Menjelang malam hari Radja pulang, ada firasat tidak enak di hatinya, dan benar saja sesampainya dia di rumah tidak ada sambutan dari Riani sang istri seperti biasanya, dia mencari-cari keberadaan Riani tapi hasilnya nihil.
.............
Hingga setelah dia selesai dari mandinya sang istri telah pulang dan sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi, di lihatnya tatapan kosong di mata Riani meskipun wajahnya menghadap ke arah televisi, Radja melihat ke arah televisi yang sedang menayangkan sinetron kesukaan Riani yang di bintangi artis idola Radja yaitu Dini Arminati.
"Aku paling suka kalau liat wajahnya karena nggak mbosenin" kata Radja membuka perbincangan.
"Ya jelas lah...Nggak mbosenin karena namanya sama dengan wanita selingkuhanmu kan?!" jawab Riani dingin, menahan kemarahannya.
"Maksud kata-kata kamu apa dek?" tanya Radja bingung sekaligus kaget karena dalam pikirannya dia merasakan kalau Riani sudah tahu sesuatu.
"Aku sudah tau semuanya mas, kamu nggak perlu pura-pura, aku minta cerai mas" kata Riani dengan tangisnya yang tak bisa terbendung lagi.
"Dek! aku bisa jelaskan semuanya"
"Tidak ada yang perlu di jelaskan!" teriak Riani sambil memukul-mukul tubuh Radja penuh emosi dan membanting semua barang yang ada di depannya hingga pecah dan berantakan.
"Semua yang aku lakukan semata-mata hanya pelarian dan iseng saja Dek..." Jelas Radja sambil berusaha memeluk istrinya tersebut untuk menenangkannya, namun Riani semakin memberontak, dia merasa jijik di sentuh suaminya tersebut.
"Pokoknya aku minta cerai mas!" teriak Riani dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.
"Dek...Aku mohon maafkan Mas..." Kata Radja akhirnya dengan suara yang bergetar menahan tangisnya.
"Kenapa mas kamu tega melakukan ini...?" Kata Riani dengan isak tangisnya.
"Aku melakukan ini karena aku merasa kamu sudah tidak menghargaiku lagi Dek..." Kata Radja menjelaskan.
"Dari segi mananya mas aku tidak menghargai mas dan apa menurut mas benar untuk sekedar iseng dan pelarian saja mas harus berselingkuh?"
"Aku tau aku salah, aku juga berpikir kenapa aku lakukan itu, tapi perasaanku yang terluka telah menutup semua pikiran dan hatiku Dek"
"Bukan perasaan ataupun hati mas yang terluka, tapi harga diri mas yang terluka karena mas merasa aku telah menginjak- injak harga diri mas sebagai lelaki"
"Bukan dek, bukan itu, tapi aku merasa sebagai suami tidak ada artinya di matamu, dengan penghasilan yang lebih rendah dari pada penghasilanmu, dan aku merasa aku tidak berguna di matamu"
"Mas! kalau aku tidak menghargaimu aku tidak akan menerima uang darimu, aku tidak akan melayaimu!"
"Tapi sikap kamu berbeda dari perkataanmu"
"Yang mana mas dari sikap aku yang berbeda? itu semua perasaanmu saja!"
"Pokoknya semenjak kamu naik jabatan dan gajimu lebih besar dariku, kamu mulai berubah, karena itu hatiku terluka..."
"Lebih terluka hatiku mas! perselingkuhanmu tidak membenarkan dari cara kamu menyelesaikan masalah kita mas! justru memperburuk keadaan! apapun masalahnya, kita masih bisa membicarakannya, tidak harus dengan cara kayak gini..." Kata Riani, sembari kembali pecah tangisnya.
"Iya...Iya dek, aku memang salah...Maaf kan aku dan aku mohon jangan minta untuk menyudahi pernikahan kita ya dek, mas janji nggak akan mengulangi lagi..." Kata Radja sambil memeluk erat tubuh istrinya yang sedang menangis.
.............
Beberapa saat kemudian, setelah tangis Riani reda, dia langsung masuk ke dalam kamar dan mengemas beberapa baju di tasnya, melihat hal itu Radjapun kebingungan.
"Dek, kamu malam-malam gini mau kemana?"
"Aku ingin menenangkan diri dulu mas, malam ini aku mau tidur di hotel" jawab Riani dingin.
"Yah...Kita memang butuh waktu untuk menenangkan diri dan intropeksi diri masing- masing, biar aku antar dek"
"Tidak usah, aku bisa pergi sendiri" jawab Riani sambil menjingjing tasnya dan berlalu pergi meninggalkan Radja yang masih terpaku memandang kepergian istrinya.
Dia menyadari kalau keadaan akan semakin menjadi bermasalah jika dia menghalangi kepergian istrinya itu.
oleh karena itu Radjapun hanya pasrah melihat kepergian Riani.
.............
Sesampainya di hotel dan cek-in di salah satu kamar hotel Riani langsung melemparkan tubuhnya di atas kasur, pandangannya menelusuri seluruh dinding kamar hotel yang bercat putih, pikiran dan hatinya kosong, dia kembali teringat kejadian yang membuat hatinya semakin terluka, tangisnya kembali pecah.
Hatinya benar-benar sangat terluka dengan perselingkuhan Radja, dia tidak menyangka jika laki-laki yang ia perjuangkan mati-matian, dan ia berusaha keras untuk meyakinkan keluarganya, bahwa Radja pantas jadi suaminya, ternyata sia-sia dan di balas oleh Radja dengan pengkhiatan.
Ingin rasanya dia berteriak sekuat tenaga untuk menunjukkan betapa sakit hatinya, namun apa daya dia tak mampu.
Akhirnya dia kalah dengan keadaan, pasrah dalam ketidak berdayaan karena hatinua yang tersayat sembilu.
Hingga akhirnya dia tertidur dalam pelukan kedukaan.
.............
Keesokan harinya Riani tetap berangkat kerja meskipun dengan mata yang masih terlihat sembab akibat menangis semalaman, Lili sahabatnya kebingungan melihat keadaan Riani, namun dia juga belum berani menanyakannya karena dia tahu betul sifat Riani, Lili hanya diam menunggu waktu yang tepat untuk menanyakannya.
Sedangkan Teddy melihat mantan kekasihnya yang dulu pernah mengisi hari harinya tidak kalah bingungnya dengan Lili, bahkan di hatinya ikut merasa sakit luar biasa melihat keadaan Riani seperti itu, namun diapun sama seperti Lili yang belum berani menanyakannya, karena dia juga sangat tahu betul karakter sang mantan yang sering dia panggil "Ai" tersebut.
Teddy dan Lili sepakat untuk mengajak makan siang bareng Riani di restoran favoritnya, mereka berdua hanya saling berpandangan, saat mereka melihat Riani tiba-tiba ijin ke toilet dengan terburu-buru.
Sementara itu Riani yang langsung masuk ke dalam toilet sudah tidak bisa lagi membendung tangisnya, luka hatinya terasa semakin berat saat mendengar lagu yang di putar oleh restoran tersebut, lagu yang berjudul "MENDUA" yang di nyanyikan oleh penyanyi ASTRID tersebut seakan sangat pas dengan apa yang dia rasakan sekarang, masih terdengar sayup-sayup reff lagu tersebut...
"Kau putuskan...Tuk mendua...Dengan dia...Di belakangku...Padahal ku...Pilih kamu...Jadi cinta terakhir..."
Tangis Riani semakin menjadi, dengan segera dia menutup mulutnya agar suara tangisnya tidak terdengar orang lain.
Beberapa saat kemudian karena khawatir Lili menyusul Riani ke dalam toilet, namun dia tidak menemukan sosok yang di carinya tersebut, dengan segera dia menghubungi Riani namun tidak di angkat yang membuat Lili semakin khawatir, kemudian dia segera kembali ke meja restoran untuk memberitahu Teddy, namun ternyata Teddy mengatakan kalau barusan Riani mengirim pesan ke Teddy kalau dia minta ijin pulang karena tidak enak badan, dan sekaligus minta tolong pada Teddy untuk mengurus cuti tahunannya yang akan dia ambil beberapa hari ke depan.
Sedangkan Riani yang sudah kembali ke hotel dengan pelan membaringkan tubuhnya di atas kasur, dan tidak sampai hitungan jam diapun tertidur pulas, mungkin karena hati, pikiran dan perasaannya yang lelah telah menguras energinya sehingga ia merasa tidak bertenaga sama sekali.
^^^"pengkhianatan cinta dari orang terdekatnya yaitu suaminya sungguh telah menggores luka di hatinya terlalu dalam hingga membuat terlukanya hati dan perasaan Riani..."^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta hadir membawa like dan fav untmu
2022-06-03
0
Alrena
sakit memang y Riani...
2021-10-14
0
Little Peony
Like like like
2021-08-20
0