Pendekatan

#Rohman

Anisa sudah 1 bulan bekerja diperusahaanku, tapi masih belum ada kemajuan dalam hubungan kami. Dia selalu menghindar jika aku sekedar menawarinya tumpangan atau mengajak makan siang.

Aku merasa seperti orang yang patah semangat. Pernah aku berfikir apakah aku tidak pantas buat dia. Mengapa dia selalu menjaga jarak. Didalam setiap sholatku, aku memohon kepada Allah apakah Anisa jodoh yang baik buatku? Dan setiap selesai sholat bayangannya selalu hadir didepanku.

Apakah ini yang dinamakan cinta? Jujur selama ini aku tidak pernah merasakan suka kepada seseorang sampai seperti ini. Sudah pernah ku coba untuk berhubungan dengan anak teman bunda ku. Tapi aku tetap tidak bisa mengalihkan hatiku dari Anisa. Aku takut salah memilih untuk menempatkan hatiku.

Semakin hari semakin besar keinginanku untuk segera menghalalkan Anisa sebagai calon makmum ku.

Hingga suatu hari tekatku sudah bulat, kuberanikan ke rumah Anisa. Dan itupun tanpa sepengetahuan nya. Dia masih belum pulang karna saat ini masih jam kerja. Aku sengaja karna bila dia sudah dirumah pasti aku tidak diijinkan bertemu orangtuanya.

"Assalamualaikum ," ku tiba dirumah Anisa.

Dari dalam rumah kudengar suara menjawab salamku.

"Waalaikumsalam, maaf mencari siapa ya mas?" tanya perempuan seumuran bundaku.

Yang kuyakin beliau ibunya Anisa. Wajahnya mirip perempuan yang telah mencuri hatiku.

" Permisi bu, apakah benar ini rumah Anisa Rutari?" tanyaku sopan.

"Benar mas, anda siapanya Anisa?"tanya ibunya lagi.

"Benar bu, saya teman Anisa. Maaf sebelumnya boleh saya masuk?" ijinku

"Ada yang perlu saya sampaikan ke Ibu," jawabku.

"Eh iya mas,, maaf belum mempersilahkan masuk. Mari masuk dulu, silahkan duduk. Saya ambilkan minum dulu," kata ibu Anisa.

"Tidak usah repot repot bu, saya hanya sebentar. Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada ibu," jawabku berusaha berkata dengan tenang. Padahal aku sudah gugup dari tadi. Rasanya lebih gugup daripada sidang skripsi waktu kuliah dulu.

"Hal penting apa ya mas? Apakah terjadi sesuatu sama Anisa, jawab ibunya yang kulihat mulai risau.

"Tidak bu. Anisa baik baik saja, tapi hati saya yang tidak baik," ucapku.

"Maksutnya gimana ya mas? Jangan buat ibu bingung, tolong jelaskan mas." pinta ibunya

" Begini bu, maksut saya kesini saya ingin melamar Anisa. Kemarin saya sudah mengutarakan niat baik saya ke Anisa, tapi Anisa menolak dengan alasan belum mau menikah dulu. Dia masih ingin membantu ibu. Dan saya bilang ke dia kalau kita menikah saya akan ikut memikul tanggung jawabnya ke ibu dan keluarga. Tapi dia masih belum mau menerima dan slalu menghindar bila saya ajak bicara," jelasku panjang ke ibunya

"Sebelumnya saya minta maaf ke mas, eh siapa namamu mas?" tanya ibu lagi

"Maaf saya Rohman Syaifudin, saya bekerja satu perusahaan dengan Anisa bu," jawabku.

" Begini nak Rohman, ibu akan membicarakan hal ini sama Anisa dan kakaknya dulu. Saya tidak bisa memberikan keputusan. Karna menikah adalah menyatukan dua hati yang berbeda dan kalian harus benar benar bisa saling menerima. Ibu tidak bisa menjawab lamaran nak Rohman sebelum tau bagaimana perasaan Anisa," jelas ibu Anisa.

" Baiklah bu, saya akan menunggu jawaban Anisa. Tapi saya sudah mengutarakan niat baik saya. Karna perlu ibu ketahui, saya sudah menunggu Anisa lama. Semenjak saya bertemu Anisa ketika masih sekolah. Tanpa sengaja saya bertemu saat dulu Anisa pernah hampir tertabrak sepeda motor dijalan depan sekolahnya, " jelasku.

"Terimakasih sudah menunggu Anisa. Percayalah jika Anisa jodohmu tidak akan kemana dan sebaliknya jika Anisa bukan jodohmu maka belajarlah menerima keputusannya. Dan ibu percaya pasti nak Rohman sudah disiapkan yang lebih baik dari Anisa untuk nak Rohman" ucap ibu lagi.

Aku merasa tenang dengan nasehat dari ibu Anisa. Aku akan jadi orang yang beruntung jika dapat jadi menantuny. Beliau orang yang sabar dan kulihat wanita yang kuat. Dari wajahnya memiliki kharisma yang sangat membuat damai hatiku.

"Semoga ada kabar yang baik dari Anisa bu, jawabku. Tolong minta doa dan restu anda, biar niat baik saya bisa Anisa terima. Dan saya berjanji akan selalu ada dan berusaha menjadi imam yang baik buat Anisa," mohonku.

"Saya mohon pamit dulu bu, terimakasih atas nasehat ibu." pamitku.

Aku meninggalkan rumah Anisa dengan perasaan lega. Karna sudah bertemu orangtuanya dan untuk keputusan Anisa aku hanya bisa berdoa semoga Anisa bisa menerimaku.

# maaf jika ceritanya yang to the point, author masih berusaha untuk membuat agar ceritanya lebih baik lagi

Episodes
1 Masa muda
2 Pendekatan
3 Penasaran
4 Menemukannya
5 Pendekatan
6 Keputusan
7 Kabar baik
8 Bahagia
9 Lamaran
10 Proses
11 Pernikahan
12 Malam pertama
13 Keluarga baru
14 Usaha
15 Usaha 2
16 Kecelakaaan
17 Rumah sakit
18 Ujian
19 Ujian 2
20 Kesabaran
21 Berusaha
22 Semangat baru
23 Kembali ke kantor
24 Pertemuan
25 Gelisah
26 Berita Baik
27 Keluarga
28 Awal kehamilan
29 Kehilangan
30 Cobaan
31 Penyesalan
32 Berpisah
33 Intropeksi
34 Perpisahan
35 Kepergianmu
36 Bersatu
37 Kembali lagi
38 Pertemuan
39 Bersama
40 Lembaran baru
41 Masalah baru
42 Kembali ke Indonesia
43 Kehamilan
44 Kedatangan tamu tak diundang
45 Masalah kehamilan
46 Nyidam
47 Acara tujuh bulanan
48 Taman kota
49 Teror
50 Teror lagi
51 Mencari bukti
52 Melahirkan
53 Pulang kerumah
54 Ulang tahun Faris
55 Perayaan ultah Faris
56 Berlibur
57 Insiden saat liburan
58 Bermanja sejenak
59 Pesta ultah Faris lagi
60 Bulan madu kedua
61 Perjalanan pulang
62 Kembali ke rumah
63 Ke rumah ayah dan bunda
64 Bermain di taman
65 Jalan pagi
66 Ke rumah ibu
67 Pertemuan tak terduga
68 Pertemuan tak terduga 2
69 Mengulang masalalu
70 Menikmati kebersamaan
71 Acara di panti asuhan
72 Hargai kebersamaan
73 Berjuang mendapat restu
74 Kabar baik kak Ahza
75 Pernikahan Kak Ahza
76 Resepsi pernikahan
77 Nisa junior
78 Hamil lagi
79 Galau
80 Penjelasan
81 Insiden kecil
82 Sedikit masalah
83 Kembali baik
84 Cemburu buta
85 Faris kangen
86 Kembali ke rumah
87 Visual
88 Cemburu yang berlanjut
89 Rencana berhasil
90 Mengajak kerjasama
91 Kembali baik
92 Membujuk Nisa
93 Pergi ke Surabaya
94 Insiden di Malang
95 Kabar baik
96 Pulang
97 Pemulihan
98 Memberi semangat
99 Melahirkan
100 Si kembar pulang ke rumah
101 Arti sebuah perhatian anak
102 Berkumpul dengan keluarga
103 Kembalinya Rani
104 Cerita luka
105 Bertemu dengannya
106 Penjelasan Rama
107 Memustuskan untuk menetap
108 Samuel
109 Harus jujur walau sakit
110 Kembalilah Samuel
111 Kejutan
112 Penjelasan
113 Sam menepati janjinya.
114 Mempersiapkan pernikahan
115 Kerikil kecil
116 Hari Pernikahan
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Masa muda
2
Pendekatan
3
Penasaran
4
Menemukannya
5
Pendekatan
6
Keputusan
7
Kabar baik
8
Bahagia
9
Lamaran
10
Proses
11
Pernikahan
12
Malam pertama
13
Keluarga baru
14
Usaha
15
Usaha 2
16
Kecelakaaan
17
Rumah sakit
18
Ujian
19
Ujian 2
20
Kesabaran
21
Berusaha
22
Semangat baru
23
Kembali ke kantor
24
Pertemuan
25
Gelisah
26
Berita Baik
27
Keluarga
28
Awal kehamilan
29
Kehilangan
30
Cobaan
31
Penyesalan
32
Berpisah
33
Intropeksi
34
Perpisahan
35
Kepergianmu
36
Bersatu
37
Kembali lagi
38
Pertemuan
39
Bersama
40
Lembaran baru
41
Masalah baru
42
Kembali ke Indonesia
43
Kehamilan
44
Kedatangan tamu tak diundang
45
Masalah kehamilan
46
Nyidam
47
Acara tujuh bulanan
48
Taman kota
49
Teror
50
Teror lagi
51
Mencari bukti
52
Melahirkan
53
Pulang kerumah
54
Ulang tahun Faris
55
Perayaan ultah Faris
56
Berlibur
57
Insiden saat liburan
58
Bermanja sejenak
59
Pesta ultah Faris lagi
60
Bulan madu kedua
61
Perjalanan pulang
62
Kembali ke rumah
63
Ke rumah ayah dan bunda
64
Bermain di taman
65
Jalan pagi
66
Ke rumah ibu
67
Pertemuan tak terduga
68
Pertemuan tak terduga 2
69
Mengulang masalalu
70
Menikmati kebersamaan
71
Acara di panti asuhan
72
Hargai kebersamaan
73
Berjuang mendapat restu
74
Kabar baik kak Ahza
75
Pernikahan Kak Ahza
76
Resepsi pernikahan
77
Nisa junior
78
Hamil lagi
79
Galau
80
Penjelasan
81
Insiden kecil
82
Sedikit masalah
83
Kembali baik
84
Cemburu buta
85
Faris kangen
86
Kembali ke rumah
87
Visual
88
Cemburu yang berlanjut
89
Rencana berhasil
90
Mengajak kerjasama
91
Kembali baik
92
Membujuk Nisa
93
Pergi ke Surabaya
94
Insiden di Malang
95
Kabar baik
96
Pulang
97
Pemulihan
98
Memberi semangat
99
Melahirkan
100
Si kembar pulang ke rumah
101
Arti sebuah perhatian anak
102
Berkumpul dengan keluarga
103
Kembalinya Rani
104
Cerita luka
105
Bertemu dengannya
106
Penjelasan Rama
107
Memustuskan untuk menetap
108
Samuel
109
Harus jujur walau sakit
110
Kembalilah Samuel
111
Kejutan
112
Penjelasan
113
Sam menepati janjinya.
114
Mempersiapkan pernikahan
115
Kerikil kecil
116
Hari Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!