Xander Adijaya Putra

Sesampainya di rumah Naya..

"Darimana kamu tau rumah ku?" tanya Naya. Xander hanya terdiam dan turun dari mobil nya.

"cih, sombong sekali pria ini." gerutu Naya sambil masuk ke dalam rumah, dan tanpa Naya sadari Xander mengikutinya dari belakang.

Setelah masuk rumah mama Naya bertanya siapa yang Naya ajak, karna sebelum nya Naya gak pernah membawa teman nya apa lagi seorang cowok. Sontak Naya lngsung menoleh kebelakang

"kau! ngapain ikut masuk ke rumah ku?" tanya Naya sedikit kesal.

Xander hanya terdiam dan duduk di sebuah sofa ruang tamu. "apa tante masih ingat aku?" tanya Xander pada mama Naya. Mama Naya sedikit bingung dengan pertanyaan yang di ucapkan Xander, karena sebelum nya mereka belum pernah bertemu.

"Siapa nama mu nak?" tanya mama Naya.

"Xander Adijaya Putra"

"astaga, jadi kamu anak ya pak Adijaya?" mama Naya kaget setelah mendengar nama Xander. Xander hanya mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan dari mama Naya.

"lama sekali tante gak melihat mu, sampai pangling gak mengenali mu sama sekali." Ucap mama Naya.

Naya yang gak tau apa-apa hanya diam melihat dan mendengar pembicaraan mama nya dan Xander.

Setelah cukup lama Naya terdiam, Naya mulai bertanya pada mama nya kenapa mereka bisa saling mengenal. Mama Naya pun menceritakan kejadian beberapa tahun lalu.

***

"Dulu ayah kamu adalah orang kepercayaan nya pak Adijaya, dia telah mengabdikan hidupnya untuk pak Adi selama bertahun-tahun. Sampai tiba waktu itu, saat ayah mu mengalami kecelakaan demi menyelamatkan anaknya yaitu nak Xander, dan itu pengabdian terakhir ayah kamu untuk pak Adi, kamu masih ingat kan sayang? waktu itu kamu masih duduk di kelas satu sekolah dasar". tanpa terasa air mata mama Naya menetes setelah menceritakan kejadian itu.

"Jadi papa meninggal hanya demi menyelamatkan dia?" tanya Naya pada mama nya dengan nada sedikit marah.

"semuanya sudah menjadi takdir sayang, kita gak bisa menyalahkan siapa pun" ucap mama Naya sambil menenangkan nya.

Setelah mendengar semua cerita mama nya Naya Xander meminta maaf atas kejadian beberapa tahun lalu yang telah merenggut nyawa papa nya Naya. Tak lama dari kejadian itu keluarga Adijaya pindah keluar kota karena urusan kerjaan papa Xander. Sejak itulah keluarga Adijaya hilang kontak dengan mama Naya. Setelah Xander dewasa dan sukses mereka kembali ke kota asal mereka tinggal.

"Tujuan aku kesini hanya untuk menepati janji." ucap Xander dengan nada sedikit dingin. Sebelum papa nya Xander meninggal, ia berpesan untuk mencari Naya dan menikahi nya. karena hanya dengan cara itu untuk membalas budi atas pengabdian papa Naya selama ini. Pak Adijaya meninggal bukan karena kecelakaan, melainkan ada yang sengaja menyabotase mobilnya. Setelah mendengarkan cerita Xander tanpa ragu mama Naya menyetujui pernikahan tersebut. Setelah Xander menerima jawaban dari mama Naya ia langsung pergi dari rumah Naya.

***

"Ma, Naya gak mau menikah dengan orang yang udah bunuh papa" ucap Naya kepada mamanya

"Nay, papa kamu meninggal karena takdir, bukan karena Xander".

"kalo seandainya papa gak menyelamatkan dia, papa gak mungkin meninggal ma!"

"sudahlah, lupakan semuanya pergilah istirahat"

Naya yang sedikit kecewa terhadap mama nya segera pergi meninggalkan menuju kamarnya.

Mama Naya yang duduk sendiri hanya terdiam menatap foto almarhum suami nya.

"anak kita udah tumbuh dewasa pa, sebentar lagi ia akan menikah dengan Xander, semoga ini menjadi keputusan yang terbaik dan semoga papa merestuinya", ucap mama Naya sambil mengusap dan memeluk foto suaminya.

Sementara itu di kamar, Naya yang sedang mencoba mendesign beberapa gambar model baju seketika pikiran nya buyar gara-gara teringat semua ucapan Xander yang yang akan segera menikahi nya.

"ahh sial.. kenapa nama dan muka dia terlintas di pikiran ku sih?, gak kamu gak boleh gini Nay, kamu harus fokus sama karir mu, abaikan dia sekalipun dia bos mu" gerutu Naya sambil mengacak rambut dan beberapa kertas yang ada di depan nya.

setelah cukup lama Naya menggambar, Naya pun merasa lelah dan segera menuju tempat tidur untuk menuju alam mimpi.

***

Pagi hari

seperti biasa Naya bangun pagi, lalu mandi setelah selesai mandi Naya yang hendak memakai baju, tiba-tiba terhenti ketika melihat beberapa paper bag yang isi nya beberapa mini dress, dan seketika Naya ingat ucapan Xander yang harus memakai baju itu.

"ck, yang benar saja, masa aku harus pake baju kayak gini ke kantor, apa kata orang coba? yang ada nanti aku di kata cewek genit lagi" ngomel sambil berfikir.

"tapi kalo aku gak pake bisa-bisa di gantung dia, aarghhh kenapa jadi serba salah gini sih!" dengan kesal Naya memakai mini dress yang di belikan Xander.

"apa ini gak terlalu pendek?" bertanya pada diri nya sendiri sambil bercermin. "bodo amat lah yang penting nyawa ku aman" karena takut amukan Xander , akhirnya Naya memutuskan untuk tetap memaki baju itu. setelah rapi Naya segera keluar dari kamarnya dan menemui mama nya untuk berpamitan.

"Ma.. Naya berangkat dulu" teriak Naya sambil jalan menuju keluar. Mama Naya hanya menatap anaknya dengan tatapan sedikit aneh.

Ya, bagaimana tidak aneh, Naya yang biasa mengenakan rok selutut atau bahkan di bawah lutut tiba-tiba mengenakan rok mini, jelas saja hal itu membuat mama Naya merasa heran. Namun mama Naya mengurungkan pertanyaan nya karna ia merasa anak nya telah tumbuh dewasa dan sedikit merubah penampilan nya.

"Ini bekal nya" memberikan sebuah kotak bekal. Dengan segera Naya mengambil kotak bekal yang di berikan mama nya dan langsung berangkat menggunakan ojek langganan nya.

Setengah jalan terlewati, "tin tiiinnn" suara klakson mobil menghentikan ojek yang di tumpangi Naya.

"astaga, mau bikin orang celaka apa" ucap Ujang dengan nada kesal, Ujang adalah abang ojek langganan Naya selama ini. Dan nampak lah seseorang turun dari mobil, yang muka nya tak asing bagi Naya, orang itu adalah Asep sopir pribadinya Xander.

"Silahkan nona ikut saya" sapa Asep dengan ramah. "Maaf aku gak bisa ikut, aku harus kerja" Naya dengan kontan menolak ajakan Asep.

"drrttt... drrttt..." dering hp Naya.

"nomor gak di kenal?" gumam Naya sambil mengangkat alisnya segera mengangkat telpon.

"hallo, siapa nih?"

"Masuk sendiri atau aku seret?" ucap Xander dengan nada dingin.

"Deg" Naya yang kaget mendengar suara Xander yang begitu dingin segera berjalan menuju mobil yang ada di depan nya. "silahkan nona" Asep dengan segera membukakan pintu mobil untuk Naya.

"makasih sep" sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Xander. Asep pun segera melajukan mobil nya menuju kantor.

***

Berambung..

Terpopuler

Comments

Ervina 123

Ervina 123

semangat naya

2021-01-25

0

Har Tini

Har Tini

visual ny dong thorr

2020-10-30

0

ANISARIYANI

ANISARIYANI

Semangat kak😘

2020-10-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!