Setelah jam kerja di kantornya selesai, segera dia pergi ke pasar rakyat yang lokasinya lumayan dekat dengan perusahaan tempatnya bekerja, dia berniat untuk memasak makanan kesukaan suaminya, entah kenapa terbesit di benaknya ingin memasak sambal goreng tempe cabe hijau kesukaan Radja.
Bukannya apa-apa, tapi memang kalau di pikir-pikir sudah lama juga dirinya tidak masak makanan kesukaan suaminya karena jarangnya mereka makan malam bersama di karenakan kesibukan mereka masing-masing karena pekerjaan.
Sesampainya di pasar dia segera membeli bahan-bahan untuk masak sambal goreng tempe cabe hijau untuk menu makan malam hari ini, dan membeli beberapa bahan lainnya termasuk sayur dan daging untuk stok beberapa hari ke depan.
Setelah dia mengecek kembali belanjaannya dan memastikan tidak ada lagi yang perlu di beli, Riani langsung bergegas pulang dengan menyetop Taxi yang lewat di depan parkiran pasar.
Sepulangnya dari pasar dia langsung membersihkan diri, setelah dia selesai mandi dengan segera dia menuju dapur dan mempersiapkan bahan- bahan yang akan ia masak.
Setelah semua banan-bahan yang akan dia masak sudah siap, dia melihat ke arah jam, dan sudaj saatnya dia memulai untuk memasak.
Kesibukan di dapurpun terlihat sudah di mulai, aroma masakanpun memenuhi seluruh ruangan dapur.
Jam delapan malam tepat Radja pulang dari kerjanya, Riani menyambutnya dengan mecium tangannya yang sudah menjadi kebiasaan rutin setiap kali Radja berangkat dan pulang kerja, dengan lembut dan penuh ketelatenan sebagai bentuk pengabdian seorang istri pada suaminya, Riani melayani suaminya, dari menyiapkan air panas dan baju gantinya.
Setelah Radja selesai mandi dan berganti baju dia langsung duduk menghadap meja makan, di mana di sana Riani istrinya telah menghidangkan makanan kesukaannya yaitu sambal goreng tempe cabe hijau, ayam dan tempe sambal penyet lengkap dengan sayur sop dan lalapannya.
"Ini ada acara besar apa dek, kok lauknya rame banget? sampai hampir memenuhi meja begini..." tanya Radja heran setelah melihat hidangan di depannya, apalagi lauk yang di hidangkan semua kesukannya, yang membuatnya semakin heran, karena seingat dia ini bukan hari ulang tahunnya atau Riani, juga bukan hari pernikahan mereka.
"Tidak ada apa-apa Mas...Aku cuma ingin masak makanan kesukaanmu saja, karena kalau di pikir-pikir aku sudah lama juga tidak masak makanan kesukaanmu ini" jawab Riani sambil mengambilkan nasi dan lauk di atas piring yang kemudian dia berikan kepada Radja.
"Oh...Kirain ada hari spesial apa, karena seingatku hari ini bukan hari special kita"
"Memang tidak ada mas, ayo kita lanjutkan makan malamnya, keburu dingin nanti lho..." Ajak Riani sambil dia melanjutkan makannya.
.............
Setelah makan malam selesai Radja duduk santai di teras rumah sambil menghisap rokoknya, sedangkan Riani segera membersihkan meja makan dan mencuci gelas dan piring yang telah di pakai.
Setelah semuanya selesai dan menurutnya sudah bersih dan beres semua, dia kembali ke ruang kerja dan mengambil laptop-nya, karena dia hampir saja lupa kalau ada pekerjaan yang perlu dia cek kembali.
Sementara Riani sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja, di teras Radja telah selesai menghisap rokoknya hingga putung terakhir, dengan segera dia bergegas masuk ke dalam rumah setelah dia mrnyimpan rokok dan korek apinya di dalam saku.
Kemudian dia menutup pintu serta menguncinya dari dalam, setelah memastikan pintu dan jendela rumah sudah aman dan terkunci semua dia langsung menuju ke kamar mandi untuk menggosok giginya agar bau rokok di mulutnya hilang, karena Radja sangat tahu kalau Riani paling tidak suka bau rokok dari mulut Radja.
Setelah selesai menggosok gigi Radja menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa lelah karena seharian bekerja.
Di lihatnya jam di dinding kamarnya, Radja melirik dikamar sebelah dan saat dia melihat ke arah pintu yang tertutup diapun segera tahu kalau Riani sedang berada di ruang kerja sedang mengerjakan pekerjaannya, itu dia ketahui saat melihat cahaya yang keluar dari sela-sela lubang bawah pintu.
Sambil menunggu istrinya selesai mengerjakan pekerjaannya dia bermain game di handphonenya.
.............
Setelelah satu jam, kemudian Rianipun selesai dan keluar dari ruang kerjanya, dan saat Radja melihat istrinya telah selesai, dia segera mematikan handphonenya dan bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke arah Riani yang sedang duduk di depan cermin meja riasnya sambil membersihkan muka dan mengusapkan body lotion di seluruh tubuhnya, bau wangi khas melati dari body lotion yang tercium oleh hidung Radja membuat hasratnya bangkit.
Perlahan Radja memegang lembut pundak istrinya kemudian dia mulai mencium mesra kepala dan rambut istrinya itu.
Melihat gelagat suaminya yang seperti itu, Riani segera tau apa yang harus dia lakukan, apa lagi setelah di hitung-hitung ini adalah saat-saat masa suburnya untuk bisa hamil.
Riani segera membalas ciuman suaminya dengan lembut, hingga puncaknya merekapun terlarut dalam gairah cinta yang semakin memanas.
Setelah selesai mereka meluapkan hasrat san gairah cinta mereka, Riani mulai membuka
perbincangan untuk membahas mengenai rencana kehamilan Riani seperti apa yang di sarankan oleh Lili sahabatnya itu.
"Mas...Kira-kira kenapa ya kok kita sudah hampir satu tahun belum juga di beri momongan?" tanya Riani sambil jarinya mempermainkan dada bidang suaminya itu.
"Ya mungkin karena memang belum waktunya kali dek..." Jawab Radja datar.
"Atau Tuhan melihat kita belum siap dan belum pantas mendapat amanah seorang anak ya Mas?"
"Tidak juga, sudahlah jangan di pikir terlalu berat, lagian kita menikah juga belum terlalu lama baru mau jalan tiga tahun, kamu lihat mba Fia kakakku dan suaminya mas Fadli, mereka sudah lama banget hampir sepuluh tahun hingga sekarang belum di karuniani anak, mereka tetap bersabar serta berusaha dan tetap enjoy menjalani hidup mereka, kenapa kita tidak bisa bersabar sedikit dan menikmati masa-masa berdua dulu...?" jawab Radja berusaha menenangkan hati istrinya tersebut.
"Betul juga sih mas, oke lah selama kita belum di karuniai anak, sambil menunggu kita nikmati dan puas-puasin masa- masa kita berdua dulu saja, bagaimana mas?" tanya Riani sambil mendongakkan kepalanya ke arah Radja.
Tiba-tiba Radja langsung kembali mencium ganas bibir Riani dan berbalik lalu menindih tubuh Riani, dan gerakan Radja yang mendadak tersebut membuat Riani terkejut.
"Kamu mau apa mas?" tanya Riani dengan wajah polosnya.
Radja tidak menjawab dan hanya tersenyum yang kemudian melepas kembali baju tidur Riani.
Riani segera tahu apa selanjutnya yang akan terjadi, dia mencoba menggelitik samping perut suaminya itu agar Radja bisa melepaskannya namun sia-sia, Radja semakin kuat menindih tubuh Riani sambil tertawa penuh kemenangan.
Riani akhirnya pasrah dan membiarkan tubuhnya di makan habis dengan liarnya oleh Radja, hingga hanya tersisa tenaga cadangan, setelah mendaki penuh tenaga dan peluh, yang membuat keduanya terkulai lemas dalam tidur penuh kedamaian.
...☆☆☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Susan Dati
Suka
2022-03-27
0
ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆
Mampir Kembali Omah😊
2022-02-18
1
Alrena
lanjut Thor!!
2021-10-14
1