AWAL PRAHARA

Mamih Lisda,April,dan Papih Anwar sedang sarapan bersama.

"Sayang,hari ini Papih ada urusan bisnis ke luar kota." seru Papih Anwar

"Ke luar kota lagi Pih,perasaan Papih sering amat pergi ke luar kota percuma punya asisten banyak kalau ujung-ujungnya Papih juga yang turun tangan." ucap April ketus

"April,kok kamu ngomongnya gitu sayang sama Papih." sahut Mamih Lisda

"Papih begini kan buat kebahagian kamu juga Sayang." ucap Papih Anwar lembut

"Alasan saja" April berdiri dan mengambil tasnya.

"Kamu mau kemana?sarapan dulu!!" seru Mamih Lisda

"April sarapan di kampus saja" April pun pergi

April ke Kampus biasa memakai Taxi Online,walaupun di rumahnya berjejer mobil-mobil mewah April tidak mau memakainya.

Karena April tidak mau sampai teman-temannya di kampus mengetahui identitasnya.

April tidak mau kalau teman-temannya berpikir dia masuk ke Universitas itu dengan mengandalkan nama besar Papihnya.

"April naik Taxi Online lagi Mih?"

"Iya Pih"

"Anak itu,di rumah mobil banyak masih saja naik Taxi Online."

"Papih kaya ga tau April saja kaya gimana,,oh ya Papih berapa lama ke luar kota?"

"Paling semingguanlah Mih,jaga diri kalian baik-baik Papih sudah menyuruh Pengawal untuk menjaga kalian"

"Iya,Papih juga hati-hati jangan lupa makan."

"Ya sudah,Papih berangkat dulu ya."

Papih Anwar pergi tak lupa mencium kening Mamih Lisda.

Mamih Lisda ke kamarnya untuk bersiap-siap mau pergi arisan,di saat Mamih Lisda sedang dandan ada sesuatu yang berbunyi.

"Suara apaan tuh?" gumam Mamih Lisda

Mamih Lisda terus mencari sumber suara,hingga akhirnya dia menemukan sebuah ponsel di dalam laci paling bawah.

Mamih Lisda mengkerutkan keningnya,saat ponsel itu berbunyi kembali.

"Santi...siapa Santi?" Mamih Lisda mulai gelisah.

Antara angkat atau tidak,tangannya mulai bergetar dada nya bergemuruh.

Dengan bergetar lalu Mamih Lisda menggeser tombol hijau,belum juga dia bicara orang di sebrang sana sudah bicara duluan.

"Hallo,Mas kok lama angkat telponnya?Mas sudah sampai mana?Alya sudah nanyain kamu terus Mas." suara wanita di sebrang sana.

Seketika air mata Mamih Lisda jatuh,,di saat bersamaan Papih Anwar kembali lagi karena mau mengambil ponselnya yang ketinggalan.

Pintu kamar terbuka bersamaan dengan ponsel yang di pegang Mamih Lisda jatuh.

Papih Anwar sangat kaget,Tatapan Mamih Lisda sungguh sangat tajam dengan air mata yang terus mengalir di pipinya yang mulus.

"Sa..sayang." ucap Papih Anwar gelagapan

"Apa maksud semua ini?."tanya Mamih Lisda lirih

Papih Anwar tidak bisa berkata-kata lagi,hancur sudah semuanya...

"Jelaskan apa maksud dari semua ini?" teriak Mamih Lisda

"I..itu..itu.." Papih Anwar benar-benar tidak bisa berkata apa-apa

plaaaakkkk....

Mamih Lisda menampar Papih Anwar...

"Tega kamu Pih,salah Mamih apa sampai Papih tega melakukan semua ini?" teriak Mamih Lisda

"Maaf Mih maaf,,Papih khilaf" sesal Papih Anwar dengan memegang tangan Mamih Lisda tapi Mamih Lisda menghempaskan tangan Papih Anwar.

"Apa..khilaf,kalau Mamih tidak menemukan ponsel ini mungkin Papih bakalan terus berselingkuh dengan perempuan itu" teriak Mamih Lisda penuh emosi.

"Maaf Sayang maaf"

"Apa kurangnya aku Pih?sampai Papih tega mengkhiati Mamih?" bentak Mamih Lisda

"Tidak Sayang,kamu benar-benar sempurna di mata Papih percayalah" Papih Anwar mengacak rambutnya frustasi

"Omong kosong,kalau Mamih memang sempurna di mata Papih mengapa Papih selingkuh?" Mamih Lisda ambruk di lantai tubuhnya lemas tangisannya begitu pilu.

Papih Anwar yang melihat istri tercintan ya begitu hancur,merasa sakit dia menyesal sudah melakukan hal yang bodoh.

Dia tidak tau bagaimana jadinya kalau April anak semata wayangnya yang sangat dia cintai mengetahuinya.

Anwar tidak sanggup harus melihat dua wanita yang sangat dia cintai menderita akibat ulahnya sendiri.

Anwar berusaha mendekati Lisda,dia ingin memeluknya.

Perlahan Anwar memeluk Lisda,Lisda terlihat berontak tapi Anwar tidak melepaskannya.

"Maaf..maafkan Papih,Papih salah sudah melakukan hal bodoh demi obsesi Papih.

Papih ingin mendapatkan anak laki-laki supaya Papih bisa menurunkan bisnis Papih padanya dan anak kita April tapi..."

Ucapan Anwar terpotong..

Lisda mendorong tubuh Anwar.

"Tapi apa?jangan bilang kamu punya anak lagi dari wanita itu Pih" bentak Mamih Lisda

"Maaf" ucap Papih Anwar lirih dengan menundukan kepalanya.

Lisda makin menjadi-jadi,dia melepar semua barang yang ada di dekatnya.

"Pergiiii...keluar dari sini" teriak Mamih Lisda

"Sayang,tolong maafkan aku"

"Keluaaaaaarr aku bilang" teriaknya lagi

Anwar meneteskan air mata,baru pertama kali ini Anwar begitu sakit melihat istrinya seperti itu.

Anwar pun keluar dari kamar menuju ruang keluarga dia tampak frustasi.

"Ada apa Anwar?" tanya Farhan asisten pribadinya dan merupakan Papah Sella sahabatnya April.

"Lisda mengetahuinya Han"

Farhan tampak terkejut...

"Kenapa bisa seperti ini?" tanya Farhan

"Aku kembali ke rumah karena ponsel aku ketinggalan Han,tapi tidak di sangka perempuan itu menelpon dan Lisda yang mengangkatnya"

Anwar kembali menjambak rambutnya frustasi...

"Aku tidak tau,bagaimana kalau April sampai mengetahuinya aku tidak sanggup harus kehilangan istri dan anakku Han" Anwar kembali meneteskan air matanya.

"Kamu memang ceroboh"

Cukup lama Anwar dan Farhan terdiam,hingga mereka mendengar suara langkah kaki Lisda menuruni tangga.

"Sayang" ucap Anwar

Lisda terlihat sangat kacau matanya sembab akibat menangis.

"Berapa tahun umur anak kamu?" tanya Lisda datar

"20 tahun" ucap Anwar lirih

Lisda begitu kaget,mendengar jawaban Anwar..

Air matanya kembali jatuh...

"Jahat kamu Pih,ternyata sudah selama itu kah kamu bermain api di belakang aku" bentak Lisda

"Bahkan saat April baru umur 2 tahun kamu sudah mengkhianatiku,berarti selama ini kamu ke luar kota itu untuk menemui anak dan istri kamu."sambung Lisda

"Keterlaluan kamu Pih,kamu lebih memilih anak dari perempuan lain dari pada anak sah kamu sendiri." teriak Lisda air matanya pun tumpah seketika.

Anwar bertekuk lutut di hadapan Lisda..

"Aku mohon ampuni aku,,aku sungguh menyesal."ucap Anwar

Farhan yang melihat sahabatnya itu begitu miris,Farhan sudah berkali-kali mengingatkan sahabatnya itu tapi tidak di dengarkan.

"Aku mohon jangan sampai April tau,aku tidak mau merusak mental dan psikis dia" ucap Lisda dengan air mata yang terus mengalir.

Lalu Lisda kembali ke kamarnya,hatinya benar-benar hancur tidak menyangka suami yang dia cintai ternyata bermain di belakang dia.

"Kasihan kamu Nak" batin Lisda

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

Hallo reader-reader ku,minta dukungannya buat Novel ke dua Author🙏🙏

Semoga kalian menyukainya🙏🙏😘😘

Jangan lupa

like

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU💋💋💋

Terpopuler

Comments

나의 햇살

나의 햇살

kalau diingatkan berkali kali tapi gk bisa juga, harusnya digeplak aja tuh kepala pakai kuali biar sadar

2022-08-19

1

Arie Sastia

Arie Sastia

kisah nyata di kehidupan tanteku, miris ... sdh bertahun2 baru ketauan dgn alasan yg sama ingin punya anak laki2

2022-03-20

2

aquawomen

aquawomen

mending ngaku
ini mah udh kebukti jelas masih ga ngaku

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!