BAB 2

sebuah mobil memasuki halaman rumah, tidak lain adalah lestari yang baru saja sampai dari kantor nya.

Ia memarkirkan mobil nya di samping mobil seorang wanita yang sudah menunggu nya 1 jam yang lalu.

Tari pun turun, dan melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah mewah nya.

Di sana, wanita itu sedang duduk, menunggu kedatangan tari.

"hei.. Maaf lama.." ucap tari.

"ya kak tak apa, hampir saja aku pulang karena menunggu kakak belum sampai juga." jawab nya.

"maaf ya, oh ya langsung saja ada yang ingin ku bicarakan pada mu ya ini masalah jodoh bukankah kau pun sedang mencari pasangan kan." kata tari, yang membuat wanita itu tersenyum.

"apa kau mendapatkan nya, seperti apa rupa nya." tanya wanita itu.

"ya dia sangat tampan, namun kau harus menerima status nya." jawab nya.

"status apa.." engah nya.

"dia seorang pemilik perusahaan astra jaya, nama nya bara Alamsyah dia duda, karena sudah 3 tahun, dia di tinggal istri nya dan anak nya dia sudah jenuh dengan kesendirian itu, sudah mencari berbagai bentuk wanita namun dia banyak di bohongi jadi Menurut mu, apa kau mau dengan nya." wanita itu diam terpaku, mendengar tari berbicara mengenai status pria itu.

"Hem.. Gimana ya." bingung wanita itu.

"jangan berlama lama berfikir Kiara, masih banyak wanita di belakang mu menginginkan pak bara ini." ucap lestari pada wanita itu yang bernama Kiara. Yang baru saja di bicarakan bersama dengan Aryo.

"akan ku pikirkan nanti.."

"ki.. Besok dia menginginkan bertemu dengan mu."

"apa tidak menunggu ku berfikir dulu."

"masalah itu, nanti kau pikirkan temui lah klien ku, jika kau dan dia sama sama sreg Maka, jalani saja hubungan kalian sebelum ke jenjang pernikahan."

"ya ya baiklah.."

"oke besok aku akan jadwalkan pertemuan kalian, biar asisten nya memberitahukan pada pak bara."

...****************...

"aku gugup.." ujar bara.

"kenapa mesti gugup, seperti anak muda saja. Ingat umurmu sudah kepala 3." jawab Aryo.

"iya ya aku tau itu, tapi entah kenapa gugup saja" Aryo hanya menghela nafas nya lalu beranjak dari kursi nya dan mendekati bara.

"sudahlah, tari sudah memberi tahukan besok kamu akan bertemu dengan gadis itu di kafe jam 10 siang." ucap Aryo.

" jam 10 siang.." tukas nya.

"ya.." bara menoleh ke arah sahabat nya itu.

"aku tidak yakin, kau tau duda sepertiku.." ucapan nya terjeda oleh tangan Aryo yang menutupi mulut bara.

"cukup persetan dengan status duda mu kau jalani saja dengan nya, masalah itu bisa kau bicarakan dengan wanita itu sudahlah aku mau pulang, berbicara dengan mu membuat ku jengah." Aryo lalu beranjak dari sofa empuk itu dan meninggalkan bara di sana yang masih terdiam.

"hah... Apa kah begini rasa nya, menemui seseorang.." gumam bara.

...****************...

Keesokan hari nya, bara yang tengah bersiap untuk menemui gadis itu di kafe, memandangi wajah nya di cermin dan berkata..

"apa aku tampan yeah aku memang sangat tampan.." gumam nya sambil tersenyum.

"lihat badanku, perutku semua nya, bentuk nya sangat indah.." bara membanggakan seluruh tubuh nya yang berotot itu.

"Hem oke, saat nya kita pakai baju, baju yang mana yang harus ku pakai.." lalu bara mengambil kaos polos dengan jas abu abu milik nya. Dengan celana jeans yang dan sepatu yang ia pasangkan.

"oke sip beres, Tampan sekali diriku." gumam bara. Lalu ia gegas keluar menuruni anak tangga.

Di sana.. Bara memanggil pembantunya,..

"bi.. Bi Inah..." teriak bara.

"iya den.." sahut bi Inah yang lalu menghampiri bara.

"nanti kalo ibu saya datang ke rumah, bilang saja saya ada urusan di luar Oke, jangan bilang saya ketemuan sama perempuan, ibu paling tidak bisa di ajak kerja sama." ujar nya yang di balas anggukan kepala oleh BI Inah.

"oke den.." lalu baru gegas keluar menuju ke arah mobil yang sudah di siapkan oleh supir nya.

"mau kemana den.." tanya di supir itu.

"saya mau ke luar, mau ketemuan sama gadis." senyum bara.

"wah mamang gak salah denger ini den." jawab supir itu.

"enggak kok mang, doain saja dia mau sama saya dengan status saya ini." ucap bara.

"pasti nya mah mau atuh Aden, secara si Aden mah udah tampan, mapan, uh Kalo mamang ada anak perempuan udah mamang kenalin hihi.." ucap si supir itu dengan tawa nya. Bara Hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah supir nya yang unik itu.

"sudah ya mang, saya mau berangkat doain ya mang, semoga jodoh. Amin.."

"iya den, semoga berhasil, Amin.." lalu bara pun menjalankan mobil itu keluar dari halaman rumah nya.

...****************...

Di perjalanan, br sudah di telpon oleh Aryo. Bara yang fokus menyetir merasa kesal sekali dengan Aryo yang mengganggu nya.

"halo.. Ada apa si.."

"kau dimana, gadis itu sudah akan sampai di kafe."

"di jalan, nanti juga sampai. Iya iya, sebelum dia sampai gue udah sampai duluan."

"ya ya.. Yasudah.."

Lalu telpon di putus secara sepihak, bara kini. Fokus kembali mengemudi, hingga dia sampai di kafe itu.

Bara lali.memarkirkan mobil nya dan lekas turun dari mobil.

melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kafe itu, dan menuju meja yang sudah di pesankan oleh teman nya.

dia duduk sambil memesan minuman, sembari menunggu si gadis itu Yang membuat bara gugup semalaman.

...****************...

tak lama kemudian, kiara sampai di depan kafe. Dia lalu memarkirkan mobil itu, Dan gegas masuk ke dalam.

Dia celingukan menoleh kearah kiri dan kanan. Mencari tempat duduk yang sudah. Di beri tanda oleh tari.

"dimana ya " gumam nya. Ia berjalan pelan mencari tanda love di sana.

"oh mungkin itu kali ya, tapi sudah ada yang duduk di sana Kurasa pria itu yang akan ku temui." Kiara lalu menghampiri meja yang sudah di duduki oleh seorang pria.

Pria itu menghadap ke depan, yang membelakangi Kiara.

Lalu Kiara mendekati nya, dan..

"hei.. Maaf aku telat.." ucap. Kiara dengan senyum nya..

"oh yeah.. Tidak apa-apa, santai saja." sekilas bara dan Kiara saling bertatap muka.

'gila.. ganteng juga ini cowok.. eh tapi dia duda kan..'gumam nya dalam hati.

'cantik juga ini cewek, apa dia mau sama aku yang duda ini.' ucap nya dalam hati.

"eh.. Aku kiara.." ucap Kiara memperkenalkan diri.

"aku bara.. Salam kenal.." ucap nya dengan suara tegas nya.

"jadi.. Umm.. Kita mulai dari mana.." gugup kiara.

"oh ah em.. Apa kau sudah makan atau kau mau minum saja akan ku pesankan untuk mu." tawar bara. Yang menahan kegugupan di hati.

"oh iya tidak usah, eh bukan bukan iya terimakasih.." senyum nya menutupi kegugupan di hati.

"jadi Kau kuliah, sekolah, atau kerja." tanya bara basa basi.

"aku kerja Wel kau, apa kau sudah." ucapan nya terjeda oleh bara.

"aku sudah menikah dan aku sudah cerai, Cerai mati mantan istriku meninggal akibat sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa nya dan anakku yang masih berada di rahim nya." ucap bara lirih.

"oh Ma..maaf aku,aku tidak bermaksud Mengingat kejadian itu." ucap Kiara merasa bersalah.

"tak apa itu sudah lama, ini lah aku, aku duda, jika kau yakin denganku mungkin kita bisa menjalankan nya, jika cocok kita akan menikah." ucap nya yang to the point. membuat Kiara tertegun.

"menikah."jawab Kiara.

"ya menikah.." ucap bara yang tidak yakin.

"ya Well Um.. Bisa saja kita menikah, tapi Mungkin kita bisa memberi waktu untuk mengetahui satu sama lain dan ya, kau tau menikah itu tidak untuk main main." tukas nya.

"ya kau benar, jadi apa kita sudah bisa di anggap jadian." tanya bara.

"oh yeah em.. Kurasa, kita pendekatan dulu.." gugup Kiara.

"baiklah, jika kau tidak keberatan aku boleh meminta nomor ponselmu."

"boleh, sangat boleh.." lalu bara mengeluarkan ponsel nya, begitu pun dengan Kiara. Kiara lalu memberi tahukan nomor nya dan bara mengetik nomor Kiara lalu menyimpan nya di kontak dengan nama calon pacar.

"oke sudah." ucap bara.

Lalu mereka melanjutkan pembicaraan dengan di suguhi lagu romantis di sana.

...****************...

Di sisi lain, kedua orang yang sedang memantau bara dan Kiara di tempat yang sama namun, mereka berad di ruangan cctv.

"Mereka seperti nya akan berjodoh." sahut pemilik kafe itu, yang ternyata adalah teman Aryo dan tari.

"iya, aku sungguh senang sekali jika bara berjodoh dengan Kiara dan menikah jadi, dia tidak akan menggangguku terus terusan, Kau tau, tiap hari, tiap jam tiap detik dia merengek untuk minta di carikan wanita seperti kucing yang sedang birahi minta di kawini." sungut Aryo.

"hahaa Sabar Aryo.." ucap teman nya itu.

"jadi tari apa mereka akan benar berjodoh." tanya Aryo.

"aku bukan tuhan Yo, Kita lihat saja perkembangan mereka Sedekat apa mereka,, jika mereka berdua cocok maka mereka akan menikah jika sudah siap." ucap nya, dengan suara lembut.

Lalu mereka terus memantau bara dan Kiara di balik cctv.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!