BUKIT BINTANG

Keheningan menyelimuti keduanya ketika Abi mulai memacu mobilnya keluar dari area pemakaman di wilayah Pondok Indah tersebut.

"Kak, lo sadarkan apa lo bilang barusan ke Clara?" Ujar Tari mencoba memecahkan keheningan.

"Napa emang? Gue serius ko. Gue emang udah jengah sama kelakuannya." Tutur Abi.

Hening sejenak. Saat ini mobilnya dipacu keluar Jakarta.

"Eh... Tunggu... Tunggu... Kita mau kemana nih ka?" Tanya Tari.

"Ke tempat gue sama Surya ilangin penat." Jawab Abi singkat.

"Emang biasanya kalian kemana? Jangan bilang kalian sering clubbing?" Selidik Tari.

"Hush!!! Sembarangan. Kita cowok baik - baik ya..." Abi sambil menonyor ringan kepala Mentari.

"Iye... Iye... Lagian pake ke tempat ilangin penat segala. Gue kan ga tau selama ini kalian kemana kemananya." Gerutu Tari.

"Yey... Elo mah suudzon... Pikiran loe terlalu kotor itu mah. Jangan - jangan malah loe yang sering clubbing."

"Enak aja." Jawab Tari singkat.

"Eh Tar! Loe ngambek? Betewe loe jadi ambil jurusan apa entarnya?" Tanya Abi mencoba mengalihkan topik.

"Gue mah udah keterima keleus. Gue dah di FEB. Nerusin cita - cita mas Surya." Jawab Tari mantap sambil matanya menerawang jauh keluar.

"Loh loh ... Loe kan dulu pengen di FK tapi ko jadi berubah ke FEB?" Selidik Abi penuh tanya, pasalnya Abi telah mendaftar di FKUI demi menjaga Tari.

"Ayah itu pengen mas Surya ambil FEB biar bisa langsung kerja sama ayah. Tapi sekarang mas kan udah ga ada. Jadi biar Tari aja yang ke FEB." Jelas Tari.

"Tapi kan jadi dokter itu cita - cita loe dari kecil Tar."

"Itu bisa diatur sih... Yang penting gue ikhlas jalani keputusan dan kita liat nanti." Hanya itu yang bisa Tari jelaskan mengenai keputusannya menggantungkan cita - citanya menjadi dokter.

ABI POV

Gue ga habis pikir ama si Tari. Bisa - bisanya di pindah haluan dan mengabaikan cita - cita yang dia idamkan sejak kecil. Mana gue dah Pe-de ngedaftar di FK dan udah keterima pula. Masa gue di Salemba dia di Depok, ya sama aja gue ga jagain dia. Jadi gue harus pindah mumpung pendaftaran masih dibuka.

ABI POV END

"Kalo lo, jadi ambil dimana kak?" Kini giliran Tari yang bertanya.

"Gu... Gue? Gue ya di FEB lah, kan gue kudu lanjutin perusahaan mommy." Jawabnya terbata namun penuh keyakinan padahal dia sama sekali mendaftarkan diri di FEB. Pfffft.

Abi masih melajukan mobilnya memasuki area Bogor. Melihat di depannya terdapat SPBU, Abi masuk ke area SPBU tersebut.

"Emang bensinnya habis? Kayaknya..."

"Ya kali mobil gue pake bensin. Hybrid keleus." Belum sempat meneruskan kata - katanya Abi memotong sambil mencubit hidung Tari.

"Ya makanya tadi gue mau bilang bukannya ini mobil hybrid ko lo masuk SPBU ka?" Sanggah Tari.

"Gue mau pipis. Lo turun juga ga?"

Tari hanya menjawab dengan gelengan.

Selagi memasuki area toilet SPBU, Abi melakukan panggilan pada kakaknya. Berharap kakaknya mau membantunya kali ini.

"Ya bi... Tumben lo nelpon abang. Lo dimana dan ada apa?" Kakak Abi menjawab panggilan dengan sangat cepat.

"Gini bang, tolong daftarin Abi ke FEB segera ya... Nilai nilai Abi ada di laci meja kamar. Tolong ya bang." Sedikit merajuk ke Dave kakak Abi.

"Widiw... Lo dah dapet hidayah dek. Katanya ogah masuk FEB, lo pengen masuk FK." Gurau Dave.

"Nanti Adek ceritain ya bang. Sekarang Abi on the way ke Bogor ama cewek Abi. Makasih sebelumnya bang." Bujuk Abi.

"Ealah... Awas aja ada apa apa sama anak orang. Jangan lupa pengaman." Gurau Dave lagi.

"Anjay... Gue ga gitu bang. Haram." Kesal Abi sambil langsung memutuskan panggilan.

Sementara itu Mentari merenungi kata - kata Clara.

MENTARI POV

Bener juga kata Clara. Gue ini manja. Sebelumnya selalu ada mas Surya di samping gue buat ngelindungi gue. Tapi sekarang? Gue harus bisa ngelindungi diri gue sendiri. Ya gue ga boleh bergantung sama siapa pun juga. Masih ada waktu sebelum kuliah dimulai.

MENTARI POV END

Ketika Abi kembali memasuki mobilnya, dia menemukan Tari yang sedang bersandar di kursinya sambil menutup wajahnya dengan beanie nya. Abi tak ingin mengganggu Mentari yang entah apa yang dilakukannya. Apakah Mentari menangis? Atau Mentari tertidur? Abi melajukan kembali mobilnya tanpa ingin mengganggu Mentari.

Hari menjelang siang dan saat ini Abi memarkirkan mobilnya di pelataran Resto. Mentari terbangun tepat saat mobil berhenti.

"Loh! Lo udah masuk ka?" Membuka beanie sambil tengok kanan kiri.

"Kita dimana? Ko udah keluar SPBU." Sambungnya lagi.

"Gue laper sayaaaaaang..." Sambil melorotkan beanie yang sudah dipakai lagi oleh Mentari menutupi wajah Mentari.

Blush... Wajah Mentari mendadak bersemu merah. Kata sayang dari Abi meluncur begitu saja dan membuat wajah Mentari memerah.

Ini adalah kali pertama ada orang lain selain keluarganya berucap sayang pada Mentari. Mentari memang cantik dari belum pernah sekalipun dia pacaran. Bukan karena ga laku atau ga ada yang suka. Tapi semua yang berusaha mendekati Mentari sudah tersengat panasnya Surya. Ya... Surya itu kakak yang over protektif. Apapun dia lakukan untuk melindungi adik tersayangnya. Dan Mentari memaklumi itu. Meskipun sering berlebihan dan memalukan. Sehingga dia di cap cewek manja oleh Clara pacar Abi.

"Hey... Hallllooowww... Lo mau ikut makan ga? Turun ga? Malah ngelamun." Ajak Abi sambil menyentikkan jarinya di depan mula tari yang masih tertutup beaninya.

"Iya... Ikut... Gue juga laper." Sambil membuka beanie dan menaruhnya asal di dashboard mobil.

Mereka berjalan beriringan sambil Abi merangkul bahu Tari memasuki area Resto. Mereka yang melihatnya pasti mengira keduanya adalah sepasang kekasih. Tari dan Abi memilih duduk di area lesehan di pinggir kolam koi. Setelah mereka sudah di posisi duduknya masing masing, seorang waiters menghampiri sambil membawakan menu.

"Selamat datang di Resto kami, Apakah sudah nyaman duduk di tempat Anda saat ini?" Sapa seorang Waiters cantik dan anggun ber name tag Aini. Yang dibalas anggukan oleh Abi dan Mentari bersamaan.

"Baiklah kalau begitu. Ini menu yang disediakan resto kami. Silahkan dilihat." Sambil menyerahkan menu pada Abi.

"Lo pesen apa?" Tanya Abi sambil menyodorkan menu pada Tari.

"Emmm... Gue beef steak aj sama lemon tea." Balas Tari sambil melihat menu sekilas.

"Oke. Beef steak sama lemon tea 2 trus potato caserole 1, mix salad juga 1." Sambil menyerahkan kembali menu pada waiters.

"Baik saya ulangi pesanan anda adalah 2 porsi beef steak, 2 buah lemon tea, 1 porsi potato caserole dan 1 porsi mix salad." Papar waiters yang mendapat anggukan dari Abi. Kemudian waiters itu pergi.

Mungkin aneh ya... Makanan Internasional ko duduknya lesehan. Abi memang sengaja mencari spot lesehan. Mereka capek duduk selama perjalanan. Dan Abi tahu kalo Resto ini punya spot lesehannya sedangkan hidangannya ada menu Nusantara dan menu Internasionalnya.

"Ya ampun kak... Lo mau ajak gue kemana sebenernya? Lo naik mobil sport, mobil mahal, tapi ko nyetirnya lama banget. Kesini aj sampe udah mau 2 jam kita." Cecar Mentari.

"Bawel lo... Udah diem aj deh tar lagi juga udah mau nyampe. Lagian moment nya tuh enakan kalo udah gelap. Makanya gue lama - lamain di jalan." Jelas Abi.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Mereka pun menyantap dengan khidmat. Hanya ada sedikit gurauan kecil diantara keduanya. Mereka memang akrab sejak kecil.

"Eh, lo bawa kacamata lo ga?" Tanya Abi tiba-tiba saat menyudahi santap siangnya.

"Enggak." Jawab Tari sambil bergeleng.

"Kok lo ga bawa si... Trus lo pake kontak lens ga?"

"Enggak juga." Jawab Tari lagi.

"Yah... Percuma donk gue ajak lo ke bukit bintang tapi lo ga bisa menikmati pemandangan bintangnya." Kesal Abi.

"Anjay!!Yaelah kak... Gue ga rabun rabun amat kali. Sembarangan!" Gerutu Mentari yang membuat Abi terkikik melihat betapa kesalnya Mentari saat ini.

"Yaudah yuk! Lo udah belum makannya?"

"Udah yuk!" Ajak Mentari sambil beranjak dari duduknya.

Setelah menyelesaikan transaksi mereka melanjutkan perjalanan menuju Bukit Bintang yang letaknya di sekitar Hambalang Bogor. Disinilah Surya dan Abi sering menghabiskan waktu. Camping berdua, ya hanya mereka berdua, tanpa cewek cewek mereka.

Kurang dari setengah jam mereka sampai di spot yang biasa Surya dan Abi singgahi. Hari mulai senja entah berapa lama tadi mereka habiskan di Resto hingga saat ini lembayung senja mulai bergelayut dengan manjanya. Banyak spot indah disini dijadikan objek wisata bukit bintang. Tapi favorit Surya dan Abi adalah disini. Jauh dari keramaian orang dan mereka menikmatinya diatas kap mobil. Seperti saat ini Abi mengajak Mentari menikmati moment sunset di atas kap mobil.

Setelah melepas senja, mereka berdua  menikmati makanan yang dipesan Abi beberapa saat yang lalu. Di depan mobil Abi sudah terbentang tikar piknik berwarna biru gelap dengan motif 3D squares. Baru satu suapan mendarat di mulut Abi tiba - tiba ponselnya berdering. Diliriknya sejenak nama yang tertera disana sebelum dia mengangkatnya. "Mommy💖"

"Hay mom ..." Sapa Abi.

"Wa'alaikum salam sayang." Mamanya membalas salam yang lupa diucapkan Abi.

"Aish... Mommy... Assalamu'alaikum. Apa kabar mommyku." Tanya Abi.

"Mommy baik sayang. Kamu bawa anak orang kemana ihh?"

"Anak orang?" Sesaat Abi bingung dengan pertanyaan mommynya.

"Iyalah anak orang masa anak kucing." Tutur mommy. "Kamu ajak Mentari kemana nak? Ini mommy lagi di rumah tante Maya katanya kesayangan mommy lagi pergi sama kamu." Sambung mommy Abi.

"Kesayangan mommy lagi makan tuh." Sambil memancungkan bibirnya. Abi menggeser layar ponsel dan panggilan video sudah menunjukkan Mentari yang sedang makan Bakmi di tangannya dan teh botol didepannya.

"Ya ampun sayang... Ga romantis banget makan bakmi di pinggir jalan ih kamu mah." Gerutu sang mommy diseberang sama pada Abi anaknya.

"Romantis ko mom...Kak, tunjukin pemandangan di depan kita dong ke mommy sama Bunda." Pinta Mentari yang melihat kini Bundanya pun ikut dalam video callnya. Abi mengalihkan ke kamera belakang dan terpampanglah pemandangan kelap kelip lampu kota di bawah sama.

"Cantik banget sayang... Tapi lain kali kamu ajak Tari ke Singapura atau kemana kek yang lebih bagus. Ini mah ngemper di jalan. Ckckckck anak mommy..." Gerutu mommy lagi.

"Tanya bunda deh, emang boleh bund, anaknya Abi bawa ke Singapura?" Tanya Abi.

Bunda May menggeleng ringan.

"Yaudah kemana aj yang penting jangan ngemper." Kata mommy lagi. "Eh sayang, mana Mentari, mommy mau ngomong." Sambung mommy lagi.

"Hay tante mommy..." Sapa Mentari dengan lambaian kedua tangannya karena memang ponselnya dipegang oleh Abi jadi tangan Mentari bebas.

"Hay sweetheart..." Sapa mommy hangat. "Kamu makin cantik aja sayang. Bunda kamu juga. Kalian malah keliatan kaya kakak adek deh. Bikin mommy iri." Pujinya mommy.

"Ah mommy bisa aja ya bun..." Sanggah Mentari sambil menaik turunkan alisnya pada bundanya. Diikuti senyuman dari keduanya.

"Tante mommy apa kabar? Lama ya jumpa? Tante mommy sehat? Om daddy sehat juga?"

"Kami sehat sayang... Maaf  sweetheart, tante ga hadir di masa duka kalian. Tante sungguh minta maaf." Sesal mommy Abi.

"Kamu gak papa kan sweety, kamu yang tenang ya... Ada Abi buat kamu ya kan Bi..." Diangguki oleh Mentari.

"Siap Mommy!" Jawab Abi lantang dibelakang kamera.

"Abi yang bakal jagain kamu sayang." Kata mommy Abi.

"Ih tante Mommy kaya aku masih kecil aj..." Balas Mentari.

"Sweety, tante punya oleh oleh dan hadiah buat kamu. Hadiah buat prestasi kamu. Selamat ya sayang. Mungkin besok hadiahnya sampai. Semoga kamu suka dan bisa kamu pakai pas kuliah. Oke sayang. Udah dulu ya... Tante mau ngobrol banyak sama bunda kamu. Bye... Have fun ya."  Mommy Abi memutus panggilannya lebih dulu.

"Mommy aku kasih apa katanya?" Tanya Abi.

"Entah." Jawab Tari singkat sambil mengangkat kedua bahunya.

"Yaudah yuk lanjut makan." Tawar Abi.

Mereka melanjutkan makan mereka yang terjeda karena panggilan mendadak dari mommy Abi. Mommy Abi Claire Zevana Smith adalah pengusaha sukses. Bisnis yang dijalani daddy Abi adalah milik keluarga Claire mommy Abi. Sehingga kemanapun daddy Abi berada mommy Abi selalu disampingnya.

Langit malam mulai menaungi keduanya. Udara dingin dan kabut pun menyelimuti keduanya. Lampu lampu kota yang berada jauh di bawah sana mulai menyala dan saat ini terhampar pemandangan lautan warna warni di bawah mereka sedangan di atas mereka pun terbentang langit indah bertabur bintang.

Terpopuler

Comments

Neonnorey

Neonnorey

ini apa sih Thor mksdnya

2023-06-15

0

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

halo thor aku mampir bertahap ya

2023-06-13

0

Ayano

Ayano

Kalo kakak cowok pasti gitu. Ceweknya jangan nganggep itu jahat ya. Salah banget kalo Clara nanti cemburu gegara Abi overprotektif ke Mentari 😅😅

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!