3. Kepedihan Aleta

..."Kematian meninggalkan sakit hati yang tidak dapat disembuhkan oleh siapa pun, cinta meninggalkan kenangan yang tidak dapat dicuri oleh siapa pun."...

 

Jonatan terus menemani Leta berada di kamar rawat inap, kondisi Leta yang lemah membuatnya harus di rawat.

Matanya menatap wajah pucat adiknya, kepedihan yang mendalam juga Jonatan rasakan. Bagaimana nanti saat Adiknya sadar pasti kembali histeris, rasanya sebagai seorang kakak Jonathan tidak bisa melihat adiknya terpukul seperti ini.

Jam terus berputar, namun belum adanya tanda akan kesadaran Leta membuat Jonathan semakin khawatir.

"Dek, bangun Honey, Abang tau kamu kuat bangun Dek." Lirih Jonatan mengusap rambut Leta.

Adzan subuh terdengar, sampai detik ini pun Jonathan sama sekali tidak meninggalkan Leta, terus duduk di kursi samping brankar tempat Leta terbaring.

Jonathan bahkan tidak sama sekali memejamkan matanya, dia tidak merasakan kantuk, kekhawatiran yang melanda dirinya. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Adiknya.

"Eugh,," Leguk Leta membuka matanya.

"Dek, kamu udah sadar Honey. Apa yang sakit Abang panggil Dokter dulu ya."

Leta menggeleng, dia menahan tangan Jonatan.

"Ve- Vero ,, Bang Vero." Ucap Leta kembali menangis.

"Dek, kamu tenang ya."

"Vero Bang, ini cuma mimpi kan? Vero baik-baik saja kan Bang?"

Jonatan terdiam, dia mengusap wajah pucat Leta yang masih terlihat cantik.

"Kamu yang sabar ya Dek, Vero udah tenang di sana."

"Engga Bang, semua itu bohong kan?"

Leta terus berontak, dia bahkan akan mencabut infus di tangannya.

"Astaga Dek, jangan seperti ini."

"Aku mau ketemu Vero Bang"

Jonatan memeluk tubuh kecil Leta, mendekapnya dengan sangat erat, mengecup pucuk rambut nya berkali-kali. Dia berusaha menenangkan Adiknya.

"Aku mau ketemu Vero,," Lirih Leta dalam pelukan Jonatan.

"Iya Honey, tapi tunggu besok ya ini masih subuh "

"Mau sekarang Bang."

Jonatan terdiam, dia menatap wajah sendiri Aleta.

"Aku mohon,,"

Jonatan akhirnya mengangguk,,

"Tapi janji sama Abang, sebentar saja kamu masih harus istirahat."

Leta mengangguk,

Jonatan lantas membantu Aleta turun bahkan memapah Leta keluar.

Pemakaman Umum daerah Bandung.

Leta menatap gundukan tanah yang masih terlihat basah, banyak taburan bunga di atasnya membuat Isak tangis kembali terdengar dari bibir mungilnya.

Leta langsung terduduk lemas di samping gundukan makam. Menatap tidak percaya kearah Batu Nisa yang bertuliskan nama Savero Bintara.

Seperti mimpi buruk, namun Leta terbangun dengan merasakan dadanya yang begitu sesak.

"Kenapa kamu ninggalin aku, ini hari Anniversary kita, kamu bilang kita bakal terus bersama, kamu bakal ngejaga aku, tapi kenapa kamu pergi. Aku gak bisa hidup tanpa kamu Ver, gimana aku nantinya tanpa kamu."

Leta terus menangis dengan memeluk gundukan makam Vero, kekasihnya.

Jonathan mengusap bahu Leta, tangannya pun menyeka sudut matanya. Melihat Leta yang seperti ini membuatnya ikut sedih.

Leta terus menangis histeris di sana, Jonatan hanya bisa mengusap bahunya. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk saat ini.

"Dek, kamu jangan seperti ini. Vero bakal sedih liat kamu seperti ini."

Leta menggeleng, bahkan dia tetap memeluk erat gundukan tanah dan terus menangis.

"Ayo Dek, kita pulang ya.. Kamu juga harus istirahat."

"Gak mau Bang, aku mau di sini."

"Jangan seperti ini Dek, kasihan Vero pasti juga bakal sedih liat kamu."

Leta menggeleng dan terus memeluk erat gundukan makam Savero tanpa merasa kotor ataupun jijik.

Jonatan terus membujuknya hingga akhirnya Leta pun mau dengan janji jika setiap hari dia akan datang berkunjung.

"Aku pulang dulu, tapi aku janji bakal terus kesini."

Jonatan membantu Leta beranjak, namun Leta kembali menatapnya. Rasanya ini terlalu sakit.

Bagaimana dengan hari-hari nya nanti, di sekolah biasanya Vero akan selalu menemani nya, mengajak nya jalan, makan juga belajar bersama. Apa Leta bisa melalui semua ini sendiri, tanpa kamu, tanpa kekasih tanpa Savero.

"Ayo Dek.."

Leta mengangguk dan mereka berjalan menuju mobil.

*******

Sama Halnya dengan keluarga Bintara.

Lita berada di dalam kamar milik Vero, memeluk erat pakaian yang sering di pakai Vero, memeluk erat foto putranya.

Isak tangis bahkan terdengar begitu pilu, dia harus kehilangan putranya dengan cara tragis seperti ini. Bayangan bagaimana Vero yang hangat, terkadang manja membuatnya semakin merasa sedih.

"Ma, sudah jangan terus menangis kasihan Vero di sana. Dia juga pasti akan sedih lihat Mama yang terus menangis seperti ini."

"Kenapa Vero begitu cepat meninggalkan kita Pa, dia masih muda, masih memiliki cita-cita. Mama masih ingat bagaimana antusias dia mengejar cita-citanya. Bagaimana dia selalu bercerita soal impiannya. Terus sekarang dia sudah pergi. Ninggalin kita semua."

Vito memeluk Lita erat.

Dia berusaha tegar dihadapan istrinya, bagaimana pun dia harus menenangkan Istrinya.

"Ma-

Suara seseorang membuat Liat mendongak.

Laki-laki tampan, tinggi dengan wajah yang begitu tegas, berjalan masuk.

"Cakra- Ucap Lita yang langsung memeluk Putra pertamanya.

Pasangan Vito Bintara bersama Lita Maheswari memang memiliki dua orang putra, dan Savero adalah putra kedua mereka.

Cakra yang memang putra pertama mereka langsung membalas pelukan Lita, dia pun sama halnya terpukul atas kepergian Vero adik kandungnya.

Walaupun setiap harinya mereka jarang bertemu, karena Cakra tinggal di Jakarta namun kedekatan mereka tetap terjalin.

Cakra yang memiliki sifat pendiam, tetapi memiliki sifat hangat terhadap keluarganya.

"Kenapa Vero pergi ninggalin kita Cakra,,

Cakra tidak bisa menjawabnya, dia hanya terus memeluk erat tubuh Lita.

Cakra Langsung terbang ke Bandung saat Vito menghubungi nya tadi malam.

"Vero pasti sedih liat Mama terus nangis, sekarang Mama makan ya." Ucap Cakra namun Lita menggeleng.

"Mama tidak lapar"

"Sedikit saja Ma, Cakra mohon."

Lita menatap wajah putranya.

Cakra yang berlutut di hadapan Lita membuat Lita menangkup wajah tampan putra pertamanya.

Sekarang hanya Cakra yang dia miliki.

"Cakra suapi."

Vito mengambil nampan yang berisi makanan, dia lantas memberikan nya kepada Cakra.

Dengan sabar dan telaten Cakra menyuapi Lita.

"Sudah, Mama sudah kenyang."

"Tapi ini masih banyak Ma, sedikit lagi ya." Ucap Vito yang khawatir dengan keadaan istrinya.

"Mama sudah kenyang Pa."

"Ya sudah, sekarang Mama istirahat."

"Mama mau tidur di kamar Vero."

Cakra membantu Lita, bahkan menyelimuti tubuh Lita yang berbaring dengan terus memeluk foto Vero.

"Mama istirahat, Cakra di luar." Ucap Cakra mengecup kening Lita dan berjalan keluar.

Vito mengikuti Cakra keluar dan membiarkan Lita istirahat. Semalaman Lita tidak tidur dan terus menangis.

"Papa juga istirahat, biar Cakra yang jagain Mama."

"Kamu juga istirahat, Kamu juga tidak tidur dari semalam."

Cakra mengangguk dan duduk di sofa ruang tengah.

Dia menyandarkan tubuhnya, memejamkan matanya sembari memijat pelipisnya.

Terpopuler

Comments

Fitnov

Fitnov

ga nyangka Vero pergi secepat itu mengubur semua mimpi dan cita citanya semoga leta kuat menghadapi hari hari ny tanpa Vero slalu semangat leta 💪💪 peluk jauh dr ku 🤗

2024-11-24

1

ㅤㅤㅤㅤ 🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι

ㅤㅤㅤㅤ 🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι

leta kamu harus ikhlasin vero pergi dan kamu harus bisa lanjutin hidup kamu yang masih panjang.

2024-11-25

1

🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞

🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞

Pasti sangat berat.. kehilangan orang yg sangat berarti

2024-11-24

2

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan Tunggal-
2 2. Kehilangan
3 3. Kepedihan Aleta
4 4. Pindah
5 5. Maba (Mahasiswa Baru)
6 6. Pesona Kating (Kakak Tingkat)
7 7. Hukuman
8 8. Syarat
9 9. Sesak Napas (Alergi)
10 10. Rasa Sayang Jonatan
11 11. Terimakasih
12 12. Bansos
13 13. Bansos 2
14 Panda Manja
15 Pulang Bersama
16 16. Pulang Bersama
17 17. Kangen
18 18. Puncak
19 19. Kegiatan Malam Puncak
20 20. Kegiatan Pagi Puncak
21 21. Gosip
22 22. Perhatian Kecil.
23 23. Malu
24 24. Hari Pertama Jadi Mahasiswi
25 25. Kalung
26 26. Tidak Tepat
27 27. Kalah Cepat
28 28. Peringatan Langit
29 29. Pesona Malam, Pesona Langit.
30 30. Sleep Night
31 31. Bengkel Langit
32 32. Bandung
33 33. Kenangan.
34 34. Bertemu
35 35. Masih di Bandung
36 36. Party
37 37. Sorry Gue gak Bisa
38 38. Back To Jakarta
39 39. Berangkat bersama
40 40. Gramedia
41 41. Siapa Dia?
42 42. Bioskop
43 43. Cold Boy
44 44. Semakin Dekat.
45 45. Ulang Tahun Savero
46 46. Siapa Dia?
47 47. Jadi.?
48 48. Menolong untuk memanfaatkan.
49 49. Jakarta
50 50. Jealous
51 51. No Judul
52 52. Penjelasan Langit.
53 53. Kecemasan Langit
54 54. Apartemen
55 55. Kekecewaan Aleta
56 56. Diamnya Aleta.
57 57. Tingkah Aluna
58 58. Dekapan
59 59. Aleta sakit
60 60. Cerita Versi Langit
61 61. Menemani
62 62. Perhatian Langit
63 63. Pertanyaan Langit.
64 64. Emosi Langit
65 65. No Caption.!
66 66. Posesif Jonathan
67 67. Posesif Aleta
68 68. Aku Kamu
69 69. Kantin
70 70. Kembali Bertemu
71 71. Sikap Lain Langit
72 72. Mahasiswi Baru
73 73. Ngambek
74 74. Dua ulet bulu
75 75. Manja yang Menggemaskan
76 76. Keseriusan Langit
77 77. Sedikit Masalah
78 78. Keseriusan Langit.
79 79. Kamar Langit
80 80. Status Hubungan
81 81. Restu
82 82. Merestui
83 Calon Menantu
84 84. Kambuh
85 85. Tolakan Langit.
86 86. Balik Jakarta
87 87. No Caption.!
88 88. Emosi Langit.
89 89. Ketegasan Langit
90 90. Kehancuran Aluna
91 91. Apartemen Langit
92 92. Tinggal Bersama
93 93. Kabar Kinanti
94 94. Di cintai secara ugal-ugalan
95 95. Pesona Langit Cakrawala
96 96. Joana Alexandra
97 97. Mahasiswi Baru
98 98. No Judul..
99 99. Manja Aleta
100 10. Kecurigaan Arga
101 101. Khawatir
102 102. Basket
103 103. Pertandingan Basket.
104 104. Putus.!
105 105. Permintaan Tama.
106 106. Ketegasan Langit.
107 107. Diamnya Langit
108 108. No Judul
109 109. Menemui.
110 110. Toxic
111 111. LDR
112 112. LDR 2
113 113. Kangen..
114 114. Don't Cry Baby
115 115. No Caption.!
116 116. Arga - Joana
117 117. Langit
118 118. Serius
119 119. Alasan Meri
120 120. FOTO
121 121. Salah Paham
122 122. Salah Paham
123 123. Kabar Meri
124 124. Diam nya Aleta.
125 125. Manja
126 126. Manja
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Kecelakaan Tunggal-
2
2. Kehilangan
3
3. Kepedihan Aleta
4
4. Pindah
5
5. Maba (Mahasiswa Baru)
6
6. Pesona Kating (Kakak Tingkat)
7
7. Hukuman
8
8. Syarat
9
9. Sesak Napas (Alergi)
10
10. Rasa Sayang Jonatan
11
11. Terimakasih
12
12. Bansos
13
13. Bansos 2
14
Panda Manja
15
Pulang Bersama
16
16. Pulang Bersama
17
17. Kangen
18
18. Puncak
19
19. Kegiatan Malam Puncak
20
20. Kegiatan Pagi Puncak
21
21. Gosip
22
22. Perhatian Kecil.
23
23. Malu
24
24. Hari Pertama Jadi Mahasiswi
25
25. Kalung
26
26. Tidak Tepat
27
27. Kalah Cepat
28
28. Peringatan Langit
29
29. Pesona Malam, Pesona Langit.
30
30. Sleep Night
31
31. Bengkel Langit
32
32. Bandung
33
33. Kenangan.
34
34. Bertemu
35
35. Masih di Bandung
36
36. Party
37
37. Sorry Gue gak Bisa
38
38. Back To Jakarta
39
39. Berangkat bersama
40
40. Gramedia
41
41. Siapa Dia?
42
42. Bioskop
43
43. Cold Boy
44
44. Semakin Dekat.
45
45. Ulang Tahun Savero
46
46. Siapa Dia?
47
47. Jadi.?
48
48. Menolong untuk memanfaatkan.
49
49. Jakarta
50
50. Jealous
51
51. No Judul
52
52. Penjelasan Langit.
53
53. Kecemasan Langit
54
54. Apartemen
55
55. Kekecewaan Aleta
56
56. Diamnya Aleta.
57
57. Tingkah Aluna
58
58. Dekapan
59
59. Aleta sakit
60
60. Cerita Versi Langit
61
61. Menemani
62
62. Perhatian Langit
63
63. Pertanyaan Langit.
64
64. Emosi Langit
65
65. No Caption.!
66
66. Posesif Jonathan
67
67. Posesif Aleta
68
68. Aku Kamu
69
69. Kantin
70
70. Kembali Bertemu
71
71. Sikap Lain Langit
72
72. Mahasiswi Baru
73
73. Ngambek
74
74. Dua ulet bulu
75
75. Manja yang Menggemaskan
76
76. Keseriusan Langit
77
77. Sedikit Masalah
78
78. Keseriusan Langit.
79
79. Kamar Langit
80
80. Status Hubungan
81
81. Restu
82
82. Merestui
83
Calon Menantu
84
84. Kambuh
85
85. Tolakan Langit.
86
86. Balik Jakarta
87
87. No Caption.!
88
88. Emosi Langit.
89
89. Ketegasan Langit
90
90. Kehancuran Aluna
91
91. Apartemen Langit
92
92. Tinggal Bersama
93
93. Kabar Kinanti
94
94. Di cintai secara ugal-ugalan
95
95. Pesona Langit Cakrawala
96
96. Joana Alexandra
97
97. Mahasiswi Baru
98
98. No Judul..
99
99. Manja Aleta
100
10. Kecurigaan Arga
101
101. Khawatir
102
102. Basket
103
103. Pertandingan Basket.
104
104. Putus.!
105
105. Permintaan Tama.
106
106. Ketegasan Langit.
107
107. Diamnya Langit
108
108. No Judul
109
109. Menemui.
110
110. Toxic
111
111. LDR
112
112. LDR 2
113
113. Kangen..
114
114. Don't Cry Baby
115
115. No Caption.!
116
116. Arga - Joana
117
117. Langit
118
118. Serius
119
119. Alasan Meri
120
120. FOTO
121
121. Salah Paham
122
122. Salah Paham
123
123. Kabar Meri
124
124. Diam nya Aleta.
125
125. Manja
126
126. Manja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!