Balas Dendam

Sesampainya di rumah, Naya pun segera turun dari mobil Chandra.

"mampir dulu Chan?"

"lain kali aja Nay, aku langsung pulang aja" jawab Chandra.

"oke hati-hati." saut Naya sambil melambaikan tangan nya.

Naya segera masuk ke rumah, begitu juga dengan Chandra yang segera pergi dari rumah Naya.

*

Kediaman Adijaya

Chandra yang baru sampai langsung memarkirkan mobil nya dan segera masuk ke dalam rumah dengan wajah yang terlihat senang. Namun setelah masuk rumah, Chandra yang awalnya senang berubah menjadi datar ketika melihat tatapan tajam kakak nya.

"Darimana kau?" tanya Xander.

"gak darimana-mana" jawab Chandra.

"besok aku pergi ke luar kota, dan kau gantikan posisi ku di kantor" ucap Xander.

"Baiklah" jawab Chandra dengan santai.

Xander langsung pergi menuju kamar nya untuk mempersiapkan rencana nya besok.

**

Esok harinya

Naya pun bangun seperti biasanya, di lanjutkan dengan mandi selesai mandi Naya memakai rok mini dengan atasan kemeja pendek dan make up yang natural serta rambut yang di ikat hingga membuat lehernya terlihat, yang tentu saja menjadikan penampilan Naya yang semakin menarik dan cantik.

selesai berpakaian Naya segera keluar dari kamarnya menuju meja makan, sesampai nya di meja makan Naya mengambil selembar roti dengan selai coklat di dalam nya dan segera memakan nya.

"Nay" tanya mama Naya.

"ehh iya ma" jawab Naya.

"kamu kok tumben santai banget, gak ke kantor?" tanya mama Naya sambil duduk depan Naya.

Naya pun menceritakan kalau dia harus pergi ke luar kota bersama Xander.

"Ting tong" bunyi bell rumah Naya. Mama Naya segera bangun dari duduk nya menuju pintu depan "cklek" di buka nya pintu depan ternyata Asep yang datang. Asep pun meminta izin untuk menjemput Naya atas perintah Xander, mama Naya dengan segera memanggil Naya yang masih berada di meja makan. Tak lama kemudian Naya datang menghampiri Asep, "pagi non, silahkan tuan Xander sudah menunggu di mobil" mempersilahkan Naya sambil menunduk. Naya pun berpamitan sama mama nya dan langsung pergi menuju mobil Xander.

Setelah masuk dalam mobil, Xander hanya menatap datar Naya. "kenapa kau melihat ku seperti itu?" tanya Naya dengan sinis, Xander hanya mengeluarkan smirk nya tanpa menjawab pertanyaan Naya.

Setalah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Xander dan Naya pun masuk ke dalam villa mewah yang tak lain adalah milik Xander.

Tak lama setelah mereka istirahat, datanglah seorang pria yang membawa kabar mengenai musuhnya Xander. Sebut aja orang itu dengan nama Dadang, Dadang merupakan orang kepercayaan Xander di kota itu. Setelah mendengar kabar dari Dadang, Xander segera bersiap menuju tempat yang di katakan oleh Dadang.

"oi sep" sapa Dadang kepada Asep

"yo, bro ngapa?" jawab asep sambil makan gorengan.

"onoh cewek di dalem siapa?" dengan penuh penasaran.

"oh dia non Naya calon istrinya si boss" jawab Asep sambil terus makan.

"cantik ya? seandainya dia mau sama gue" sambil berangan-angan.

"gak usah halu woy, lu mau sama non Naya? saingan nya boss lu sendiri" jawab Asep nyerocos.

Saat Asep dan Dadang asik ngobrol Xander pun datang menghampiri mereka dan di ikuti oleh Naya.

Dengan sigap Asep membuka pintu mobil untuk Xander dan Naya. "ini si boss gak salah apa ya bawa non Naya ke tempat itu" batin Asep. Setelah dapat instruksi dari Xander, Asep melajukan mobil nya menuju tempat yang Dadang sebutkan. Naya yang gak tau apa-apa hanya diam dengan perasaan yang campur aduk karena gak tau kemana mereka akan pergi dan apa yang akan di lakukan oleh Xander.

Setengah jam kemudian, mereka sampai di sebuah rumah yang gak terlalu besar dan di jaga oleh beberapa orang yang tak lain adalah para bodyguard.

ketika Xander keluar dari mobil, mereka (para musuh) bersiap dengan pistol di tangan nya, namun para bodyguard Xander pun tidak tinggal diam dalam hitungan menit semua musuh lenyap. Naya yang sedari tadi ketakutan hanya diam di belakang Xander.

"tempat macam apa ini? apa dia mencoba membunuhku dengan mengajak ku ke tempat berbahaya seperti ini?" batin Naya.

"Tetap lah di belakang ku!" ucap Xander dengan ekspresi datarnya. Asep dan Dadang menghimpit Naya dari sisi kanan kiri serta Xander yang berjalan di depan Naya. Sesampai nya di dalam rumah tersebut terlihatlah seorang pria paruh baya yang terlihat sangar. "prok prok prok" suara tepuk tangan dari Pak Sanjaya. Ya nama pria itu adalah Sanjaya yang merupakan musuh dari Xander karena dia yang telah mencelakai papa nya dan juga papa Naya.

"wohoo.. kita lihat siapa yang datang" ucap pak Sanjaya dengan tawa kecil nya.

"kalian! habisi dia!" ucap Sanjaya kepada semua pengawal nya. "Dor.. dor" suara tembakan dimana-mana. Karena sedikit kewalahan akhirnya Naya pun berhasil mereka ambil dan menjadikan ancaman Xander. "Heh" dengan tenang Xander hanya mengeluarkan smirk nya, Naya yang sedari berontak mencoba melepaskan dirinya.

Setelah mendapat instruksi dari Xander, Asep dan Dadang langsung mengambil tindakan untuk melumpuhkan Sanjaya. Dan benar saja dalam hitungan detik Sanjaya berhasil mereka lumpuhkan, Naya yang masih di balut rasa takut hanya diam, Xander pun berjalan ke arah nya dan langsung memeluk Naya untuk menenangkan diri nya. Naya yang emosi karena gak tau apa yang sebenarnya terjadi, mendorong Xander lumayan jauh.

"apa semua ini?" teriak Naya.

"Dia lah pembunuh sebenarnya" jawab Xander dengan santai.

"maksud kamu, papa?" tanya nanya dengan mata berkaca-kaca. Xander hanya mengangguk sambil menatap Sanjaya dengan penuh dendam.

"Target nya bukanlah papa kamu, melainkan aku dan keluarga ku, namun papa kamu terlalu baik rela berkorban demi menolong ku" ucap Xander menjelaskan kepada Naya.

"Dan sekarang aku serahin semua ke kamu untuk membalaskan semua dendam mu" sambil menyodorkan sebuah pistol yang sedari tadi di genggam Xander. Dengan perlahan Naya mundur sambil menggelengkan kepala nya, karena Naya gak mau menjadi seorang pembunuh.

Sanjaya pun berlutut dan meminta maaf di depan Xander atas apa yang dia lakukan kepada papa nya. Namun kini hati Xander telah mengeras, hingga tak bisa memaafkan orang yang telah membuat papa dan papa nya Naya meninggal.

"jika kau tak mau melakukan nya, maka lihatlah ini" sambil menodongkan pistol ke arah Sanjaya.

"Xander! ku mohon jangan lakuin itu, aku percaya kamu orang baik, biarkan dia pergi" ucap Naya dengan air mata yang mengalir di pipi nya.

"Heh, gak semudah itu sayang" Xander pun menutup mata Naya dengan tangan kanan nya sedangkan tangan kiri nya langsung menembak Sanjaya.

"Doorrr" suara tembakan terdengar jelas di telinga Naya.

"Dang.. bereskan semuanya" ucap Xander kepada Dadang, sambil membawa Naya meninggalkan tempat tersebut.

Xander, Naya dan Asep segera kembali ke villa.

Bersambung...

maaf kalo kurang menarik dan gak nyambung 🙏

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

man tembak tembak aja seremm 😟

2020-10-30

2

Siti Syarifah Aulia

Siti Syarifah Aulia

iih seramnya... takut darah 😱😰

2020-10-29

1

ANISARIYANI

ANISARIYANI

Semakin seru

2020-10-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!