Langit malam yang tampak sangat indah berhiaskan bintang-bintang kecil yang memancarkan cahaya. Panorama indah itu menemani perjalanan sang gadis yang baru saja mendapatkan teman baru. Teman yang berjanji akan memberikannya pekerjaan.
" Dimana ini Sam?" tanya Hailey sedikit ingin tahu. Mata hijaunya bergerak menyusuri setiap jalan yang dilewati.
" Jalan menuju sukses" Jawab Sam asal-asalan. Ia ingin sedikit menggoda Hailey agar kesal kepadanya. Sam sangat suka melihat wajah kesal Hailey, ada kesenangan tersendiri baginya ketika melihat wajah putih pucat yang freckles itu berubah memerah.
Mendengar jawaban Sam yang terlampau bodoh, membuat darah di seluruh tubuh Hailey perlahan mendidih. Sam memang suka bercanda setiap kali ia bertanya serius. Entah kapan pria itu bisa serius hah!
" Rasanya aku ingin menendangmu keluar dari mobil ini, Sam!" desis Hailey wajahnya terlihat memerah dengan rahang yang mulai mengeras. Ia akan mengamuk sekarang. Lihat saja!
" Hei! harusnya aku yang menendangmu dari mobil ini. Biar ku ingatkan padamu Hailey, kalau mobil Range Rover yang sedang kau tumpang ini milikku"ujar Sam pelan sepelan angin berhembus yang menerbangkan rambut halus di kening Hailey. wajahnya tersenyum manis menatap Hailey bahkan tampak sangat manis.
Mendengar itu sontak api amarah yang siap meledak dalam diri Hailey perlahan mengecil hingga meninggalkan asap yang mengepul. Hailey baru menyadari jika dirinya lah yang menumpang di mobil Sam. Ia tidak punya kuasa untuk menendang pemilik mobil yang sudah berbaik hati memberi tumpangan untuknya. Justru Hailey harus mengambil hati si pemilik mobil agar tidak menendangnya.
Hailey berdehem pelan." Maafkan aku, karena telah berbicara kasar padamu," ujar Hailey selembut mungkin berharap Sam mau memaafkannya.
" Aku memaafkanmu Hailey. Kita kan best friend forever " Sam menoleh padanya dengan satu alisnya yang terangkat. Sedangkan Hailey hanya mendengus pelan lalu memalingkan wajahnya.
" Omong-omong kau sudah makan Hailey?" tanya Sam sambil memandang sekilas pada Hailey yang duduk disebelahnya.
" Belum" jawab Hailey jujur. Ia tidak ingin malu-malu kucing nanti dirinya juga yang kesusahan menahan lapar. Ia harap Sam bisa mengantarnya pergi membeli makanan sebentar saja. Hanya mengantarnya saja.
" Kenapa baru bilang?!" Ujar Sam dengan wajah sedikit terkejut.
" Kau baru bertanya!" Hailey menatap bola mata coklat milik Sam.
Sam hanya bisa mengusap wajahnya mendengar alasan Hailey.Wanita polos ini benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata. Sam kembali menatap Hailey yang duduk di sampingnya, mengamati setiap jengkal wajah Hailey, pakaiannya semua yang ada pada diri Hailey.
Wajahnya putih pucat tidak ada polesan make up disana. Hanya terlihat freckles yang menghiasi tulang pipi dan hidung mancungnya. Pakaiannya pun terlihat sederhana. Tubuhnya menguarkan aroma mawar yang kadang tercium bau masam namun tidak terlalu kuat.
Sebagai pria dewasa, Sam tidak tertarik sama sekali dengan wanita polos disampingnya ini. Hailey memiliki bentuk wajah yang cantik, namun tidak bisa membuat pria dewasa sepertinya tergoda. Namun ada satu hal yang membuat Sam tertarik untuk menyapa wanita ini saat melihatnya duduk di pelataran toko aksesoris tadi. Wanita yang bernama lengkap Hailey Jhonson itu memiliki rambut merah alami yang begitu indah.
" Kau sudah mandi?" Sam bertanya kembali namun matanya masih fokus memandang ke depan.
Hailey yang tengah menyandarkan kepalanya di pintu mobil sontak terkejut. Ia yang tadinya bersandar kini menegakkan tubuhnya seketika. Ada apalagi dengan pria itu, kenapa Sam malah bertanya padanya perihal mandi. Jangan katakan kalau..
Ya Tuhan, buat aku menghilang sekarang juga!!
Aku maluuuuuu...!!
" Kenapa diam?" tanya Sam dengan bola mata yang mengerling geli ke arah Hailey. Wajah Hailey perlahan bersemu merah, sedikit pun Hailey tidak mau menatap Sam yang sedang menyetir disampingnya.
" Hei! bicaralah Hailey. Biasanya kau pasti menjawab setiap pertanyaanku," Sam terus saja menggoda Hailey yang terdiam menahan malu. Sam tertawa bahagia karenanya.
Hailey menarik napas panjang hingga dadanya bergerak naik." Aku mandi...." Hailey menjeda ucapannya. Ia menarik nafas kembali sambil merapatkan bibirnya.
" Tapi aku tidak sempat membawa baju lain saat melarikan diri dari apartemen" ujar Hailey dengan jujur pada Sam. Pria itu berhenti tertawa saat mendengar alasan Hailey.
" Kenapa kau melarikan diri dari apartemen?" tanya Sam dengan wajah yang berubah serius.
Hailey menghembuskan nafas lelah. Sudah ia duga, pria seperti Sam pasti akan banyak bertanya.
" Ibu tiriku membayar orang untuk melenyapkanku" Hailey memandangi Sam yang juga tengah memandanginya dengan tatapan iba.
" Berhenti menatapku sepertj itu!" desis Hailey. Ia tidak suka dikasihani. Sam menghembuskan nafas pelan seraya mengacungkan jempolnya di didepan wajah Hailey
" Baiklah. Kalau begitu kita pergi membeli baju ganti untukmu" putus Sam lalu segera menjalankan mobilnya menuju salah satu pusat belanja terkenal di Las vegas, Miracle Mile Shops of Planet Hollywood.
" Tidak perlu Sam. Aku bisa membelinya sendiri nanti" Hailey beralasan agar Sam tidak jadi membeli pakaian untuknya. Ia tidak ingin merepotkan orang lain. Ia juga tidak mau orang lain membayar segala keperluannya.
" Jangan sungkan Hailey. Ingat!...Kita barusan sepakat akan menjadi teman selamanya." desis Sam seraya tersenyum lalu mencondongkan sedikit kepalanya ke arah Hailey.
" Fokuslah menyetir Sam!" tegur Hailey tak suka. Ia mendorong pelan bahu Sam agar posisi duduknya kembali normal.
" Siap madam" Sam menarik kepalanya kembali lalu terus fokus menatap jalanan.
Sementara Hailey hanya bisa pasrah mengikuti kemana mobil yang dikemudikan Sam melaju.
Mobil Range Rover Sam berhenti di pusat perbelanjaan bernama Miracle mile shops of Planet Hollywood. Tempat tersebut terlihat mewah dengan lambang huruf 'M' berukuran besar yang akan langsung terlihat saat pertama kali memasuki kawasan tersebut. Lampu terang berwarna-warni semakin menambah keindahan dari pusat perbelanjaan itu. Terdapat juga layar berukuran besar dengan tulisan Miracle Mile Shops of Planet Hollywood. Tampak indah dan sangat berkelas.
" Ayo!" ajak Sam pada Hailey yang hanya diam terpana menatap bangunan berlogo M.
" Eh, i-iya" Hailey segera melepaskan seat belt yang melingkar di tubuhnya. Ia segera turun dari mobil lalu mengejar Sam yang sudah lebih dulu bergerak masuk ke kawasan tersebut.
" Tunggu Sam!" teriak Hailey dengan nafas yang memburu cepat. Ia sedikit berlari berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Sam.
" Cepatlah!" balas Sam sedikit berteriak. Ia berhenti sejenak lalu kemudian menoleh ke belakang. Di sana terlihat Hailey yang sedikit kesusahan mengejarnya.
" Wooah! luar biasa!" Hailey begitu takjub saat pertama kali menginjakkan kakinya di dalam bangunan luas yang berlogo M tersebut. Mulutnya menganga sempurna dengan mata yang tak berkedip sedikit pun.
" Ayo ikut aku!" ajak Sam lalu mengamit lengan hailey dan menariknya menuju bagian lain yang menjual pakaian dari berbagai merk mahal dunia. Hailey yang terkejut tidak sempat membantah ataupun menolak Sam.
" Coba ini!" tangan Sam yang memegang mini dress bemotif bunga sakura dengan model off Shoulder terulur ke arah Hailey.
" Bukan seleraku!" balas Hailey ketus seraya menggelengkan kepalanya.
" Kau itu wanita, harusnya pakaian seperti ini yang cocok untukmu" Sam mengangkat tinggi mini dress tersebut di depan wajah Hailey. Lalu sedikit menggerakkannya.
" Jangan memaksaku Sam!" Hailey mengambil mini dress tersebut lalu mengembalikannya ke tempat semula.
" Dasar keras kepala!" gerutu Sam yang tidak didengar oleh Hailey yang sudah berjalan menjauh darinya.
" Aku ambil ini" Hailey membawa atasan berupa T-shirt hitam bergambar kepala harimau dan celana jeans hitam sobek dikedua lututnya.
" Astaga Hailey! seleramu sangat mengerikan"
" Terserah, yang penting aku suka!" balas Hailey yang tidak terpengaruh sedikitpun dengan ejekan Sam.
" Ya sudahlah. Tapi yang pasti jika seleramu masih seperti ini. Kau akan lebih susah mendapatkan pasangan." Jelas Sam seraya bersedekap. Kedua sudut bibirnya melengkung ke atas.
" Itu hanya mitos" ujar Hailey santai sambil mengibaskan tangannya.
Sam hanya mengedikkan bahunya acuh." Terserah jika kau tidak percaya padaku. Yang terpenting aku sudah mengingatkanmu." Sam kemudian mendorong tubuh Hailey menuju meja kasir.
Hailey menaruh pakaian yang akan dibelinya diatas meja kasir. Baru saja Hailey akan memgeluarkan uang dari dalam tasnya,tanpa Hailey duga tangan Sam terulur dari belakangnya meletakan sesuatu di atas meja kasir. Hal itu sontak membuat mata hijau Hailey melotot tajam menatap black card yang Hailey tahu hanya dimiliki oleh para kalangan atas.
" Bayar pakai itu saja" Sam menunjuk black card yang ada di atas meja kasir dengar dagunya.
" Tidak mau" balas Hailey cepat. Tangannya baru saja akan mengambil black card tersebut, namun Sam lebih dulu mencekalnya. Gerakan tiba-tiba Sam membuat tubuh Hailey menegang dengan jantung yang berdegup kencang.
Bagaimana Hailey tidak menegang, ia merasakan dada bidang Sam menempel pada tubuh bagian belakangnya. Sedangkan tangan kiri Sam memegang pinggangnya dan tangan kanan Sam berusaha mencekal tangan Hailey yang akan mengambil black card milik Sam. Hailey hanya diam membisu persis seperti sebuah patung.
" Bayar dengan ini saja " Sam mengulurkan black card yang akan diambil oleh Hailey tadi, pada kasir wanita yang tersenyum geli menatap mereka berdua.
" Baiklah" kasir wanita itu pun mengangguk lalu tangannya bergerak mengambil black card yang diberikan oleh Sam.
" Aku ambil yang ini juga" Sam kembali meletakan mini dress model off shoulder dengan motif bunga sakura di atas meja kasir.
Kasir wanita mengangguk lalu segera membungkus baju yang dibawa Hailey dan juga Sam. Setelah semuanya selesai kasir wanita itu segera mengembalikan black card milik Sam. Dengan cepat tangan Sam memegang black card dan juga dua buah peper bag yang didalamnya berisi pakaian yang dibelinya.
Lalu bagaimana dengan Hailey?
Ah, wanita itu hanya diam membisu dan tak melakukan apa-apa. Tubuhnya membeku, semua anggota geraknya mati rasa karena posisi yang mengkhawatirkan ini.
" Hailey are you okay?" Sam memundurkan tubuhnya. Tangan kirinya juga tidak lagi memegang pinggang Hailey.
Hailey menarik nafas lega. Ia berusaha cepat menetralkan degup jantung nya yang sedari tadi berdetak kuat seakan mampu menembus rongga dadanya.
Hailey menjawab pertanyaan Sam dengan mengangguk pelan. Jika berbicara sekarang mungkin suaranya akan terdengar bergelombang. Hailey tidak ingin Sam tahu jika ia tengah gugup setengah mati. Dengan cepat Sam segera menarik tangan Hailey keluar dari pusat perbelanjaan tersebut. Dan Hailey sama sekali tidak menolaknya.
Setelah mereka berdua berada di dalam mobil, Sam segera melajukan mobilnya menuju tempat yang sebenarnya.
Mereka berdua telah sampai di sebuah mansion yang memiliki pintu gerbang besar dan tinggi. Hailey dapat melihat dengan jelas di luar mansion tersebut banyak sekali orang bersetelan rapi tampak sedang berjaga.
Apa mansion itu milik Sam???
Hailey hanya melirik sekilas ke arah Sam yang sedang mengendarai mobilnya memasuki gerbang yang sudah dibuka oleh para pria bersetelan rapi. Sam mematikan mesin mobilnya lalu memandang Hailey dengan senyum manis yang bisa membuat Hailey hampir meleleh.
" Ayo turun! kita sudah sampai"
Hailey mengangguk dan mereka berdua pun keluar dari dalam mobil lalu berjalan menuju mansion. Seorang pria yang berjaga mendekati Sam lalu membisikkan sesuatu padanya. Hailey dapat melihat Sam mengangguk pelan dan si pria bersetelan rapi tersebut segera menjauh. Setelah itu dengan cepat para pria bersetelan rapi itu membukakan pintu mansion untuk Sam dan Hailey.
" Apa disini tempatmu bekerja Sam?" tanya Hailey yang berjalan dibelakang Sam sambil mengamati ruangan mansion yang baru pertama kali di lihatnya.
" Hmm" Sam berdehem pelan lalu berbelok ke sebelah kiri dan Hailey pun mengikutinya dari belakang.
" Pekerjaan apa yang akan kau berikan padaku Sam?" Hailey kembali bertanya sambil terus mempercepat langkah kakinya agar tidak ditinggalkan oleh Sam.
" Terus ikuti aku dan berhentilah bertanya, Hailey!" perintah Sam tegas namun terdengar begitu dingin.
Hailey menelan salivanya dengan susah payah saat pertama kali mendengar suara dingin Sam.
Pria itu, kenapa tiba-tiba berubah menjadi manusia kutub!!
" Ba-baiklah" Hailey mendadak gugup. Ia baru saja mengenal pria bernama Sam ini. Tentu saja sikap Sam yang berubah-ubah sedikit banyak membuatnya takut.
Tak berapa lama mereka berdua sudah tiba didepan pintu kayu berukuran besar berwarna coklat gelap dengan tekstur yang sedikit licin. Sam mendorong pintu tersebut hingga terbuka lalu ia bergerak masuk di ikuti Hailey dibelakangnya.
Hailey bisa melihat ruangan besar dengan warna abu-abu gelap, lantai keramik hitam yang mengkilap seperti kaca juga dinding yang dilapisi sesuatu yang tebal yang sepertinya kedap suara. perabotan yang ada didalam ruangan itu pun tidak pasaran seperti barang-barang langka yang hanya bisa di dapatkan jika seseorang mengikuti lelang. Dan pastinya bernilai fantastis.
" Aku datang kak" ujar Sam saat sudah berdiri di depan sebuah meja kaca berukuran besar. Seorang pria sedang duduk membelakangi meja tersebut.
Hailey yang mendengar Sam memanggil seseorang dengan panggilan kak pun mengintip dari balik punggung Sam. Tampak seorang pria sedang duduk membelakangi meja kaca tersebut. Sedetik kemudian pria tersebut memutar kursinya hingga Hailey bisa melihat dengan jelas rupa si pria yang dipanggil kakak oleh Sam.
Pria tampan bahkan sangat tampan melebihi Sam yang sudah tergolong tampan. Pria itu memiliki rahang tegas dengan bulu-bulu halus yang tumbuh disekitarnya, semakin menambah kesan manly padanya. Tubuh atletis yang Hailey yakini bisa membuat wanita manapun menggila. Dan juga mata hitam yang sangat tajam saat ia menatap Sam yang berdiri didepannya.
" Duduklah!" Perintahnya dengan suara berat yang sanggup membuat Hailey merinding seketika.
" Aku tidak suka kau membawa seseorang." ucap Edward pada Sam sambil memiringkan tubuhnya sedikit. Mencoba melihat seseorang yang berdiri di belakang punggung Sam. Dari kalimatnya Hailey bisa menebak bahwa pria itu tidak terlalu suka dengan kehadirannya.
" Santai kak. Aku baru saja akan memperkenalkanya padamu" balas Sam lalu menggeser tubuhnya sedikit. Hingga menampakkan Hailey yang berdiri gugup di belakangnya.
Sam memberikan kode lewat matanya agar Hailey segera memperkenalkan diri. Hailey yang paham pun mengangguk kaku.
" Pep-perkenalkan nama saya Hailey Jhonson" Ucap Hailey seraya menunduk hormat dengan rasa gugup yang menyelubungi jiwa dan raganya.
Edward tampak terdiam sejenak saat melihat pertama kali penampilan wanita yang sedang memperkenalkan diri padanya. Wanita dengan surai merah sebatas pinggang yang tampak begitu indah. Sedetik kemudian senyum miring terbit di wajah tampan itu.
" Edward Frans Scoot" Ucap Edward tanpa bangkit dari kursi kebesarannya. Bola mata hitam pekatnya memperhatikan wajah Hailey yang menunduk hanya sekilas lalu kembali menatap Sam yang sudah duduk didepannya.Tidak ada jabat tangan dari keduanya.
" Kau tidak berniat untuk duduk?"Sindir Sam yang melihat Hailey masih setia berdiri dengan kepala yang menunduk menatap lantai.
Hailey mengangkat kepalanya lalu menetap Sam yang juga sedang menatapnya dari kursi didepan meja si sombong Edward. Hailey yang tadinya merasa sedikitl takut, gugup mau tidak mau melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada di sebelah Sam.
" Bagaimana, apa kau berhasil mendapatkan info dari salah satu anggota gengnya?" Tanya Edward seraya menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya.
" Aku berhasil mendapatkannya" balas Sam sambil menyodorkan sebuah flashdisk ke arah Edward.
" Disana terdapat bukti, jika beberapa orang yang tergabung dalam black phantom terlibat dalam kasus kebakaran di perusahaanmu" Jelas Sam
" Black Phantom akan segera ku musnahkan" Desis Edward seraya tersenyum miring.
" Kau tidak boleh melakukannya kak" Bentak Sam sedikit keras dengan nafasnya yang memburu cepat. Hailey yang duduk di sampingnya sedikit terkejut dengan reaksi tiba-tiba Sam
" Kenapa tidak boleh?" lirih Edward seraya memajukan tubuhnya
" Tanpa kuberi tahu, kau sendiri sudah tahu alasannya kak" Desis Sam dengan mata yang menatap nyalang Edward.
Edward terkekeh pelan hingga kembali membuat Hailey merinding.
" Mereka telah berani mengusikku Sam" Ujar Edward lalu bangkit dari kursinya. Ia menumpukan kedua telapak tangannya di atas meja kaca miliknya.
" Kau tahu jika aku tidak pernah membiarkan seseorang yang telah berani mengusikku, hidup tenang begitu saja" Desis Edward dengan sebelah alisnya terangkat.
" Aku tahu itu. Tapi tidak semua anggota Black Phantom terlibat dalam kebakaran diperusahaanmu kak."
" Kau hanya perlu menghukum beberapa orang saja dari mereka. Tidak sampai membubarkan geng tersebut" Sam menatap tajam bola mata hitam milik Edward.
" Kenapa?! kau masih ingin melindunginya hah?"Edward tersenyum miring dengan dagu yang sedikit terangkat.
Sam mengeratkan giginya kuat hingga rahangnya sedikit mengeras. Hailey tahu jika Sam berusaha menahan amarahnya.
" Bukankah ia telah mencampakkanmu?!" Tukas Edward cepat hingga membuat Sam lepas kendali. Sam mencengkram kuat kaos hitam Edward dibagian leher lalu menariknya.
Edward hanya bersikap santai tidak takut saat melihat Sam yang sudah mengamuk karena ulahnya.
" Kau tahu, aku bisa saja melenyapkannya dari hidupmu. Hingga kau tidak akan bisa bertemu dengan nya sampai kapanpun" Ancam Edward dengan suara pelan namun sangat menakutkan.
Perlahan tangan Sam yang mencengkram kaos Edward pun terlepas. Rahang Sam mengeras dengan matanya yang memerah.
" Sam, tenangkan dirimu" Cicit Hailey lalu menggenggam tangan Sam yang gemetar menahan amarah. Hailey sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Namun tampaknya hubungan keduanya tidak terlalu baik.
" Jika kau berani menyakitinya, maka aku tidak akan segan untuk menghajarmu!" Peringat Sam pada Edward lalu dengan cepat menarik tangan Hailey dan membawanya menuju pintu meninggalkan ruangan kerja milik Edward.
Arghh!!... Jantungku**!!
Hailey menatap tangan Sam yang masih menggenggam erat tangannya. Entah mengapa ia merasa sangat bahagia saat merasakan tangan hangat milik Sam menariknya keluar dari ruangan tersebut.
Hailey Jhonson😘
Cantik banget kan mirip patung
Kata Hailey abg Edward manly banget. Bener gak guys?😘
Samuel Frans Scoot😍
Si abg yang bisa buat Hailey kaku kayak patung 😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Lp.Ww
suka ceritanya asik.
2021-03-03
0
Yuli Astutik
suka visualnya
2021-03-03
1
Nyai Dumiyati
yaaeelaaah....lanjut thor
2020-09-08
1