tanda mawar merah

Bab 2: Tanda Mawar Merah

Hujan yang turun semalam menyisakan kabut tipis di pagi hari Tokyo. Di sebuah kantor polisi distrik Shinjuku, suasana penuh kesibukan. Detektif Nakamura berdiri di depan papan putih yang dipenuhi foto-foto TKP dari malam sebelumnya. Di tengah papan, foto tubuh Hana Nishimura terpampang jelas, lengkap dengan luka mengerikan di dadanya dan kartu bergambar mawar merah di tangan.

---

Adegan di Kantor Polisi

"Kore wa choujyouzai na yatsu da..." (Ini adalah orang yang sangat terorganisir...) gumam Nakamura sambil menyalakan rokoknya.

Asistennya, Detektif Sato, menatap layar komputer sambil mengetik cepat.

"Koutsuu kamera wa donna jouhou mo mitsukeraremasen deshita." (Kamera lalu lintas tidak menangkap apa pun.) kata Sato dengan nada frustrasi.

Nakamura menghela napas panjang, mengusap wajahnya yang lelah.

"Kono yatsu wa kanzen ni keikaku shite ita. Nani mo nokosarete inai." (Orang ini benar-benar merencanakan semuanya. Tidak ada yang ditinggalkan.)

Di meja mereka, terdapat bukti-bukti yang ditemukan di TKP: sebuah pisau bedah yang digunakan pelaku, kotak hitam yang ditemukan kosong, dan kartu bergambar mawar merah yang tampak seperti tanda khas si pembunuh.

Sato menunjuk kartu tersebut.

"Kore wa nandarou? Naze mawaru wo erabu no ka?" (Apa ini? Mengapa memilih mawar?)

Nakamura merenung sejenak sebelum menjawab.

"Sore wa kanashimi to ai no shoucho da. Tabun, kono yatsu wa jiko no kako to musubitsuiteiru." (Itu adalah simbol kesedihan dan cinta. Mungkin ini berhubungan dengan masa lalu pelaku.)

---

Adegan di Apartemen Jin Kazama

Sementara itu, di sebuah apartemen kecil di distrik Suginami, Jin Kazama duduk di lantai kayu sambil menatap kotak hitam yang sekarang kosong. Tangannya memegang foto lama, seorang wanita dengan wajah cantik yang mirip dengan Hana Nishimura.

"Hahaue..." (Ibu...) Jin berbisik pelan.

Kenangan lama mulai membanjiri pikirannya. Jin ingat hari ketika ia menemukan ibunya tewas di tangan ayahnya yang kejam. Ia masih kecil saat itu, hanya delapan tahun, tetapi kejadian tersebut meninggalkan luka mendalam yang tak pernah sembuh.

"Naze minna wa uso wo tsuku? Naze hahaue wa mamorenakatta?" (Mengapa semua orang berbohong? Mengapa aku tidak bisa melindungi ibu?) gumamnya dengan suara rendah.

Jin mengepalkan tangannya, merasakan kemarahan yang menggelegak di dalam dirinya.

"Subete no uso-tsuki wa shihai sarete, chikaradzuku de kesare nakereba naranai." (Semua pembohong harus dihukum, dan dihapus dengan paksa.)

Telepon genggamnya berbunyi, mengganggu lamunannya. Ia melihat pesan dari sumber anonim yang memberikan informasi tentang target berikutnya: seorang wanita bernama Akane Fujimoto. Pesan itu hanya berisi alamat dan foto.

"Tsugi wa kanojo ka..." (Selanjutnya dia...) Jin bergumam sambil menatap foto itu.

---

Adegan di Bar dengan Akane

Malam tiba, dan Jin kembali ke jalanan Tokyo. Ia menemukan Akane di bar kecil di daerah Roppongi, tempat ia biasa mencari "klien". Jin masuk dengan langkah percaya diri, mengenakan setelan sederhana yang membuatnya tampak seperti pria bisnis biasa.

Akane sedang duduk di meja bar, tertawa kecil sambil berbicara dengan bartender. Ia memiliki rambut pirang pendek yang membuatnya tampak berbeda dari wanita kebanyakan.

Jin mendekatinya perlahan.

"Sumimasen, kono seki wa aiteimasu ka?" (Permisi, apakah kursi ini kosong?)

Akane menoleh dan menilai pria yang baru saja datang. Ia tersenyum kecil.

"Hai, douzo." (Ya, silakan.) jawabnya.

Jin duduk, memesan segelas whisky.

"Nani ka ii koto ga atta no desu ka?" (Ada kabar baik?) tanya Jin, memperhatikan senyuman di wajah Akane.

Akane tertawa kecil.

"Tokubetsu na koto wa nai kedo, kyou wa watashi no saikou no hi to iitai." (Tidak ada yang spesial, tapi aku ingin menganggap hari ini sebagai hari terbaikku.)

Percakapan mereka mengalir dengan mudah. Jin adalah pendengar yang baik, sementara Akane suka berbicara. Ia bercerita tentang kehidupannya, mimpinya, dan kesulitan yang ia hadapi.

"Jinsei wa kantan janai yo ne." (Hidup itu tidak mudah, ya.) kata Jin sambil tersenyum simpul.

Akane mengangguk.

"Sou yo. Demo, sore ga subarashii no." (Benar. Tapi, justru itulah yang membuatnya indah.)

Jin merasa sedikit tersentuh oleh kata-kata Akane. Tapi ia mengingatkan dirinya sendiri bahwa ini bukan tentang emosi. Ini tentang misi.

Setelah beberapa saat, Akane menawarkan untuk pergi ke tempat yang lebih privat. Jin setuju, dan mereka meninggalkan bar bersama-sama.

---

Adegan di Kamar Hotel

Di kamar hotel, Akane tampak lebih santai. Ia melepas jaketnya dan duduk di tempat tidur, sementara Jin berdiri di dekat jendela.

"Jin-san wa shizuka na hito da ne." (Jin, kamu orang yang pendiam, ya.) kata Akane.

Jin menoleh, memberikan senyum kecil.

"Tashika ni. Demo, sore wa waruku nai darou?" (Memang. Tapi, itu bukan hal yang buruk, kan?)

Akane tertawa kecil.

"Iie, watashi wa shizuka na hito ga suki." (Tidak, aku suka orang yang pendiam.)

Jin mendekati Akane, duduk di sebelahnya. Ia mengeluarkan botol kecil dari saku jaketnya.

"Nani sore?" (Apa itu?) tanya Akane, penasaran.

"Kore wa tokubetsu na perfume. Kyou no omoide ni naru to ii na." (Ini parfum khusus. Semoga menjadi kenangan hari ini.) Jin menjawab dengan nada tenang.

Akane mengambil botol itu dan mencium aromanya. Tapi sebelum ia menyadarinya, Jin sudah menyemprotkan cairan tersebut ke wajahnya.

"Eh...? Nani...?" (Eh...? Apa...?) Akane berusaha berbicara, tetapi tubuhnya mulai melemah. Dalam hitungan detik, ia jatuh tak sadarkan diri.

Jin menarik napas dalam, meletakkan tubuh Akane di atas tempat tidur dengan hati-hati. Ia mengeluarkan pisau bedah dari tasnya, lalu mulai bekerja.

"Gomen ne, Akane-san. Demo, kore wa hitsuyou na mono da." (Maaf, Akane. Tapi, ini adalah sesuatu yang perlu dilakukan.) gumamnya pelan.

---

Penemuan Mayat

Keesokan paginya, tubuh Akane ditemukan oleh staf hotel. Luka di dadanya dan kartu bergambar mawar merah menjadi berita utama di seluruh kota.

Di kantor polisi, Detektif Nakamura memandang foto tubuh Akane dengan ekspresi serius.

"Mata mawaru ka... Kono yatsu wa hontou ni majime ni kitteiru." (Mawar lagi... Orang ini benar-benar serius.)

Sato menunjuk ke papan investigasi.

"Kono shikou wa nani ka imi ga aru. Mawaru no imi wa tabun, shokuzai no you na mono kamo shirenai." (Simbol mawar ini mungkin memiliki arti. Mungkin semacam penebusan dosa.)

Nakamura mengangguk, tetapi tatapannya tetap penuh keraguan.

"Demo, tsugi no nibanme ga aru to shite, dore kurai hayaku kita no ka?" (Tapi jika ada korban kedua, seberapa cepat pelaku akan melakukannya lagi?)

Sementara itu, Jin berdiri di tengah keramaian, mengamati layar besar di salah satu gedung yang menayangkan berita tentang kasusnya. Wajahnya tetap datar, tetapi di dalam dirinya, ia merasa puas.

"Tsugi no target wa mada kono machi ni iru." (Target berikutnya masih ada di kota ini.) Jin bergumam pelan, lalu menghilang ke dalam keramaian.

Terpopuler

Comments

Asher_Sanou3u

Asher_Sanou3u

Bener-bener nggak bisa berhenti baca!

2024-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 jin sang pembantai
2 tanda mawar merah
3 Bab 3: Sakura no Kage (Bayangan Sakura)
4 Bab 4: Kurayami no Shinjitsu (Kebenaran dalam Kegelapan)
5 Bab 5: Shi no Monogatari (Kisah Kematian)
6 Bab 6: Jigoku no Komoriuta (Lagu Pengantar Neraka)
7 Bab 7: "Kokoro no Fukushuu" (Pembalasan Hati)
8 Bab 8: "Chikai no Yoru" (Malam Janji)
9 Bab 9: "Kokoro no Shinen" (Kedalaman Hati)
10 Bab 10: "Hakai no Kizuna" (Ikatan Kehancuran)
11 Bab 11: "Shinjitsu no Kage" (Bayangan Kebenaran)
12 Bab 12: “Meikyuu no Naka no Kotae” (Jawaban di Dalam Labirin)
13 Bab 13: “Shinjitsu to Uso no Kyoukai” (Batas antara Kebenaran dan Kebohongan)
14 Bab 14: "Sonzai no Shōmei" (Bukti Keberadaan)
15 Bab 15: "Shinjitsu no Tobira" (Pintu Kebenaran)
16 Bab 16: "Akumu no Ketsumatsu" (Akhir dari Mimpi Buruk)
17 Bab 17: "Yami no Yukusaki" (Jejak di Tengah Kegelapan)
18 Bab 18: "Kurai Honoo" (Nyala Api dalam Kegelapan)
19 Bab 19: "Tegami wa Chi de Kaita" (Surat yang Ditulis dengan Darah)
20 Bab 20: "Hannin no Kage" (Bayangan Pelaku)
21 Bab 21: "Kaiten no Meiro" (Labirin Putaran)
22 Bab 22: "Tenshiko no Akuma" (Setan dari Langit)
23 Bab 23: "Kuroi Hane no Yami" (Kegelapan Sayap Hitam)
24 Bab 24: "Kehilangan dan Kegelapan"
25 Bab 25: "Pengorbanan Terakhir"
26 Bab 26: Bayang-Bayang Penghakiman
27 Bab 27: Konsekuensi dalam Gelap
28 Bab 28: Nafas di Ujung Kehancuran
29 Bab 29: Bayangan di Balik Kabut
30 Bab 30
31 Bab 31: Titik Balik di Kabukicho
32 Bab 32: Jejak Darah Masa Lalu
33 Bab 33: Kebenaran yang Membakar
34 Bab 34: Neraka di Balik Pintu.
35 Bab 35: Shuryō (Pemimpin)
36 Bab 36: Aku dan Dosa-Dosaku
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Bayangan Masa Lalu
Episodes

Updated 38 Episodes

1
jin sang pembantai
2
tanda mawar merah
3
Bab 3: Sakura no Kage (Bayangan Sakura)
4
Bab 4: Kurayami no Shinjitsu (Kebenaran dalam Kegelapan)
5
Bab 5: Shi no Monogatari (Kisah Kematian)
6
Bab 6: Jigoku no Komoriuta (Lagu Pengantar Neraka)
7
Bab 7: "Kokoro no Fukushuu" (Pembalasan Hati)
8
Bab 8: "Chikai no Yoru" (Malam Janji)
9
Bab 9: "Kokoro no Shinen" (Kedalaman Hati)
10
Bab 10: "Hakai no Kizuna" (Ikatan Kehancuran)
11
Bab 11: "Shinjitsu no Kage" (Bayangan Kebenaran)
12
Bab 12: “Meikyuu no Naka no Kotae” (Jawaban di Dalam Labirin)
13
Bab 13: “Shinjitsu to Uso no Kyoukai” (Batas antara Kebenaran dan Kebohongan)
14
Bab 14: "Sonzai no Shōmei" (Bukti Keberadaan)
15
Bab 15: "Shinjitsu no Tobira" (Pintu Kebenaran)
16
Bab 16: "Akumu no Ketsumatsu" (Akhir dari Mimpi Buruk)
17
Bab 17: "Yami no Yukusaki" (Jejak di Tengah Kegelapan)
18
Bab 18: "Kurai Honoo" (Nyala Api dalam Kegelapan)
19
Bab 19: "Tegami wa Chi de Kaita" (Surat yang Ditulis dengan Darah)
20
Bab 20: "Hannin no Kage" (Bayangan Pelaku)
21
Bab 21: "Kaiten no Meiro" (Labirin Putaran)
22
Bab 22: "Tenshiko no Akuma" (Setan dari Langit)
23
Bab 23: "Kuroi Hane no Yami" (Kegelapan Sayap Hitam)
24
Bab 24: "Kehilangan dan Kegelapan"
25
Bab 25: "Pengorbanan Terakhir"
26
Bab 26: Bayang-Bayang Penghakiman
27
Bab 27: Konsekuensi dalam Gelap
28
Bab 28: Nafas di Ujung Kehancuran
29
Bab 29: Bayangan di Balik Kabut
30
Bab 30
31
Bab 31: Titik Balik di Kabukicho
32
Bab 32: Jejak Darah Masa Lalu
33
Bab 33: Kebenaran yang Membakar
34
Bab 34: Neraka di Balik Pintu.
35
Bab 35: Shuryō (Pemimpin)
36
Bab 36: Aku dan Dosa-Dosaku
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Bayangan Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!