April sampai di kampus,seperti biasa semua mata tertuju padanya.
Apalagi mata semua laki-laki tidak berkedip,meskipun April tidak memakai make up tapi kecantikannya tetap terpancar.
"Apriiiiil." teriak Sella dengan melambaikan tangannya.
"Ngapain sih lo teriak-teriak kaya di hutan aja"
"He..he..he.." Sella hanya cengengesan
"Kantin yu,lapar nih" ajak April
"Lo ga sarapan lagi Pril?"
"Ga males"
Mereka berdua pergi ke kantin..
April dan Sella biasa duduk di pojokan.
"Mang Ujang pesen nasi goreng dong sama es teh manis 2." teriak Sella
"Siap Neng Sella,di tunggu sebentar." sahut Mang Ujang
Tiba-tiba dua pria tampan duduk di depan mereka.
"Nih cunguk ngapain nongol pagi-pagi" batin April
"Hai cantik" sapa Brian
"Hai Brian" jawab Sella
"Woi dia nyapa April bukan nyapa lo" ucap Andre
Brian dan Andre merupakan dua pria yang paling di cari karena selain keduanya tampan,mereka juga merupakan anak orang kaya.
Tapi tetap Papih Anwar orang paling kaya di antara semuanya.
"Anggap aja April yang jawab,ribet banget sih lo jadi orang." sewot Sella
Tidak lama kemudian Mang Ujang mengantarkan pesanan April dan Sella.
"Ini pesanan Neng Sella dan Neng April" sahut Mang Ujang.
"Oh ya,makasih Mang" ucap April
"Pril,kok lo tiap hari sarapan di Kampus apa orang tua lo ga pernah masak kalau gitu biar gue anter makanan ya tiap hari ke rumah lo." sahut Brian
"Ga usah,gue pengen sarapan di Kampus aja emangnya kenapa?" tanya April ketus
"Jutek amat Pril jawabnya,gue kan cuma nawarin" ucap Brian
April tidak menjawab hanya sibuk dengan sarapannya.
"Lo ga nawarin gue Sell?" tanya Andre
"Kalau lo mau,pesen aja sana sama Mang Ujang" sewot Sella
Brian terus saja memperhatikan April dia benar-benar sudah jatuh cinta sama April walaupun April selalu jutek tapi bagi Brian itu merupakan sebuah tantangan.
Tidak lama kemudian April dan Sella selesai makan.
"Mang Ujang berapa semuanya?" tanya Echa
"30 ribu Neng"
Saat April menyodorkan uang,Brian menahannya...
"Biar gue aja yang bayar." sahut Brian
"Ga usah gue juga masih mampu kok"
"Udah gapapa,biar gue aja yang bayar mending uangnya simpen di tabung aja." ucap Brian.
Sella menarik tangan April..
"Makasih ya Brian." ucap Sella
Brian menganggukan kepala sambil tersenyum.
"Apaan sih Sell tarik-tarik,ngapain tadi lo biarin Brian yang bayar gue juga masih mampu malah sangat mampu." ketus April
"Iya gue tau,malahan kampus ini juga bisa lo beli tapi kalau lo nolak Brian pasti akan terus memaksa gue males kalau udah kaya gitu." jelas Sella.
"Ya udah yu,bentar lagi kelasnya Bu.Dewi kalau kita telat bisa dapet hukuman kita." sahut April.
Sampai di kelas..
"Kok perasaan gue ga enak ya." batin April
Sementara itu di POLRES
"Dit,lo di panggil tuh sama Komandan." seru seorang Polisi
"Tumben ada apa ya,perasaan gue ga buat salah." sahut Radit
Polisi itu hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.
Radit mengetuk pintu ruangan atasannya..
"Masuk"
"Siap Komandan ada apa memanggil saya?" tanya Radit
"Duduk Dit,,begini kamu tau Pak Anwar Prabowo pengusaha no.1 di Negeri ini?" tanya sang Komandan
"Iya Pak saya tau"
"Nah,beliau meminta saya untuk mencari seorang Bodyguard untuk Puterinya,saya memanggil kamu karena saya rasa kamu pas untuk di jadikan Bodyguard,badan kamu bagus wajah kamu tampan tidak akan ada yang mengira kalau kamu seorang Polisi"
"Tapi komandan mengapa tidak yang lain saja."
"Kamu menolak perintah saya." bentak sang Komandan
"Siap,tidak Komandan."
"Ok..mulai besok kamu sudah bisa mulai bekerja,karena Puteri Pak Anwar tidak mau di kawal jadi kamu menyamar menjadi sopir pribadinya."
"Siap."
"Kamu boleh kembali."
"Siap,terima kasih."
Radit pun keluar dan menuju ruangannya,ternyata di sana sudah ada sahabatnya Rico.
"Ada apa lo di panggil Komandan?." tanya Rico
"Gue di suruh jadi Bodyguard."
"Hah..Bodyguard buat siapa?."
"Puterinya Pak Anwar Prabowo,Pengusaha no.1 di Negeri ini."
"Gila beruntung banget lo,gue juga mau." sahut Rico
"Ya sudah lo ngomong sana sama Komandan,kan lo mau jadi Bodyguard nah sementara gue ogah jadi kita tukeran aja gimana?." tanya Radit dengan menaik turunkan alisnya.
"Lo mau gue pensiun dini huhh..semua orang tau gimana sifatnya Komandan!!Eh tadi lo bilang jadi Bodyguard Puterinya Pak Anwar kan?kalau ketemu fotoin ya,semua orang tidak ada yang tau gimana rupa Puteri konglomerat itu dia menyembunyikan identitasnya." jelas Rico.
"Masa....padahal kan kalau anak orang kaya biasanya pamer lho sana sini setiap ada masalah tinggal menyebut nama orang tuanya langsung beres."
"Iya..tapi Doi berbeda katanya dia tidak mau ada orang yang tau karena dia ingin sukses tanpa embel-embel nama Orang Tuanya."
"Menarik...gue jadi penasaran seperti apa wajah Puteri sang Penguasa Kerajaan bisnis di Negeri ini." gumam Radit.
Lain halnya di kediaman Prabowo,Mamih Lisda terus mengurung dirinya di kamar dari pagi dia belum makan lagi.
Membuat Papih Anwar merasa sangat khawatir.
"Farhan apa kamu sudah menemukan pengawal buat April?." tanya Anwar.
"Sudah,dia seorang Polisi."
"Bagus,besok dia harus sudah mulai bekerja aku khawatir sama keadaan Puteri aku karena cepat atau lambat dia akan tau semuanya,dan aku ga mau sampai terjadi kenapa-napa aku takut dia nekat." ucap Papih Anwar.
"Siap War."
Waktu menunjukan pukul 4 sore,April bersiap-siap pulang.
"Pril ke mall dulu yu." ajak Sella.
"Ga deh Sell,gue langsung pulang aja ga tau kenapa perasaan gue ga enak banget dari tadi." sahut April
"Mau gue anterin?."
"Ga usah,gue udah pesen Taxi Online..nah itu dia Taxinya gue duluan ya Sell!!." seru Sella
"Ya udah lo hati-hati."
April melambaikan tangannya.
Sesampainya di rumah,Papih Anwar sedang duduk termenung di ruang keluarga sementara Farhan sudah pulang 1 jam yang lalu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab Papih Anwar lirih
"Lho Papih,bukannya tadi Papih ke luar kota?." tanya Echa
"Ga jadi Sayang,Papih sedikit ga enak badan." jawab Papih Anwar
"Terus Mamih kemana?."
"Ada di kamarnya."
Tok..tok..tok...
"Mamih ini April Mih,buka pintunya." teriak April
Tidak ada jawaban sama sekali...
"Mamih...buka pintunya,Mamih gapapa kan?" teriak April lagi.
Mamih Lisda yang mendengar teriakan anak kesayangannya berusaha bersikap biasa.
"Mamih gapapa Sayang,,kamu ga usah khawatir lebih baik sekarang kamu makan dulu habis itu mandi." teriak Mamih Lisda.
"Ya sudah kalau begitu,April ke kamar dulu ya Mih."
"Iya Sayang."
Aprilpun pergi ke kamarnya,sementara Papihnya masih merenung di ruang keluarga.
"Apa yang sebenarnya terjadi?." batin April.
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Hai reader-reader ku,mohon dukunganya ya untuk Novel ke duaku🙏🙏😘😘
Jangan lupa
like
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
masih menyimak dulu
2022-09-03
1
Elly Az
pingin tau gimana cara menaklukkan cewek jutek tu
2021-06-14
0
Fitriani
jadi penasaran gimana mas polisi naklukin hati sicewek jutek 🤔🤔
2021-04-11
0