Aku berjalan tepat di belakang tubuh Darren. Sesekali aku kewalahan kala dia berjalan dengan larian kecil.
Bruk!
Dadaku tertabrak punggung Darren yang secara tiba-tiba menghentikan langkahnya.
“Makanya kamu jalan hati-hati!” tukas Darren dan menatapku kesal. Jelas-jelas dia yang sengaja menghentikan langkahnya. Menyebalkan!
“Ke sini!” Darren menarik lenganku kasar dan menggandengku masuk ke dalam ruangannya.
“Tugas saya apa?” tanyaku to the point.
“Tugas kamu ....” Darren menggantungkan ucapannya dan melendotkan kepalanya di punggung kursi kebesarannya.
Aku menatap dia kesal dan bersedekap dada santai. Ternyata ceo satu ini menyebalkan. Lihatlah, Darren, aku akan melakukan sebagian cara untuk mengerjaimu!
Aku mendekati Darren yang mendongak menatap langit-langit ruangan ini. Kemudian, aku berdiri di hadapannya dan memegang kedua bahunya halus.
“Ada apa?” tanya Darren santai. Dia menarik pinggangku hingga aku terduduk di pahanya. Cih! Menjijikkan!
Aku mendorong tubuhnya kasar dan berlalu pergi dengan pikiran yang kalut bercampur kesal.
Aku terus berjalan di lorong-lorong kantor ini hingga ....
Bruk!
Aku tak sengaja menubruk tubuh seeorang yang tak asing di mataku. Aku mengernyitkan alis bingung kala pria yang berada di hadapanku ini menyebut namaku.
“Reyn?” Antara senang dan tidak. Reyn adalah pacar and cinta pertamaku sejak SMA. Sampai selarang pun, hanya dia yang terselip si pikiranku.
Reyn langsung mendekapku erat dan terisak pelan, begitupun juga denganku. Aku sangat merindukannya.
Aku melampiaskan segala kerinduanku dengan memeluknya erat, sangat erat, seakan aku tidak ingin melepasnya lagi.
Bruk!
Aku membelalakkan mataku kala Darren dengan kasar menarik kerah baju Reyn dan memukulnya berkali-kali.
“Darren, hentikan!” teriakku kala Darren terus memukul Reyn tanpa ampun. Kulihat wajah Darren yang sudah memerah dengan emosi yang membuncah. Apa dia gila?
“Jangan coba sentuh Audy lagi!” teriaknya sembari menarik kerah baju Reyn yanh sudah tergeletak di lantai.
Keadaan Reyn sungguh kacau, dengan bercak darah dimana-mana. Aku membelalakkan mataku saat Darren mengeluarkan pisaunya dan tersenyum devil.
Bruak!
Aku memejamkan mata dan membukanya secara perlahan. Darren sudah tergeletak di lntai menggantikan posisi Reyn.
Perkelahian ini, tak ada satupun yang betani melerai membuatku berdecak kesl pada karyawan pria yang hanya menonton tanpa ada niat untuk melerai keduanya yang sudah sama -sama babak belur.
“Cukup!” teriakku dan menghentikan aktivitas keduanya yang sama-sama ingin memukul.
“Kalian nggak malu, diliatin sama karyawan yang lain?” Susah payah aku berbicara.
Darren menatap Reyn tajam dan menarik lenganku pergi dari keramaian yang tak berfaedah ini. Dia membawaku masuk ke dalam mobilnya dengan kasar.
“Siapa dia?” tanya Darren yang tek mengalihkan pandangannya dari seberang jalan.
“Dia ... itu ....”
“Siapa dia?!” tanyanya lagi dengab suara meninggi membuatku takut dan semakin gugup.
“Dasar, kamu wanita murahan! Berani sekali kamu berpelukan dengan pria lain di kantor!”
Aku membulatkan mataku sempurna mendengar hinaan dari mulut Darren. Kemudian ....
Plak! Satu tamparan berhasil mengenai wajahnya.
“Jangan pernah sebut aku dengan nama itu, karena aku bukan wanita seperti itu, Pak bos Darren,” ucapku dengan horor.
“Lalu disebut apa?” tanyanya sembari tersenyum miring. Satu butir air mata lolos dari pipiku. Bagaimana bisa dia dengan semudah itu mengatakan aku wanita murahan?
~TO BE CONTINUE~~
mohon like,coment dan dukungannya yaaa😊💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
𝕜𝕖𝕥𝕦 𝕥𝕦𝕥𝕦
thor nak lari marathon keee lajunye jalan cerita dia
2021-03-05
1
Afrina Haisham Afrina
tak paham jln ceritanya...
2020-11-27
1
Nava
ujuk2 kok gini AQ bingung
2020-10-24
6