Hari ini aku berniat untuk pergi ke rumah Dewi, karena nanti malam aku ada jadwal kampus. Aku berjalan menuju rumah Dewi setelah memarkirkan motorku.
namun aku tercengang saat mendapati motor Bagas, kekasihku yang terparkir didepan rumah Dewi.
"Sedang apa dia disini?" gumam ku dengan lirih.
aku berjalan dengan pelan seperti mengendap-endap ke depan rumah Dewi. Ia berdiri didepan pintu rumah Dewi, niat hati ingin mengetuk pintu ia urungkan niat saat mendengar Isak tangis seorang wanita.
Ia berbalik dan mengintip melalui jendela rumah Dewi. Didalam sana, ia melihat Dewi yang menangis dengan dipeluk oleh Bagas.
Bagas tampak mengelus punggung Dewi dan bergumam sesuatu yang tak dapat ia dengar. Hatinya terasa sakit melihat adegan ini. Ada hubungan apa antara Dewi dan Bagas? setahunya mereka tidak saling akrab. Tapi kenapa bisa seakrab ini?.
Ia meneteskan air matanya saat melihat Bagas mencium dahi Dewi dengan lembut. Bagas saja tidak pernah menciumnya karena memang kita berdua tahu batasan dalam berpacaran tapi kenapa dengan Dewi bahas bisa seliar ini? apa yang terjadi.
tak sanggup lagi melihat adegan menyakitkan ini, ia berlari meninggalkan rumah Dewi dengan berderai air mata.
Ia tak perduli dengan tatapan orang-orang yang lewat menatap dirinya aneh, ia segera memakai helmnya dan menjalankan motornya pergi.
sepanjang jalan air matanya terus menetes. sepanjang jalan ia menghapus air matanya dengan telapak tangannya.
...❤️❤️❤️...
Sekitar jam 21.00 ia baru menyelesaikan mata kuliahnya. Ia berjalan dengan lunglai sepanjang jalan, sampai akhirnya ia mendekatkan panggilan telfon dari Kiki.
📲: "Halo, kenapa Ki?"
📱: "Anggi, Lo yang sabar ya?" aku mengerutkan dahi ku, tak paham dengan perkataan Kiki.
📲: "Maksud Lo apa?"
📱: "Dewi udah nikah, dia hamil diluar nikah. Tadi sore dia baru nikah." jantungku semakin berdetak dengan kencang. Tubuhku bergetar.
📲: "Serius? sama siapa?" tanyaku dengan pelan. Kiki tampak terdiam cukup lama sebelum akhirnya dia mengatakan siapa pria itu.
📱: "Sama Bagas." sekarang giliran aku yang terdiam.
📲: "Bagas siapa?" tanyaku dengan pelan.
📱: "Bagas Ardiansyah, pacar Lo Ngi." mataku langsung memerah, menahan tangis.
📲: "Lo jangan bercanda ya Ki, enggak lucu." ucapku dengan marah.
📱: "Ngi emang ini kenyataanya. Lo tau kan paman gue tetangganya Dewi, paman gue jadi saksi Ngi. Kalaupun gue lagi di Jakarta, Gue bakal nemenin Lo, sayangnya gue lagi di Jawa."
📲: "Kiki...hiks....kenapa bisa Ki hiks...." tanyaku dengan tangis yang sudah tak terbendung lagi.
📱: "Anggi Lo jangan nangis dong? nanti gue kepikiran sama Lo." Kiki juga akhirnya menangis saat mendengar Isak tangis sahabatnya itu.
📲: "Ki...hiks...gue harus gimana? selama ini Bagas selalu ada buat gue, dia yang bimbing gue jadi begini buat selalu sabar hiks...ngadepin keluarga gue...Hiks....Kiki..." aku semakin menangis tersedu-sedu.
📱: "Anggi Lo yang sabar ya, gue janji gue bakal cepet pulang ke Jakarta. Lo enggak usah khawatir masih ada gue sama Vivi."
📲: "Kiki...hiks...dada gue sakit Ki...rasanya kayak ada yang nusuk dalem banget...." di Jawa Kiki memejamkan matanya, air matanya luruh mendengar sahabatnya menangis dan merasa kesakitan.
📲: "Mungkin Bagas bukan jodoh Lo Ngi, Lo harus ikhlas masih banyak yang lebih baik dari Bagas."
Bruk...
Tubuhku lemas seketika dan terjatuh berguling dianak tangga yang cukup tinggi sampai 3 meter. Darah keluar dari kepala dan hidung ku. aku memejamkan mata secara perlahan.
"Eh ya Allah, Anggi....Anggi....tolong...." beberapa anak fakultas berhamburan menghampiri tubuh tak berdaya Anggi yang terjatuh.
📱: "Anggi....Lo kenapa? kok rame banget sih?"
📱: "Anggi Lo baik-baik aja kan?"
📱: "Ang-"
seseorang mengambil ponsel Anggi dan mematikan sambungan telfon ya secara sepihak.
Satu orang pria mengendong tubuh Anggi, diikuti beberapa anak yang membawa tas Anggi.
mereka bergegas membawa Anggi ke rumah sakit, "Cepetan Dias...."
"Sabar Vi....sebentar lagi...." Vivi mengelap darah yang terus keluar dari kepala Anggi. ia tidak tahu kenapa sahabatnya bisa terjatuh, tidak mungkin kan dia terjatuh karena diterpa angin?.
pasti ada sesuatu yang tidak ia ketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments