Mendengar Rencana Jahat

Yuan kembali duduk sambil memakan snack yang ada di tangannya.

Bermain dengan ponselnya dan mengetik beberapa pesan text di grup chat, mengabari ketujuh orang yang ada di vila bahwa dia dalam perjalanan kembali.

Merasa sudah cukup lama, Yuan kemudian berdiri dan membuka pintu. Menjulurkan sedikit kepalanya untuk memeriksa keadaan di sekitar, sebelum dia memutuskan utk keluar.

Di rasa sudah cukup aman, Yuan keluar dari kamar itu.

Dengan penampilan yang sama seperti saat dia datang, Yuan berjalan santai agar tidak terlalu menarik perhatian.

Tidak ada yang memperhatikannya, hingga dia menangkap sosok orang yang sepertinya dia kenal memasuki kamar bersama dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.

Merasa penasaran, Yuan diam-diam mengikuti orang orang tersebut, hingga mereka memasuki sebuah ruangan kamar.

Yuan merasa sedikit beruntung karna kamar tidak di tutup rapat, sehingga Yuan dapat mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu dengan jelas.

Empat orang laki-laki dan seorang perempuan berada didalam ruangan tersebut. Salah seorang di antaranya berdiri membelakangi pintu, hingga Yuan tidak dapat melihat wajah dari orang orang yang masuk dengan laki-laki dan memastikan perempuan itu benar adalah perempuan yang di kenalnya.

Yuan hanya dapat mendengar suara mereka berbicara, tanpa bisa bisa melihat dengan jelas wajah mereka.

Mendengar percakapan ke lima orang itu, sontak membuat Yuan membelalakan matanya dan mempertajam pendengarannya.

“bagaimanapun juga rencana ini harus berhasil” kata perempuan itu.

“tapi bagaimana caranya.? mereka bertujuh selalu di kawal dengan bodyguard yang ketat.” kata laki-laki bertopi.

"pasti ada celah." lanjut laki-laki yang membelakangi pintu.

“kau sudah lama masuk di dalam staff mereka, harusnya kau tau sedikit celah saat mereka tidak di kawal. atau jadwal mereka tanpa ada penjagaan.” kata yang lain menimpali.

“saat mereka berada di kamar mereka masing masing dan saat keluar dari ruang ganti menuju state, atau sebaliknya. Saat itu mereka hanya di temani asisten mereka." Jawab perempuan yang di kenal Yuan.

"Pada saat itu aku akan mendekati salah satu di antara mereka, itulah targetnya. dan kau segera bidik dengan tepat." lanjutnya memberikan intruksi kepada temannya yang berdiri membelakangi pintu.

"Sebisa mungkin, jangan membuat Hyungga mati, kalian cukup membuatnya teluka dan aku akan selalu berada bersamanya, merawatnya. Saat itu akan membuat mereka mengakui keberadaanku." Ucap wanita itu.

Mendengar apa yang yang di katakan wanita itu, bulu kuduk Yuan berdiri. Yuan tidak menyangka, bahwa apa yang di khawatirkannya tentang wanita itu benar benar terjadi.

Tidak ingin di ketahui orang lain, Yuan segera meninggalkan tempat itu.

Yuan masih tidak mempercayai apa yang dia dengar, laki-laki yang dia kenal sebagai teman sepermainan Hyungga waktu kecil ternyata memiliki niat buruk terhadapnya.

Bahkan saat ini di percaya bekerja di dalam staff Seven Wonder sebagai ketua pelaksana.

Dan perempuan yang selama beberapa waktu ini tinggal bersama dengan mereka, membuatnya dan seluruh member SM bersitegang ternyata ingin mencelakai Hyungga hanya untuk mendapat kepercayaan dari member yang lain.

Wajah Yuan memucat, dia merasa tidak sanggup lagi berada di sana.

Yuan ingin segera meninggalkan tempat itu, berjalan ke arah toilet Yuan menenangkan diri dan juga mengontrol emosinya sebelum kembali menemui kedua orang yang saat ini menunggunya di Lobby.

Merasa terlalu lama menunggu, Kai menghubungi ponsel Yuan, tapi berulang kali di hubungi gadis itu tidak menjawab panggilannya. Semakin khawatir dengan keadaan gadis itu, Kai meminta Rui untuk menjemputnya.

Yuan berjalan sambil melamun, hingga tidak menyadari bahwa Rui berdiri di depannya, dan hampir tertabrak olehnya jika saja Rui tidak menghentikannya.

"heiy,,, apa yang sedang kau lamunkan.?" ucap Rui sambil menghentikan langkah Yuan dengan menarik lengannya.

tergagap Yuan menjawab

"haah,, maaf-maaf , aku tidak sengaja menabrakmu." ucap Yuan sambil membungkukkan badannya, karna menganggap itu orang lain.

"kau melamun.?" ucap Rui.

"apa yang kau pikirkan.?"lanjutnya.

"tidak,,, tidak apa-apa." jawab Yuan berbohong.

"Hyungga menunggumu, apa yang sedang kau lakukan.?" Tanya Rui.

Tidak mau orang lain mengetahui apa yang yang di dengarnya sebelum dia memastikannya, Yuan memilih untuk diam. Rui hanya berkacak pinggang dan mengangkat sebelah matanya, tanda dia menginginkan jawaban.

"tadi aku bertemu dengan mantan pacarku, dan dia di sini dengan seorang wanita." jawab Yuan masih dengan berbohong. Dengan nada kesal yang di buat-buat.

"kau cemburu.?" tanya Rui

"tidak. siapa yang cemburu.? aku hanya tidak suka, dia sudah mendapatkan penggantiku secepat itu."jawabnya sambil manyun.

"kau sudah mendapatkannya, hanya kau saja yang tidak menyadarinya." jawab Rui.

Yuan terdiam memandang Rui dengan tatapan bingung.

"sudah ayo jalan." kata Rui sambil menarik tangan Yuan.

Yuan mengikuti langkah Rui, dalam diam. Isi otaknya semakin bingung dengan pernyataan Rui barusan.

"Rui apa maksud dari ucapanmu barusan.?" Tanya Yuan sambil mensejajarkan langkahnya.

"Kau tidak perlu cemburu dengan mantan pacarmu, bukankah saat ini sudah ada orang lain yang juga sangat memperhatikanmu." Ucap Rui.

"Siapa.? Para tuan muda itu.?" Tanya Yuan masih dengan kebingungannya.

"Masih ada orang lain yang memperhatikanmu, apa kau tidak menyadarinya.?" Jawab Rui menghentikan langkahnya.

Yuan semakin bingung dengan ucapan Rui, memandang Rui dengan tatapan meminta penjelasan.

"Aku hanya bisa memberimu nasihat, jangan terpaku dengan masalalu. Perhatikan orang orang sekelilingmu yang lebih bisa memberi kebahagiaan untukmu." Ucap Rui, kemudian melanjutkan berjalan.

Masih tidak paham dengan apa yang diucapkan Rui, Yuan berjalan mengikuti di belakang dan pikirannya kembali pada rencana para orang orang itu.

Yuan bingung dengan apa yang harus dia lakukan, apakah dia harus menceritakan semua yang dia dengar atau dia harus menghentikan rencana itu sendiri.

Tapi bagaimana caranya.?

Bagaimana dia harus menjelaskan tentang apa yang baru saja dia dengar, kalaupun dia memutuskan bercerita, apakah mereka akan percaya.?

Terlebih Hyungga, selama ini dia begitu percaya dengan teman masa kecilnya itu. Apa lagi setelah kejadian pertengkaran Yuan dengan Mitha, jika dia mengatakan hal ini bisa jadi akan menambah kebencian Hyungga kepadanya.

Konser di Vena, tinggal mengitung hari. Yuan semakin bingung dengan tindakan apa yang seharusnya dia lakukan, terlebih lagi saat ini para member sedang mempersiapkan debutnya. Jika Yuan memutuskan untuk menceritakan hal ini kepada mereka, apakah mereka akan percaya.?

Jika Yuan menceritakan hal ini kepada Kai, sudah di pastikan Kai akan membawanya pergi dari kota itu. Terlebih jika Alen sampai mengetahui hal ini, dia akan menjauhkannya dari para member Seven Miracle.

Yuan berfikir akan menceritakan hal ini kepada Meri, tapi Yuan kembali teringat jika Meri tahu akan hal ini pastinya gadis itu akan menceritakannya kepada Jeano.

Dan jika Jeano sampai tahu, maka sudah pasti dia akan berhadapan dengan para tuan muda itu.

Ditengah kebimbangannya, Yuan memutuskan untuk tetap diam hingga dia mencari tahu kebenaran tentang hal yang dia dengar.

Terpopuler

Comments

Phedra

Phedra

Pengen langsung baca lagi!

2024-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Epilog. Saat Konser Berlangsung.
2 Tiba di kota Vena
3 Mengingat awal Pertemuan.
4 Bertemu Kai
5 Mendengar Rencana Jahat
6 Tragedi Saat Konser hari Pertama.
7 Operasi yang Menegangkan
8 Kesadaran Yuan
9 Kedatangan Alen, Kai dan Meri
10 Perntayaan Dokter
11 Keluar Rumah Sakit
12 Kembali Pulang
13 Protektifnya seorang Jeano
14 Bukti Bukti
15 Kehebohan Meri saat sarapan.
16 Kemarahan Jeano
17 Kesaksian ambigu
18 Pernyataan yang mengejutkan Semua orang.
19 Acara Pesta
20 Berkenalan dengan para Member
21 Perjalanan Menuju Bintang
22 Single Pertama
23 Ide yang ditolak
24 Tuntutan hingga Akhir Tahun
25 Pilihan Naskah
26 Berita di pagi Hari
27 Nasihat Jeano.
28 Hadiah Super Mewah
29 Pengajuan Pengunduran diri
30 Kembali Bekerja di cafe milik kak Rio
31 Saat bersama teman teman yang dulu.
32 Undangan
33 Di kenal Seorang Pemuda
34 Makan Malam berdua
35 Menjadi incaran laki laki Aneh
36 Berdebat dengan Keamanan
37 Mulut usil Meri
38 Kecemasan para Member
39 Larangan untuk Meri & Yuan
40 Berat Badan
41 Perkara Makan
42 Perkenalan Mitha
43 Kekhawatiran akan Rahasia
44 Terpaksa Menerima
45 Menginap di asrama
46 Berdebat dengan Mitha
47 Pertengkaran
48 Tangisan yang Pecah
49 Pengajuan Cuti
50 Draft
51 Menghilang
52 Menyembunyikan Diri
53 Kembali ke Agensi
54 Belanja
55 Bertemu Laki laki itu lagi.
56 Introgasi
57 Bertemu Dia Lagi
58 Ke Kantor kak Rio
59 Mengungkapkan Perasaan
60 Datang ke Cafe
61 Minum Bersama
62 Mencurahkan isi Hati
63 Saling meluapkan Perasaan.
64 Merasa Bersalah
65 Sadar
66 Tindakan Gila
67 Vidio Jebakan
68 Lelaki Menyebalkan
69 Kencan
70 Dessert
71 Curhat
72 Menemani Yuan
73 Terkejut
74 Hoodie
75 Cerita Alen
76 Pacar + Tunangan
77 Pernyataan Mengejutkan.
78 Pernyataan Megejutkan
79 Makanan Tradisional
80 Cerita hari Ini.
81 Pingsan
82 Sadar
83 Hampir Ketahuan
84 Emosi Alen
85 Tawaran mendadak.
86 Audisi
87 Permata yang Tersembunyi
88 Rahasia Alen dan Jeano.
89 terhalang di pintu masuk
90 Rencana Giyo
91 Keributan kecil
92 Jebakan Jeano
93 Rayuan Mitha.
94 Bertanya kepada Hyungga
95 Menyetujui permintaan Mitha
96 'kau juga terlibat'
97 Perasaan yang Kacau
98 Perasaan yang harus Dipendam
99 Kerinduan yang Meledak.
100 Gadis yang Kusuka.
101 Menyatakan Perasaan
102 Penghargaan
103 Kembali ke Siena
104 Obrolan Ringan
105 Pesta Perayaan
106 Aku saja tidak cukup.?
107 Mengunjungi mama Meri
108 Pulang ke Rumah.
109 Dukungan Jimi & Ian
110 Memaksa Dekat
111 Keraguan diantara Keduanya
112 Perbincangan dengan Rio
113 Bercerita kepada Meri
114 Ajakan Kencan
115 Tidak Sengaja Bertemu
116 Draft
117 Hadiah Jeano
118 Tanda Merah
119 Tiga Gaun untuk Yuan
120 Diperkenalkan kepada Keluarga
121 Mengatur perasaan
122 Bercerita kepada Alen.
123 Bicara dengan Jenao
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Epilog. Saat Konser Berlangsung.
2
Tiba di kota Vena
3
Mengingat awal Pertemuan.
4
Bertemu Kai
5
Mendengar Rencana Jahat
6
Tragedi Saat Konser hari Pertama.
7
Operasi yang Menegangkan
8
Kesadaran Yuan
9
Kedatangan Alen, Kai dan Meri
10
Perntayaan Dokter
11
Keluar Rumah Sakit
12
Kembali Pulang
13
Protektifnya seorang Jeano
14
Bukti Bukti
15
Kehebohan Meri saat sarapan.
16
Kemarahan Jeano
17
Kesaksian ambigu
18
Pernyataan yang mengejutkan Semua orang.
19
Acara Pesta
20
Berkenalan dengan para Member
21
Perjalanan Menuju Bintang
22
Single Pertama
23
Ide yang ditolak
24
Tuntutan hingga Akhir Tahun
25
Pilihan Naskah
26
Berita di pagi Hari
27
Nasihat Jeano.
28
Hadiah Super Mewah
29
Pengajuan Pengunduran diri
30
Kembali Bekerja di cafe milik kak Rio
31
Saat bersama teman teman yang dulu.
32
Undangan
33
Di kenal Seorang Pemuda
34
Makan Malam berdua
35
Menjadi incaran laki laki Aneh
36
Berdebat dengan Keamanan
37
Mulut usil Meri
38
Kecemasan para Member
39
Larangan untuk Meri & Yuan
40
Berat Badan
41
Perkara Makan
42
Perkenalan Mitha
43
Kekhawatiran akan Rahasia
44
Terpaksa Menerima
45
Menginap di asrama
46
Berdebat dengan Mitha
47
Pertengkaran
48
Tangisan yang Pecah
49
Pengajuan Cuti
50
Draft
51
Menghilang
52
Menyembunyikan Diri
53
Kembali ke Agensi
54
Belanja
55
Bertemu Laki laki itu lagi.
56
Introgasi
57
Bertemu Dia Lagi
58
Ke Kantor kak Rio
59
Mengungkapkan Perasaan
60
Datang ke Cafe
61
Minum Bersama
62
Mencurahkan isi Hati
63
Saling meluapkan Perasaan.
64
Merasa Bersalah
65
Sadar
66
Tindakan Gila
67
Vidio Jebakan
68
Lelaki Menyebalkan
69
Kencan
70
Dessert
71
Curhat
72
Menemani Yuan
73
Terkejut
74
Hoodie
75
Cerita Alen
76
Pacar + Tunangan
77
Pernyataan Mengejutkan.
78
Pernyataan Megejutkan
79
Makanan Tradisional
80
Cerita hari Ini.
81
Pingsan
82
Sadar
83
Hampir Ketahuan
84
Emosi Alen
85
Tawaran mendadak.
86
Audisi
87
Permata yang Tersembunyi
88
Rahasia Alen dan Jeano.
89
terhalang di pintu masuk
90
Rencana Giyo
91
Keributan kecil
92
Jebakan Jeano
93
Rayuan Mitha.
94
Bertanya kepada Hyungga
95
Menyetujui permintaan Mitha
96
'kau juga terlibat'
97
Perasaan yang Kacau
98
Perasaan yang harus Dipendam
99
Kerinduan yang Meledak.
100
Gadis yang Kusuka.
101
Menyatakan Perasaan
102
Penghargaan
103
Kembali ke Siena
104
Obrolan Ringan
105
Pesta Perayaan
106
Aku saja tidak cukup.?
107
Mengunjungi mama Meri
108
Pulang ke Rumah.
109
Dukungan Jimi & Ian
110
Memaksa Dekat
111
Keraguan diantara Keduanya
112
Perbincangan dengan Rio
113
Bercerita kepada Meri
114
Ajakan Kencan
115
Tidak Sengaja Bertemu
116
Draft
117
Hadiah Jeano
118
Tanda Merah
119
Tiga Gaun untuk Yuan
120
Diperkenalkan kepada Keluarga
121
Mengatur perasaan
122
Bercerita kepada Alen.
123
Bicara dengan Jenao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!