# prov Rohman
Namaku adalah Rohman Syaifudin, aku membantu ayahku untuk mengurus perusahan semenjak selesai kuliah. Aku adalah harapan keluarga karna anak laki laki satu satunya.
Pagi hari aku mulai berangkat, kuambil kunci mobil dan jas berwarna navi dari atas tempat tidur. Kulajukan mobil dengan kecepatan sedang karna jalanan yang mulai ramai.
Tanpa sengaja didekat SMA xx aku melihat ada seorang wanita berjilbab akan menyebrang. Dia membenarkan jilbab yang menutup wajahnya karna tertiup angin dan tanpa dia sadari ada sebuah sepeda moto melaju dari lawan arah hampir saja menabraknya. Aku dengan cepat meminggirkan mobilku dan berlari kearah wanita itu dan menarik ketepi segera. Dia kaget dan hampir marah karna dikira sengaja aku memeluk dia. Tapi sebelum dia marah aku sudah menjawab dulu semua yang dia pikirkan.
"Maaf nona, saya bukannya sengaja. Saya hanya menyelamatkan anda dari sepeda motor yang hampir menabrak anda,"jelasku.
Dengan wajah merah merona dia mengucapkan terimakasih. " Terimakasih sudah menolong saya pak, dan maaf tadi saya sudah salah sangka dengan anda," ucapnya sambil menangkupkan kedua tangan didepan dada.
Sejenak aku terpana dengan senyum dari bibirnya. Tiba tiba hatiku bergetar dan senyumku muncul dari sudut bibirku. Gadis yang menarik, gumanku.
Belum sempat kutanyakan namanya gadis itu sudah masuk kedalam gerbang sekolah. Suatu saat akan kutemukan lagi wahai gadis manisku, batinku.
Semenjak hari itu aku selalu memperhatikan siswa yang keluar masuk sekolah gadis itu tapi dia tidak pernah kutemukan.Harus bagaimana lagi aku menemukamu wahai calon makmumku.
Dan tak terasa sudah 1 tahun lebih aku tidak pernah bertemu gadis itu lagi. Tapi setiap tidurku slalu memimpikan dia. Seolah dia tersenyum memanggilku dengan gaun putih dan wajah yang mempesona. Aku masih bersyukur walau tidak bertemu didunia nyata tapi dia selalu hadir di mimpiku.
Dan sebab itu saat orangtuaku menanyakan kapan aku menikah. Kujawab dengan senyum, "sabar bunda, jodohku akan kujemput dan kujadikan menantumu yang akan menjadi kesayangan bunda," jawabku mantap.
Entah darimana kepercayaan itu, tapi aku yakin kalau dia adalah jodohku kelak.
#
Hari ini aku membaca data profil karyawan baru diperusahaanku. Aku kaget saat melihat foto salah satu karyawan baru itu. Anisa Rutari, nama yang cantik. secantik orangnya. Akhirnya aku menemukan mu calon makmum ku. Tanpa sadar sudut bibirku terangkat, tidak akan pernah kulepaskan lagi wahai gadis pujaanku.
"Dewi tolong panggilan karyawan baru kita, suruh dia menghadapku," perintahku lewat telpon kantor dibagian personalia.
"Baik pak, segera Anisa saya suruh menuju ke ruangan bapak," jawab Dewi. Dewi adalah kepala personalia diperusahaanku. Dan waktu melakukan interview ku serahkan padanya karna aku masih ada meeting dengan klien diluar kota.
Hingga 10 menit aku menunggu akhirnya Anisa sampai didepan ruangan ku. Nia mengetuk pintu dan kupersilahkan masuk. Anisa tampak terkejut dan aku juga. Jantungku bergetar sangat cepat saat mata kami bertemu. Silahkan duduk, apa kamu akan berdiri saja. Aku berusaha mengalihkan rasa gugupku. Dia juga malu dan berusaha bersikap tenang. Ah.. mengapa dia semakin cantik, walau dengan pakaian sederhana dan jilbab berwarna merah maron yang menutup bagian depan. Calon makmum yang sempurna, gumanku.
" Maaf pak,, ada perlu apa bapak memanggil saya," ucapnya yang berhasil memecah lamunanku.
"Maaf ada kesalahan yang saya lakukan hingga bapak memanggil saya, jawabnya masih dengan suara bergetar.
"Apakah semua orang yang kupanggil melakukan kesalahan," jawabku dengan diiringi tawa.
" Kalau tidak ada salah mengapa bapak memanggil saya," jawabnya lagi.
"Apakah kamu masih mengingat saya?"tanyaku.
"Iiiya pak,, bapak adalah orang pernah menyelamatkan saya, maaf dulu saya belum mengucapkan terima kasih. Bapak sudah terlanjur pergi dahulu. Terimakasih pak atas pertolongannya," ucapnya.
"Kamu tau sampai sekarang aku penasaran dengan kamu. Sambil menunjuk kearah nya.
"Kenapa bapak penasaran dengan saya pak? dia bertanya.
" Kamu adalah gadis yang membuat aku selalu memikirkanmu semenjak pertama kali ketemu," kataku .
"Dan sekarang aku sudah menemukanmu disini,"kataku lagi.
"Maksud bapak apa ya? Kita bertemu baru dua kali dan sekarang bapak berkata seperti itu."
"Maaf pak, kalau memang tidak ada yang harus saya kerjakan lagi, saya mohon pamit." Tanpa menunggu jawabanku dia keluar dari ruanganku.
Semenjak hari itu dia selalu menghindar saat bertemu dengan ku. Tapi aku tidak akan menyerah sebelum mendapatkan hatinya.
#
Maaf author lagi belajar menulis. Mohon maaf jika ada salah ketik dan kata yang kurang pas☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments