Seorang gadis berseragam putih abu abu yang ketat kini memegang kepalanya bingung,mulutnya berkomat kamit menyumpah serapahi mobil merahnya yang bannya kempes ditengah jalan.
Nahasnya,hari ini ia memang sengaja mengambil jalur yang sepi untuk menghindari kemacetan.
Semenit yang lalu ia sudah menelfon sopir rumah untuk menjemput dan mengurus mobilnya.Namun tak kunjung datang.
Saat ia memutar badannya,dari kejauhan ia melihat motor besar merah yang ia yakini adalah,ya,siapa lagi kalau bukan Al.
Cewek itu segera berdiri di tengah tengah jalan membuat sang pemilik motor itu berhenti mendadak.
"Minggir!" ucap Al dingin.
"Al gue bareng lo ya,mobil gue nggak bisa jalan," kata Karan to the point
Al melirik sekilas ke arah mobil merah yang terparkir di tepi jalan.
"Nggak bisa jalan?lo gendong aja sana!"
"Ish,Al garing tau!"
"Emang gue ngelawak?"
"Enggak,Yaudah kalau gitu gue aja yang lo gendong," Karan tersenyum jail "Ikhlas lahir batin kok gue kalau lo yang gendong," lanjutnya
Al mendegus, "Siapa lo?"
"Gue? Karan Jevina Berlino,calon ibu dari anak anak kita!"
Karan tertawa puas,sedangkan Al hanya menatap Karan datar.
"Ck,minggir lo,kalau lo lagi lomba gombal jangan disini,ganggu!"
"Enggak,Sebelum lo izinin gue buat nebeng dimotor lo sampai ke sekolah nanti!"
Al memutar bola matanya malas. "Yaudah cepet!"
Karan tersenyum senang sembari menaiki.motor besar Al.Katakanlah Karan norak,karena sedari tadi ia senyum senyum tidak jelas.Ini merupakan pertama kalinya Karan dibonceng Al.Ya,meskipun dengan paksaan Karan tadi.
••••
Sesampainya disekolah,Al dan Karan menjadi pusat perhatian orang orang sekitar.Bahkan ada yang secara terang terangan berbisik bisik.
Pasalnya Al adalah cowok cuek dan dingin,ia baru saja digosipkan dekat dengan anak Ipa-3,Ralina Tyvana.Wakil Ketua Osis SMA Jayabakti.
"Anjay,gandengan baru bro?" sambut Reonal saat Al memarkirkan motornya dekat dengan motor teman temannya.
Karan terkekeh mendengar pertanyaan Reonal dan ia segera turun dari motor besar Al.
"Belum nal,tapi tunggu aja.Semoga teman lo yang kayak es tehnya Bu Marwa peka kalau gue suka dia," ujar Karan tanpa merasa bersalah atau malu.
Usai mengatakan itu, gadis cantik itu segera pergi dari parkiran menuju kedua temannya yang menatapnya penuh tanda tanya.
Perkataan Karan membuat ketiga teman Al berseru heboh.Sedangkan Al hanya menatap ketiganya datar.
"Lo serius nggak ada hubungan apa apa sama Karan?" Tanya Davon,teman satu tempat duduknya.
"Hm," jawab Al cuek,seperti biasa.
"Gimana sih lo berdua,si kulkas batu ini kan sudah punya calon pacar sendiri," Farel menoyor kepala Davon dan Reonal dari belakang.
Keemapat cowok itu kini berjalan beriringan menuju kelas masing masing.Al satu kelas dengan Davon sedangkan Reonal dengan Farel ada di kelas Ips-1
"Kalau lo sama Ralina,mending Karan buat gue," Kata Farel
Kini giliran Davon yang menoyor kepala Farel
"Lo mau sama Karan tapi Karan nggak mau sama lo," ejek Davon
"He monyet,mana mungkin Karan nggak mau sama seorang Farel Aditiya.Cowok ganteng,kaya,pintar dan jelas setia!" ucap Farel menyombongkan diri.
Reonal mengeplak kepala Farel dari samping,"Setia lo bilang?cewek lo aja dimana mana!"
"Iri bilang boss!" kata Farel
"Nggak ada ceritanya bos iri sama babu," balas Reonal lagi.
"Mana ada monyet kebun binatang ngaku ngaku jadi bos."
"Anj**g babu nggak tau diri."
"Monyet lo!"
"Babu,anj**g!"
Reonal dan Farel terus berdebat,mendebatkan hal tidak penting.Hingga sampai di perempatan mereka berempat berpisah.Al dengan Davon ke timur dan Reonal bersama Farel ke barat.
"Santan Karan lo hutang jelasin ke kita berdua tentang Al?" Peringat Aura yang di angguki anggukan kepala oleh Nana.Sahabat Karan.
"Ah,iya,Lo tahu? sekarang Al jadi tetangga komplek gua dong!"
"Serius lo?kapan?"
"Terus kalian jadi berangkat sekolah bareng kayak tadi?"
"Iyalah,ngapain gue bohong,kemarin." Jawab Karan "Enggak,tadi mobil gue bannya kempes terus gue ketemu dia yaudah gue maksa buat nebeng dia."lanjutnya.
"Anjir lo,gue kira dia sukarela ngajak lo bareng,"kata Nana,sambil mengunyah permen karetnya.
"Kulkas jalan gitu mana mungkin dia sukarela nebengin cewek,kecuali wakil ketua osis kita tuh."
Karan menghela nafas kasar.Benar sih,apa yang dikatakan Aura.Bahkan satu sekolah pun tahu,kalau Ralina adalah satu satunya cewek yang dekat dengan Al.Hal itu membuat insiden tadi dimana saat Al membonceng Karan mereka langsung menjadi pusat perhatian.
Apalagi,Karan Jevina Berlino.Seorang model muda yang meraup penghargaan dimana mana, dengan penampilannya yang mampu menghipnotis semua penonton.Beserta catatan BK yang menumpuk,membuat namanya dikenal seantero sekolah.
Berbeda dengan Ralina Tyvana.Wakil ketua osis sekolah,pintar dan tak kalah cantik dari Karan.
Aura menyengol lengan Karan,saat tiba tiba dari arah bersebrangan nampak Al bersama Devon berjalan menuju kelas.
"Al tuh."
Tanpa aba aba,Karan segera berlari menghampiri Al.
Sedikit lagi ia akan sampai,tetapi,seorang cewek yang baru saja Aura bicarakan, kini berjalan disamping Al yang disambut senyuman dan usapan kepala dari cowok itu.Membuat langkah Karan terhenti dan berbalik,menuju temannya yang kini menatapnya tak tega.
Senyuman licik tersirat dari paras cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sweet Girl
sebelum ada janur kuning melengkung, masih punya umum, Karan.....
2022-02-16
0
Ryoka2
😅🤣
2022-01-22
0
Embun
hihf7n
2022-01-08
0