Brother. 03.

03.

"Kau serius ingin membangunkannya?"

"Bagaimana jika mereka melihat? kau ingin mati?"

"disini ada CCTV!"

...

"Aku tidak peduli."

Sedikit kebisingan kecil membuat tak nyaman lelaki yang tengah tertidur pulas diatas tempat tidurnya.

Pantulan cahaya kecil mulai mengarah padanya. dengan sayup-sayup suara kembali membuatnya tak nyaman.

Ughh..

Kedua mata indah itu mulai terbuka.

Uapan kecil dia keluarkan sambil merenggangkan tubuhnya bersender pada kepala tempat tidur miliknya.

Zhong Jungwoo

Kau membuatnya bangun!

Lee Haechan

Kak Jungwoo? Kaukah itu?

Haechan hendak mengusap kedua matanya yang terasa gatal.

Namun segera salah satu diantara keduanya hentikan.

Zhong Chenle

Hey! Jika matamu lecet nanti kami yang terkena amukan dari kedua kakakmu itu.

Zhong Chenle

Jangan diusap, berikan obat tetes mata saja.

Lee Haechan

Chenle?

Zhong Chenle

Cepatlah bangun bodoh, ini sudah pagi.

Zhong Chenle

Kau tidak ingin menemani sepupumu ini jalan-jalan?

Zhong Chenle

Aku ingin tau banyak tentang daerah kota ini. Kaukan tau aku akan segera menetap disini.

Lee Haechan

Baiklah-baiklah..

Lee Haechan

Aku akan siap-siap, kalian tunggulah dibawah.

Zhong Chenle

Oke!

Segera Chenle menarik kakaknya untuk keluar dari kamar tersebut.

...

[ style Haechan nemenin sepupu ]

Abaikan Handset. Karena dicerita ini Haechan gak (belum) punya Hp.

Segera haechan menuju lift untuk menemui kedua sepupunya.

Ting!

Pintu lift perlahan terbuka.

Haechan telah sampai dilantai utama. Tempat Chenle dan Jungwoo berada. Ia bergegas menyusul keduanya diruang tamu.

Lee Haechan

Apa aku membuat kalian menunggu lama?

Keduanya menoleh saat melihat kedatangan Haechan.

Senyum Haechan perlahan luntur kala melihat kakaknya, Mark. Berada disana, turut andil disana.

Zhong Jungwoo

Eumm..

Zhong Jungwoo

Kakakmu akan ikut, tak apa 'kan?

Lee Haechan

Tapikan─

Mark Lee

Kau tidak ada bilang pada kami bahwa kau akan ada janji pergi dengan mereka.

Lee Haechan

...

Anak bungsu dari keluarga Zhong itu menghela nafas gusar. Sungguh keluarga yang aneh bin ajaib.

Kakak dari Haechan ini...

Membuat tuan muda Chenle kesal saja.

Zhong Chenle

Kau tidak diperkenankan untuk ikut, Anak tengah Lee.

Zhong Jungwoo

Chenle!

Chenle menatap kesal kakaknya ini. Dia ini benar-benar tidak peka atau bodoamat sih!?

Dia tidak lihat apa?! jelas-jelas ekspresi Haechan terlihat jelas dirinya tidak ingin Mark ikut andil dalam jalan-jalan mereka!

Zhong Chenle

Diamlah bodoh. Aku tidak ingin anak ini ikut.

Zhong Chenle

Dia akan merepotkan nanti.

Chenle mendekati adik dari Mark tersebut. Menarik lembut anak itu menuju garasi mobil.

Zhong Chenle

Ayo chan.

Lee Haechan

itu..

Haechan menolehkan kepala melihat ke arah wajah kakaknya yang terlihat memasang wajah menyeramkan.

Sorot tajam dan seakan hawa sekitar lelaki itu dipenuhi kegelapan.

Membuat Haechan takut jika kakaknya itu akan membuat hal macam-macam pada sepupunya, Chenle.

...

Zhong Chenle

Kenapa Haechan harus mau semobil dengannya, dasar Anak posesif tengah Lee.

Zhong Chenle

Membuatku kesal saja..

Chenle memukuli stir mobil kala Kakak dari Haechan itu pada akhirnya ikut.

Terlebih dia meminta Haechan untuk ikut semobil dengannya. Membuat Chenle benar-benar tak habis pikir.

Zhong Jungwoo

Diam dan menyetirlah dengan serius.

Zhong Jungwoo

Aku tidak ingin kita mati konyol nanti hanya karna kekesalanmu itu.

Jungwoo berbicara sambil pandangan tetap mengarah pada buku yang dibacanya.

Zhong Chenle

Berisik, jika kau tidak menyukainya. Seharusnya kau membawa mobil sendiri!