Setelah menjenguk anak kecil itu, dia pun berhenti di salah satu mesjid untuk melakukan sholat magrib setelah itu dia melanjutkan dengan mengaji. Selesai mengaji dia melanjutkan perjalanan.
Pada saat di jalanan yang sepi karena melewati kebun sawit dan rumah orang pun hanya beberapa saja. Hujan pun turun di malam yang dingin menambah keadaan terlihat mencekam.
Dia memperlambat laju mobil nya, tanpa di sadari orang suruhan itu pun mencegat mobil Mauren di depan. Mauren pun langsung menginjak rem nya.
Bunyi ban yang bergesekan dengan aspal bercampur air hujan begitu terdengar. Mereka turun dari mobil menuju ke tempat Mauren. Sebelum itu, Mauren sudah membuka pintu mobil dan berlari melawan arah.
Rintik hujan yang begitu deras tak menghentikan langkah Mauren dengan gamis serta cadar berwarna biru tosca yang basah. Berlari secepat mungkin membelah jalanan yang sunyi menghindari segerombolan pria berbaju hitam.
Ya Allah tolong Mauren.
Wanita itu sambil terus berlari sekuat tenaga menangis dalam doa memohon pertolongan.
"Woy, jangan kabur." teriak para lelaki di belakang nya hanya berjarak 5 meter.
Mauren terus berlari bahkan sandal nya pun terlepas dari kaki nya. Tanpa alas kaki hanya kaus kaki yang berubah warna kemerahan, telapak kaki tertusuk krikil-krikil batu yang tajam terasa nyeri.
BUGH!!
Dia terjatuh tersandung batang kayu didepannya.
"Astagfirullah." Mauren berusaha berdiri walau sudah kehabisan tenaga, dia masih gigih menghindari segerombolan lelaki.
Mauren berjalan beberapa langkah sambil tertatih. Tiba-tiba tangan nya di cekal salah seorang lelaki berkepala pelontos.
"Jangan sentuh, ku mohon." ucap Mauren dengan suara serak.
"Bawa dia." titah lelaki berbadan besar.
Mereka pun membawa Mauren secara paksa, dengan keadaan tangan Mauren terikat dan mata nya pun di tutupi dengan kain hitam.
Mereka pun melaju ke Mansion Leo membawa Mauren, Mauren menangis sesegukan. Sesekali Mauren mengucap doa meminta pertolongan Allah.
Ya Allah bantu Mauren, Mauren mau di bawa kemana? mereka siapa? apakah Mauren mempunyai salah sama mereka? Mauren takut.
Sampai mereka di Mansion, Mauren di bawa ke kamar utama. Dengan langkah yang tertatih Mauren berjalan di tuntun oleh pelayan wanita.
Pelayan yang lain pun yang melihat saling berbisik, karena tuan nya membawa wanita bercadar dengan keadaan basah kuyup. Lihat lah jejak kaki nya di lantai darah bercampur air.
Mereka pun membersihkan jejak Mauren yang basah, nanti tuan mereka bakalan marah melihat itu.
Sampai mereka di depan pintu kamar, salah satu dari mereka pengetok pintu. Terdengar suara lelaki menyuruh mereka masuk sampai ke telinga Mauren. Mauren pun merasa sangat ketakutan. Tubuh nya sudah menggigil dan gemetaran. Dia hanya pasrah. Semoga pertolongan Allah datang kepada nya.
Di dudukkan nya, Mauren di atas ranjang king size itu, dengan kamar yang begitu luas lampu gantung kristal yang begitu cantik. Semua barang dan dinding pun berwarna putih dan emas, begitu elegan dan wah.
Pelayan itu pun membungkuk hormat dan keluar, segera Leo mengunci pintu nya. Dan memperhatikan Mauren dari atas sampai bawah semua tertutup.
Pakaian yang di kenakan Mauren basah terkena hujan memperlihatkan lekuk tubuh Mauren begitu indah.
Segera di matikan nya seluruh lampu kamar. Leo pun mendekat duduk di samping Mauren. Kamar nya hanya tersisa cahaya remang - remang.
Leo menyentuh tangan Mauren, dengan gerak cepat Mauren menjauh sejauh-jauh nya. Tapi, kaki nya yang sakit malah membuat dia kehilangan keseimbangan.
BRUG!!
Dia pun membantu Mauren dan mendudukkan nya di kasur. Dia membuka penutup mata Mauren dan ikatan tangan nya.
Mauren pun menjauh ke sudut kasur. Menjaga jarak dari Leo.
Mauren hanya menunduk sambil sesekali air mata nya menetes.
"Kamu mau gak jadi istri aku?" tanya Leo penuh dengan kelembutan.
Mauren hanya menggelengkan kepala tanda dia tidak menyetujui nya, tapi karena Leo orang nya tidak mau menerima penolakan dengan langkah cepat dia menarik cadar Mauren.
"Astagfirullah." Mauren terkejut karena cadar nya dibuka secara paksa. Dia bahkan reflek menundukkan kepala nya. Dan terbuka lah cadar nya yang selama ini dipertahankan nya.
Leo pun memegang dagu Mauren agar menongak ke arah nya. Dengan cahaya remang-remang.
Dia menyembunyikan kecantikan yang begitu indah, hidung mancung bagai perosotan, bibir kecil yang semerah ceri, dan pipi yang kemerah-merahan begitu cantik. Bahkan Leo tercengang melihat wajah Mauren.
Dia meneguk saliva nya, tanpa pikir panjang dia mengecup bibir kecil itu. Mauren pun segera memberontak dia merasa di lecehkan oleh seseorang yang bukan suami nya, dengan berani nya dia membuka cadar nya dan bahkan dia dengan lancang nya mengecup bibir nya. Sungguh biadab.
"Kamu siapa?" teriak Mauren
"Jangan sentuh aku, aku mohon. Menjauhlah dari ku.." pinta Mauren sambil menangis lagi, Leo bahkan sekarang sudah menangkap kedua tangan Mauren yang memukul dada nya berulang kali.
Dengan gerak cepat dia menindih Mauren, dia dengan kasar nya membuka kerudung nya. Terlihat lah rambut hitam legam yang begitu wangi menyeruak ke indra pencium nya Leo. Dengan kasar dia memberikan tanda gigitan nyamuk.
"Ahhhhhhh..." tanpa sengaja suara Mauren keluar malah membangkit kan jiwa lelaki nya. Dengan sekali tarik pakaian Mauren sudah rusak compang camping menyisakan ******* berwarna biru tosca yang menggugah selera.
Kedua tangan Mauren dia ikat di tiang samping ranjang, hanya kaki Mauren yang bebas sesekali dia menendang seprei hingga lepas dari kasur nya. Dia memberontak bergerak kesana kemari. Dia menangis meraung meminta tolong agar menyuruh Leo melepaskan nya.
Tapi karena Leo sudah di kuasai oleh syahwat nya dia bahkan tidak memperdulikan permohonan Mauren. Mauren bahkan menangis sesegukan, dia kehilangan benda berharga yang di jaga nya selama ini, dia sudah ternodai. Dia merasa kotor, dia sudah tak suci lagi. Bagaimana dia bertanggung jawab. Sungguh menyesakkan dada.
Kamar mewah itu menjadi saksi bisu perlakuan kotor Leo yang merenggut paksa kesucian Mauren.
Sungguh menyakitkan, di rampas secara paksa oleh lelaki yang tidak di kenal nya.
Mauren bahkan tidak begitu jelas melihat wajah lelaki itu, karena suasana yang gelap. Dia hanya bisa pasrah, mempertahankan pun sudah tidak bisa lagi.
Leo dengan malas nya bergerak membuka ikatan tangan Mauren, Leo pun berbaring hanya beberapa menit terdengar dengkuran halus dari Leo.
Dengan tubuh yang begitu remuk Mauren turun ke bawah ranjang. Di ambil nya selimut yang tergeletak di lantai. Dengan tertatih menahan nyeri di bawah ************ nya. Dia menuju ke kamar mandi.
Mandi di bawah sower dengan air mata yang mengalir membasahi pipi nya. Bibir yang bergetar dan membiru dan jari-jari tangan yang mengerucut menandakan dia begitu lama dalam air. Dengan mengucapkan sesuatu berulang kali.
Aku kotor
Aku kotor
Aku kotor
____________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Neulis Saja
hrsnya Mauren bisa bela diri utk menjaga disaat seperti ini sayangnya tdk
2022-09-23
0
chaaa
sudah ditolong,gk tau diri
2022-05-04
0
Kendarsih Keken
Leo ngga pubya akhlak
2021-04-29
0