Setelah shalat, Juan, Dira, dan Vani ikut mengantar Luna bekerja di restoran yang tidak jauh dari kampus tersebut.
"Kalian pulang aja la, ngapain sih malah ikut kesini sampe mau nungguin segala lagi"
Keluh Luna pada pacar dan kedua sahabatnya
"Udah deh masuk aja, kita tunggu di meja sana tuh sampe loe selesai, semangat yaa kerjanya"
Ucap Vani sambil menunjuk meja kosong di bawah pohon resto itu kemudian mendorong Dira dan Juan menuju meja yang dia maksud.
"Kalau capek nanti langsung pulang aja ya"
Kata Luna dengan sedikit teriak yang dijawab isyarat jari jempol oleh Vani tanpa membalikkan tubuhnya.
- - -
"Bosen juga ya bengong gini doang, ngapain kek, cerita apa gitu?"
Keluh Vani setelah waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam dan mereka masih setia menunggu jam kerja Luna habis
"Ceritain gimana loe bisa jadian sama Luna aja deh, selama ini kan gue belum dengar cerita fullnya"
Kata Dira sambil menggerakkan dagunya menunjuk Juan
Dira memang tidak tau pasti awal pertemuan Juan dan Luna karena Dira adalah sahabat Luna sejak SMA, berbeda dengan Vani yang sudah berteman dengan Luna sejak SD
"Oke, tapi buat jomblo kayak loe jangan baper ya dengernya" kata Juna dengan senyum miring
Flashback On
Tringg 3x!!!
Lonceng pulang berbunyi, tampak siswa dan siswi SMP Edelweis mulai berhambur untuk pulang, ada yang menggunakan sepeda, ada juga yang dijemput
"Nah tu jemputan gue, duluan ya Lun"
Pamit Vani sambil melangkah pergi dan melambaikan tangannya ke arah Luna yang hanya dibalas senyum dan ikut melambaikan tanganya.
Drrttt drrttt drrttt
Luna membuka saku tasnya dan terpampang nama Ayah dengan emoticon love berwarna merah hati di layar ponsel nya
"Halo Ayah, Luna udah pulang nih, Ayah masih jauh?"
Tanya Luna pada Ayahnya sambil berdiri di depan pintu gerbang sekolah
"Sayang, maaf Ayah masih ada pasien satu lagi jadi agak telat jemput kamu, tadi Ayah udah coba hubungin Bunda tapi Bunda juga ada kerjaan yang gak bisa ditinggal, kamu gak papa kan tunggu Ayah selesai dulu?"
"Ohh gak papa kok yah, Luna tunggu disini dulu"
Jawab Luna sambil tersenyum
"Yaudah kalau gitu Ayah tutup ya teleponnya, kamu tunggu di dalam sekolah ya sayang jangan diluar, Assalamu'alaikum"
Tutur Edi dengan lembut
"Iya Ayah... Wa'alaikumsalam"
Jawab Luna dengan patuh kemudian mematikan teleponnya dan memasukkannya lagi ke dalam tas lalu Luna masuk kembali ke dalam bertujuan untuk menunggu di taman sekolahnya
30 menit kemudian
gubrakk!
Luna tersentak kaget mendengar suara berisik seperti ada benda jatuh dari arah parkir sepeda,Lunapun bergegas ke arah sumber suara guna mencari tau apa yang terjadi
Sesampainya disana Luna melihat seorang anak laki-laki yang teduduk tertimpa tangga sedang memeluk anak kucing, Lunapun lari mendekat dan membantu menyingkirkan tangga tersebut
"Makasih"
Dengan raut wajah datar dan arah pandangan tetap pada kucing yang dipegangnya, laki-laki itu hanya mengatakan sepatah kata kemudian dengan santainya berjalan melewati Luna
"Loe tu gak tau terimakasih banget ya"
Kata Luna begitu laki-laki itu sudah beberapa langkah melewatinya, membuat laki-laki tersebut berbalik
"Gue kan udah bilang makasih tadi, udah dikasi Allah telinga 2 juga masih budeg"
Jawab laki-laki tersebut yang tak lain adalah Juan, salah satu teman sekelasnya yang dikenal cukup cuek kemudian kembali berjalan meninggalkan Luna yang hanya bisa terdiam dengan mulut terbuka kesal seolah tak percaya dengan jawaban menyebalkan temannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇 saling mendukung ya Thor 👌
2021-03-08
0