Hari ini Anisa berangkat kerja dengan berjalan kaki. Rumah dan tempat kerjanya tidak terlalu jauh. Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, dia datang sedikit terlambat dari biasanya.
Dirumah ada pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Anisa mulai bekerja, dia tidak ingin kena marah atasannya. Dihari ke 7 dia bekerja, Anisa merasa senang karna teman teman kantornya baik dan bersahabat.
"Anisa,, dipanggil pak Bos' ujar Dewi.
Anisa bingung kenapa dipanggil direktur. apakah dia melakukan kesalahan. Dia masih termangu, sampai dikagetkan Dewi.
"Hei..jangan melamun Nisa, cepat pergi sebelum pak bos marah." Dengan pikiran yang masih bingung, dia harus segera menemui sang penguasa kantor ini.
Dengan langkah gontai akhirnya sampai juga didepan ruangan direktur. Ada sekretaris yang cantik yang menyambutnya.
'Permisi mbak, bisakah saya bertemu dengan pak direktur. tanya Anisa dengan suara gemetar. Sekretaris cantik itu ternyata bernama Nia. '"Maaf ada keperluan apa ya mau ketemu pak direktur, tanya Mbak Nia. Tidak tau mbak, tapi kata mbak Dewi saya dipanggil pak direktur, jawabku yang juga masih bingung mengapa dipanggil. Mbak Nia menekan telpon yang ada diatas mejanya. Dengan penasaran aku dengar pembicaraan Mbak Nia dengan orang yg ditelpon. ' Baiklah mbak saya antar ke ruang pak direktur, ajak mbak Nia. Dia mengetuk pintu ruangan yang ada disamping meja, perasaan semakin tidak enak. ' Silahkan masuk mb, pinta mbak Nia. Dengan masih menunduk aku masuk keruangan yg kurasa cukup luas.
'Apa masih ingin berdiri saja? aku mendengar orang yang ada dihadapan ku. Sepertinya aku tidak asing dengan suara itu. Sedikit kuangkat kepalaku untuk bisa melihat orang itu. Betapa kaget nya, ternyata orang itu adalah orang yang pernah menolongku dulu sewaktu aku hampir ditabrak sebuah mobil. Aku menyebrang jalan dengan tergesa gesa karna takut terlambat masuk sekolah. Walau sudah lama aku masih ingat wajah orang yang menolongku. Dulu aku sempat ingin mengucapkan terimakasih tapi belum sempat karna orang itu sudah pergi.
"Maaf ada kesalahan yang saya lakukan hingga bapak memanggil saya," jawabku masih dengan suara bergetar.
"Apakah semua orang yang kupanggil melakukan kesalahan," jawabnya dengan diiringi tawa.
"Kalau tidak ada salah mengapa bapak memanggil saya," jawabku lagi.
"'Apakah kamu masih ingat dengan saya?"tanyanya. Dengan wajah kaget aku berani menatap atasanku itu. Kenapa dia masih ingat aku.
"Bagaimana nona, masih ingat siapa aku?"tanyanya lagi dan itu membuat aku sadar.
"Iiya pak,, bapak adalah orang pernah menyelamatkan saya, maaf dulu saya belum mengucapkan terima kasih. Bapak sudah terlanjur pergi dahulu. Terimakasih pak atas pertolongannya", ucapku.
"Kamu tau sampai sekarang aku penasaran dengan kamu. Sambil menunjuk kearah ku.
Aku masih bingung dengan jawabannya. "Kenapa bapak penasaran dengan saya pak?"kuberanikan untuk bertanya.
" Kamu adalah gadis yang membuat aku selalu memikirkanmu semenjak pertama kali ketemu, katanya lagi. Dan sekarang aku sudah menemukanmu disini," katanya lagi.
"Maksud bapak apa ya? Kita bertemu baru dua kali dan sekarang bapak berkata seperti itu." Aku berusaha untuk mencerna kata kata dari atasanku ini.
"Maaf pak, kalau memang tidak ada yang harus saya kerjakan lagi, saya mohon pamit." Aku berusaha bersikap sewajarnya, walau ada banyak pertanyaan di pikiranku. Tanpa menunggu jawabannya aku keluar dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Shellia
masih nyimak
2021-04-14
0