Diruang kamar VIP sebuah rumah sakit milik keluarga Wijaya, nampak terbaring seorang laki² muda berusia 23 tahun. Ditubuhnya sudah terpasang selang infus dan nampak perban putih menempel dibagian kepala dan perutnya. Disampingnya berdiri seorang pria tengah menatap tubuh yg terbaring lemah didepannya. Kedua tangannya mengepal keras menahan amarah, kedua manik matanya yg hitam berubah merah menyala sehingga siapapun yg melihatnya pasti akan gemetar ketakutan.
Siapa yg sudah berani mengusik ketenangan keluarga Wijaya ? Aku pasti akan menghabisinya ! Bathinnya menggeram menahan amarah yg sedari tadi butuh pelampiasan.
"Ka-kakak."
Lamunannya seketika buyar mendengar suara lirih di dekat nya. Matanya yg merah langsung sirna berubah dengan tatapan sedih.
"Kau sudah bangun ? Bagaimana keadaanmu ?" Tersenyum getir melihat kearah adiknya.
"Aku baik baik saja kak !!" Sambil tertawa pelan. Tiba tiba...
"Awww !!" Teriaknya memegang perut.
"Dasar bodoh !! dimana o***k mu ?Kenapa malah bergerak !! kau ini benar benar bodoh !!" Sungutnya sambil membantu adiknya berbaring lagi.
"Kak, aku ini lagi sakit tapi kau terus mengataiku bodoh !!" Alan menggerutu sambil memalingkan wajahnya.
"Kau memang benar benar bodoh !! Kalo kau pintar kan ga mungkin kau sampai ada disini !" Memandang kesal kearah adiknya.
Alan yg mendengar itu hanya bisa meringis.
"Kalo ga begini kan kakak ga bakal perhatian kan sama aku, hehehe." Sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
Astaga bocah ini , bathinnya , menghela nafas pelan lalu mengeluarkannya kasar. Mengusak kasar rambut adiknya, lalu mengambil obat yg ada diatas meja.
" Cepat minum obatnya." Perintahnya pelan.
Blom sempat tangannya mengambil obat, tiba tiba....
"kriieeeeett." (suara pintu terbuka)
"Sayaaaaannnng ! Apa yg terjadi denganmu ?"
Suara cempreng perempuan terdengar sangat jelas. Keduanya pun lalu menengok ke arah sumber suara tersebut.
Satu lagi perusuh datang. Kendra memutar bola matanya jengah.
"Kau ! bisakah suaramu pelan sedikit , telingaku sakit mendengar suara cemprengmu itu."
"Kak Ken, kau jahat sekali." Gerutu gadis itu sambil melangkah kearah Alan.
"Akan ku laporkan kau pada kakakku biar dihajar kau sampai sekarat." Kekehnya pelan.
"Memang kakakmu bisa berkelahi?Paling juga berkelahi sama cucian kotor."Ujar Kendra menggoda Kaira.
Ya gadis itu adalah Kaira adik Mia sekaligus kekasih dari Alan.
"Kak Ken tidak tau saja kalo kakakku itu jago beladiri, awas kalo sampai nanti kak Ken kena tinjunya ya." Ujarnya sambil meledak Kendra.
"Kita liat nanti saja bocah ! Apakah ka..."
"Sudah..sudah.. kau kesini mau menjengukku apa mau bertengkar dengan kakakku Kai ?" Potong Alan.
"Hehehe..maaf sayang. Oia gimana lukamu apa terlalu parah ?" Tanyanya pelan.
"Tidak apa apa, cuma luka ringan ! Kau tau sayang untung saja waktu itu....."
Ucapnya terpotong saat ada yg mengetuk pintu ruangan tersebut.
Nampak Joe, asisten kakaknya masuk ke ruangan itu.
"Tuan Muda." Kendra menoleh.
"Apa kau mendapatkan seauatu ?"
Alih alih menjawab pertanyaan Kendra, Joe malah melirik ke arah Alan dan Kaira.
Nampak Kendra menghela nafasnya.
"Kaira, kau tunggulah disini temani Alan, kakak ada perlu sebentar
" Ucapnya sambil melangkah keluar dengan diikuti Joe dibelakangnya.
"iya kak."
Kaira menganggukkan kepalanya sambil menatap kepergian Kendra.
Setelah dirasa cukup jauh, Kendra menghentikan langkahnya lalu menatap Joe sekilas.
"Kuharap kau tidak membuatku kecewa Joe."
Menatap tajam kearah Joe. Seketika kedua matanya berubah merah menyala , nampak aura membunuh terpancar di kedua mata elangnya.
"Tuan."
"Katakan."
"Preman yg menyerang Tuan Muda Alan adalah suruhan dari pesaing bisnis Anda Tuan, yaitu Tuan Alex. Sengaja menyerang adik Tuan untuk membalaskan dendam karena kalah tender dari kita Tuan."
"Cih..!! ternyata hanya sekumpulan orang yg tidak berguna." Sungutnya pelan.
"Lalu apa yg harus kita lakukan Tuan ?" Tanya Joe pelan.
"Biarkan saja dulu Joe , kita liat apa yg akan dia lakukan lagi, hari ini aku akan melepasnya, tapi nanti jangan harap aku akan melepaskan mangsa yg sudah ada di tangan ku."
Menyeringai tajam, tatapan matanya sungguh mengerikan bagi siapapun yg melihatnya.
"Lalu ?" Menoleh ke arah Joe.
"Lalu apa tuan ? Memangnya aku tau apa yg kau mau ?" Keningnya mengkerut mencoba mencerna maksud kata kata Kendra.
"Kau terlalu bodoh atau gimana ?"
Diam sejenak lalu berucap lagi.
"Perempuan itu bagaimana ? Apa kau sudah menyelidikinya juga ?"
"Tuan sejak kapan kau perduli sama perempuan , ini tidak seperti anda yg biasanya." Pikiran Joe melayang jauh.
"JOE !!!"
"Iya tuan !" Terkejut saat Kendra berteriak keras di dekat telinganya. Menghela nafas sejenak lalu melanjutkan penyelidikannya.
"Wanita yg menolong Tuan Muda Alan. Dia bernama Mia tinggal disebuah rumah kecil, orangtuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan. Saat ini dia hanya hidup bertiga dengan kedua adiknya Tuan. Dia bekerja sebagai seorang security di peru...."
"Cukup Joe!" potongnya. "Ternyata cuma seorang satpam saja. Tapi tingkahnya sudah seperti seorang kesatria saja. ckckckck!!!".
"Tuan, ini tentang nona Mia yang...".
"Cukup Joe, aku tidak tertarik tentang pribadi wanita itu. Buang buang waktu saja !" Ucapnya tergelak.
Bagaimana bisa aku katakan kalo Nona Mia bekerja sebagai security di perusahaan Anda tuan ? Dan Nona Mia sebenarnya adalah kakak dari kekasih adik Anda yaitu Nona Kaira ? Huh aku sungguh pusing memikirkan ini semua. Keluh Joe didalam hati sembari menatap kepergian bosnya itu.
Jangan sampai anda menyesal Tuan." Imbuh Joe didalam hati.
Bersambung...
*******
**Iklan Author
Kali ini emak ga nggantung ya..!kan kasian kalo nggantung terus..nanti sakit hihihi😘😘😘 emak masih sayang kalian😘😘🤓
terus dukung emak ya!jangan lupa like dan comenty..🤗🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments