palsu lo. Gue gak perlu mencari gadis lain di luar sana." Atlas mendelik, tidak Liora tidak cocok menjadi pacar palsunya. Ia tidak bisa berakting jika bersama Liora.

"Gak, cari gadis lain."

"Liora gadis yang paling cocok. Pertama, dia cantik, putih, mulus, menarik, sesuai untuk menjadi pacar lo. Kedua, Liora sepertinya dekat dengan Tante Leona. Ketiga, sudah pasti tante Leona setuju kalo lo pacaran dengan Liora." Poin poin yang Alvan jelaskan terlihat masuk akal, Tapi Atlas tetap pada pendiriannya.

Hingga terjadi perdebatan antara kedua pria itu. Alvan yang terus memaksa Atlas dan Atlas yang masih saja menolak keras. "Gak bisa, gue gak mau."

"Percaya sama gue Atlas, dia gadis yang cocok. Kalo lo jadikan dia pacar palsu sudah pasti Tante Leona akan setuju dan dia gadis yang bisa menjaga rahasia."

Atlas berpikir sejenak, apakah bisa jika ia berpura pura pacaran dengan Liora. Bukan hal yang sulit, tapi saat tadi Atlas menatap manik indah milik Liora hatinya bergetar. Atlas merasa ia pernah melihat mata indah milik Liora. Atlas juga merasa ia mengenali gadis itu.

Ia tidak ingin hubungan pura pura dengan Liora nanti akan membawa masalah dalam hidupnya.

Tapi penjelasan Alvan sangat masuk akal, jika gadis yang ia pilih adalah Liora maka semuanya akan berjalan dengan sangat lancar.

"Oke, gue setuju."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!