✨Selamat Membaca✨
Begitu laki-laki tersebut dibawa oleh petugas rumah sakit, Maylea langsung mengendap-endap pergi, ia berlari kembali menuju kantornya.
...*****...
~•Di dalam mobil ambulance•~
Adhi sudah sadarkan diri sepenuhnya. Ia melirik ke sebelah kiri, dimana ada beberapa orang di sana.
"Pak, mana perempuan yang menolong saya?" tanya Adhi pada salah satu petugas ambulance yang duduk di sebelahnya.
"Perempuan yang mana mas?" tanya si petugas bingung.
"Saya melihat banyak perempuan yang mengelilingi Anda tadi. Jadi, saya tak tahu mana yang Anda maksud!" terang petugas ambulance lagi.
Adhi menghela napasnya berat. Adhi mengira perempuan itu akan ikut mengantarnya ke rumah sakit karena ia yang menolong.
Namun sangat disayangkan, perempuan itu malah menghilang begitu petugas ambulance datang.
"Baiklah, terima kasih pak."
...🍃🥀🍃🥀...
"Haaahhhh"
Maylea menghela napas panjang.
"Rencananya mau ke cafe, eh malah tidak jadi," gumam Maylea sembari mengerucutkan bibirnya.
Maylea berjalan menuju kamar, kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
Ya, Maylea punya kamar khusus untuk dia beristirahat dalam ruangan kerjanya itu. Karena seringkali ada beberapa pekerjaan yang harus ia kerjakan di kantor.
Maylea tak mau membawa pekerjaannya itu pulang ke rumah. Karena bagi Maylea, rumah adalah tempatnya untuk bersantai.
Pandangan Maylea tertuju pada langit-langit kamar kantornya. Cukup lama Maylea memandangi langit-langit kamarnya.
Sekilas, bayangan wajah laki-laki yang ditolongnya tadi itu muncul. Rupanya Maylea masih memikirkan kejadian di penyebrangan tadi.
"Aiihhh... Laki-laki tadi itu... Apa punya kemampuan unik juga??" pikir Maylea sembarang.
"Laki-laki itu tampak familiar... Aku seperti pernah melihatnya. Ketemu dimana ya??" pikir Maylea lagi.
Maylea memang punya kemampuan untuk melihat masa depan seseorang.
Siapa pun yang bersentuhan kulit dengannya, maka masa depannya akan terlihat walau sekilas.
Namun, dibalik kemampuannya yang hebat itu, ternyata ada saja kekurangannya.
Maylea boleh saja memiliki kemampuan melihat masa depan, tapi ingatan Maylea dalam mengingat seseorang bisa terbilang lemah.
Cukup mudah bagi Maylea untuk melupakan seseorang yang sudah tak pernah ditemuinya lagi.
Pernah suatu kali, saat mengikuti acara reuni SMA. Maylea harus menghafal nama dan wajah teman-temannya satu per satu terlebih dahulu.
Untungnya ada sekretaris Fey yang membantunya mencari data teman-temannya.
"Ah, benar!"
Maylea langsung bangun dari posisi tidurnya. Sepertinya Maylea mengingat sesuatu yang berkaitan dengan laki-laki tadi.
Ataukah dia menemukan petunjuk?
"Kenapa sampai tidak kepikiran sih! Dasar bod*h!" lanjut Maylea sembari mengetuk kepalanya pelan.
Maylea beranjak dari kamarnya dan berjalan menuju tempat sekretaris Fey dengan setengah berlari.
"Feyra!" teriak Maylea saat membuka pintu.
Ceklek
Mendengar pintu ruangan terbuka dan namanya dipanggil, sekretaris Fey langsung berdiri.
"Ekhem..." Maylea sedikit merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan karena ulahnya tadi.
"Umm...Sekretaris Fey, adakah profil milik direktur grup Zeefral?" tanya Maylea sedikit antusias.
"Ada bu, Apa ibu membutuhkannya? Akan saya kirimkan melalui e-mail segera," jawab sekretaris Fey tenang.
Walau sebenarnya dalam hati ia bersorak kegirangan karena namanya sempat dipanggil tanpa embel-embel sekretaris.
"Oke, terima kasih sekretaris Fey," ucap Maylea sembari melayangkan senyum, kemudian masuk kembali ke ruangan.
Sekretaris Fey yang masih mematung mulai jingkrak-jingkrak kegirangan. Sepersekian detik setelahnya ia kembali tenang.
"Ekheemmm" sekretaris Fey mulai menenangkan diri.
Beberapa detik kemudian ia kembali serius dan mencari file yang diinginkan bosnya.
Klik... klik... klik... klik....
(Bunyi 🖱️)
Dan....
Ting!
Notifikasi e-mail masuk di gawai milik Maylea. Ia langsung merahi gawainya dan membuka e-mail tersebut.
Betapa terkejutnya dia saat melihat profil milik direktur dari grup Zeefral itu. Matanya semakin membulat seolah tak percaya.
"Oh My God~"
Ternyata eh ternyata, kalian tahu apa yang dilihatnya???
Pas foto yang terlampir pada profil tersebut menunjukkan sosok orang yang bersenggolan dengan Maylea di area parkir, juga orang yang diselamatkan Maylea barusan.
Yup, kalian benar. Itu adalah Direktur grup Zeefral, Adhi Alfareezi.
"Dunia memang sempit ya..." cletuk Maylea.
"Tak disangka dan tak diduga, pria kalem, sopan, dan cukup teledor. Ternyata adalah Ceo dari grup Zeefral~ Adhi Alfareezi."
Maylea membaringkan tubuhnya kembali ke ranjang. Ia masih memandangi poto Adhi yang ia screenshot dari profilnya.
Maylea tersenyum lebar dengan penuh arti memandangi poto itu.
"Aku akan mengingatmu..."
Duuuhhh
Ada calon-calon ini ya 🤭
...🍃🥀🍃🥀...
~•Rumah Sakit Advent Kota B•~
Seorang pria tengah sibuk mondar mandir di ruangan pasien VIP dengan gawai yang menempel di telinganya. Sepertinya dia sedang melakukan panggilan.
Setelah selesai, ia melihat ke arah pria yang terbaring di brankar dengan tatapan heran.
"Kenapa bisa sampai terserempet motor sih?! Apa kau menyebrang jalan sembarangan? Tak tengok kanan kiri? Hah?!!" cecar Yudhi pada Adhi yang tengah berbaring di ranjang.
Yudhi pusing dengan kelakuan bosnya itu. Ia heran, kenapa bisa bekerja untuk orang yang sangat teledor seperti itu.
"Bukankah sudah kukatakan agar membiarkan sekretarismu saja yang datang ke Milica grup?!!" gerutu Yudhi lagi dengan nada sedikit tinggi.
"Iya iya, maafkan aku~," ujar Adhi dengan tampang bersalah.
"Aku hanya ingin meminta maaf secara langsung pada Ceo Milica grup, itu saja." lanjut Adhi dengan wajah memelasnya dan mata berbinar.
"Lagipula, aku hanya mengalami lecet-lecet saja sedikit, tidak terluka parah." terang Adhi mencoba menurunkan amarah Yudhi, asistennya.
"Haaiihh~ Sudahlah!"
Yudhi menghela napas berat dan memalingkan pandangannya.
Yudhi mendudukan dirinya di sofa, kepalanya pun ia sandarkan.
"Sungguh mengesalkan!" batin Yudhi yang sengaja melirik Adhi dengan tatapan sinis.
"Tapi, tadi aku tak bertemu dengan Ceo Milica grup. Padahal aku penasaran dengan orangnya," jelas Adhi yang dengan santainya memakan jeruk yang ia ambil dari ranjang buah.
Jeder! 🌩️🌩️
Yudhi terbangun dari posisi sandarannya. Bagaikan tersambar petir di cuaca cerah.
Yudhi termangu mendengar kata-kata Adhi. Amarah Yudhi yang tadi sudah mulai menurun, kini mulai naik lagi begitu mendengar ucapan Adhi barusan.
Yudhi meraup wajahnya dengan kasar. Tangannya juga kini terasa gatal ingin melayang ke tubuh Adhi saat ini, tapi Yudhi menahannya.
Ia tak mungkin bisa melakukan itu. Orang yang berada di atas ranjang pasien tak boleh dilukai.
Apalagi, Yudhi paham betul, jika Adhi sedang melahap jeruk kesukaannya, ia tak mau ada yang mengganggu.
"Haiihhhh~" lagi-lagi Yudhi menghela napasnya dengan berat.
"Bisakah kau lebih berhati-hati lain kali?" tanya Yudhi dengan nada penuh kecemasan.
"Hhmm, baiklah!" sahut Adhi singkat.
"Tsk!" Yudhi berdecak kecal
Kecemasannya hanya ditanggapi dengan jawaban singkat. Realita memang tak sesuai ekspetasi. Bukan itu jawaban yang diinginkan Yudhi.
"Arghh....Dasar pria kalem yang teledor!!!" umpat Yudhi kesal dalam hati.
*
*
*
✨Bersambung✨
Thank you very much 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
KIA Qirana
Adhi gantle, mau minta maaf 👍👍👍
Dukungan dari
Era Berdarah Manusia
I Firmo
🌷🌷🌷💙💙💙♥️♥️♥️
2021-10-20
0
Dhina ♑
Jangan lupa Like 👍
2021-08-15
0
Dewi Ws
berhubung sdh like smua.. jdi tinggal bacaa dari awal..heheheh😍😍😍
awalll nihhh ..jodohh nihh💖😍 .. kan udh bberpa kali ktmu ama adhi. .bhkan nyelametin adhi😍
2020-12-20
2