Dave sedang fokus pada jalanan, mereka akan langsung menuju rumah orang tua Dave setelah Sena mampir keapartemen nya untuk mengambil pakaian ganti
Tadi nya Sena sempat menolak ketika Dave mengatakan kalau mamah nya mengajak makan malam bersama, tetapi siapa yang bisa membantah Dave, jadi ia meminta Dave untuk mampir keapartemen nya sebentar
Dave menoleh kearah Sena yang sedang menatap kearah jalanan, sedari keluar restauran sampai detik ini Sena sama sekali tak bersuara
"Apa dia menjadi bisu setelah memakan daging?" batin Dave
"Sena,"
"Sena, kamu dengar aku?"
"Sena!" panggil Dave lagi dengan sesekali melirik Sena dan kembali fokus kedepan
"Selain bisu, dia juga menjadi tuli" gumam Dave, tapi masih dapat didengar Sena
"Kamu bilang aku apa tadi?" tanya Sena dengan suara naik satu oktaf
"Jangan teriak-teriak Sena, aku tidak tuli seperti kamu."
"Kamu bilang aku tuli? hah?"
"Ya, kenapa memang nya?"
"Kalau aku tuli aku tidak akan mendengarkan gumaman mu!" teriak Sena, lalu merubah duduk nya memunggungi Dave
"Bisa stres aku lama-lama kalau gini." lirih Sena, Dave pun tersenyum melihat tingkah Sena
Mobil Dave pun memasuki pekarangan rumah orang tua Dave yang begitu besar dan mewah, Sena memandang rumah itu, ia memang belum pernah sekali pun ke kediaman kedua orang tua Dave, tapi kalau bertemu orang tua Dave sudah sering kali saat kedua orang tua nya menginap dirumah pribadi Dave
Dave memang memiliki rumah sendiri, rumah Dave bisa dibilang mansion, karna rumah itu terlihat seperti istana. Dan alasan Dave lebih memilih tinggal di apartemen nya itu karna lebih nyaman dan dekat dengan kantor, itu lah alasan Dave memilih apartemen tempat nya hidup dari pada di mansion dan rumah orang tua nya.
"Ayo turun, malah bengong!"
"Ehh ya."
Dave menekan bel rumah itu, sekali, dua kali dan ketika akan menekan untuk yang ketiga kali pintu kayu jati itu terbuka lebar menampakan pelayan yang bekerja dirumah orang tua Dave
"Bi siti, bibi sehat?" tanya Dave kepada pembantu rumah tangga itu yang bernama Siti
Sena menatap kearah Dave yang berada disamping nya merasa kagum melihat Dave yang perhatian, selain sifat posesif yang dimiliki Dave, Dave juga ternyata rendah hati
"Aden Dave sudah datang! seperti yang aden lihat bibi sehat, ayo masuk ibuk ada didalam"
"Iya bi, kalau gitu kami masuk dulu ya!"
"Silahkan den." ucap bibi, Sena tersenyum memanggutkan kepada nya tanda hormat kepada yang lebih tua
****
"Pah, papah setuju tidak kalau Dave nikah dengan Sena?" tanya Veny kepada suami nya
"Sena? sekertaris nya dikantor itu?"
"Ya lho pah, yang cantik itu!"
"Papah sih gimana Dave nya saja mah, perempuan itu juga kelihatan nya anak baik-baik." jawab Davin kepada istri nya
"Jadi papah setuju?"
"Iya mah, tapi jangan dipaksakan ya biar Dave dan Sena yang memutuskan."
"Kalau Dave sih mama yakin dia mau, tapi Sena nya pah,"
"Kenapa dengan Sena?"
"Seperti nya dia tidak tertarik dengan Dave, heran deh mamah dulu saja papah jadi rebutan, lah ini anak nya malah cuma satu perempuan tapi tidak dapat-dapat"
"Termasuk mamah kan?" goda Davin pada istri nya
"Ish papah apaan sih," jawab Veny malu-malu
Saat sedang asik-asik nya bermesraan didalam kamar, Davin dan Veny dikaget kan oleh suara Dave dari bawah
"Mah, mamah?"
"Itu Dave pah" Veny bergegas turun dari kasur dan segera keluar
"Mamah disini sayang!" jawab Veny yang sedang menuruni anak tangga, Dave dan Sena menoleh kearah tangga
"Mamah gimana sih, nyuruh aku kesini tapi malah diem di kamar" kesal Dave
"Maaf sayang, mamah pikir kamu datang nya sore"
"Hallo tante, apa kabar?"
"Hai sayang. Tante sehat, gimana dengan kamu?" tanya Veny bercepaka-cepiki dengan Sena
"Ayo duduk sayang" Veny menarik pergelangan Sena dan duduk berdampingan, sedang kan Dave hanya mendengus melihat mamah nya
"Seperti yang tante lihat sekarang!"
"Kamu tambah cantik sayang, kalau kamu jadi mantu tante pasti tante seneng banget"
"Mah!" panggil Dave, memperingati mamah nya agar tak bicara macam-macam
"Kamu mau ya jadi manantu tante?" Sena hanya membalas dengan senyum kikuk
"Kenapa? kamu gak mau ya sayang jadi mantu tante?"
"Mah, mamah apa-apaan sih?" protes Dave
"Mamah sedang bicara dengan Sena sayang, jadi diam lah."
"Aku kan sudah bilang tadi jangan bicara yang tidak-tidak."
"Mamah cuman bertanya saja sayang, tidak bicara yang aneh-aneh kok."
"Tapi mah,"
"Dave!" Veny menatap tajam kearah putra nya
"Ada apa sih ini ribut-ribut?" Dave melihat papah nya yang sedang menuruni anak tangga
"Ini pah, mamah tadi sudah janji sama aku kalau aku bawa Sena kesini dia tidak akan bicara yang tidak-tidak kepada Sena"
"Jadi? masalah nya dimana son?"
"Mamah meminta Sena menjadi menantu nya" Dave menatap marah kepada mamah nya, sedang kan Sena hanya menunduk malu
"Apa mamah salah pah?" tanya Veny menatap kearah Davin dengan penuh arti
"Tidak kok mah, mamah tidak salah."
"Pah," cicit Dave
"Tuh dengerin apa kata papah." Veny mengalihkan lagi atensi nya kearah Sena
"Gimana sayang? kamu mau kan jadi menantu tante, jadi istri nya anak semata wayang tante"
Sena menelan saliva nya kasar saat kalimat terakhir mamah Dave terngiang ditelinga nya, kalau dia tau akan seperti ini dia tidak akan mau menerima ajakan Dave, dia melihat kearah kedua orang tua Dave bergantian dan dapat ia lihat kalau kedua orang tua Dave sedang menunggu jawaban nya, dan mata nya tak sengaja bertemu dengan manik Dave, wajah Dave terlihat penuh harap kearah nya
"Apa aku harus bilang ya, tapi kalau aku jawab ya aku yang tersiksa karna menjalani pernikahan tanpa ada nya cinta, tapi kalau aku bilang tidak mereka akan kecewa telebih lagi pak Dave yang sudah dua kali meminta ku untuk menjadi istri nya" batin Sena
"Tante! maaf tapi aku, aku__,"
"Aku apa sayang?" tanya Veny gemas
"Aku belum bisa untuk sekarang, aku butuh waktu." jawab Sena lirih, Dave menghela nafas nya kasar saat lagi-lagi menerima penolakan dari Sena
"Mungkin satu tahun lagi aku bisa, tapi untuk sekarang aku benar-benar belum siap." Sena menatap wajah mamah Dave
"Benarkah? kamu mau menikah dengan Dave? menjadi menantu tante?" tanya Veny sekali lagi
"Ya tante, aku mau."
"Mulai sekarang panggil aku mamah jangan tante lagi dan papah Dave dengan panggilan papah, karna kamu sudah setuju mau menikah dengan Dave itu artinya kamu sudah menjadi bagian dari keluarga ini!" Veny memeluk tubuh Sena bahagia
Sena milihat kearah papah Dave yang tengah tersenyum kepada nya, Sena pun membalas senyuman itu dan pandangan Sena beralih kearah Dave yang sedang menatap nya tak percaya tapi setelah itu dia tersenyum manis kearah Sena.
_
_
_
_
Serafina
Dave Keenan Alexander
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
💟💟rianti lope 💟💟💟
visualnya kerenn
2021-07-26
0
Rini Pratiwie
yuppp...kl be Wei Wei kita gak baca novel..tapi nonton drama Donk...heheheh
2021-07-13
0
Haura
Yang Yang... ,😍😍😍
kenapa Sena nya gak sekalian yang jadi Bei Wei Wei ??
2021-03-30
6