05

"Jika memang ini pengalaman pertama bagi ku, apa kamu akan percaya?

Mila berusaha tegar, lalu mengusap air matanya dengan punggung tanganya. Mendengar perkataan Sang pria rasanya tidak ingin mempercayainya. "aku tidak tau!"

Mendengar jawaban dari sang wanita tidak ia pikirkan yang terpenting, wanitanya tidak membenci dirinya itu sudah cukup. "Ini sudah malam, menginap lah di sini. laper tidak, jika ia aku akan minta Dio membelikan untuk kita."

Mila juga merasa sedikit lapar jadi ia tidak menolak "Baik lah aku akan menginap di sini. Tapi apa kah tidak ada tempat lain, aku tidak nyaman jika kamu tidur di sini juga. Ya aku laper sekali." Lebih baik mengatakan jujur keinginan nya dari pada kesulitan.

"Tidak ada, tenang saja aku tidak akan tidur dengan kamu. Maaf karena aku sudah lancang. Kamu mau pesan apa? "Albian menatap wajah Mila yang sedikit sembab

"Aku tidak pilih pilih makanan." kata Mila sambil melepas jas sang pria. Lalu ia masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Mila termenung memikirkan sahabatnya yang begitu jagat terhadapnya.

"Apa aku harus kembali, Atau kah aku pindah tempat. Aku takut kejadian itu akan terulang kembali, aku yakin jika meraka akan melakukan itu lagi." Mila menggeleng berusaha berfikir positif lalu mulai mengambil air wudhu.

Sekarang ini jarum jam menunjukan pukul 21.30. bearti mereka mengobrol begitu lama dan melupakan makan malam jika saja cacing cacing tidak memberontak mungkin saja meraka akan ngobrol hinga pagi hari

Setelah keluar dari kamar mandi Mila tak melihat sang pria ada di sana, Namun ia tidak mempermasalahkan itu.

30 Menit telah berlalu. Usai menjalan kan sholat hanya lima menit saja Mila kembali ke kamar mandi menganti pakainya lalu kembali ke kursi. Duduk di sana sambil melihat beberapa foto di galerinya dan video kebersamaan dengan Nadia.

Mila memejamkan matanya. "Sungguh aku tidak percaya jika kamu telah mengkhianati aku dan begitu kejamnya kamu terhadap ku Nad. Demi uang kamu melakukan segala cara, kamu menjual ku." Lagi lagi Buliran bening keluar begitu saja tanpa permisi.

Albian kembali dari luar dan Membawa beberapa bungkus berisi makanan melihat wanitanya menangis lagi hatinya terasa teriris."Jangan sedih lagi? Hem. Aku tau kata maaf tidak akan mengembalikan semuanya, tapi aku mohon jangan sesali apa yang telah terjadi."

Mila membuka matanya melihat sang pria sudah berada di hadapan dengan Ekspresi wajahnya yang penuh penyesalan.

"Aku tidak menyalah kan kamu. Aku menyalahkan diri ku sendiri, aku terlalu bodoh sehingga aku bisa di manfaatkan." Rasanya begitu sesak saat mengatakan itu. Di sini dirinya juga bersalah.

"Ayo makan. Mau di suapin hemm...?" Albian sudah mengeluarkan satu kotak makan yang berisi nasi serta lauk ayam.

Mila mengambil kotak berisi makan di tangan Albian, ujung jarinya lagi lagi bersentuhan.

"Wanita ini kenapa membuat ku begitu nyaman." batin Albian seraya mengambil satu kotak makan lagi lalu membawanya ranjang. Karana di kamar itu hanya ada satu kursi tunggal yang sekarang ini di duduk ki Mila.

Keduanya makan tak bersuara, mereka menikmatinya dengan diam.

Nadia mengirim pesan ( Mil, kamu beneran gak pulang. Aku kesepian tidak ada kamu.)

Mila segera melihat pesan itu (Ya Nad, maaf ya.)

"Makan dulu, nanti gak enak." Tegur Albian saat melihat wanitanya bermain ponsel. Perasaanya mendadak kesal, namun detik berikutnya ia mengulum senyum. Ternyata sang wanita sudah menganti pakai nya.

"Iya." Mila menjawab singkat lalu Menganti mode pesawat. Agar sahabatnya itu tau jika dirinya sudah tidur. Mila segera melahap sisa makan beberapa suap lagi.

"Mau makan ini?" tawar Albian menyodorkan beberapa buah buahan yang sudah di kupas dan juga di potong potong.

Mila mengangguk lalu mengambil salah satu buah apel.

"Sudah lah kenyang. Makasih ya." ujar Mila tersenyum. Lalu ia menuju kamar mandi mencuci tanganya.

Albian melihat senyum tulus wanitanya begitu kagum "Kamu sangat manis."

#####

Pagi hari

Mila terbangun lebih dulu karena ia sudah terbiasa bangun pagi. Untuk menjalankan Sholat subuh, dan Mila tidak berhak mengatur atau pun mengingatkan pria ini karen ia tidak tau agama apa yang di anut pria ini.

Namun penggeraknya di sadari oleh Albian, "Kenapa dia bangun pagi sekali." Batin Albian sedikit mengintip saat Mila muali menutup pintu kamar mandi.

kreeek

Pintu kamar mandi kembali terbuka dan Albian kembali pura pura tertidur.

Pergerakan Mila tak lepas dari pandangan Albian dari memakai mukena hingga menjalankan Solat dan juga berdoa sampai menangis

Deg

Meliat wanita nya lagi lagi menangis Albian sungguh tidak bisa mengendalikan dirinya. Ia bangkit lalu merengkuh tubuh Mila dari belakang. Mendekapnya begitu dalam dan mengelus kedua lengan tangan Mila.

 Mila memberontak tetapi ke kutanya tak sebanding dengan sang pria jadi ia pasrah.

"Kenapa menangis lagi. Sekarang ada aku yang menemanimu, jangan sedih lagi." Ujar Albian memutar tubuh Mila agar berhadapan dengannya. lalu membuka kedua telapak tangan wanitanya yang menutupi wajah.

"Aku hanya takut meraka akan menjual ku lagi." Ujar Mila otaknya penuh dengan sebuah adegan yang di lakukan sahabatnya itu. Dan video itu sudah terekam jelas dan selalu membayangi

otaknya, seakan itu sebuah film horor.

"Tinggal lah bersama ku, akan ku jamin kamu akan aman. Dan berhenti memikirkan bayangan buruk.! oke."

Mila menggeleng "Aku tidak bisa. Mungkin aku akan kembali."

Albian mencoba membujuknya dan sedikit menakutinya "Aku takut jika di sini." Albian mengelus perut Mila. "Ada anak ku bagaimana."

Mila menyingkirkan tangan Albian kemudian ia meraba perutnya. "Tidak mungin." dengan tatapan membulat.

"Aku melakukanya berulang kali dan membiarkan di dalam." Sedikit mengulum senyum iblis.

"Kamu jangan menakuti ku. Keputusanku sudah bulat, aku ingin kembali. Tapi bagaimana cara ku mengembalikan uang mu?" Mila teringat akan uang yang di kirim ibunya dan di tambah lagi mukena dan juga pakaian yang sedang di kenakan ya tidak mungkin kan di kembalikan.

Albian memberikan solusi dan sebenarnya jebakan "Tingal lah bersama ku dalam satu bulan aku mangap hutang mu lunas. Dan dalam sabun bulan itu kamu tidak hamil itu berati tidak. Jika ia, mau tidak mau kamu harus mau menikah dengan ku!"

"Emm,, aku mau tinggal bersama. Asal tidak di tempat ini. Dan kedua tidak hanya berdua dan ketiga kalau pun ia aku hamil aku tidak akan mau menjadi istri mu titik tidak pakai koma atau yang lainya."

"Syarat itu aku setuju. Tapi kalo kamu tidak mau menikah dengan ku status anak kita bagiamana? dan Lihat saja nanti siap yang jatuh cinta duluan." Ujar Albian menantang sambil menaikan bahunya. Terlihat sangat menyebalkan bagi Mila.

Jadi lah suasana pagi ini yanga tadinya sedih kini di gantikan dengan kekesalan yang sungguh luara biasa bagai Mila dan bagi Albian ia merasa senang sudah membuat mood wanita nya kembali.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!