Tes Kepribadian yang Tak Biasa

David menguji kemampuan analisis Alya melalui kotak tes kepribadian dan teka-teki sulit yang menggambarkan karakteristik unik Alya.

David tersenyum tipis, matanya menatap Alya dengan rasa ingin tahu. “Alya,” ucapnya, kali ini dengan nada yang lebih lembut dari biasanya. “Saya ingin melakukan sesuatu yang sedikit berbeda hari ini.”

Alya, yang masih berdiri di depan meja besar David dengan sikap tegas namun santai, mengangkat alisnya penuh tanya. “Berbeda bagaimana, Pak?”

David menyandarkan diri ke kursinya, jari-jarinya mengetuk permukaan meja. “Sebuah tes kepribadian. Anggap saja ini semacam... eksperimen kecil untuk memahami Anda lebih dalam.”

Alya terkekeh ringan, meski ada sedikit keraguan di hatinya. “Tes kepribadian? Wah, saya tidak tahu ini bagian dari job desk sekretaris, Pak,” ujarnya dengan senyum menggoda.

David balas tersenyum. “Bukan bagian dari job desk, tapi ini penting untuk saya. Sebagai sekretaris pribadi, Anda harus siap menghadapi hal-hal yang tak terduga.”

Ia menggeser kotak kecil ke depan Alya. Kotak itu terbuat dari kayu jati, berukir halus dengan desain tradisional. “Silakan buka, Alya.”

Dengan hati-hati, Alya membuka kotak tersebut. Di dalamnya ada lima benda: boneka beruang kecil yang tampak usang, sebuah batu akik hijau tua, buku komik superhero, sendok makan yang bengkok, dan foto keluarga pudar.

Alya memandangi benda-benda itu satu per satu, sebelum akhirnya memegang boneka beruang kecil. “Saya pilih ini, Pak,” katanya dengan yakin, mengangkat boneka itu.

David mengangguk pelan, terlihat puas dengan jawabannya. “Kenapa memilih boneka itu?”

Alya tersenyum kecil, memutar boneka itu di tangannya. “Boneka ini mengingatkan saya pada masa kecil. Di mana saya belajar tentang kasih sayang, persahabatan, dan ketulusan. Meski usang, boneka ini pasti punya banyak cerita.”

David menatapnya lekat. “Ceritakan salah satu cerita itu.”

Alya tertawa kecil. “Baiklah. Anggap saja boneka ini adalah seorang superhero yang membantu anak-anak melawan mimpi buruk mereka setiap malam. Boneka ini tak pernah menyerah meskipun terkadang ia merasa lelah atau kehilangan semangat. Tapi ia tahu, setiap senyum anak-anak yang tertidur nyenyak adalah misinya.”

David terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Itu cerita yang menarik, Alya. Saya tak menduga Anda memiliki imajinasi yang begitu luas.”

Alya membalas dengan senyum malu-malu. “Kadang imajinasi membantu saya melewati hari yang sulit, Pak.”

David mengangguk, lalu menggeser kotak itu menjauh. “Sekarang kita lanjut ke tahap kedua.”

Alya kembali mengerutkan kening. “Tahap kedua?” tanyanya.

David mengeluarkan selembar kertas dari laci mejanya. “Ini adalah sebuah teka-teki kasus pembunuhan. Anda punya waktu sepuluh menit untuk menyelesaikannya.”

Alya mengambil kertas itu dan mulai membaca dengan saksama. Di kertas tersebut tertulis skenario rumit tentang sebuah pembunuhan di pesta mewah. Ada lima saksi, dan masing-masing memberikan kesaksian yang saling bertentangan.

“Ini seperti novel detektif, Pak,” gumam Alya sambil tersenyum kecil.

David terkekeh. “Anggap saja seperti itu. Tapi saya ingin melihat seberapa baik Anda menganalisis situasi dan menemukan jawaban.”

Alya duduk di kursi, tangannya sibuk menulis dan menggambar sketsa hubungan antar tokoh. Beberapa kali ia bergumam pelan, mengulang beberapa detail untuk memastikan ia tak melewatkan apa pun.

David memperhatikan dari tempatnya, matanya memancarkan rasa kagum yang tak ia tunjukkan secara langsung. Alya terlihat begitu fokus, dan cara kerjanya yang terorganisir membuat David semakin yakin bahwa ia telah memilih kandidat yang tepat.

Sembilan menit kemudian, Alya meletakkan pulpen di atas meja. “Selesai,” katanya dengan nada penuh percaya diri.

David mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama. Jawaban Alya tepat. Ia tidak hanya menemukan pelaku, tetapi juga memberikan penjelasan logis yang mendalam tentang motif dan kronologinya.

“Bagus sekali,” ujar David. “Analisis Anda tajam dan efisien. Saya terkesan.”

Alya tersenyum, lega sekaligus bangga. “Terima kasih, Pak. Saya hanya mencoba memanfaatkan logika dan sedikit intuisi.”

David menutup kertas itu dan meletakkannya di meja. “Alya, Anda memiliki bakat yang luar biasa. Imajinasi Anda kreatif, kemampuan analisis Anda tajam, dan yang paling penting, Anda memiliki kepercayaan diri yang tepat.”

Alya menatap David dengan mata berbinar. “Itu pujian yang besar, Pak. Saya benar-benar menghargainya.”

David berdiri, menyilangkan tangannya di depan dada. “Dan dengan itu, saya putuskan Anda diterima sebagai sekretaris pribadi saya.”

Alya terkejut sejenak, lalu senyum lebarnya tak bisa ditahan. “Terima kasih, Pak David! Saya berjanji akan memberikan yang terbaik.”

“Saya yakin Anda akan melakukannya,” kata David sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. “Selamat datang di Albert Group.”

Alya menjabat tangan David dengan semangat. “Saya tidak akan mengecewakan Anda, Pak.”

Ketika Alya keluar dari ruangan David, ia merasa seperti telah menaklukkan gunung yang tinggi. Tes yang diberikan David tidak hanya menguji kemampuannya tetapi juga menunjukkan bahwa ia diterima apa adanya—dengan keunikannya, baik dalam berpikir maupun bekerja.

Di lorong, Ibu Ratna melintas, menatap Alya yang tampak sumringah. “Alya, kamu terlihat sangat bahagia. Ada apa?”

Alya tersenyum. “Saya baru saja resmi diterima sebagai sekretaris pribadi Bapak Albert.”

Ibu Ratna mendengus kecil, tetapi ia tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. “Selamat, Alya. Tapi ingat, profesionalisme tetap nomor satu.”

Alya mengangguk. “Tentu, Bu. Terima kasih atas nasihatnya.”

Saat Ibu Ratna berlalu, Alya menatap sepatu kets warna-warni yang masih setia melekat di kakinya. Ia tahu, perjalanan di Albert Group baru saja dimulai. Tapi satu hal yang ia yakini—dengan sepatu kets atau tidak, ia akan selalu melangkah dengan penuh semangat dan keyakinan.

Episodes
1 Lamaran Ngegas
2 Tatapan Tajam Sang Bos
3 Sepatu Kets vs. Sepatu Pantofel
4 Tes Kepribadian yang Tak Biasa
5 Selamat Datang di Albert Group
6 Perang Dingin di Ruang Kerja
7 Aturan Kantor vs. Efisiensi Alya
8 Proyek Mustahil
9 Kemenangan Kecil, Musuh Besar
10 Rahasia di Balik Senyum
11 Kopi Tumpah, Hati Berdebar
12 Email Salah Alamat, Cinta Tepat Sasaran?
13 Bencana Kecil, Ketawa Besar
14 Si Ngegas yang Tak Terduga
15 Tatapan yang Berbeda
16 Makan Siang Rahasia
17 Bantuan Tak Terduga
18 Warna Favorit & Kode Rahasia
19 Malam yang Tak Terduga
20 Bunga dan Senyum
21 Antar Jemput Romantis
22 Hadiah Kecil, Perasaan Besar
23 Makan Malam Pertama
24 Rahasia yang Terungkap
25 Perasaan yang Tak Terbantahkan
26 Bayangan Mr. Tanaka
27 Strategi Ngegas
28 Pertempuran Bisnis
29 Bukti dan Kesempatan
30 Kemenangan Bersama
31 Pengakuan di Tengah Malam
32 Jawaban yang Dinantikan
33 Cincin Berlian dan Janji Suci
34 Pertemuan Keluarga
35 Gaun Pengantin Impian
36 Ide Gila Alya
37 Undangan yang Unik
38 Tantangan Persiapan
39 H-1 Menuju Pelaminan
40 Hari Bahagia
41 Resepsi Meriah
42 Kejutan Tak Terduga
43 Malam Pertama
44 Bulan Madu Romantis
45 Kenangan Manis
46 Kenangan Manis Menuju Keluarga Kecil
47 Ngidam Aneh: Durian Tengah Malam
48 Ngidam Aneh: Mie Instan Campur Sambal dan Kecap Manis
49 Perubahan Mood yang Drastis
50 Ngidam Aneh - Makanan yang Tidak Terduga
51 Menyiapkan Kelahiran
52 Pengalaman Mendekati Waktu Kelahiran
53 Kelahiran Sang Buah Hati
54 Momen Bahagia Setelah Kelahiran
55 Masa Paska Kelahiran
56 Kehamilan Lagi?
57 Kabar Mengejutkan - Anak Kembar
58 Menghadapi Kehamilan Kembar
59 Persiapan Menyambut Anak Kembar
60 Menanti Kedatangan Anak Kembar
61 Kehidupan Baru dengan Anak Kembar
62 Babak Baru: Kehidupan dengan Anak-Anak yang Bertumbuh
63 Bab Baru: Reza dan Peran Kakaknya
64 Kakak Reza yang Semakin Mandiri
65 Kembali ke Rumah dengan Kenangan Indah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Lamaran Ngegas
2
Tatapan Tajam Sang Bos
3
Sepatu Kets vs. Sepatu Pantofel
4
Tes Kepribadian yang Tak Biasa
5
Selamat Datang di Albert Group
6
Perang Dingin di Ruang Kerja
7
Aturan Kantor vs. Efisiensi Alya
8
Proyek Mustahil
9
Kemenangan Kecil, Musuh Besar
10
Rahasia di Balik Senyum
11
Kopi Tumpah, Hati Berdebar
12
Email Salah Alamat, Cinta Tepat Sasaran?
13
Bencana Kecil, Ketawa Besar
14
Si Ngegas yang Tak Terduga
15
Tatapan yang Berbeda
16
Makan Siang Rahasia
17
Bantuan Tak Terduga
18
Warna Favorit & Kode Rahasia
19
Malam yang Tak Terduga
20
Bunga dan Senyum
21
Antar Jemput Romantis
22
Hadiah Kecil, Perasaan Besar
23
Makan Malam Pertama
24
Rahasia yang Terungkap
25
Perasaan yang Tak Terbantahkan
26
Bayangan Mr. Tanaka
27
Strategi Ngegas
28
Pertempuran Bisnis
29
Bukti dan Kesempatan
30
Kemenangan Bersama
31
Pengakuan di Tengah Malam
32
Jawaban yang Dinantikan
33
Cincin Berlian dan Janji Suci
34
Pertemuan Keluarga
35
Gaun Pengantin Impian
36
Ide Gila Alya
37
Undangan yang Unik
38
Tantangan Persiapan
39
H-1 Menuju Pelaminan
40
Hari Bahagia
41
Resepsi Meriah
42
Kejutan Tak Terduga
43
Malam Pertama
44
Bulan Madu Romantis
45
Kenangan Manis
46
Kenangan Manis Menuju Keluarga Kecil
47
Ngidam Aneh: Durian Tengah Malam
48
Ngidam Aneh: Mie Instan Campur Sambal dan Kecap Manis
49
Perubahan Mood yang Drastis
50
Ngidam Aneh - Makanan yang Tidak Terduga
51
Menyiapkan Kelahiran
52
Pengalaman Mendekati Waktu Kelahiran
53
Kelahiran Sang Buah Hati
54
Momen Bahagia Setelah Kelahiran
55
Masa Paska Kelahiran
56
Kehamilan Lagi?
57
Kabar Mengejutkan - Anak Kembar
58
Menghadapi Kehamilan Kembar
59
Persiapan Menyambut Anak Kembar
60
Menanti Kedatangan Anak Kembar
61
Kehidupan Baru dengan Anak Kembar
62
Babak Baru: Kehidupan dengan Anak-Anak yang Bertumbuh
63
Bab Baru: Reza dan Peran Kakaknya
64
Kakak Reza yang Semakin Mandiri
65
Kembali ke Rumah dengan Kenangan Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!