✨Selamat Membaca✨
Tak seperti hari-hari biasanya, pagi ini Maylea cukup lama mematut dirinya di depan cermin. Ia mengambil sepasang anting favoritnya untuk ia kenakan.
"Hmmm, oke! Sepertinya sudah cukup! Ternyata memang benar, aku itu cantik paripurna."
Hihihi...
Maylea terkekeh, merasa geli sendiri dengan sikap narsisnya itu.
"Aku sudah tidak sabar ingin melihat ekspresi Feyra pagi ini. Seharusnya hatinya sedang berbunga-bunga bukan???" ujar Maylea sambil senyam senyum sendiri.
...*****...
Sebelum berangkat ke kantor, Maylea selalu menyempatkan dirinya untuk mencium tangan Ayah dan Ibunya. Ia selalu merasa bahwa itulah salah satu cara ia bisa mencapai jalan sesukses ini di usia muda.
Maylea melajukan mobilnya menuju kantor dengan kecepatan sedang.
Jarak rumah dengan kantor tidaklah terlalu jauh, sehingga Maylea bisa sedikit lebih santai dalam berkendara.
Di basement parkiran, Maylea memarkirkan mobilnya di tempat yang disediakan khusus untuk dirinya. Itu adalah tempat terdekat dengan lift agar Maylea bisa langsung menuju ke ruangannya.
Maylea dengan santai berjalan menuju lift pribadinya sambil bersenandung. Tepat beberapa meter di depan lift, tanpa disangka dan diduga, bahu Maylea menyenggol seseorang.
Jelas-jelas tadi saat dirinya berjalan tidak ada siapa pun di sana. Lalu muncul dari mana ini orang?!
"Ah, maaf!" ujar sang lelaki yang tak sengaja menyenggol bahu Maylea.
Laki-laki tersebut dengan refleks menundukkan kepalanya.
"Iya, tak apa, permisi..." ujar Maylea berlalu meninggalkan laki-laki tersebut.
Baru beberapa langkah, Maylea menghentikan langkahnya. Ia baru sadar dengan apa yang diucapkannya barusan.
"Eh, seharusnya aku yang minta maaf kan? Kan aku yang menyenggolnya?! Tapi tunggu dulu..."
Maylea membalikkan tubuhnya, mencari sosok laki-laki tadi yang tak sengaja disenggol oleh dirinya. Raib, hilang tanpa jejak. Bagai hantu di siang bolong.
"Aneh! Masa depan laki-laki itu tak dapat aku lihat. Padahal tadi jelas-jelas tangan kami juga bersentuhan secara tak sengaja. Ini baru pertama kalinya seperti ini!" ujar Maylea dengan ekspresi bingung memenuhi wajahnya.
Sepanjang jalan kenangan...eh bukan!
Maylea masih terus memikirkan laki-laki yang tak sengaja disenggolnya tersebut. Apa jangan-jangan Maylea sudah jatuh cinta pada pandangan pertama? Bukan! Ada hal yang membuat Maylea lebih tertarik lebih dari sekedar jatuh cinta.
Ting
Lift berhenti di lantai teratas. Maylea berjalan keluar dengan senyum mengembang menghiasi wajahnya.
Di depan ruangan, Maylea melihat sekretaris kebanggaannya sudah stand by di tempat kerjanya.
"Selamat pagi bu," sapa sekretaris Fey yang menyadari kedatangan Maylea.
"Pagi juga sekretaris Fey..." balas Maylea dengan senyuman hangat.
Maylea mendorong pintu ruangannya dan langsung menuju kursi kebesarannya. Ia tak ingin langsung mengerjakan tugasnya dulu. Maylea memilih untuk bermain-main sejenak di atas kursinya untuk waktu yang ditentukan.
Tok tok tok
Pintu ruangannya diketuk, itu pasti sekretarisnya.
Maylea menghentikan permainan dokter-nya (dodok muter) itu. Ia merapihkan anak rambutnya yang sedikit berantakan akibat permainannya tadi.
"Iya, masuk!"
"Permisi bu, ada yang lupa saya sampaikan. Sebelum ibu datang, Pak Adhi datang kemari. Beliau meminta maaf karena tidak bisa menghadiri meeting siang nanti secara pribadi.
Jadi, asisten beserta sekretarisnya yang akan mewakilinya," jelas sekretaris Fey dengan panjang tapi tak pakai lebar dan tinggi.
"Pak Adhi??"
Maylea berpikir sejenak mengingat sang empunya nama.
"Aaahhh! Pak Adhi dari grup Zeefral itu?" tanya Maylea memastikan.
"Betul, bu!" jawab sekretaris Fey.
"Baiklah~ Terima kasih sekretaris Fey."
"Kalau begitu, saya undur diri," sekretaris Fey pun meninggalkan ruangan Maylea dan kembali ke tempat kerjanya.
Setelah kepergian sekretaris Fey, Maylea tanpa sadar sudah menaruh jari telunjuknya di dagu. Ia tersenyum smirk saat mendengar pemberitahuan dari sekretarisnya itu.
"Ternyata ada juga atasan yang seperti dia. Meminta maaf secara langsung dengan datang ke kantor? Sungguh menarik. Aku jadi penasaran!" gumam Maylea dalam hati.
Sepanjang waktu menuju makan siang, Maylea terus disibukkan dengan berkas dan dokumen yang harus ditandatangani. Merasa otaknya akan meledak, akhirnya Maylea meninggalkan tumpukan dokumen yang masih menggunung di mejanya itu. Ia berjalan keluar dari ruangan.
"Sekretaris Fey, saya ingin ke cafe seberang sebentar. Jika ada yang mencari saya, minta untuk menunggu saja," ujar Maylea.
Sekretaris Fey mengiyakan perkataan atasannya. Kemudian ia melanjutkan kesibukannya lagi.
...🍃🥀🍃🥀...
Di seberang jalan, Maylea samar-samar melihat seseorang yang dilihatnya tadi pagi di parkiran kantornya. Ia pun menyipitkan matanya guna mempertajam penglihatannya.
Ternyata benar, itu adalah sosok yang tadi pagi tak sengaja ia senggol. Salah satu sudut bibir Maylea terangkat. Maylea memiliki rencana untuk menyenggol kembali laki-laki tersebut, kali ini dengan sengaja. Maylea ingin memastikan, bahwa apa yang dialaminya tadi pagi itu benar atau tidak.
Lampu lalu lintas sudah berganti warna. Para penyebrang jalan pun mulai berhamburan memenuhi zebra cross.
Maylea dengan sengaja berjalan menuju laki-laki pagi tadi. Saat tangan Maylea sengaja menyentuh tangan laki-laki tersebut, bayangan abstrak pun muncul di pikiran Lea.
"Uuhhhh!"
Maylea menahan rasa pusing yang didapatnya akibat sentuhan tadi. Kali ini pun sama, Maylea tak bisa melihat bayang-bayang masa depan laki-laki tersebut.
"Benar-benar tak dapat diprediksi!" ujar Maylea sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menatap ke arah laki-laki tadi kemudian tersenyum.
"Menarik!"
Setelah memastikan hal yang membuatnya penasaran, Maylea melanjutkan langkahnya lagi untuk menuju ke cafe langganannnya.
Brugh
Seseorang sepertinya terjatuh, entah siapa.
Maylea yang sudah berada di bahu jalan langsung mengalihkan atensinya ke arah suara tersebut.
"Astaga!!" pekik Maylea agak kencang.
Maylea melihat sebuah kendaraan roda dua meninggalkan tempat kejadian. Seseorang terbaring di atas zebra cross yang sudah sepi pelalu lalang.
Tanpa disadari, Maylea langsung berlari menghampiri orang tersebut.
"Ah, laki-laki tadi!" ujar Maylea saat mengenali orang yang tergeletak tersebut.
"Tolong... Tolong!" jerit Maylea mencari pertolongan di sekitar lokasi.
Maylea mencoba untuk memapah laki-laki tersebut, tapi cukup sulit untuk tubuh kecil seukuran dirinya. Beberapa orang menghampiri, lalu bergegas membantu Maylea untuk mengangkat korban.
Maylea menunjuk sebuah kursi depan toko, meminta mereka untuk membaringkan laki-laki tersebut di sana.
Maylea memindahkan kepala laki-laki tersebut ke pangkuannya untuk berjaga-jaga, barangkali ada luka di kepala.
Sembari menunggu mobil ambulan datang, Lea mulai memijat-mijat sela jari telunjuk dan ibu jari laki-laki tersebut. Berharap ia lekas siuman.
Beberapa orang masih berkerumun. Mereka berbisik-bisik tentang kejadian tadi.
Rupanya mereka membicarakan perihal sepeda motor tetap lewat saat lampu lintas menunjukkan warna merah. Untung saja seseorang berhasil melapor ke kantor polisi tentang kejadian tersebut.
"Uurgh"
Laki-laki tersebut mulai siuman. Ia memegangi kepalanya, mungkin ia merasa sakit.
"Ah, kamu sudah siuman?? Apakah ada yang dirasa tidak nyaman?" tanya Maylea pada laki-laki tersebut.
Laki-laki tersebut hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya pelan.
"Syukurlah~" Maylea menghela napas lega.
Tak berselang lama, sebuah mobil ambulance pun datang. Para petugas memindahkan laki-laki yang semula di pangkuan Maylea ke brankar stretcher dan membawanya masuk ke mobil.
Salah satu petugas meminta kenalan laki-laki tersebut untuk ikut menemani ke rumah sakit. Orang-orang yang masih berkerumun itu saling pandang dan saling bertanya.
"Bukankah tadi ada perempuan yang menolongnya? Kemana dia?" tanya si petugas ambulance.
Tidak ada yang tahu dimana Maylea berada. Maylea mengendap-endap pergi saat laki-laki tadi dipindahkan ke brankar.
"Huh! Untunglah aku cepat melarikan diri..."
*
*
*
✨Bersambung✨
...Terima kasih yang sudah berkenan mampir 🤗🤗...
...Jangan lupa untuk tekan ikon like, isi rate dan vote-nya juga yah 😉...
Biar author tambah semangat nulisnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Dania
10 November 2021
Selamat Hari Pahlawan
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
7in1 NT 🌿🌿🌿🌿
2021-11-10
1
KIA Qirana
LEA
Kamu dah cantik 💕💕💕💕💕
Dukungan dari
Era Berdarah Manusia
I Firmo
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2021-10-20
0
hiatus
semangatttt berkarya terus thoorr hehe
sesekali boleh mampir dan dukung karyaku juga yaa judulnya'What Happens When You Die'
2021-08-24
0