Bab 3

MAZEA POINT OF VIEW:

🐰🐰🐰

Ini jam pelajaran ketiga, kami semua mengikuti kelas agama islam. See, aku melihat sekeliling tapi tidak ada cowok gila bernama Jo kemarin.

Apa dia bukan seorang muslim? Dilihat dari nama nya sih bukan, apa dia seorang nasrani? Sepertinya sih begitu, apa sekarang dia sedang mengikuti kelas agama di ruangan lain.

Aku memang muslim tapi bukan muslim yang terlalu taat sampai harus memakai hijab. Aku hanya muslim biasa yang lebih bersifat nasionalis. Tapi aku tetap melaksanakan sholat lima waktu dan tetap bisa mengaji ala kadar nya.

Aku ijin untuk ke toilet sebentar ketika semua siswa sibuk menghafalkan beberapa surat pendek yang ada di dalam Alquran.

Dengan santai nya aku melenggang menyusuri beberapa lorong sampai di halaman belakang sekolah. Dan lihatlah apa yang ku temukan, aku melihat Jo sedang memanjat pagar tembok yang begitu tinggi.

Dia benar benar bisa berada di atas situ? Apa dia punya kekuatan super milik spiderman? Apa di telapak tangannya ada jerat rumah laba laba. Dengan cepat aku memotret ulahnya yang sedang berada di atas pagar dan siap melompat keluar.

Dia menoleh ke belakang dan berhenti melompat karena melihatku yang sedang mengambil gambar nya.

“Hey, apa yang kamu lakukan?” tanya nya mengerutkan kening.

“Hanya mengambil gambarmu,” sahutku.

“Bukan nya kamu sedang pelajaran, kenapa mengikutiku sampai kesini?”

“Iseng saja, aku akan menyerahkan fotomu ke guru BK,” sahutku.

“Jangan macam macam, ini terakhir kali nya aku pindah sekolah,” kata nya kesal sambil melompat ke bawah dan berjalan pelan di sampingku.

“Bukan nya ini juga waktu nya pelajaran untukmu,” kataku.

“Ku mohon hapus fotoku,” kata nya sambil mengusap wajah nya.

“Baiklah, setelah ku serahkan foto ini ke bu Eva pasti langsung ku hapus,” kataku sambil berlari meninggalkannya menuju ruang BK.

Dia berlari mengejarku dan sampailah aku di ruang BK. Aku menceritakan seluruh kejadian secara detail pada Bu Eva. Jonathan duduk dengan mengusap wajah nya frustasi di sampingku.

“Jelaskan Jo!” kata Bu Eva.

Jonathan hanya diam saja sambil menundukkan kepala nya.

“Kamu bukan muslim kan?” Tanya Bu Eva.

“Bukan,” sahut nya.

“Tapi kami sudah menyiapkan guru agama Kristen untukmu, ruangan juga sudah tersedia,” sahut Bu Eva.

“Saya bukan Kristen,” sahut Jo.

“Apa katholik?” Tanya Bu Eva.

“Bukan,” jawab nya singkat.

“Lalu apa agamamu? Hindu atau budha?” Tanya Bu Eva heran.

“Saya Atheis,” jawab nya yang membuat kami berdua menganga tak percaya.

Aku benar benar bertemu dengan cowok gila di sini. Dia bahkan tidak mempercayai lima agama yang ada di Indonesia. Atheis adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa dewi.

“Jangan bercanda jo! Apa orangtuamu nasrani?” Tanya Bu Eva.

“Ya, orangtua saya nasrani, tapi bukan berarti saya harus nasrani juga kan, bu? Setiap jiwa memiliki hak untuk memilih,” sahut Jo.

“Tapi ini Indonesia Jo, Indonesia ini Negara berketuhanan. Bahkan ada di sila pertama pancasila, ketuhanan yang maha Esa,” kata bu Eva.

“Bahkan pejuang Indonesia dulu tidak semua nya berketuhanan kan, bu? Pasti ada beberapa orang yang juga atheis,” sahut Jo.

“Tapi kan kita sudah merdeka dan ada pancasila sebagai pemersatu bangsa, sama saja kamu meremehkan sila pertama dari pancasila, besok akan ku panggil orangtuamu. Ini masalah nya sudah jauh karena menyangkut kepercayaan Jo, kalau memang tidak bisa diperbaiki maka akan kami kembalikan kamu ke orangtuamu,” kata Bu Eva.

“Apa arti nya saya akan dikeluarkan dari sekolah ini?” Tanya Jo.

“Jika kamu masih belum meyakini ada nya Tuhan,” sahut Bu Eva.

“Itukan masalah hati, Bu. Bahkan orangtua tidak bisa mengubah hati saya,” kata Jo.

“Kalau begitu kita selesaikan besok bersama orangtuamu,” kata Bu Eva.

“Jangan panggil orangtua saya, Bu,” sahut nya cepat.

“Kenapa?” Tanya Bu Eva sambil memainkan bolpoin nya.

“Saya tidak mau mengecewakan mereka lagi. Ini terakhir kali nya saya pindah sekolah,”

“Lalu?”

“Saya akan ikut kelas agama Kristen sesuai agama yang tertera di ijasah saya sebelum nya,” sahut nya.

Kami berdua berjalan menuju kelas tanpa suara, selalu saja kami bertemu di waktu yang tidak tepat dengan masalah yang di luar nalarku.

“Apa kamu tidak percaya jika Tuhan itu ada?” tanyaku memberanikan diri.

“Hem…” jawab nya menggantung.

“Kenapa bisa begitu? Meskipun orangtuamu nasrani, pasti mereka akan menjelaskan padamu jika Tuhan itu ada,” kataku.

“Apa kamu bisa menjelaskan padaku seperti apa wujud Tuhan,” sahut Jo.

Sekarang aku hanya diam mencoba mencari jawaban. Tapi aku hanya siswa SMK dengan pengetahuan agama yang cukup minim juga. Hanya seorang muslim yang jauh dari kata taat. Sesekali aku menggaruk kepalaku untuk mencari jawaban di otakku.

“Apa kamu pernah melihat pesawat terbang di atas langit?” tanyaku.

“Ya,”

“Apa menurutmu pesawat itu terbang dengan sendiri nya tanpa ada yang mengendalikan?”

“Tentu saja ada pilot di dalam nya,”

“Apa kamu melihat pilot nya dari bawah sini?” tanyaku.

“Tidak,”

“Anggap saja Tuhan sekarang juga sedang mengendalikan kita meskipun kita tidak sedang melihatbnya,” sahutku.

Dia hanya diam mencoba mencerna setiap kata dariku. Semoga dia cukup pintar untuk mencerna perumpamaan sederhana yang ku berikan.

“Begini contoh sederhana nya, proses terjadi nya semua makhluk di dunia ini pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk meciptakan diri nya sendiri kan? Coba kamu lihat kursi taman itu, pasti ada yang membuat nya. Kemudian dinding itu, pelapis nya, atap nya bahkan lantai nya, tidak ada satupun yang ada di ruangan ini muncul dengan spontan atau secara kebetulan. Mereka dibuat oleh pencipta mereka, termasuk aku dan kamu pasti ada yang menciptakan,” kataku mencoba mencari contoh paling sederhana.

Dia menatapku tajam cukup lama dan itu membuatku sedikit gugup. Ehm… Aku berdehem untuk menetralkan suasana.

“Seperti nya kita harus kembali ke kelas, setelah ini pelajaran produktif. Kamu tidak mau dikeluarkan dari sekolah ini kan?” tanyaku.

“Sebenarnya aku punya segala nya, di keluarkan dari sinipun aku masih bisa mencari sekolah lain lagi,” sahut nya.

“Jangan sombong, aku benci orang sombong,” kataku kesal.

Seenaknya saja dia mengukur segala nya dengan duniawi.

“Aku bukan ingin menyombongkan diri, tapi itu fakta nya,”sahut Jo.

“Terserah,” kataku berlalu meninggalkan nya, aku benci omong kosong nya. Dia tetap mengimbangi langkahku.

“Kalau kamu bisa sekolah di sini, kenapa kamu waktu itu harus mencari angkutan?” Tanya nya.

“Sudah ku bilang bukan urusanmu,” sahutku ketus.

“Bukankah kamu tau semua tentangku tadi, kenapa kamu tidak ingin memberitahu tentangmu?”

“Asal kamu tau saja ya, aku tidak pernah ingin tau tentangmu. Aku tau tentangmu karena tidak sengaja. Dan apa kamu pikir aku bisa dekat dengan sembarang orang? Saling mengetahui bukan berarti dekat, dan dekat bukan berarti teman,” kataku.

" Dasar es batu,” celetuk nya.

Seketika aku menoleh pada nya.

“Tidak bisakah kamu sedikit meleleh?” Tanya nya lagi.

“Es batu??? Berani nya kamu, ” tanyaku kesal.

“Lalu aku harus memanggilmu apa? Es krim? Es krim terlalu lembut untukmu, setidak.nya es krim masih lembut meskipun dia dingin. Es tube kali ya?” kata Jo masih sibuk menyebutkan beberapa jenis es.

“Aku punya nama,” celetukku.

“Siapa? Aku harus memanggilmu apa?”

“Zea,” jawabku malas.

“Es Zea,” kata Jo terkekeh.

“Berhenti mengejek namaku, apa kamu ingin mendapatkan pukulanku lagi?”

Dia tersenyum menatapku.

“Simpanlah pukulanmu untuk orang orang brengsek, bukan orang baik sepertiku," kata nya.

Cih, baik katanya? Omong kosong macam apa itu, menyebalkan sekali!

like, comment and vote, please... 🤭

Mohon dukungan nya ya guys 🥰

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤣🤣🤣🤣🤣jIl kMu

2022-08-29

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-08-29

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

wooaaa Jo si Atheis rupanya..

2022-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!