Dave pun menaiki tangga menuju kamar, untuk memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Sena
"Sudah menemukan baju yang aku belikan?" tanya Dave setelah masuk kedalam kamar
"Sudah, aku akan mengganti pakaian ku dulu." jawab Sena
"Hmm."
Sena keluar dari kamar Dave dan masuk kekamar tamu, ia membuka dua kantung paper bag yang dimana salah satu dari paper bag itu bertulis kan Victoria Secret, dan betapa terkejut nya saat tau apa isi paper bag itu.
Dua pasang pakaian dalam, Sena mencari dimana letak nomor penutup dada nya dan lagi-lagi Sena dibuat menganga, bagaimana bisa Dave tau ukuran nya.
Sena melihat satu paper bag yang belum ia lihat isi nya, blouse polos berwana biru laut dengan lengan panjang dan rok span pendek berwarna putih sebagai bawahan nya, Sena dengan cepat mengganti pakaian nya tak lupa memberi sedikit polesan diwajah nya dan menguncir rambut ala buntut kuda.
"Bisa pas gini ya semua nya?" tanya Sena dengan melihat pantulan nya dari kaca
"Sena!" panggil Dave dari atas
"Sena!"
"Iya Dave, tunggu sebentar." teriak Sena dari dalam kamar
Setelah dirasa cukup dengan penampilan nya Sena cepat keluar dari dalam kamar, dilihat nya Dave tidak ada dibawah Sena memutuskan langsung kekamar bos nya itu, dilihat nya Dave sedang duduk diatas kasur dengan dasi yang tersangkut dileher belum terpasang.
"Ada apa Dave?" tanya Sena
Dave menatap kearah Sena yang sedang berdiri diambang pintu cukup lama dan tersenyum melihat baju yang ia belikan sangat pas dibadan Sena, Sena yang mendapat tatapan seperti itu dari Dave seketika langsung gugup
"Pasangkan aku dasi." jawab Dave memalingkan wajah nya agar Sena tak janggung
Perlahan Sena mendekat kearah Dave, setelah sudah berada dekat dengan Dave tangan nya terulur mengambil sisi kiri kanan dasi tersebut dan mulai menyimpul nya, Dave yang tetap dengan posisi duduk menoleh kan kepala nya lagi dan menatap wajah Sena dengan mendongakkan kepala nya keatas sedikit
"Semua nya pas dibadan mu?"
"Seperti yang kamu lihat." jawab Sena tetap fokus pada dasi yang sedang ia pasang kan
"Berarti aku tidak salah pilih ukuran." ucap Dave menggoda Sena
"Dave," wajah Sena kini memerah mendengar kalimat ambigu Dave
"Ini sudah." Sena menjauh sedikit dari Dave
"Sepatu ku, pasang kan juga." Sena menghela nafas berat, sungguh ia tidak tahan lagi.
Tak mau berlama-lama Sena dengan telaten memasangkan Dave kaos kaki dan sepatu nya
"Apa lagi yang harus aku pasang kan?" tanya Sena setelah memasangkan sepatu
"Jas ku."
"Besok cari lah pembantu, agar bisa membantu mu menyiapkan semua nya."
"Masih ada kamu, kenapa harus mencari pembantu."
"Heyy, aku bukan pembantu aku sekertaris mu, perlu kamu ingat itu."
"Aku membayar mu lebih, lalu apa masalah nya?"
"Aku tidak perduli lebih atau tidak, yang aku tau aku hanya sekertaris mu dikantor, bukan pembantu." jawab Sena lalu menatap wajah Dave kesal
"Siapa yang mengatakan kalau kamu pembantu ku?"
"Kamu memang tidak mengatakan nya, tapi aku, kamu perlakukan seperti pembantu dan kamu selalu membatasi ku."
"Kamu tidak betah bekerja dengan ku?" tanya Dave serius
"Ya, aku tidak betah semenjak sifat mu berubah menjadi menjengkelkan seperti ini!"
"Coba ulangi perkataan mu barusan," pinta Dave lalu bangkit dari kasur dan mendekat kearah Sena, membuat Sena gugup dan berjalan memundur
"Ulangi sekali lagi, aku tidak dengar." ucap Dave sembari terus maju membuat Sena terpojok didinding
Sena yan mencoba membuka pintu pun langsung dihadang tangan Dave, kedua tangan Dave mengunci pergerakan Sena agar tak kabur, sedangkan Sena sudah gugup sedari tadi. ia tidak berani menatap wajah Dave yang begitu sangat dekat, bahkan ia bisa mencium aroma mint dari nafas Dave
"Apa aku sangat menjengkelkan?" tanya Dave sedikit menunduk agar bisa melihat wajah Sena
"Angkat kepala mu, lihat aku dan jawab pertanyaan ku." Sena yang mendengar nada bicara Dave berubah menjadi datar itu, dengan perlahan mengankat kepala nya dan seketika wajah nya langsung memerah bagaimana tidak jika saat ini hidung kedua nya saling menyentuh, Sena pun kembali menundukan kepala nya
"Kenapa?" tanya Dave mengangkat dagu Sena dengan tangan kiri nya
"Aku malu," jawab Sena memalingkan wajah nya, Dave pun menahan tawa ketika melihat wajah Sena yang merona.
"Kamu sangat pintar mengalihkan topik."
"Aku tidak seperti itu!" seru Sena
"Kalau begitu jawab pertanyaan ku."
"Ya, kamu memang sangat menjengkelkan, itu bukan yang ingin kamu dengar?"
"Jadilah istri ku kalau begitu." ucap Dave tak nyambung
"Apa hubungan nya dengan itu?"
"Kamu tidak suka bukan melayani aku seperti pembantu, maka begitu jadilah istri ku"
"Kamu pikir pernikahan itu main-main, hah?"
"Apa aku terlihat main-main?" tanya Dave
"Jelas, dan aku tidak ingin menikah tanpa dasar cinta."
"Apa kamu akan percaya jika aku mengatakan aku mencintaimu?"
"Mimpi apa sih aku? ini pasti mimpi, aww." teriak Sena saat merasakan tangan nya sakit oleh cubitan nya sendiri
"Tatap mata aku Sena, aku berbicara yang sebenarnya, aku mencintaimu sangat mencintaimu." Sena menatap lekat mata Dave, tak ada sama sekali pancaran kebohongan dimata Dave.
"Sejak kapan? sejak kapan kamu mencintaiku?" tanya Sena
"Satu tahun belakangan ini." jawab Dave jujur
Sena menghela nafas nya berat saat tiba-tiba dada nya berdetak begitu kencang, jadi selama ini Dave mencintainya pantas saja sikap bos nya ini berubah sangat drastis, ternyata.
"Pantas saja sikap mu menjadi aneh seperti ini"
"Itu tidak aneh Sena, tapi itu cara ku agar aku bisa selalu dekat dengan kamu."
"Kenapa tidak jujur saja! kamu tau tidak kalau aku tersiksa oleh mu, kamu memperlakukan aku seperti pembantu mu bahkan aku ingin bersenang-senang dengan teman ku kamu melarang nya."
"Maaf, maaf jika selama ini membuat mu tertekan, aku janji aku tidak akan melarang mu untuk bertemu dengan teman-teman mu."
"Benarkah? kamu akan mengijinkan aku bertemu dengan teman-teman ku, tidak akan melarang aku lagi?" tanya Sena dengan berbinar
"Hemm." hanya deheman sebagai jawaban Dave
"Terima kasih." Sena memeluk leher Dave karna terlewat senang Dave mengijinkan nya bertemu dengan teman-teman nya lagi, dengan Senang hati Dave membalas pelukan Sena dengan memeluk pinggang Sena, cukup lama posisi kedua nya sampai Sena tersadar dan melepaskan tangan nya dari leher Dave dan menjauh.
Dave terlihat kesal pada Sena karna menyudahi pelukan nya, ia masih ingin seperti tadi tapi Sena dengan cepat menyudahi nya
"Maaf sudah memeluk mu, aku kelewat senang."
"Tidak papa, kalau bisa setiap hari kamu memeluk ku." jawab Dave tersenyum manis kearah Sena
"Apa?"
"Ahh tidak ada, sudah jangan pikirkan."
"Sena!" panggil Dave lembut
"Iya Dave, ada yang bisa aku bantu?" tanya Sena dengan membalas tatapan Dave
"Dave," panggil Sena karna laki-laki itu tak kunjung buka suara
"Will you be my girlfriend?"
"Hah?" tanya Sena terkejut dengan mulut yang berubah bentuk menjadi huruf 'O'
"your kidding is not funny, sir."
"no sir outside the office, you forget?"
"Maksud ku Dave, are you kidding me?"
"no, I'm serious at this point." jawab Dave serius
Sena pun menjadi bingung harus menjawab apa, disatu sisi ia tidak mencintai Dave dan disatu sisi ia tidak enak dengan Dave, bagaimana pun dia tetap bos Sena dikantor dan pewaris tunggal keluarga Alexander, siapa dirinya yang sangat begitu sombong menolak pemuda tampan, gagah, dan kaya raya ini.
"Dave. Maaf, bukan maksud aku untuk menolak tapi aku tidak bisa." jawab Sena takut, dapat Sena lihat wajah kecewa Dave
"Kenapa? apa yang membuat mu tidak bisa menerima ku, apa ada pria lain?"
"Bukan, bukan begitu," jawab Sena cepat
"Lalu apa?"
"Aku tidak mencintaimu Dave, maafkan aku." jawab Sena pelan, ia melihat Dave menggertakan rahang nya kuat dan itu membuat Sena semakin takut
"Lihat aku," Dave mencengkram dagu Sena kuat, membuat sang empu meringis
"Akan ku pastikan kamu mencintai ku, dan tak akan kubiarkan pria lain memiliki mu selain aku." ucap Dave dengan tegas dan sorot mata yang tajam, Sungguh baru kali ini Sena melihat Dave semengerikan sekarang
"Aku tunggu dimobil." ucap Dave, lalu menjauh dari Sena dan merapihkan jas nya
Setelah Dave keluar, Sena mengatur nafas nya agar kembali normal, dia tidak tau kalau penolakan nya akan membuat Dave berubah menjadi monster
"Aku baru tau kalau dia seorang monster" gumam Sena, lalu cepat keluar dari kamar itu mengambil tas dan memakai sepatu nya, dan berlari masuk kedalam lift menuju basment takut Dave akan marah menunggu nya lama
_
_
_
_
Semoga kalian suka ya, jangan lupa untuk vote nya. Salam hangat dari aku.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Roroazzahra
monster yg tampan
2021-08-17
0
mojang banten
monster tampan yah
2021-07-29
1
Ary Fadillah
msh nyimak....kyknyaulai seruu
...
2021-07-14
0