Santi dan anaknya Alya nekat pergi mendatangi Papih Anwar ke rumahnya karena sudah 1 bulan ini Papih Anwar tidak menemuinya dengan anaknya Alya.
Apalagi Alya terus saja merengek ingin bertemu dengan Papahnya.
Santi dan anaknya Alya mengendarai mobil Sport yang Papih Anwar berikan untuk Alya si saat ulang tahunnya.
Papih Anwar yang sedang berada di kantornya menerima telepon dari Santi kalau dia mau ke rumahnya dan sedang dalam perjalanan.
Otomatis membuat Anwar kalang kabut,dengan terburu-buru Anwar keluar dari kantornya dan langsung mengendarai mobilnya ke rumah.
Di rumah,Mamih Lisda sedang melamun di taman depan rumahnya.
Sebuah mobil Sport berhenti di depan rumahnya.
"April,tumben sudah pulang jam segini." gumam Mamih Lisda.
Mamih Lisda mengira yang di dalam mobil itu anaknya karena mobil nya memang mirip dengan mobil anaknya.
"Ya ampun Mah,beneran ini rumah Papah gede banget ini mah bukan rumah tapi istana." ucap Alya
"Iya Sayang,Papah kamu kan orang terkaya no.1 di negeri ini makannya rumahnya gede banget."
"Tapi kok Papah yang ngasih kita rumah seperti ini?." tanya Alya
"Karena Mamah cuma istri siri Papah kamu Sayang,tapi kamu tenang saja Mamah akan membuat kamu mempunyai hak yang sama seperti anaknya Papah kamu."
Mamih Lisda melangkah berniat menyambut anak kesayangannya itu,dengan senyum yang mengembang dia mendekati mobil itu.
Tapi ketika sudah mulai dekat,langkahnya terhenti saat orang yang keluar bukanlah anaknya.
Tatapannya ke arah anak yang baru turun dari mobil,wajahnya sungguh mirip dengan Anwar suaminya.
Lama Lisda berdiam mematung,hingga sebuah mobil mewah yang tak lain mobil suaminya masuk pekarangan rumahnya.
Saat Anwar keluar mobil,Alya langsung berlari memeluk Papahnya.
"Papaaahh."
Anwar sungguh tak berkutik,dia melihat ke arah istri tercintanya matanya tampak memerah menahan air mata yang akan keluar.
Lisda langsung berlari ke dalam rumah.
"Santi,apa-apaan kamu berani-beraninya kamu menginjakan kakimu di rumahku." bentak Anwar
"Papah jangan salahkan Mamah,karena yang mengajak Mamah ke sini itu Alya Pah." rengek Alya
"Ada apa kalian kesini?Papah kan sudah bilang sama kamu Alya,tunggu Papah di rumah biar Papah yang nyamperin kamu bukannya malah ke sini dan membuat semuanya menjadi kacau." sahut Anwar.
Kemudian dengan kesal Anwar menyusul istrinya ke dalam rumah.
Dilihat istrinya sedang menangis,pundaknya bergetar hebat.
"Sayang." ucap Papih Anwar
"Kenapa tidak di ajak ke dalam rumah saja." Ucap Mamih Lisda
"Tidak,ini rumah kita tidak ada tempat untuk mereka."
"Bawa mereka ke dalam." ucap Lisda datar
"Tapi Sayang..."
"Kamu mau semua orang tau kelakuan kamu,bawa mereka ke dalam." bentak Lisda
Anwar dengan terpaksa menyuruh Santi dan Alya masuk ke Rumah.
Anwar menelpon Radit...
"Hallo Tuan." sapa Radit
"Tolong bawa dulu April kemana saja,alihkan dulu perhatiannya di rumah sedang ada masalah,sebisa mungkin jangan bawa dulu April pulang ke rumah."
"Baik Tuan."
Anwar menutup telponnya...
Santi dan Alya terlihat menunduk karena takut dengan kemarahan Anwar.
"Ada perlu apa kalian ke sini?" tanya Lisda dengan menahan air matanya.
"Maaf,Alya ingin bertemu Papahnya karena sudah 1 bulan Papahnya tidak datang biasanya Papahnya datang menemui kami seminggu sekali." ucap Santi dengan tidak tau malunya.
Sakit sekali rasanya dada Lisda,tidak tau apa yang terjadi kalau sampai April tau...
"Kamu tau kalau Anwar sudah punya istri,kenapa kamu mau menikah dengannya?" tanya Lisda.
"Karena aku masih mencintainya." jawab Santi
"Maksudnya?." tanya Lisda dengan bibir yang sudah bergetar.
"Dulu aku dan Mas Anwar pernah pacaran,kami terpisah karena orang tua Mas Anwar tidak merestui kami karena aku bukan dari kalangan atas."
Lisda sudah tidak sanggup mendengar yang lebih dari itu,dia beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya.
"Sayang tunggu." teriak Anwar
Kemudian Anwar menyusul Lisda ke kamarnya...
"Sayang." panggil Anwar lirih.
"Kamu benar-benar keterlaluan Pih,tega kamu kalau kamu sudah tidak menginginkan aku dan April,ceraikan aku sekarang juga." teriak Lisda
Jedaaaarrrr....
Anwar serasa mendengar petir di siang bolong.
Air matanya lolos begitu saja,betapa dia sama sekali tidak mau kata-kata itu terucap dari lisda.
Anwar berlutut di hadapan Lisda...
"Aku mohon Sayang jangan ngomong seperti itu,aku tidak sanggup harus kehilangan kamu dan April kalian adalah segalanya buat aku."
"Kalau kita memang segalanya buat kamu Pih,kamu tidak akan mengkhianati kita berdua." Lisda menangis tersedu-sedu.
"Maaf...Ok aku akan ceraikan Santi sekarang juga." Anwar beranjak dan buru-buru turun ke bawah
Sampai di bawah Santi dan Alya tampak sedang duduk.
"Gara-gara kamu,semuanya jadi kacau pokoknya Aku ga mau tau sekarang juga kalian pulang jangan injakan lagi kaki kalian di sini karena ini bukan rumah kalian,dan kamu Santi siap-siap aku ceraikan kamu." seru Papih Anwar
"Ga,aku ga mau cerai Mas aku sangat mencintai kamu dan aku yakin kalau kamu juga masih mencintai aku." rengek Santi dengan deraian air mata.
"Kamu salah besar Santi,dulu memang aku mencintai kamu tapi sekarang cinta aku hanya untuk Lisda dan April,aku ga mau sampai kehilangan mereka."
"Terus,apa arti Alya buat kau Mas?." teriak Santi
"Alya akan tetap menjadi anak aku,aku akan memenuhi semua kebutuhan dia jadi sekarang tolong pergi dari rumah ini sebelum anak aku April pulang,aku ga mau sampai dia tau semuanya."
"Alya tolong kamu pulang dulu ya,Papah sayang sama kamu." Anwar mencium kening Alya.
Alya mengangguk dan mengajak Mamahnya pergi dari rumah itu.
Di dalam mobil,sekarang giliran Alya yang menyetir mobilnya...
"Sudahlah jangan menangis lagi,kita harus nyadar diri Mamah hanya menikah siri dengan Papah." seru Alya.
"Memang kamu tidak sedih Alya,kamu bakalan tidak punya Papah?" tanya Santi.
"Siapa bilang Alya tidak akan punya Papah,bagaimana pun dia tetap Papah kandung Alya..lihat saja nanti Alya akan merebut semua milik April termasuk kasih sayang Papah." seru Alya dengan menyunggingkan senyumnya.
Sementara itu Radit membawa April ke sebuah Taman.
"Ngapain lo bawa gue ke sini?" tanya April jutek.
"Gapapa,lihat cuacanya sangat indah kita jalan-jalan dulu di sini." ucap Radit datar.
"Ga mau gue mau pulang."
"Sebentar aja."
Radit duduk di kursi taman,sementara April berdiri menyender ke mobil miliknya.
April menoleh ke samping,terlihat seorang anak sedang bermain dengan Papahnya mereka terlihat bahagia.
April tersenyum...
Radit yang awalnya mengotak-ngatik ponselnya melihat ke arah April..
"CANTIK..."
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Ayo dong mana dukungannya🙏🙏
reader-reader ku tercinta.
Jangan lupa
like
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Bunda Elsha
duhhh kasihan sekali mamah Lisda
2022-12-10
0
나의 햇살
mungkin alasannya karena dia sombong makanya orangtua Anwar gk merestui mereka
2022-08-19
1
Isrotin Setia
seru nih👍
2022-03-02
1