Luna membalut luka di jari telunjuk kanannya dengan plester setelah membersihkan pecahan beling tadi yang sedikit menyayat jarinya hingga berdarah namun seolah mati rasa, dia seakan tidak merasakan sakit di jarinya.
Bukan tidak merasakan, tapi ada rasa sakit lain yang begitu besar hingga luka dikulitnya seperti tidak berarti apa-apa, kembali tertidur dalam tangisnya Luna menanti pagi yang lebih baik.
Kenapa mimpi buruk ini begitu panjang...
- - -
Dibawah langit yang tidak begitu terik ataupun gelap, tiga orang gadis sedang duduk berhadapan di meja taman kampus mereka
"Kalo aja loe merem dan dada loe gak naik turun tanda bernafas, gue udah ngira loe mayat kali Lun"
Ucap seorang gadis bernama Vani yang merupakan salah satu dari dua sahabat terdekat Luna selain Dira.
"Ada apa lagi Lun, mimpi buruk atau pertengkaran yang buat kamu nangis sampe mata kamu bengkak gitu?"
Tambah Dira melihat Luna yang pagi ini memang terlihat sangat lesu
"Apapun itu, gue tetap bahagia kok karena masih ada kalian"
Senyum sayu Luna yang tulus namun masih terlihat ada sedikit paksaan disana
"Demi kepala upin ipin yang gak pernah ditumbuhi rambut..."
"Upin ada rambut kali, sotoy loe"
Kata Dira memotong kalimat Vani yang belum selesai
"Apaan secuil doang, gak perlu gue jambak, gue petik juga lepas tuh rambut, ahhh apaan sih malah jadi bahas itu, gue botakin juga loe, lupa kan gue mau ngomong apa tadi"
Gerutu Vani pada sahabatnya itu yang hanya dibahas senyum miring dari bibir Dira seolah meledek
"Juan WA gue semalam, untuk kali ini Lun, tolong dengerin kita, kita gak minta loe keluar dari rumah itu untuk ninggalin keluarga loe, tapi untuk sedikit mengurangi luka di hati loe"
Mata Dira yang berkaca-kaca menunjukkan keseriusan dan kesedihannya pada sahabatnya itu
Diam sebentar dan memejamkan mata sambil menghela nafas mengumpulkan kekuatan untuk kembali tersenyum dan bicara, Luna menatap kedua sahabatnya
"Semakin jauh dari mereka semakin gue merasa terasingkan dan itu malah ngebunuh gue lebih dalam lagi"
Mendengar jawaban Luna spontan membuat Dira maupun Vani hanya menghela kasar nafasnya dan mengalihkan pandangan mereka dari mata Luna
"Bisa tidur seatap sama Ayah Bunda itu, cukup buat gue ngerasa masih bagian dari mereka"
Tambah Luna yang masih tetap menatap kedua sahabatnya
Seolah kehabisan kata-kata, baik Dira maupun Vani hanya diam dan mengubah posisi duduk mereka mendekati Luna kemudian mengelus lembut bahu Luna berharap bisa sedikit menyalurkan kekuatan untuknya dengan mata yang masih menatap ke arah lain.
gubrak!!!
Bunyi gebrakan meja yang berhasil membuat Luna, Dira, dan Vani tersentak kaget melihat ke arah orang yang sekarang duduk di depan mereka tanpa dosa
"Gak ada akhlak emang loe jadi cowok, gue.."
Kata Vani dengan emosi namun belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, orang tersebut mengeluarkan suaranya memotong kalimat Luna
"(botakin loe) pasti loe mau ngomong gitu kan, gak kreatif loe kata-katanya gitu mulu"
Jawab seorang pria yang tak asing untuk mereka yaitu Juan yang sekarang dengan santainya bergerak mendekati kursi yang di duduki Vani di samping kursi Luna dengan gerakan tangan mengusir, namun tak digubris oleh Vani yang masih kesal
"Gue mau duduk samping pacar gue nih, loe jomblo minggir dong"
Mata dan mulut Vani membulat sempurna disertai gerakan kepala mendongak ke arah Juan mendengar kata-katanya barusan yang terasa sakit tapi tak berdarah.
"Loh, kamu mau kemana Lun?"
Tanya Juan begitu melihat Luna beranjak dari duduknya, Dira dan Vani hanya melihat pergerakan Luna sambil menunggu jawaban Luna.
"Gak dengar adzan tuh, kita ke mushola yuk setelah itu aku mau langsung ke resto mawar"
Kata Luna sambil menenteng tasnya, merekapun mengiyakan Luna dan bergegas ke mushola melaksanakan salat ashar.
Ya Allah, jika sakit dan air mataku adalah jembatan untukku menjemput kebahagiaanku, maka kembalikanlah cinta Ayah dan Bunda seperti dulu, karena sesungguhnya merekalah alasan terbesarku untuk bertahan...
Dengan khidmat di dalam hatinya do'a-do'a yang selalu Luna panjatkan kepada Sang Maha Kuasa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like 👍🏻
2021-03-08
0