Saat ini Ellysa sudah berada di kediaman Harrison, Ellysa tak bisa menyembunyikan wajah kekagumannya terhadap kediaman Harrison yang sangat megah dan indah "besar sekali rumah ini" ucap Ellysa tetap dengan mata berbinar binar melihat rumah yang di miliki oleh Andrian. Andrian memandang gadis di sampingnya masih dengan ekspresi datar, saat ini nyonya Harrison tidak berada di kediaman karena saat ini dia memiliki jadwal pemotretan di paris dan syuting sebuah film disana.
"apa kau tinggal sendiri di sini?" tanya Ellysa karena untuk 1 orang bukan kah rumah ini terlalu besar untuk di tinggali "dimana ayah dan ibu mu?" tanya nya lagi "ibu ku sedang di paris mungkin akan pulang 5 bulan lagi, dan ayah ku sudah meninggal" jelas Andrian menjawab pertanyaan Ellysa "ah maafkan aku" Ellysa merasa tak enak kepada Andrian. Ellysa mulai merasa mual mual "huek..di mana kamar mandi nya?" tanya Ellysa sambil membungkam mulutnya dengan tanggan "lurus saja dari sini" ucap Andrian sambil menunjuk arah dimana kamar mandi berada Ellysa langsung berlari ke arah yang di tunjuk oleh Andrian.
"apakah orang hamil selalu muntah?" tanya andrian pada dirinya sendiri setelah beberapa saat berada di kamar mandi akhirnya Ellysa pun keluar dan menghampiri Andrian "apakah kau selalu muntah seperti ini?" tanya Andrian "bukankah ini hal yang wajar saat hamil apa kau tidak tau?" jelas Ellysa di akhiri dengan pertanyaan, ternyata Andrian emang tidak tau dengan hal itu, Andrian pun hanya menjawab dengan Ohh.
"ayo aku akan mengantar mu kekamar" ucap Andrian lalu berjalan lebih dulu untuk menunjukkan kamar yang akan Ellysa gunakan setelah berjalan tak jauh dari tempat mereka tadi mereka memasuk ki ruangan kamar "wah besar sekali kamar ini, dimana kamar mu?" tanya Ellysa sambil berkeliling melihat furnitur di kamar itu "di sini" ucap Andrian.
mendengar itu Ellysa terperanjat "hah? kita sekamar?!" tanya Ellysa dengan nada tinggi "apa salahnya kita sudah menikah" jelas Andrian dengan wajah biasa saja "lah kapan?" tanya Ellysa mendengar ucapan Andrian ia mulai mengingat ingat kapan ia menikah "saat kau menandatangani surat tadi" jawab Andrian dan Ellysa pun mengingat surat yang tadi ia tanda tangani.
"tapi aku belum pernah tidur dengan seorang apalagi seorang pria" jelas Ellysa karena dia belum pernah tidur 1 ranjang dengan seseorang sampai saat ini karena itulah mengapa dia mungkin tak akan terbiasa tidur dengan seseorang dalam satu ranjang.
"kau anggap aku ini apa, aku bahkan sudah menghamili mu'" ucap Andrian dengan wajah kesal karena perkataan Ellysa "jangan bahas itu" ucap Ellysa dan kemudian memalingkan wajahnya dari Andrian "kenapa? " tanya Andrian dia mulai menggoda Ellysa "aku malu" ucap Ellysa sambil menutupi wajahnya.
mendengar itu Andrian tak bisa menahan tawanya "kau tertawa" seketika tawa Andrian berhenti dan kembali menampilkan wajah datar "tidak, tata barang barang mu" elak Andrian dan mengalihkan pembicaraan ia duduk di ranjang sambil memandangi Ellysa "iya, pak" jawab Ellysa dengan menekan kata PAK walau di akhiri dengan tawa ringan "jangan panggil aku pak" ujar Andrian kesal karena dia kesal dengan kata PAK.
"jadi aku harus manggil mu apa? " tanya Ellysa kebingungan "pikir saja sendiri" ucap Andrian lalu keluar dari kamar tersebut, Ellysa mulai menata barang barang nya sambil bersenandung "besar sekali kamar ini bahkan aku bisa bermain badminton di sisi" kata Ellysa sambil merapikan barang barang nya juga membayangkan jika kamar ini di jadikan lapangan badminton.
setelah selesai membereskan barang barangnya Ellysa keluar dari kamar dan berjalan mencari di mana dapur berada "sepi sekali rumah ini" gumam Ellya karena sedari tadi tak ada seorang pun selain dirinya yang terlihat di rumah besar itu "para maid sedang libur" ucap Andrian yang tiba tiba muncul dari arah belakang dirinya "astaga monyet berenang!" latah Ellysa karena terkejut sambil membungkam mulutnya dengan tangan "kau mengejutkan ku" lanjut Ellysa dan memberikan tatapan tajam ke arah Andrian.
"kenapa kau disini? " tanya Andrian kepada Ellysa yang berada di dapur "cari makanan lah masa berenang" jawab Ellysa karena kesal dengan pertanyaan tak masuk akal dari Andrian "buatkan aku makanan" suruh Andrian kepada Ellysa tanpa rasa bersalah "kau tidak menggaji ku" tolak Ellysa sambil melipat tangan di dada dan memalingkan wajahnya seperti seseorang yang sedang marah "tapi aku menanggung biaya hidup mu" ucapan Andrian membuat Ellysa langsung skakmat Andrian tersenyum puas melihat tingkah Ellysa.
"pergi kau dari sini aku mau masak" suruh Ellysa kepada Andrian, Andrian menuruti perintah dari Ellysa dan pergi menjauh tapi tetap bisa melihat kegiatan yang di lakukan Ellysa, Ellysa mulai memotong bahan bahan yang akan ia gunakan untuk memasak sedangkan Andrian memperhatikan tubuh Ellysa dari kejauhan, Andrian mulai mendekat ke arah Ellysa lalu ia memeluk pinggang Ellysa dari belakang yang membuat Ellysa sedikit merinding "apa yang sedang kau lakukan?" tanya Ellysa karena perilaku Andrian.
"memeluk istriku" jawab andrian sepontan "siapa yang istri mu" ucap Ellysa karena belum terbiasa dengan kalimat istri "pergilah aku tak bisa memasak dengan benar jika kau terus memelukku" keluh Ellysa karena ia tidak bisa fokus untuk memasak, bukannya melepaskan pelukan Andrian malah semakin erat memeluk pinggang Ellysa dan mengelus perut Ellysa "aku tak akan pergi" tolak Andrian menikmati kegiatan nya.
Ellysa menyerah dia tidak akan bisa mengusir makhluk yang menempelinya ini "terserah kau saja" Ellysa mulai kesal tapi tetap melanjutkan kegiatannya "sedang masak apa" tanya Andrian "yang paling mudah, nasi goreng telur ceplok" jawab Ellysa dari pertanyaan Andrian yang seperti nya sedang basa basi "jangan terlalu pedas" pinta Andrian memberitahu jika dia tidak suka makanan yang pedas Ellysa pun mengangguk mengiyakan ucapan Andrian "apa yang sedang kalian lakukan! "
suara bentakan seseorang menghentikan kegiatan yang di lakukan Ellysa dan Andrian mereka berdua mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara, terdapat seorang wanita yang melihat aktifitas yang di lakukan oleh Ellysa dan Andrian wajah wanita itu terlihat sangat marah "siapa dia?" tanya Ellysa kepada Andrian yang juga terlihat kebingungan.
"entahlah aku juga tak mengenalnya" jawab Andrian sambil mengangkat bahunya "siapa ya mba?" tanya Ellysa kepada wanita itu dengan sopan "aku Ariel calon istri Andrian" tegasnya kepada Ellysa "lah saya baru tau" ucap Andrian dengan ekspresi mengejek.
"Andrian mamah mu sudah menjodohkan ku dengan mu" ucap Ariel sembari mendekat ke arah mereka berdua "dasar mama" gumam Andrian dia tak habis pikir dengan mamah nya itu segitunya ingin melihat nya menikah "oh tapi maaf ya mba sekarang Andrian itu suami saya" ujar Ellysa membanggakan dirinya saat mendengar kalimat yang Ellysa keluarkan Andrian tersenyum kecil "itu tak mungkin!!" bantah Ariell yang tak di pedulikan oleh mereka
"tolong siapkan piring nya" suruh Ellysa dan langsung di lakukan oleh Andrian, Andrian berjalan ke meja makan untuk menaruh piring sedangkan Ellysa membawa nasi goreng yang ia buat tadi ke meja makan saat kedua orang itu tengah sibuk Ariel berjalan ke arah Ellysa lalu menamparnya.
plakk
"loh mba saya salah apa?" ucap Ellysa sambil memegangi pipi yang baru saja Ariel tampar "lu udah ngerebut calon suami orang, dasar pelakor" ucap Ariel sambil menunjuk nunjuk Ellysa dengan telunjuknya "apa yang kau lakukan!" bentak Andrian dengan nada tinggi ia langsung mendorong wanita itu dan mengusir nya "keluar dari rumah ini sekarang atau ku bunuh kau di sini!" suruh Andrian sembari menodongkan pistol ke arah Ariel melihat pistol yang di todongkan ke arah nya Ariel sangat ketakutan tapi tidak dengan Ellysa.
"mba nya mau makan?, nasi goreng telur ceplok enak loh" tawar Ellysa di tengah situasi saat ini tanpa menjawab tawaran Ellysa Ariel langsung pergi dari kediaman Harrison "sempet sempetnya nawarin makan" ucap andrian sembari menyimpan kembali pistol nya "haha mungkin dia lapar" canda Ellysa.
mereka berdua duduk dan memakan nasi goreng buatan Ellysa "enak?" tanya Ellysa sambil menatap Andrian "lumayan" jawab singkat Andrian sembari mengunyah makanannya "ya atau tidak" tanya Ellysa lagi karena tidak puas dengan jawaban Andriaan "iya enak" jawab Andrian sambil menatap Ellysa dan tersenyum paksa? mendengar itu Ellysa tersenyum puas.
...
di kediaman kelurga Jovanka yang sedang mengadakan pesta pertunangan putri kesayangan mereka "apakah Ellysa akan datang?" tanya David kepada Clara sambil menyapa orang-orang yang datang "tidak mungkin dia datang dia pasti sedang sibuk merayu orang orang" ucap Clara dan mereka berdua pun tertawa dan mereka pun akhirnya di sibukkan dengan ucapan selamat yang datang dari orang orang "dimana adik mu?" tanya teman Clara "entahlah dimana dia saat ini" ucap Clara dengan wajah sedih "dasar adik tidak tau diri, dia malah keluyuran saat pertunangan kakaknya" ucap teman Clara yang lain "sudahlah ayo bersenang senang" ajak Clara kepada semua teman nya dan akhirnya mereka bersenang senang.
pukul 10 di kediaman Harrison "aku bosan" gumam Ellysa di ruang tv "kenapa kau masih di sini, ini sudah malam tidur lah" suara Andrian yang tiba tiba datang dari belakang Ellysa "aku belum mengantuk" ujar Ellysa tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar TV, tanpa aba aba Adrian menggendong Ellysa seperti Koala "turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri" ucap Ellysa sembari mengayunkan kedua kaki nya tanda ingin di turunkan "diam lah!" ucap Andrian sedikit meninggikan suara nya yang membuat Ellysa seketika ketakutan terdiam dan meneteskan air mata.
Andrian terus berjalan menuju kamar dan setelah berada di sana Andrian menurunkan tubuh Ellysa di ranjang, Ellysa hanya menunduk "kau menangis?" tanya Andrian sedikit panik "aku takut karena teringat kejadian malam itu saat kau membentak ku" jelas Ellysa masih menundukkan kepalanya "kau takut pada ku?" tanya Andrian lagi dan di jawab anggukan kepala dari Ellysa.
sejujurnya Ellysa masih takut dengan Andrian tapi ia mencoba untuk tenang dan menyembunyikan rasa takutnya itu "berhentilah jangan menangis" ucap Andrian sambil mengusap lembut air mata Ellyas yang ada di pipi "aku akan tidur di kamar sebelah" sambung nya dan pergi dari kamar itu Ellysa hanya menatap kepergian Andrian sambil mengusap air mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments