Sepulang sekolah. Karan segera menghampiru bangku Al.
"Al ayo!" ajak Karan bersemangat "Gue udah semangat banget nih, masa lo enggak!" ujarnya.
Al memutar bola matanya malas dan pergi terlebih dahulumeninggalkan Karan di belakangnya.
Sepanjang perjalanan menuju,entah kemana.Karan hanya mengikuti langkah kaki Al.Karan tak henti hentinya berbicara mulai dari membahas tentang dirinya,Al dan hal unfaedah lainnya.
"Eh,Al kita mau kemana?"
"Perpus," jawab Al cuek
"Al lo udah makan?"
"Hm."
"Minum?"
"Hm."
"Nafas?"
"Hm."
"Ham hem ham hem terus lo.Lo nggak ada niatan nanya balik gitu?" kesal Karan.
Al berhenti membuat Karan mau tak mau ikut berhenti.
"Kapan lo berhenti ganggu hidup gue?" tanya Al tajam.Lalu berjalan memasuki perpustakaan terlebih dahulu.
"Sabar..Karan..Sabar," kata Karan pada dirinya sendiri.Setelah mengatakan itu,Karan memasuki perpustakaan dan segera duduk di depan Al.
"Al,gue nggak bakal berhenti, sampai gue dapetin lo.Karena selama 1 tahu lalu,gue udah suka lo.Tapi secara diam diam dan sekarang gue bakal nunjukin perasaan gue dan gue akan berjuang dapetin lo secara terang terangan," kata Karan panjang lebar.Tanpa perasaan gugup.
Al mengangkat sebelah alisnya.Jujur,ia juga kaget dengan pernyataan Karan yang menyukainya sudah lama.
"Yakin banget lo bisa dapetin gue?"
"Banget.Karena,gue percaya sekeras apapun hati lo,pasti bakal akan mencair pada waktunya."
Al melihat cewek didepannya ini, benat benar serius untuk mendapatkannya.Tapi,Karan bukan tipenya.Ia tak memiliki perasaan sedikit pun untuk Karan.
"Kalau lo masih bahas hal kayak gini,mending lo pulang aja.Males gue."
Karan menghela nafas kasar, "Iya enggak lagi,maaf."
Karan benar benar serius mendengarkan Al mengajarinya.Al benar benar berbakat dalam mengajar.Ia tak langsung mengajari Karan materi yang berat berat.Al mengajari Karan dari dasar dulu.Sehingga,Karan bisa memahaminya dengan mudah.
Kalau diperhatikan lebih dekat.Ketampanan Al terlihat jelas.alis tebalnya,hidung mancungnya rahangnya yang tajam serta lesung pipinya.Karan, tidak melihat ada celah sedikitpun dari wajah tampan Al.
"Gue nggak nyuruh lo buat liatin gue.Gue nyuruh lo ngerjain ini!" perintah Al ketus.
"Iya,iya khilaf."
Saat Karan sudah selesai mengerjakan tugas yang diberikan Al.Ia kembali menatap Al serius. Membuat Al menaikan sebelah alisnya.
"Al,lo udah punya pacar nggak?"
"Penting buat lo?" ketus Al.
"Oke,gue anggap lo jomblo."
"Terserah!" Al kembali memfokuskan pandangannya ke layar ponselnya.
Karan berdehem."Al gue pengen ngomong."
"Emang dari tadi lo nggak ngomong?"
"Iya sih," kekeh Karan.Kemudian ia memperbaiki duduknya dan menatap Al serius. "Al,you know lah,gue suka lo.Lo gimana?
Al menatap cewek didepannya ini datar, sanggat datar.Baru kali ini ia bertemu cewek senekat dan seberani karan,"Gue enggak!"
"Gue bakal tunggu,sampai lo benar benar suka gue!" Karan pantang menyerah.
Al memajukan kepalanya,sehingga mengkikis jarak diantara mereka.
"Gue peringatin sekali lagi,Karan Jevina Berlino.Kalau gue nggak suka lo dan nggak akan suka lo.Jadi simpan mimpi lo baik baik!" Al tersenyum dalam hati,ketika melihat mimik wajah Karan yang berubah. "Gue ajarin lo sampai sini dulu.Sekarang lo boleh pulang," setelah mengatakan itu, Al bangkit dari duduknya.Keluar dari perpustakaan.
Menyisahkan Karan yang terdiam.Tangannya mengepal kuat,Karan paling tidak suka diremehkan.Semakin kesini,ia semakin tertantang untuk meluluhkan hati beku Al.
"Aldevan Daffandra,tidak secepat itu gue menyerah."
••••
Karan menggerutu kesal,sambil menyiram tanaman di depan rumah.Mamanya dengan tega menganggu istirahatnya.
"Soreh Al!" sapa Karan saat melihat Al berjalan bersama anak kecil laki laki.
Al tak mengubris Karan, dia memeilih pergi.Tetapi,Karan tetaplah Karan.Cewek dengan balutan hoodie pink dan celana mom jeans berlalari mengejar Al.Tak menghiraukan tugas menyiram tamaman.Karena saat ini,Al lebih penting.
"Al!" Karan berhasil menyamai langkah Al bersama anak laki laki itu.
"Ngapain sih lo?" tanya Al judes.
"Jalan."
Al mendesah berat.Keputusan orang tuanya untuk pindah ke komplek ini membuat hidupnya tidak tenang.Karena ulah cewek disampingnya.
"Hai!" sapa Karan kepada Anak laki laki yang dari tadi menatapnya heran.
"Kakak ini,pacar kak Al?"
"Gak!" jawab Al cepat.
"Pengennya sih gitu.Kalau sekarang nggak jadi pacar,semoga besok jadi jodoh deh."
Al kembali menatap Karan tajam.Sedangkan yang ditatap nyengir tanpa dosa.
Mereka bertiga,sampai di taman komplek.Hal pertama yang dituju Karan adalah,penjual eskrim berbaju kuning dipojok taman.
"Kamu mau eskrim nggak?" tawar Karan
Anak laki laki itu menangguk antusisas.
"Tunggu apalagi,ayo,kita beli eskrim!" ajak Karan bersemangat
"Ayo!" jawab Anak laki laki itu
Al yang melihat itu memilih duduk diam di kursi taman.Menyaksikan sepupunya bersama Karan dari kejauhan.
"Mau eskrim rasa apa?" tanya Karan
"Coklat..coklat!"
"Oke,Bang,eskrim cokelat dua vanilla satu ya bang!"
"Siap neng.Tunggu."
"Nama kamu siapa?"
"Gavin."
"Kamu tahu nggak nama kakak siapa?" tanya Karan.
Gavin mengeleng gelengkan kepalanya.
"Panggil aja kakak,jodohnya bang Al."
"Namanya aneh," sahut Gavin polos
Karan terkekeh.
sambil antri menunggu giliran.Karan dan Gavin bercerita banyak hal.Mulai dari, superman dan mengapa ****** sumperman ada di luar.
Getaran ponsel dari saku Karan membuat ia menghentikan obrolannya dengan Gavin.Nama 'Mama'' tertera jelas disana.Ah,dia melupakan tugas menyiram tanamannya.Pasti Mamanya akan menceramahinya kalau tidak segera pulang.
"Neng,ini eskrimnya.Totalnya 10 ribu neng."Penjual eskrim memberikan 1 eskrim kepada Karan dan satunya ke Gavin.
Karan menepuk jidatnya.Sial,dia lupa membawa uang.Sedangkan,Gavin sudah ngancir pergi ke Al terlebih dahulu
"Bang,saya kebelet banget bang.Abang minta aja uangnya ke cowok kaos hitam disana,ya,ya." Segera Karan berlalri pergi dari taman menuju rumahnya.Pasti Mamanya sudah menunggunya dengan ceramahan.
"Bang Al.Kakak tadi baik ya."
Al hanya tersenyum kecil sebagai jawaban.
"Permisi mas," seorang pria dengan baju warna kuning tak lain tak bukan penjual eskrim taman.
"Iya pak,ada perlu apa?"
"Tadi adik mas sama pacar mas beli eskrim,kata pacar mas saya disuruh minta uangnya ke mas.Totalnya 10 ribu semuanya."
"Pacar?" tanya Al heran
"Iya,pacar mas yang cantik yang rambutnya diwarnain pink itu loh mas."
Tak salah lagi itu adalah Karan.
Al segera memberikan selembar uang 10 ribu kepada sang penjual eskrim.Baru saja,Al hendak memuji kebaikan dan keramahan Karan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sweet Girl
modal dong Karan.....
2022-02-16
0
Trizni Naira Aiz
parah bgt si karan
2022-01-12
0
Rossy Nwd
keknya othor pelawak dehhh, bikin aku ngakak2, seruuuuuuuu
2021-12-22
0