Chapter 02

Keesokan harinya

Hira mulai membuka kedua matanya dan langsung melihat ada 2 orang perempuan satu seusianya dan satunya paruh baya. Merasa bingung dengan kehadiran dia orang tersebut hingga akhirnya Axell masuk ke dalam ruangan. 

“Hallo selamat pagi calon istri.”

“Hah! Calon istri.”nadanya semakin merendah. 

“Nak , ayo Umma dandanin nanti kalian akad jam 8 pagi.”

“Akad? Umma? Hah apa sih, ini mimpi ya?”

“Kamu gak mimpi nak, makasih ya kamu sudah mau menjadi pengganti pengantin . Umma janji akan menyayangi mu seperti umma menyayangi Ning Rea.”

Setelah bersiap-siap mereka langsung menuju masjid untuk melangsungkan akad dan baru nanti siang menuju tempat resepsi yang digelar privat. 

Setibanya di masjid Hura masih bingung  seumur hidupnya baru kali ini masuk masjid dan itu pun tepat hari ini ia menikah. 

“Mas, sebelum kita nikah apa kamu gak mau nanya aku paham agama atau tidak?”

“Bagi ku  paham atau tidak nya itu bukan hal masalah, karena aku sendiri yang akan membimbing nya sampai kamu paham dan menjadikan kamu istri sholehah serta satu-satunya.”

Hira tertunduk diam dan umma menghampiri nya seraya menggandeng lengan calon menantu nya itu. 

“Nak, jangan risaukan hal lain, kamu mau menikah saja umma sudah berterima kasih karena kamu menyelamatkan keluarga kami dari rasa malu.”

“Nah iya kak, gak usah insecure kita semua sama-sama makhluk biasa di hadapan Allah. Mending kita mulai aja gimana akad nya.”

“Boleh,” Axell berjalan menuju penghulu sedang kan Hira beserta Aira dan umma duduk dibelakang. 

“ Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan.” Dengan satu kali tarikan nafas. 

“Alhamdulillah, mari semua kita panjatkan doa untuk kedua mempelai yang sedang berbahagia hari ini. Semoga keluarganya sakinah mawadah warahmah.”

“Aamiin.”

“Alhamdulillah selamat ya Nak Hira sekarang kamu adalah bagian dari keluarga kami. Semoga juga anak Umma bisa membimbingmu untuk meraih surga nya Allah. Amiin,” Mengusap pelan bahu Hira dan mencium kening ny. 

“Makasih Umma dan Aira telah memberi restu untuk aku menjadi istri Mas Axell . Aku tau pasti dulu calon pengantinnya lebih paham agama dan aku minta maaf karena aku tidak seperti dia.”

Axell berjalan menghampiri Hira serta Umma dan adiknya, senyum tipis terukir jelas di sudut bibirnya. Hira tau manik mata itu tidak pernah bohong jika dibalik senyuman ada luka yang tak bisa ia ungkapkan. 

“Sudah jangan risaukan hal itu, bangun lah rumah tangga seperti sejuknya rumah tangga Rasulullah SAW. Semoga anak umma ini bisa membimbingmu dengan baik. Dan jangan pernah tinggi kan suara mu kala istrimu berbuat salah atau berbeda pendapat. Ragukan lah ia seperti hal nya Rasulullah kepada istrinya.”

Umma menangis terharu melihat anaknya menikah. “Umma jangan nangis, kan Aku udah nikah dan nama baik keluar kita dan juga keluarga Rea.”

Bukannya berhenti Umma semakin menangis karena ia sangat tau persis anaknya begitu dalam mencintai Rea hingga ajal terlebih dahulu menjemputnya dari pada Qobiltu dari anaknya. Hira diam melihat keduanya namun ia sangat paham jika Mas Axell sangat mencintai calon istri nya yang meninggal kemarin. 

Andai kata ia tak terjebak dalam kasus meninggal nya calon istri Axell serta ia tak dibantu lepas dari Paman dan Bibinya mungkin hari ini ia sedang menikmati kebebasan tanpa ada status pernikahan. 

“Kak jangan melamun, gak baik loh. Eh ya Mas kan belum doa buat kak Hira.”

Axell menganggukan kepala lalu mendekati Hira namun dalam langkah pelan semakin mendekat dan tiba-tiba bayangan saat pamannya menyiksa diri nya berputar dalam ingatan. 

Ketika Axell tepat di depannya ia malah memundurkan tubuhnya . “Kenapa? Jangan takut aku suamimu . Dan aku juga tidak akan menyiksamu, kemari lah.” mendengar ucapan lembut Axell meluluhkan hati Hira hingga mendekat kembali. 

Dan untuk pertama kali ia mencium punggung tangan suaminya serta keningnya dikecup lama oleh Axell. Seumur hidup nya baru kali ini ada orang yang menciumnya dengan hangat dan tanpa paksaan. 

“Assalamu'alaikum nak.”

“Wa'alaikum salam.”

Kedua orang tua ning Rea hadir dan memberi selamat serta doa untuk kedua nya. Mereka juga berterima kasih karena Hira mau menggantikan Rea , bagaimanapun juga undangan sudah disebar dan tak mungkin acaranya batal. 

“Kenapa pelukan ini sangat nyaman, apa ini rasanya dipeluk seorang Ibu. Tapi ini Ibunya Ning Rea, andai saat ini aku masih bisa memeluk ibu ku pasti akan menjadi hari yang sangat membahagiakan.” Batinnya lalu mengukir senyum simpul serta menghapus air mata Ummi Marwa. 

“Kami selaku orang tua Rea , meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga bapak Kyai Hasyim karena musibah ini terjadi di luar kendali kita. Jujur saya sangat merasa kehilangan namun semua ini adalah sebuah takdir. Semoga Hira dan Gus Mahen bisa bahagia dunia akhirat menjadi pasangan yang rukun.”

“Kamu ikhlaskan anak ummi ya biar dia tenang dialam sana, Ummi yakin saat ini dia tersenyum melihat kamu menikah . Kalau kamu mau main ke  pondok pesantren kami juga diperbolehkan Gus dan Ning ya sekarang.”

Setelah mengucapkan itu Kedua orang tua Rea pamit pulang. Hira tau persis seperti nya pernikahan ini sangat membahagiakan. Axell sangat mencintai Rea dan latar belakang keduanya sama-sama dari figur seorang Kyai hebat yang sudah terkenal. 

Hira kembali berfikir mengingat siapa wanita itu karena ia yakin Ning Rea dibunuh oleh seseorang. 

“Udah yuk kita kan harus ke tempat resepsi.”

Keempat nya berjalan ke tempat resepsi dan bisa dilihat gedung yang didesain begitu mewah dengan tamu papan atas seperti kolega bisnis dan para petinggi, serta ulama. 

Saat mulai memasuki venue Hira mendapatkan sosok yang tak asing , seketika pegangan tangan nya semakin erat di lengan Axell. Tubuhnya bergetar dan nafasnya terasa tersengal kala melihat sosok itu semakin melotot kan manik matanya. 

“Hira,”

“Hir… kamu gak papa? Atau ada yang mengganggumu?”

“Eh… nggak papa kok Mas.”

“Ayo kita ke altar , peluk lengan ku.”

Hira tersenyum lalu perlahan melangkah menuju altar dan selalu menundukkan wajahnya. Terlebih di hadapan wanita yang usianya sebaya dengan nya namun terlihat seperti ada dendam yang terselubung di kedua matanya. 

“Mas kamu kenal itu siapa?” Bisiknya setelah duduk . 

“Iya kenal  , deket banget malah dia biasanya bantuin mbak-mbak di dapur ndalem sama dia mengajar juga udah ada gelar ustadzah nya.” Jawab Axell dengan senyuman renyah nya. 

“Nanti lanjut deh, ada yang mau aku omongin lagi, tunggu acara nya selesai. Tapi ku ingin ke toilet deh.”

“Ya udah ayo aku antar.”

Hira menepuk paha suaminya, “Enggak ya, aku mau sama Aira aja tapi aira nya kaya lagi sibuk .”

“ Em… . Sama dia aja gimana yang tadi kamu omongin.”

Hira segera menggelengkan kepala,dengan cepat ia pergi ke toilet sendiri. Dalam benaknya masih menyimpan banyak pertanyaan hingga tanpa sadar ada seseorang yang tiba-tiba ada di samping nya. 

“Kenapa? Kaget ya? Jangan takut aku gak akan makan kamu kok paling buat kamu kaya yang sebelumnya.” Ujarnya dengan senyum smirk membuat bulu kuduk meremang. 

Terpopuler

Comments

Miu Nih.

Miu Nih.

aahh... langsung dapat sambutan baik...
bersyukur Hira ☺

2025-05-29

1

Teteh Lia

Teteh Lia

duh, kata2 na bikin meleyot ini mah...

2025-01-07

1

Metana

Metana

Aku datang mas /Kiss/ wkwkwk

2025-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19 and Visual
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28 & silsilah keluarga
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19 and Visual
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28 & silsilah keluarga
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!