Episode 3

Aku terhanyut dalam masa lalu, aku melepaskan pelukan tubuh Bara. Menatap sinis pada laki-laki itu,

"Lepaskan aku, " teriakku.

"Kenapa? Bukankah kini kau sudah menjadi istriku? "

"Tapi, aku tidak mencintaimu.. "

"Cinta akan datang pada waktunya, aku akan sabar menunggu itu, " Bara tersenyum menatap ke arahku.

"Itu tidak akan terjadi, aku hanya mencintai adikmu Ardi, bukan dirimu! "

"Aku tahu. Aku juga memahami kesedihanmu, juga kesedihan adikku. Tapi mau bagaimana lagi, hatiku sudah memilihmu. Dan aku tidak bisa melupakan pertemuan kita dimasa lalu." ucapnya. Bara mendekat ke arahku, memegang kedua tanganku lembut.

"Percayalah, kau akan bahagia menikah denganku, " kata Bara menatap penuh ketulusan.

Aku tidak bisa membencinya, ternyata laki-laki yang menikahi ku adalah orang yang pernah menjadi malaikat baik dimasa laluku. Tapi biar bagaimanapun, aku masih menganggap dia penyebab perpisahan ku dengan Ardi. Dia laki-laki yang menghancurkan mimpi indah ku bersama Ardi.

"Ada apa? Ayo kita kembali kedalam, " katanya sambil menuntunku menuju para tamu undangan.

****

Setelah pesta pernikahan selesai, aku diminta Ibu tiri ku menunggu Bara di kamarnya. Aku langsung mandi dan membersihkan diri dari keringat yang menempel. Aku mengganti bajuku dengan baju tidur sexy yang diberikan oleh Ibu tiri ku. Aku benar-benar takut, membayangkan malam pertama bersama orang yang tidak ku cintai.

Aku duduk di tepi tempat tidur, menopang dagu memikirkan banyak hal yang akan terjadi malam ini. Sampai suara ketukan pintu yang cukup keras itu membangunkan ku dari lamunan.

"Tok.. Tok.. Tok.."

Aku membukakan pintu kamar itu, terbayang sudah hal buruk yang akan terjadi malam ini. Aku kaget menatap laki-laki yang langsung memeluk tubuhku erat.

"Ardi.. " teriakku sambil mencoba melepaskan pelukannya.

"Aku tidak akan merelakan mu menikah dengan Kakakku." kata Ardi, tercium bau alkohol menyengat dari mulut Ardi.

"Lalu kau mau apa? "

"Melakukan hal yang harusnya sudah ku lakukan sejak lama, " ucap Ardi sambil menggendong tubuhku keatas kamar.

Ardi benar-benar hilang kendali, melucuti pakaian di tubuhku satu-persatu tanpa ampun.

"Lepaskan aku Ardi, tolong! " teriakku keras.

Ardi mencium bibirku dengan penuh nafsu, tangannya menggerayangi tubuhku yang sudah polos tanpa pakaian. Kini bibir Ardi menciumi leherku tak terkendali, air mataku sudah membasahi wajahku saat itu.

"Ardi, apa kau sudah gila? Lepaskan aku, " teriakku sambil memukul dada Ardi keras.

Tapi Ardi tidak perduli, dia memulai aksinya padaku tanpa menatap air mataku yang sudah mengalir deras. Aku hanya bisa menutup mataku, karena sekuat apapun aku berteriak tidak membuat Ardi menghentikan aksinya.

"Bruk.. "

Pukulan keras membuat Ardi tidak sempat melakukan perbuatan gilanya padaku. Bara menarik tangan Ardi memaksa Ardi keluar dari kamarnya.

"Aku tahu kau adalah kekasih Chika, tapi mengertilah saat ini aku dan Chika sudah menikah. Berhentilah mengganggu Chika, cari wanita lain untuk hidupmu, " ucap Bara.

"Munafik, kau selalu bersikap sok baik dan sok manis didepan orang tua kita. Kau ingin hanya dirimu yang disayangi oleh mereka, kenapa mereka hanya perduli pada kebahagiaan dirimu? Apa aku ini bukan anak mereka? " kata Ardi berteriak keras.

"Berhentilah bertindak hal bodoh seperti ini, aku masih sabar menghadapimu kali ini. Tapi jika kau terus berulah, aku akan menarik semua fasilitas mu." kata Bara sambil menutup pintu kamarnya.

Aku masih berbaring ditempat tidur tanpa busana, rasanya aku benar-benar kaget dengan hal yang baru saja dilakukan Ardi. Sampai aku lupa untuk menutupi tubuhku yang tidak memakai baju. Sekilas aku melihat Bara menatap kearahku dengan wajah kesal. Tapi tiba-tiba dia tersenyum sambil duduk di tepi tempat tidur.

"Pakai kembali bajumu, aku sudah lelah malam ini. Kita bisa memulainya besok, kau bersabarlah! "

Aku langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan membawa baju tidur yang berserakan dilantai. Ucapan dari bibir Bara membuatku tidak dapat menahan malu. Bagaimana dia bisa berpikir seperti itu?

Apa aku terlihat sedang menunggunya menggodaku, agar dia memberikan malam pertamanya? Rasanya aku ingin tidur dikamar mandi saja, malu jika harus bertemu dengannya. Tadi dia bahkan sudah melihat bentuk tubuhku tanpa busana, dan kejadian menjijikan yang dilakukan Ardi padaku. Apa dia tidak marah padaku dan Ardi?

"Chika, buka pintunya. Apa kau mau tidur di kamar mandi? " teriak Bara dari balik pintu.

Aku sudah selesai mengganti bajuku, tapi aku belum siap bertemu dengan laki-laki itu. Apa yang akan dia lakukan padaku?

"Buka pintunya! " suara Bara semakin keras.

Aku mulai ketakutan, membuka pintu itu pelan-pelan. Menatap kearah laki-laki tampan yang sudah menungguku diluar kamar mandi.

"Keluar! " teriaknya.

Tapi aku tidak bergerak sedikitpun dari tempatku berdiri, rasanya tubuhku membeku dan tidak mampu digerakkan. Mungkin karena kesal, Bara memutuskan untuk menggendongku keluar dari kamar mandi. Aku menatap wajah itu, wajah lembut dengan senyum ramah di bibirnya. Memang harus ku akui wajah Bara sangat tampan, bahkan jauh lebih tampan dari Ardi.

"Berhenti menatapku begitu, apa saat ini kau sedang menggodaku? " senyumnya. Aku tidak berbicara, aku hanya diam dalam pelukan tubuh Bara yang menggendongku.

Bara merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, dia masih menatap kearah ku dengan senyum manis diwajahnya. Wajah kami kini saling tatap, entahlah apa yang sedang dia pikirkan tentang diriku. Tapi aku merasa benar-benar terhipnotis dengan wajah tampannya.

"Apa yang kau rasakan saat aku bersamamu?" bisik Bara.

Aku tak menjawab, aku masih diam menatap wajah Bara tanpa berkedip. Bibirnya mendekat kearah bibirku, kami bercumbu cukup lama sampai aku mendorong lembut tubuh Bara.

"Kenapa? Apa kau tidak suka aku mencium bibirmu?" bisik nya lagi.

"Maafkan aku, " ucapku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku menangis cukup keras, aku tidak bisa mengendalikan perasaanku saat itu. Dilema besar menghantui hidupku, ada rasa bersalah pada Ardi, kekasih baik yang paling kucintai.

"Aku mengerti, aku tidak akan memaksamu, " ucap Bara sambil berdiri meninggalkan aku.

Aku menatap sekilas Bara tidur di sofa kamar, dia benar-benar tidak memaksaku melayaninya. Tapi aku merasa bersalah padanya, rasanya aku benar-benar menjadi istri jahat karena belum bisa mencintai suamiku sendiri.

****

Pagi pun datang, aku menatap kearah Bara yang masih tertidur pulas. Aku berjalan mendekat kearahnya, lalu menatap wajah tampan yang masih berbalut dalam mimpi. Aku melihat Bara membuka matanya sedikit, lalu menarik tanganku jatuh di atas tubuhnya.

Bara memeluk tubuhku, masih enggan membuka matanya. Aku hanya diam, mengikuti pelukan Bara tanpa perlawanan.

Tak lama Bara membuka matanya, senyum manis terpancar dari bibirnya mendapati ku berada di pelukannya.

"Apa kau mulai merindukan ku? " tawanya.

Aku melepaskan pelukan di tubuh Bara, lalu berjalan menuju kamar mandi. Aku mulai berpikir hal yang baru saja aku lakukan, aku malu jika harus menemuinya. Berkali-kali aku melakukan hal bodoh dihadapannya. Entah apa yang saat ini dipikirkan Bara tentang diriku.

Aku keluar dari kamar mandi, tapi kamar itu kosong. Kemana Bara pergi? Aku berjalan keluar dari kamar menuju lantai dasar rumah itu. Aku menatap seluruh keluarga berkumpul di meja makan, semua kecuali Ardi. Bara sudah tampil rapi dan tampan, dia mendekat lalu dia menggandeng tanganku kearah meja makan.

"Kau kapan mandinya? Tiba-tiba sudah rapi begini? " tanyaku heran.

"Aku lama sekali menunggumu mandi tadi, jadi aku pakai kamar mandi lain untuk mandi," tawanya.

"Maaf ya, "

"Untuk apa minta maaf, sekarang kita sarapan dulu ya, " senyum Bara.

Bara memintaku duduk di kursi, lalu dia duduk disebelah ku. Dia memintaku untuk segera makan, tapi aku menolaknya.

"Chika, ayo makan! Anggap saja rumah sendiri, " ucap Ibu Bara dengan senyum ramah.

"Tidak usah malu-malu, ayo makan nak, " tawar Ayah Bara.

"Iya, " jawabku singkat.

Aku menatap semua keluarga Bara, keluarga yang cukup ku kenal dengan baik. Ada Ayah dan Ibu nya, ada Cindy adik perempuan Ardi dan ada Marcell adik laki-laki berumur sama dengan Alesha.

"Kau pasti sudah mengenal baik keluargaku saat berpacaran lama dengan adikku? " kata Bara sambil tersenyum kecil.

Aku bahkan tidak tahu, apa arti kata-kata Bara itu. Apa dia sedang bertanya atau sedang meledek aku. Aku memakan sarapanku sampai habis lalu Bara memintaku untuk masuk kembali ke kamar. Ada rasa takut, tapi aku juga tidak bisa lari.

Aku mengikuti langkah kaki Bara menuju kamar. Ku lihat kamar itu sudah di penuhi hiasan, ada banyak bunga mawar merah di atas tempat tidur. Lalu kulihat rangkaian kelopak bunga disusun rapi membentuk hati dengan bunga-bunga lain di susun rapi di setiap sudut kamar.

"Apa ini? " tanyaku.

"Hadiah untuk istriku, " senyum Bara.

Aku berjalan masuk kedalam kamar itu, mengelilingi kamar itu dengan rasa takjub. Sampai Bara memintaku untuk duduk di tepi tempat tidur, lalu dia memberikan hadiah kotak kecil yang sudah dibungkus rapi padaku.

"Apa ini? " tanyaku.

"Untukmu, " jawabnya.

"Bukalah, " pintanya.

Aku membuka kado kecil itu, kulihat kalung yang berbentuk hati di sebuah kotak kecil. Bara memasangkan kalung itu di leherku tanpa izin dariku, mungkin karena saat ini aku sudah menjadi istrinya. Jujur, ada rasa bahagia dicintai oleh laki-laki sebaik Bara. Tapi jika aku ingat Ardi, rasanya aku jahat bahagia di atas air matanya. Bara memeluk tubuhku, dan mencium kening ku hingga ku merasa bak seorang putri yang dicintai seorang pangeran.

Beri dukungan Kak, jejak Like, Vote, Komen, agar author semangat lanjutin cerita.

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Dania

Dania

🖤🖤🖤💜💕💛💛❤️❤️💙💝💝♥️♥️💚💚♥️♥️💝💙❤️💛💕💜🖤🌷💖💗💗💚♥️💝💙❤️🖤🖤🖤💜💕💕💛❤️♥️♥️♥️💚💚💝💙❤️💛💛🖤🖤🖤💜

2021-10-26

0

Farsdik Wind

Farsdik Wind

Istrinya ud dilecehkan tp kq reaksinya gt aj

2021-10-06

1

Dewi Dewi Ahmat

Dewi Dewi Ahmat

huh nnti lma2 psti chika bkln bucin sma baraaaaa,,,ayo bara smngt,kjar trus chika,,jngn skli di leps,,

2021-08-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!