Bab 5: Shi no Monogatari (Kisah Kematian)
Malam dingin menyelimuti distrik Kabukicho. Hujan gerimis turun, menambah kesan suram di jalan-jalan sempit yang dipenuhi lampu neon. Jin Kazama berdiri di bawah sebuah papan reklame besar, menatap hiruk-pikuk kehidupan malam di sekitarnya. Kabukicho bukan hanya tempat penuh dosa bagi Jin, tetapi juga panggungnya untuk menyelesaikan sebuah "ritual" yang ia anggap suci.
---
Adegan di Markas Polisi
Di dalam ruang rapat tim investigasi, suasana semakin menegangkan. Nakamura berdiri di depan papan besar yang dipenuhi foto-foto korban. Setiap wajah yang tertempel di sana mengingatkan tim pada kebrutalan Jin, yang telah mereka juluki Koroshiya no Kokoro (Pembunuh Hati).
"Minna, shinjitsu wa me no mae ni aru kamo shirenai. Demo, kare wa jibun no michi wo tooru dake." (Semua, kebenaran mungkin ada di depan mata. Tapi pelaku ini berjalan sesuai jalannya sendiri.) ujar Nakamura sambil menunjuk ke peta.
Sato, yang terlihat frustrasi, menimpali dengan nada tegas.
"Nakamura-san, tsugi no target wo yosoku dekimasu ka? Kore ijou no higai wa yurusenai." (Detektif Nakamura, bisakah kita memprediksi target berikutnya? Kita tidak bisa membiarkan korban bertambah.)
Nakamura menghela napas.
"Kore made no target wa, minna fukai kankei ga atta. Soshite, kare wa mada modotte kuru. Kabukicho wa kare no stage ni naru darou." (Semua target sebelumnya memiliki hubungan mendalam dengannya. Dan dia pasti akan kembali. Kabukicho akan menjadi panggungnya.)
Petugas Tanaka, yang sibuk meneliti rekaman CCTV terbaru, menyela.
"Kamera wa fushin na otoko no katachi wo torimashita. Shikashi, kao wa wakarimasen." (Kamera menangkap sosok pria mencurigakan. Tapi wajahnya tidak jelas.)
Nakamura berjalan mendekati layar monitor yang menampilkan rekaman CCTV. Sosok pria berbaju hitam tampak melintas di salah satu lorong sempit Kabukicho.
"Kore ga kare da to omou ka?" (Apa ini dia?) tanyanya sambil menatap Sato.
Sato mengangguk dengan yakin.
"Sore wa kare ni chigai nai. Ima wa sugu ugokimashou." (Pasti dia. Kita harus segera bergerak.)
---
Pendalaman Latar Rika (Korban Kelima Belas)
Rika Matsumoto adalah wanita berusia 25 tahun yang baru beberapa bulan bekerja di distrik Kabukicho. Ia berasal dari keluarga sederhana di pedesaan, tetapi tekanan ekonomi memaksanya pindah ke Tokyo untuk mencari penghidupan. Dalam kepolosannya, ia berpikir pekerjaan di Kabukicho hanya sementara, sampai ia cukup menabung untuk hidup lebih baik.
Malam itu, Rika mengenakan jaket tipis dan payung kecil untuk melindungi dirinya dari hujan. Ia berdiri di sudut jalan, menunggu pelanggan, tetapi firasat buruk terus menghantuinya. Ia melihat seorang pria berjas hitam berjalan mendekat, matanya tajam seperti elang. Itu Jin Kazama.
"Konbanwa, anata wa doko e iku no desu ka?" (Selamat malam, Anda mau ke mana?) tanya Jin dengan nada sopan.
Rika tersenyum gugup.
"Watashi wa tada... machi wo aruiteiru dake desu." (Saya hanya berjalan-jalan.)
Jin mengangguk perlahan, seolah memahami rasa cemas di wajah Rika.
"Anata wa kono machi no hito ni wa mienai. Tokoro de, namae wa nan desu ka?" (Anda tampaknya bukan orang asli daerah ini. Ngomong-ngomong, siapa nama Anda?)
Rika ragu sejenak, tetapi akhirnya menjawab.
"Rika desu. Demo, naze sore wo shiritai no?" (Nama saya Rika. Tapi kenapa Anda ingin tahu?)
Jin tersenyum kecil, senyum yang mengandung kehangatan palsu.
"Watashi wa, anata no you na hito wo tasuketai dake desu." (Saya hanya ingin membantu orang seperti Anda.)
---
Adegan di Kamar Hotel Murah
Beberapa jam kemudian, Jin membawa Rika ke sebuah kamar hotel kecil yang ia sewa sebelumnya. Kamar itu suram, dengan dinding yang mulai mengelupas dan lampu redup. Rika mulai merasa tidak nyaman, tetapi Jin berusaha membuatnya merasa tenang.
"Watashi wa tada hanashi wo shitai dake desu. Anata no koto wo motto shiritai." (Saya hanya ingin berbicara. Saya ingin tahu lebih banyak tentang Anda.) ujar Jin sambil duduk di kursi.
Rika, meskipun ragu, mulai berbicara tentang hidupnya di Tokyo.
"Watashi wa mada koko ni narenai. Kono shigoto wa tanoshikunai keredo, yamerarenai." (Saya belum terbiasa di sini. Pekerjaan ini tidak menyenangkan, tapi saya tidak bisa berhenti.)
Jin mendengarkan dengan seksama, tetapi dalam pikirannya, ia sudah merencanakan langkah berikutnya.
"Anata wa taisetsu na hito da. Demo, kono sekai wa sore wo wakaranai." (Anda adalah orang yang berharga. Tapi dunia ini tidak memahaminya.)
Rika memandang Jin dengan bingung.
"Nani wo itteiru no? Watashi wa tada ikiteiru dake." (Apa yang Anda katakan? Saya hanya mencoba bertahan hidup.)
Tanpa peringatan, Jin menarik saputangan dari saku mantel hitamnya, mencelupkannya pada cairan bius, dan menutup mulut Rika.
"Gomenasai, demo kore wa hitsuyou na koto desu." (Maaf, tapi ini adalah sesuatu yang harus saya lakukan.)
Rika berusaha melawan, tetapi tubuhnya melemah dalam beberapa detik.
---
Deskripsi Pembunuhan
Jin mulai bekerja dengan tenang dan presisi, seolah ia seorang dokter bedah yang ahli. Dengan pisau bedah kecil, ia membuka dada Rika, mengambil jantungnya dengan hati-hati. Ia memegang organ itu di tangannya, memandangi dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Kokoro wa shinjitsu no akashi. Kono sekai wa sore wo nakushita." (Hati adalah bukti kebenaran. Dunia ini telah kehilangannya.) gumamnya sebelum meletakkan jantung itu di sebuah kotak kecil yang ia siapkan.
Ia membersihkan tangannya, memastikan tidak ada jejak yang tertinggal, lalu meninggalkan kamar hotel tersebut.
---
Adegan Penemuan Mayat
Keesokan harinya, seorang petugas kebersihan menemukan tubuh Rika di kamar tersebut. Ia segera memanggil polisi, yang tiba beberapa saat kemudian. Nakamura dan Sato memimpin penyelidikan di lokasi.
Sato memeriksa tubuh Rika dengan hati-hati.
"Kare wa mada onaji houhou de ugokimasu. Demo, kondo wa motto shoumei wo nokoshita." (Dia masih menggunakan metode yang sama. Tapi kali ini, dia meninggalkan lebih banyak bukti.)
Nakamura menemukan catatan kecil di meja. Catatan itu hanya berisi satu kalimat:
"Watashi wa anata no chikaku ni iru." (Aku ada di dekatmu.)
Sato mengepalkan tangannya.
"Kare wa asobi wo tanoshinde iru." (Dia menikmati permainannya.)
Nakamura menggeleng.
"Iie, kore wa tanoshii dake janai. Kare wa hontou ni shinjitsu wo motome teru." (Tidak, ini bukan sekadar permainan. Dia benar-benar mencari kebenaran.)
---
Adegan di Kuil Tua
Malam itu, Jin kembali ke kuil tua yang menjadi tempatnya merenung. Ia membawa kotak kecil berisi jantung Rika dan meletakkannya di depan altar. Ia menatap foto ibunya yang masih terpasang di sana.
"Hahaue, watashi wa shinjitsu wo mitsukeru made wa tomaranai." (Ibu, aku tidak akan berhenti sampai menemukan kebenaran.)
Di belakangnya, suara langkah kaki terdengar. Pendeta kuil mendekat, menatap Jin dengan tatapan prihatin.
"Kare wa sono michi ga machigatte iru koto wo wakatte inai no ka?" (Apakah dia tidak tahu bahwa jalannya salah?) gumam sang pendeta.
Jin tidak menoleh, hanya berdiri dengan tenang.
"Machigai ka dou ka wa mondai de wa nai. Kore wa watashi no unmei da." (Benar atau salah bukan masalah. Ini adalah takdirku.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments