Bab. 4

POV Langit

Aku baru saja memasuki apartemenku dan langsung merebahkan tubuh ke tempat tidurku yang empuk.Tubuhku terasa lelah setelah seharian menghabiskan waktu di sekolah.Di sana,aku harus ekstra sabar menghadapi fans ku yang banyak maunya.Entah itu berfoto bersama,meminta tanda tanganku ataupun mengajakku berjoget bersama di aplikasi tik tok.Aku sangat tidak menikmati hal itu.Tapi aku harus berpura-pura melakukannya dengan senang hati agar karirku di dunia hiburan semakin maju.

Karena lelah,aku mencoba memejamkan mataku.Barangkali dengan tidur sejenak,rasa lelahku akan menghilang karena dua jam lagi aku harus segera pergi ke studio musik untuk latihan.

"Dddrrrttt....."

Baru saja memejamkan mata,tiba-tiba terdengar suara getaran ponsel dari dalam tasku.Dengan cepat,aku segera meraih tas yang kuletakkan di lantai begitu saja.

Aku terdiam memandangi layar ponsel yang berada dalam genggaman tanganku.Di layar,tertera nama mama.Namun aku tidak berani untuk menjawab panggilan telepon itu hingga akhirnya ponsel itu berhenti bergetar.

Tanpa sengaja,aku membuka daftar panggilan tak terjawab.Rupanya ada banyak panggilan tak terjawab dan semua itu dari mama.Aku sedikit mengerutkan dahiku.Tiba-tiba....

"Ddrttttt...."

Ponsel itu kembali bergetar dan lagi-lagi tertera nama mama di sana.Aku merasa bimbang sejenak.Setelah berpikir cukup lama,aku memberanikan diri untuk menjawab panggilan itu.

"Halo Bintang...Sayang....Kamu di Jakarta ya...??Kamu baik-baik aja kan...??Mama kangen sama kamu nak...Mama pengen denger suara kamu sekali aja....Kamu baik-baik aja kan Bintang...??"

"Deg...!!"

Bibirku mendadak terasa kelu.Niatnya,aku menjawab panggilan itu untuk mengatakan bahwa ponsel Bintang tertinggal di meja saat pulang sekolah tadi.Tapi mendengar kalimat dari seberang suara ,tampaknya hubungan Bintang dengan ibunya sedang tidak baik-baik saja.Aku jadi merasa tidak enak dan dengan cepat segera memutuskan panggilan itu.

"Ck...sial...!!"Aku berdecak kesal.Kenapa tadi aku harus mengambil ponsel gadis aneh itu...??Seharusnya tadi aku biarkan saja ponsel itu tergeletak di meja.Toh pasti gadis itu akan sadar bahwa ponselnya tertinggal dan dia pasti kembali ke kelas untuk mengambil ponselnya.

Aku khawatir jika ada orang tidak bertanggung jawab yang mengambil ponsel gadis itu.Itu sebabnya aku memutuskan untuk membawanya dan mengembalikannya kepada Bintang.

Tapi sayang,begitu aku tiba di pintu gerbang utama,aku melihat Bintang sudah tidak ada di sana.Dan juga,lagi-lagi aku dikerumuni oleh fansku yang berasal dari kelas lain.Alhasil,aku memutuskan untuk segera pulang dan acara untuk mengembalikan ponsel Bintang pun tertunda.

Aku kembali memejamkan mataku.Namun sialnya aku tidak bisa terlelap.Tiba-tiba saja kalimat yang diucapkan oleh ibu Bintang tadi terngiang-ngiang di kepalaku.Aku jadi penasaran dengan apa yang terjadi antara Bintang dan Ibunya.

Karena penasaran,aku kembali meraih ponsel milik Bintang yang tadi kuletakkan sembarangan di tempat tidur.Aku mencoba membuka kontak di ponselnya.Aneh..disana hanya tertera nomor mama dan tante Ana...Dengan penuh rasa ingin tahu,aku membuka room chat di aplikasi whatts app nya...Dan tidak ada satupun pesan yang tersimpan di sana.

"Apa gadis itu tidak punya teman...??"gumamku.Sungguh,gadis itu benar-benar aneh.

Kembali aku mengutak atik benda pipih itu.Kini aku membuka file musik.Hanya tersimpan satu lagu dan saat aku mencoba mendengarkannya,aku tidak mengenali lagu itu.

"Benar-benar gadis yang aneh...!!"gumamku.Aku kemudian dengan iseng mengisikan beberapa lagu ku di file musiknya karena tadi dia mengatakan bahwa dia tidak mengenal siapa aku.Padahal aku cukup terkenal di kalangan remaja.

Aneh bukan...??

Dengan begitu dia akan tahu siapa aku dan cepat atau lambat dia akan mengakui bahwa aku ini memang artis yang pantas diidolakan.

.

.

.

Bintang sedang berjalan ke arah komplek perumahannya.Dia tampak sedang merutuki dirinya sendiri karena lupa dimana dia meletakkan ponselnya.Saat pulang sekolah tadi,dia langsung tertidur karena hari pertamanya di sekolah baru yang cukup melelahkan.Setelah terbangun,dia baru menyadari bahwa ponselnya tidak ada.Dia lalu memutuskan untuk kembali ke sekolahnya.Barangkali saja ponselnya tertinggal di kelas tadi.

Namun saat tiba di kelas,dia tidak menemukan ponselnya.Dia pun kembali lagi ke rumahnya tanpa mendapatkan apa-apa.

"Bego banget sih gue...Kok bisa-bisanya lupa...,Mana dibela-belain malem-malem dateng ke sekolah...eeeh malah gak ketemu..."Bintang bermonolog sambil mengumpat.

Saat sedang sibuk merutuki dirinya sendiri,tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tepat di samping Bintang.

Gadis itu merasa heran karena tiba-tiba sebuah mobil berhenti di sampingnya.Dia kemudian melihat ke sekeliling.Rupanya jalanan sudah mulai sepi,padahal saat ini masih pukul sepuluh malam.

Karena takut,Bintang segera berlari tanpa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

Bintang berlari dengan sekuat tenaga menuju komplek perumahannya.Sialnya,tidak ada satu orang pun yang dia temui.Bintang sudah merasa lelah dan hampir putus asa saat mengetahui seorang pria bertopi dan berkaca mata hitam yang keluar dari mobil itu berlari mengejarnya.

Rumah Bintang masih cukup jauh.Gadis itu mulai merasa lelah.Kecepatannya berlari mulai berkurang dan akhirnya pria berkaca mata hitam itupun berhasil menarik tangannya dan membuat tubuh Bintang berbalik menghadap pria itu.

"Mama....tolong....!!"Bintang berucap dalam hati.Dia merasa sangat takut,namun dirinya tidak bisa berteriak.Gadis itu hanya mampu memejamkan matanya tanpa berani menatap ke arah pria berkaca mata hitam itu.Dia hanya berharap semoga saja ada orang yang melewati tempat itu dan menyelamatkannya dari pria berkaca mata hitam.

"Heh...Buka mata lo....!!"Ucap pria berkaca mata hitam.Dia kemudian melepas kaca matanya setelah memastikan tidak ada orang di sekitar tempat itu.

Bintang membuka matanya perlahan-lahan.Dia kini merasa lebih tenang karena mengenali suara itu

"Apa-apaan sih lo...?? Bikin takut aja....!!"Bintang mendengus kesal.setelah mengetahui pria itu adalah Langit.

"Elo yang apa-apaan...??Lari kenceng banget...Capek tau ngejarnya...."jawab Langit dengan nafas terengah-engah.

"Lagian ngapain sih ngikutin gue...??Mana pake topi sama kaca mata....!!Mana gue tau kalo itu elo..."ucap Bintang tak mau kalah.

"Heh...gue tu artis ya...!!Kalo gue gak pake kacamata sama topi,orang-orang nanti pada heboh lihat gue...tau gak...??"jawab Langit lagi.

"Ish....gak penting banget....!!"Bintang segera berlalu karena merasa malas jika Langit sudah mulai narsis.Jujur dia sama sekali tidak tertarik dengan pria itu meskipun katanya seorang artis.Nyatanya Bintang tidak pernah tahu dan tidak ingin tahu.

"Tunggu...!!"Langit menahan Bintang yang sudah ingin pergi.Dia segera mengeluarkan ponsel Bintang dari saku celananya dan menyerahkannya kepada Bintang."Hape lo....ketinggalan di kelas..."lanjutnya.Setelah itu dia bergegas pergi meninggalkan Bintang.

Langit berjalan menuju mobilnya dengan perasaan kesal. Bisa-bisanya Bintang mengira dirinya orang jahat,padahal dia hanya berniat mengembalikan ponselnya.

Tadi dia baru pulang dari latihan dan kebetulan melihat Bintang sedang berjalan sendiri.Itu sebabnya dia mencoba menghampiri gadis itu.Tapi sialnya,gadis itu malah berlari dan Langit harus bersusah payah mengejarnya

"Ahhh...sial...!!"umpat Langit.

Sementara itu,Bintang berjalan menuju ke rumahnya.Entah kenapa dia merasa begitu kesal kepada Langit.Padahal seharusnya dia berterimakasih kepada pria itu karena sudah menemukan ponselnya.

Bukan...Sebenarnya Bintang bukan kesal kepada Langit.Lebih tepatnya dia merasa marah kepada dirinya sendiri.Namun hal itu terjadi gara-gara Langit.

\*\*\*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!