"Apa jadwal saya hari ini?" tanya Dave menggunakan bahasa formal karna sedang berada dikantor
"Bapak ada janji makan siang dengan rekan bapak, yang bekerja sama dalam pembangunan cabang hotel dibandung."
"Ditempat biasa?"
"Betul pak, ditempat biasa"
"Tidak ada lagi?"
"Selain itu bapak free."
"Baiklah, kamu bisa kembali ke pekerjaan mu."
"Baik pak, saya permisi." Sena memberi hormat sebelum keluar dari ruangan Dave
Drett.. drett.. drett..
Dave mengalihkan atensi nya ke benda pipih yang berada diatas meja saat mendengar dering handphone berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
Dave pun mengambil handphone nya, melihat siapa penelpon dan dilihat nya nomor sang mamah yang tertera, tak menunggu waktu lama Dave menyentuh tombol hijau.
"Hallo mah, ada apa?"
"Sayang, makan malam dirumah ya, jangan lupa ajak Sena juga." pinta mamah Dave dari sebrang
"Ya mah, nanti aku akan makan malam dirumah, tapi aku tidak janji bisa mengajak Sena atau tidak."
"Mamah nggak mau tau, pokoknya kamu harus ajak Sena titik."
"Awas saja nanti mamah bicara yang tidak-tidak dengan dia,"
"Hmm, tapi mamah tidak janji."
"Mah, jangan begit-- tut,.." tak sempat menyelesaikan kalimat nya, sambungan sudah lebih dulu terputus, Dave melihat kearah layar handphone yang sudah berubah menjadi foto wanita cantik
"Kebiasaan." Dave menggelengkan kepala, lalu meletakan handphone nya kembali
Dave melanjutkan pekerjaan nya, melihat berkas-berkas yang baru saja tadi pagi diletakkan diatas meja nya
Satu persatu Dave membuka dan membaca nya, jika tidak ada yang salah ia akan langsung menandatangi nya, setelah semua nya selesai Dave melihat jam mewah yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Kemana dia? sudah jam segini belum juga memberitahu ku." gumam Dave, ketika melihat jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas
****
Lain hal dengan Dave didalam ruangan nya, Sena kini tengah fokus dengan pekerjaan nya mengatur ulang jadwal Dave untuk satu minggu ini, sampai tidak sadar kalau siang ini bos nya akan makan siang diluar.
"Apakah kamu sibuk?" tanya seseorang didepan Sena, yang sedang fokus mengetik dan menatap layar komputer
"Emm ya, aku harus menyusun ulang jadwal bos ku." jawab Sena, tanpa melihat siapa orang itu
"Lanjutkan pekerjaan mu, aku akan pergi sendiri."
"Tunggu dulu, oh astaga aku lupa kalau bos hari ini akan makan siang diluar." Sena menepuk kening nya pelan
Sena yang baru mengingat jika hari ini bos nya ada janji dengan rekan bisnis nya, langsung menghentikan pekerjaan yang sedang ia kerjakan
"Eh bos, sudah ada disini?" tanya Sena dengan senyum kikuk saat tau siapa orang yang mengajak nya bicara tadi
"Kalau aku menunggu mu, kita tidak akan jalan" jawab Dave datar
"Hehe iya bos, maaf saya lupa"
"Cepat selesaikan pekerjaan mu, aku tidak mau dicap tidak tepat waktu oleh rekan ku."
"Kita jalan sekarang saja bos, ini bisa saya selesaikan nanti."
"Terserah!" jawab Dave lalu meninggal kan meja Sena, disusul Sena dibelakang nya
Setelah memasuki mobil Dave langsung menginjak pedal gas menuju lokasi yang sudah ditentukan, tidak butuh waktu lama mobil Dave sudah berada didepan restaurant mewah yang harga makanan nya tidak diragukan lagi.
Dave memasuki restaurant itu dan mengedarkan pandangan nya keseluruh meja mencari keberadaan orang itu
"Dave, disini!" Dave yang merasa diri nya terpanggil pun menoleh ke asal suara
"Pak,"
"Ayo kita kesana."
Sena mengikuti langkah Dave menuju meja yang disana sudah ada rekan bisnis bos nya
"Maaf, kalau aku sedikit terlambat Radian." ucap Dave sambil berjabat tangan
"Tidak masalah dan tidak perlu terlalu formal, kita bekerja tapi kita juga berteman, silahkan duduk." jawab orang itu yang diketahui bernama Radian Syah, umur nya memang tak jauh berbeda dari Dave
"Ahh iya." jawab Dave lalu duduk begitu juga dengan Sena
"Ini perkenalan sekertaris ku, namanya Vina." Dave melirik kearah orang yang bernama Vina itu, dan satu kata yang ada dibenak Dave untuk sekertaris Radian
"*****."
make up yang sudah seperti tante-tante dan pakaian yang sudah, ah entah lah Dave tidak mau ambil pusing asal kan itu bukan Sena
"Siang pak Dave, senang bertemu dengan anda!" sapa Vina mengulurkan tangan nya kedepan
"Senang juga bertemu dengan mu." jawab Dave berdusta, lalu menerima uluran tangan Vina sebentar
Sedangka Sena yang ditatap oleh rekan bisnis Dave pun hanya bisa mendunduk
"Dave apa kamu tidak mau memperkenalkan gadis cantik yang berada disamping mu ini?" tanya Radian dengan tetap melihat kearah Sena
Dave pun menoleh kearah Sena yang sedang menunduk dan Radian bergantian, seketika dada Dave menjadi panas saat mengetahui Radian menatap gadis yang sudah ia klaim milik nya ini dengan minat
"Oh ya, kenal kan nama nya Sena, dia sekertaris sekaligus calon ibu dari anak-anakku." Dave mengulum senyum saat mehliat wajah Radian berubah
"Maksud mu?" tanya Radian memastikan
"Dia calon istriku." jawab Dave lalu menoleh kearah Sena, yang mana juga tengah menatap nya jengkel, tapi Dave hanya tersenyum manis tidak perduli Sena akan memarahi nya nanti.
"Kita mulai saja makan siang nya, aku tidak bisa lama-lama." ucap Dave sengaja memulai nya, karna tidak ingin Radian bertanya-tanya tentang Sena lebih jauh
"Oh iya, ayo dimakan semoga kalian suka dengan menu yang aku pilih kan"
Dave menatap kearah Sena, dan Sena yang mengerti dengan tatapan Dave pun langsung mengambil daging dan menaruh dipiring Dave, memotong daging yang berada di piring Dave menjadi kecil-kecil tak lupa menuangkan nasi kepiring yang lain dan menaruh nya dihadapan Dave.
Kegiatan itu tak luput oleh kedua orang lain yang satu meja dengan mereka, Radian hanya melihat iri kearah Dave yang dilayani oleh wanita cantik seperti Sena.
Berbeda dengan sekertaris Radian yang menatap tidak suka kepada Sena.
"Kenapa menatap ku seperti?" tanya Sena, kepada Vina yang tertangkap basah sedang menatap nya
"Mbak Sena cantik" jawab Vina berbohong walau sebenernya Sena memang cantik
"Terima kasih." jawab Sena tersenyum manis
Selama makan siang itu berlangsung sesekali pandangan Dave selalu menuju kepada Radian, yang sedari tadi tak bosan memandang Sena
"Sayang. Cobalah, ini enak sekali." Dave mengarahkan daging kedepan mulut Sena
"Aku sudah ada Dave," jawab Sena menunujuk isi piring nya
"Tapi punya ku rasanya berbeda, cobalah." Mata Dave pun menajam mengisyaratkan agar Sena membuka mulut nya, dengan terpaksa Sena membuka mulut nya dan menerima suapan dari Dave
"Seperti anak kecil saja." ucap Dave dengan mengusap ujung bibir Sena
"Dave!"
"Hmm,"
"Tidak enak dilihat pak Radian dan mbak Vina." Dave pun melihat kearah Radian dan Vina bergantian lalu menoleh kearah Sena lagi
"Tidak papa kan Radian kalau aku bermesraan dengan kekasih ku?"
"Hahaha iya Dave, tidak papa tidak ada yang marah juga." jawab Radian dengan senyum terpaksa, begitu juga sebalik nya dengan Vina yang melihat kesal sembari mengaduk aduk makanan nya.
_
_
_
_
Jangan lupa tinggal kan jejak nya.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Rizal Zanuar Jr.
bacaannya enak, gx blibet.semangat otor👍💪💪💪
2021-05-27
0
army_marsya falen💜💜
posesive nya masyaallah gk heran judulnya "posesive ceo"
2021-02-13
9
Yossi Siburian
wkwkwk
2021-01-15
2