Brother. 04.

04.

Zhong Chenle

Ayo!

Lee Haechan

Pusat kota Seoul?

Chenle membalikkan tubuhnya menatap Haechan yang terlihat seperti..

Entahlah.

Zhong Chenle

Ada apa?

Zhong Chenle

Apa kau tidak menyukainya?

Lee Haechan

Ah.. tidak, bukan seperti itu.

Lee Haechan

Aku menyukainya. hanya saja..

Lee Haechan

Aku baru pertama kalinya bisa ke daerah ini.

Chenle terkejut. Jadi, Haechan sama sekali belum pernah ke pusat Seoul?

Zhong Chenle

Kau tidak pernah kesini?

Haechan mengangguk kepala.

Lee Haechan

Sedikit lupa.

Lee Haechan

Mungkin pernah, tapi sebatas hanya lewat.

Lee Haechan

Ini pertama kalinya aku dapat menginjakkan kaki ke daerah ini.

Kasihan sekali..

Chenle merasa iba akan sepupunya ini. Dirinya tak menyangka jika kedua kakaknya itu akan melakukan hal seperti itu.

Membatasi Haechan untuk mengenal dunia luar.

Sifat mereka benar-benar 11 12 dengan keluarga Lee yang lain. Lalu apa gunanya mereka memisahkan diri?

Jika sama-sama tetap akan mengikat Haechan pada situasi yang sama.

Zhong Chenle

Si kembar Lee itu..

Lee Haechan

Lupakan saja!

Lee Haechan

Ayo! Bukankah niat kita kesini untuk bersenang-senang?

Haechan berjalan lebih dulu sambil pandangannya terus melihat sekeliling mereka.

Gedung-gedung tinggi dengan beberapa aneka makanan ringan dijual disekitar.

Andai saja dia bisa mencobanya.

Tapi sayang sekali kakaknya tidak mengizinkannya untuk memakan makanan sembarangan.

Zhong Chenle

Kau ingin itu?

Haechan melihat arah Chenle. dirinya menggeleng kecil, dia tidak boleh memakan sembarangan oleh kakaknya.

Lee Haechan

Ayo..

Chenle melihat ke arah Haechan pandang tadi, ke sebuah pedagang kaki lima yang menjual mochi strawberry.

Zhong Chenle

...

"Chenle, ayo!"

Sahut Haechan yang sedikit jauh dari Chenle.

Bukan mendekati sepupunya itu, Chenle justru mengarah ke pedagang tersebut.

Zhong Chenle

Beri aku satu mochi ini.

"silakan mochi kami, nak."

...

Lee Haechan

Chenle, ayo. Kenapa kau kemari?

Chenle menyodorkan mochi padanya.

Zhong Chenle

Segigit saja kakakmu tidak akan marahkan?

Lee Haechan

...

Haechan menoleh pada kakaknya yang berdiri sedikit berjarak diantara mereka.

Haechan menggigit bibir bawahnya. Dia ingin sekali mencobanya, tapi kakaknya melihatnya.

Zhong Chenle

Jangan menahan diri, aku tau kau menginginkannya.

Zhong Chenle

Jangan pedulikan kakakmu.

Lee Haechan

Baiklah..

────────────

Merekapun bersenang-senang hingga tak terasa hari mulai terik.

Keempat pemuda itu segera kembali ke kediaman. sebenarnya Chenle dan Haechan masih ingin berlama ditempat itu.

Tapi apa daya kakak dari sepupunya itu hanya memberi waktu 2 jam untuk mereka berjalan-jalan.

Bayangkan..

Mereka harus menempuh waktu untuk sampai sana saja hampir 30 menit, belum lagi saat macet kearah pusat kota Seoulnya.

Bukankah waktu jalan-jalan mereka sedikit?

Mark Lee

Bukankah kakak memintamu untuk tidak mengonsumsi makanan sembarangan?

...

Haechan menundukkan pandangannya. Dirinya merasa bersalah karna melanggar perintah kakaknya.

Bukan suatu hal Mark dan Jaehyun melarangnya. kalian tau bukan jika Haechan mudah sekali terkena sakit.

Bukan hanya karena lelah, tapi juga jika dirinya sembarangan mengonsumsi makanan.

Anggaplah ini demi kebaikan dirinya.

Lee Haechan

Maaf..

Mark Lee

Kakak akan memanggil dokter untuk memeriksamu.

Mark Lee

Tidak perlu menemani mereka dan tetap dikamar, mengerti?

Lee Haechan

Iya..

Haechan tidak bisa apa-apa jika kakaknya sudah berbicara seperti itu. Terlebih dengan ekspresi wajah seperti sekarang.

Datar dan tak ada senyuman sedikitpun diwajahnya.