Selesai Sarapan aku meraih ponsel disaku calana, kuketik pesan untuk Nayla.
"Nay kunci rumah saya bawa, nanti kalau kamu sudah selesai kegiatan cari saya didekat gudang senjata."
Begitu pesan yang kukirim ke nayla, Aku langsung bersiap menuju ke gudang senjata.
Ditengah jalan menuju gudang senjata aku bertemu Mba sayur, Aku langsung kepikiran pesanan Nayla. Dan memberhentikan Mba sayur, membeli apa yang sudah dipesan Nayla tadi. Dan kembali lagi kerumah untuk menyimpan belanjaan dikulkas.
Pukul 09.30 Aku masih sibuk dengan pekerjaanku, Tiba-tiba Agus memanggilku.
"Ndra Indra itu Istrimu nyariin, Buruan sana disamperin, Kasian tu Nayla diliatin sama anggota yang lain."
Kulihat Nayla dari jauh dia begitu cantik dengan baju PSO itu, Sial kenapa yang lain melihat Nay sampai begitu, seperti baru keluar dari hutan saja melihat wanita sampai segitunya.
Sayangnya yang melihat Nay senior seniorku dan aku sama sekali tidak berani menegur mereka. Kudekati Nayla dan memberikan kunci rumah.
Samar-samar kudengar seniorku berbisik menceritakanku.
Ohh ternyata si Indra ini suaminya, Sayang sekali kenapa bukan aku aja yang menjadi suaminya, Ucap bang masrul seniorku.
"Mas kunci rumahnya mana, Buruan Mas udah panas ini."
"Ini ambil, terus kamu langsung pulang jangan kemana-mana lagi. Semua pada liatin kamu tu,saya gak mau kamu jadi pusat perhatian karena kamu istri saya."
"Iya Mas Nay langsung balik."
"Pesanan kamu juga sudah masuk dikulkas semua ya, Tinggal kamu masak aja Nanti,saya juga sudah sarapan."
"Iya Mas makasih banyak ya."
"Ayo saya antar pulang, Terlalu jauh jarak dari sini kerumah, buruan naik nanti makin banyak yang liatin kita disini."
"Iya Mas."
Aku dan Nay langsung pulang berboncengan naik motor.
Setelah mengantar Nay sampai rumah aku kembali ke gudang senjata.
"Ndra kesini dulu kamu, panggil seniorku.
"Siap bang ada apa bang."
"Yang tadi itu Istri kamu kah? Tanya seniorku penasaran.
"Siap iya Bang."
"Sudah berapa lama kalian menikah kenapa saya tidak tau kabar pernikahan mu."
"Siap bang sudah 1 Minggu tapi acaranya tidak terlalu besar." Aku coba menyembunyikan pernikahanku.
"Ohh begitu yasudah sana lanjutkan kerjaanmu."
"Siap Bang."
Sebenarnya apa istimewanya Nayla,kenapa semua penasaran dengannya. Aku saja yang setiap hari bersamanya terus terusan kesal karena ulahnya.
Pukul 12.30 sepulang dari Masjid aku pulang kerumah untuk makan siang.
"Assalamualaikum, Nay saya pulang".
"Iya Mas masuk, pintunya gak Nay kunci."
"Kamu ini kebiasaan pintu gak pernah dikunci, nanti kalau ada orang tiba-tiba masuk gimana."
"Kan Nay disini saja Mas jadi gak mungkin ada yang masuk."
"Terus menjawab, dikasitau juga gak pernah dengar. Itu kenapa badan kamu basah semua, terus kenapa bajunya sexy banget begitu, kamu habis ngapain."
"Nay lagi zumba Mas dirumah, Kan Mas gak bolehin Nay ke sanggar yaudah Nay zumba dirumah saja."
"Yasudah saya laper mau makan, kamu sudah masak apa belum."
"Sudah donk, semua ada di atas meja makan."
Aku menuju dapur dan melihat didalam tudung saji ada beberapa Menu yang dibuat Nayla. Sup ayam sambal kecap dan bakwan goreng. Kuambil nasi dan mulai menyantap masakan Nayla. Ternyata masakan dia sangat enak, Ku lirik Nayla yang masih sibuk dengan gerakan zumbanya dengan irama musik yang kencang, gerakan dia begitu lincah dan lentur.
Apa-apaan ini kenapa aku terus memperhatikanya. Tidak-tidak aku tidak boleh tertarik padanya tujuanku hanya ingin membuat Nay tidak betah hidup denganku dan dia meminta cerai.
7 Bulan berlalu Nayla masih belum meminta cerai dan perasaanku hingga kini masih sama belum mencintai Nayla, Entah bagaimana caranya hingga kini dia masih menjadi istriku.
"Nay besok siang kita pergi kepesta senior saya ya, Bang Putra, Acaranya dihotel Aryaduta."
"Mas acaranya formal ya."
"Ya menurut kamu acara pernikahan itu seperti apa, Kaya gak pernah saja pergi kondangan, Emang dikampung dulu kamu gak pernah kondangan kah."
"Mas kira Nay manusia hutan apa gak pernah berinteraksi dengan orang lain, Bukan itu maksudnya."
"Terus apa?" Kenapa wanita monster ini banyak sekali pertanyaan, kalau bukan karena terpaksa aku pasti akan mengajak Anes bukan Nayla, tapi itu tidak mungkin karena semua orang tau Istri ku Nayla bukan Anes.
"Kalau acaranya formal Nay gak punya baju bagus yang Pas buat datang ke acara itu, gak mungkin kan Nay pergi pakai celana jeans dan kaos biasa."
"Jadi maksud kamu."
"Maksud Nay mau belanja baju, Tapi Mas yang temenin, karena kalau baju Nay jelek nanti Mas sendiri yang malu."
"Yasudah 1 jam lagi kita berangkat, Kamu bersiap ya saya Mau balik kekantor sebentar nyelesaikan kerjaan."
"Iya Mas."
Setelah membereskan semua laporan-laporan aku langsung pulang.
"Ayo Mas berangkat Nay sudah selesai nih."
"Sebentar Saya mandi dulu ya kamu tunggu saja."
"Ya ampun Mas mau berapa lama lagi kita berangkat ini sudah mau sore, Nanti tokonya tutup."
"Kamu kira ini dikampung yang kalau sore Toko dipasar pada tutup. Kita nanti cari baju di Butik langganan Mama."
"Ohh di Butik ya, kirain di pasar Mas. Tapi tetep aja ini udah Mau sore, Ayo buruan Mas kita berangkat sekarang."
"Tapi saya masih pakai baju Dinas ini."
"Gak masalah Mas ayo."
Dengan sigap Wanita monster itu langsung masuk kedalam Mobil tanpa memperdulikanku, Mau tidak mau akhirnya aku nurut denganya.
Disepanjang perjalanan tidak banyak yang kami obrolkan, Kami saling diam dan si Wanita monster itu juga fokus melihat jalanan perkotaan yang ramai.
"Sudah sampai Ayo turun, Ucapku mengejutkan lamunan Nayla."
"Kita sudah sampai ya Mas."
"Ya kamu lihat itu Butik didepan matamu,"
"Jangan sewot lah Mas, Kan aku cuma tanya."
"Yasudah kita Masuk, tanya sama Mba nya baju mana yang cocok untuk pergi kepesta."
"Mas gak ikut Masuk."
"Ikut yasudah kamu duluan saja."
Dia langsung turun dari Mobil dan masuk kedalam butik.
Aku mengikutin dia dari belakang. Sambil menunggu Nay memilih-milih baju aku duduk di Sofa sambil melihat koleksi baju yang ada dibutik itu.
"Permisi Pak ini baju koleksi terbaik dari Butik kami, Bagaimana menurut Bapak apakah suka dengan yang ini."
Aku melihat Nay sangat anggun dengan gaun warna cokelat itu, tapi bagian dada sangat terbuka. Aku tidak ingin tubuh Nayla menjadi konsumsi publik di acara pesta Nanti.
"Saya tidak suka Mba warnanya norak, Ada model lain Kah."
"Baik Pak segera saya ambilkan."
"Mas ohh Mas kenapa gak suka ini kan bagus Mas. Nay suka yang ini Mas."
"Selera kamu memang payah, warna norak begitu kata kamu bagus. Aku sengaja berkata seperti itu karena baju itu terlalu terbuka.
"Permisi pak ini baju kedua, Warnanya bagus bahanya dingin dan sangat elegan."
"Yasudah saya pilih yang ini. Gaun malam berwarna hitam menjadi pilihan terakhir,"
Setelah mendapatkan baju yang pas kami langsung menuju kesalon karena aku ingin Nayla benar-benar layak mendampinginku nanti malam. Itu semua karena gangsiku didepan senior-senior yang akan hadir malam nanti. Aku ingin istriku terlihat cantik.
2 jam lebih Nay melakukan perawatan full body di salon tersebut, setelah semua selesai aku benar-benar takjub melihatnya. Dia begitu cantik, ternyata bebek sawah bisa juga berubah menjadi angsa putih yang cantik.
"Mas...Mas...hey Mas bengong terus liatin Nay sampai melongo gitu, Kenapa Nay cantik ya Mas."
"Engga biasa aja, Aku coba mengontrol diriku takut Wanita monster ini menjadi besar kepala.
Keesokan harinya pukul 10.00
" Ayo Nay buruan lama sekali dandanya, Kamu ngapain saja kah, Nanti kita ketinggalan acara Pedang Pora."
"Iya Mas sedikit lagi."
Aku gak sabar liat gerak-gerik Nayla yang lambat super lelet. Sejak tadi entah apa yang dia lakukan didalam gak selesai.
"Ayo Mas Nay sudah selesai." Suara Nayla mengejutkanku dari belakang.
Dia terlihat begitu sangat cantik, bahkan lebih cantik dari yang kemarin aku benar-benar takjub dengan kecantikan wanita monster ini.
"Buruan naik nanti kita terlambat, Aku segera memacu mobilku menuju Hotel Aryaduta."
15 menit perjalanan aku dan Nay sampai di Hotel. Suasana begitu ramai, Banyak tamu yang datang dari mulai warga sipil dari pihak mempelai wanita sampai jendral-jendral berpangkat tinggi yang datang menghadiri acara tersebut, karena orangtua Bang putra adalah Orang yang berpengaruh dan berpangkat Mayjen bintang Dua. Jadi tidak salah kalau banyak petinggi militer yang hadir.
Kami memasuki Ballroom semua tamu undangan mengenakan pakaian yang bagus dan rapi, kugandeng tangan Nay hanya sebagai formalitas. Aku ingin orang lain melihat kami pasangan yang Romantis. Semua Mata tertuju pada kami terutama Nayla, Dia menjadi pusat perhatian, karena semua orang mamandang dia tanpa berkedip.
"Nay Saya mau ambil makanan sebentar, Kamu tetap disini jangan kemana mana."
"Iya Mas."
Aku mengambil Dua potong cookis dan minum untukku dan Nayla, Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara dari belakang.
"Mas ada disini juga."
"I...iya Sayang, Ka...kamu sama siapa kemari."
"Aku sama temen karena mempelai wanita itu temen kuliahku dulu."
"Kebetulan sekali ya Mas kita ketemu disini udah hampir dua bulan Mas gak pernah ngajak Aku jalan."
Bagaimana ini aku benar-benar takut, Bagaimana kalau Anes melihat aku bersama Nayla, Tamat sudah hubunganku dengan Anes.
"I...iya sayang Nanti kita jalan ya tapi bukan Hari ini."
Tiba-tiba Nayla datang menghampiriku dan Anes.
"Mas kenapa lama sekali ngambil minumnya Nay sudah haus."
"Ka...kamu ngapain kesini kan saya bilang tunggu disana jangan kemana mana."
"Ya habisnya aku bosan Mas." Jawab Nayla dengan polosnya."
"Dia siapa Mas, Tanya Anes dengan penuh rasa penasaran."
"Perkenalkan saya Nayla Istri Mas Indra."
Dengan rasa percaya diri yang tinggi Nayla memperkenalkan dirinya sebagai Istriku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
✨Nana✨
bagus nay👍,,,la kan emang bnr si nayla istri indra,ya ngenalin diri sbg istrinya donk...salah siapa donk🤭🤭,,,ya salah indra lah😂😂,,,utk anes maaf yeee soalnya pemeran utamanya nayla jd km jgn stress yaa🤭🤭
2022-10-24
1
Har Tini
good nay...🤣🤣🤣🤣
2022-09-16
1
imelda
mantap Nayy 👏👏
2021-06-26
1