Seorang wanita cantik bertubuh tinggi dan memiliki kulit putih, sedang di hadang oleh beberapa preman di salah satu gang kecil dan sempit.
Wanita itu bernama Tasya, dia berteriak di lorong yang sempit itu sambil merangkul tas selempang kecil miliknya.
"Tolong...., tolong aku." Teriakan Tasya
"Wanita cantik, percuma kau berteriak begitu keras tidak akan ada yang menolongmu." Ucap salah satu pria bertubuh tinggi.
"Tolong, jangan menggangguku." Ucap Tasya ketakutan.
Salah satu pereman itu mulai mendekat ke arah Tasya, tubuh Tasya mulai bergetar keringat dingin mulai bercucuran membasahi keningnya.
"Tolong, lepaskan aku." Ucap Tasya bergetar
Saat pria bertubuh tinggi itu mulai menarik tas selempang milik Tasya, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara hantaman begitu keras bahkan pria yang ada di hadapan Tasya saat ini ambruk mengenai kaki milik Tasya.
Brukk....
"Aaaaa...." Teriakan Tasya saat pria itu jatuh tersungkur di hadapannya.
Tasya lalu mendongakan kepalanya dan melihat ke arah wajah pria yang terkena sinar matahari itu.
Silau, ya itu satu kata yang Tasya ingin katakan saat ini ia tidak begitu jelas melihat wajah pria yang ada di hadapannya ini.
"Bangun." Ucap pria bertubuh tinggi itu sambil mengulurkan tangan.
Tasya langsung meraih uluran tangan itu, dan berdiri tepat di hadapan pria yang menolongnya tadi.
"Terimaksih." Ucap Tasya
Saat Tasya menatap wajah itu ia begitu kaget karena pria yang ada di hadapannya ini adalah Aldo tetangga samping rumahnya itu.
"A...Aldo?" Ucap Tasya gugup
"Hm, iya aku Aldo apa kau baik-baik saja?" Ucap Aldo seraya tersenyum manis
"A..aku tidak apa-apa." Ucap Tasya sambil terus mentap wajah tampan Aldo.
"Ya sudah ayo pergi dari sini, nanti mereka bisa bangun dan mengganggumu lagi." Ucap Aldo seraya menarik tangan Tasya.
Tasya dan Aldo berlari keluar gang sempit itu, mereka berdua berlari sambil menggenggam satu sama lain, tatapan mata Tasya terus mengarah ke tangan Aldo yang menggenggam tangannya itu.
Senyuman Tasya terbit seketika melihat tangannya yang di genggam oleh Aldo.
Aldo membawa Tasya ke arah motor sport miliknya.
"Ayo naik." Ucap Aldo
Tasya yang asik melamun langsung buyar seketika saat suara berat Aldo terdengar.
"Ahhh iya baiklah." Ucap Tasya
Tasya lalu menaiki motor sport milik Aldo.
"Peluk pinggang ku, nanti kau jatuh." Ucap Aldo seraya tersenyum.
Tasya yang mendengar itu langsung membuat pipinya merona, ia benar-benar tersipu malu.
Tasya langsung memeluk pinggang milik Aldo, jantungnya bahkan berdegup dengan kencang seakan ada drum di sana yang sedang di pukul keras oleh seseorang.
"Sudah siap?" Ucap Aldo
Tasya langsung menganggukan kepalanya.
Motor milik Aldo pun berjalan kencang membelah jalanan ibu kota, Tasya tersenyum senang hatinya mulai berbunga-bunga.
Tasya menyandarkan kepalanya di punggung milik Aldo.
Aldo hanya tersenyum saat kepala milik Tasya bersandar di punggung miliknya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya motor milik Aldo berhenti tepat di depan rumahnya.
Tasya yang menyadari itu buru-buru mendongakan kepalanya dan melihat ke arah rumah miliknya.
"Sudah sampai Tasya, rumahmu ada di sebelah." Ucap Aldo
"Ehhh iya." Ucap Tasya gugup
Tasya lalu turun dari motor sport milik Aldo.
"Terimakasih ya Aldo." Ucap Tasya seraya tersenyum.
"Iya sama-sama." Ucap Aldo ramah.
Tasya pun melangkah kan kakinya masuk ke dalam rumah miliknya.
"Ibu..., Tasya pulang." Teriakan Tasya mengema di ruangan itu.
Teriakan milik Tasya itu menganggu aktivitas adik laki-laki nya yang bernama Dodo
"Uh ribut sekali." Ucap adik Tasya yang bernama Dodo.
"Ehhh Dodo ibu mana?" Ucap Tasya.
"Ngak tau ganggu aja sih aku lagi asik main PS nih, sana pergi ribut amat." Ucap Dodo sinis
"Idih anak cowok kok sewot amat." Ucap Tasya tak mau kalah
Tasya langsung melangkah kan kakinya mencari ibu tercintanya itu.
"Ibu..." Panggil Tasya
"Dek, kenapa berteriak begitu?" Ucap kakak Tasya yang bernama Aurora.
"Eh, kakak ngak kerja?"
"Ditanyain malah tanya balik." Ucap Aurora sambil memakan roti
"Maaf kak, aku lagi nyariin ibu nih aku mau cerita sesuatu sama ibu." Ucap Tasya
"Pasti tentang cowok lagi." Ucap Aurora seraya tersenyum.
"Ngak lah apaan sih kak." Ucap Tasya kesal
"Kalau bukan cowok terus apaan?"
"Kepo deh buekkk." Ucap Tasya sambil menjulurkan lidahnya ke arah Aurora
"Dasar anak bandel." Ucap Aurora marah
Tasya berlari meninggalkan Aurora yang sedang marah karena ulahnya.
"Selamet, selamet syukur nenek lampir ngak ikutin aku." Ucap Tasya sambil mengelus dadanya.
"Tasya kamu sudah pulang?" Ucap Anastasia ibu dari Tasya.
"Ibu, aku cariin loh dari tadi kemana aja sih?" Ucap Tasya kesal
"Tadi ibu lagi bantuin ayah kamu nyiapin keperluannya, sekarang ayahmu harus ke kantor untuk menangani masalah, ibu ngak dengar kalau Tasya panggil ibu tadi." Ucap Anastasia
"Bu.., aku mau cerita nih."
"Mau cerita apa sayang?"
Anastasia pun mendekat ke arah anak perempuannya itu.
"Ayo cerita apa nak?"
"Bu tadi itu Tasya hampir di bunuh sama pereman." Ucap Tasya heboh
"Kenapa bisa seperti itu?" Ucap Anastasia khawatir.
"Tasya juga ngak tau Bu, Tasya kan lewat di gang sempit Deket pertokoan yang menjual peralatan elektronik itu, nah terus tiba-tiba ada pereman yang hadang Tasya."
"Lalu?" Ucap Aurora menimpali
Tasya yang mendengar suara kakaknya itu langsung membuatnya kesal.
"Ihhh... kakak ikut-ikutan aja sana pergi ini rahasia." Ucap Tasya kesal
"Idih sok tua kamu." Ucap Aurora sambil terkekeh geli
"Aku udah tua kali kak umur aku kan udah 19 tahun." Ucap Tasya tidak terima.
"Hahaha..., Yaya memang kamu sudah tua seperti nenek-nenek iya ngak Bu?" Ucap Aurora mengejek
"Ibu kak Aurora tuh, suka banget ngejek aku." Ucap Tasya mengadu.
"Udah, kalian ini sudah besar masih aja kaya anak kecil apalagi kamu Aurora ngalah dong sama adik kamu." Ucap Anastasia lembut
"Siapa juga yang ngejek Tasya, aku kan jujur." Ucap Aurora sambil menahan tawa.
"Uhh..., menyebalkan." Ucap Tasya sambil merenggut kesal
"Bu aku mau berangkat kerja dulu, bilangin ayah juga ya." Ucap Aurora sambil menyalim tangan sang ibu
"Iya nak hati-hati." Ucap Anastasia
"Dah..., adik ku yang tua." Ucap Aurora sambil berlari meninggalkan Tasya yang marah-marah tidak jelas.
"Ihhh menyebalkan, itu tuh Bu lihat anak ibu suka banget ngeledekin aku" Ucap Tasya kesal.
"Kamu jangan kesel gitu dong, kamu juga kan suka negeldekin kakak kamu." Ucap Anastasia
"Tuh kan udah aku duga ibu membelanya lagi." Ucap Tasya sebal
"Siapa yang bela, ibu ngak bela siapa-siapa."
"Terserah ibu deh aku mau ke kamar dulu capek pengen tidur." Ucap Tasya berlalu pergi meninggalkan Anastasia sendiri.
"Ehh.., Tasya kamu kan belum selesai cerita." Ucap Anastasia sambil berteriak
"Lupain aja." Ucap Tasya ikut berteriak sambil menutup pintu kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Farul Ayang
aku suka...
😍
2020-10-14
1
W.Willyandarin
seru ceritanya
2020-09-23
1
🍫Bad Mood 🍰
keren thor...
jangan lupa mampir karyaku yaaa 😊
2020-09-20
1