Dipojok belakang,Karan mentap Al kagum, sekaligus sendu.Kejadian berberapa jam lalu, berputar jelas di memorinya.Bagaimana Al memperlakukan Ralina dan tersenyum kearah Ralina dengan tulus.Seharusnya, Karan terbiasa dengan hal itu,mengingat dirinya sudah menyukai Al,satu tahun lalu secara diam diam.Namun,entah,saat ini rasanya berbeda.
Mulai sekarang,oh ralat- dari dulu ia harus bersaing dengan seorang Ralina.Bedanya, dulu ia bersaing secara diam diam,kini ia akan bersaing secara terang terangan.
Wanita umur 30-an memasuki kelas 12-IPA-2.Membuyurkan lamunan Karan.Sebut saja Bu Tari.
"Selamat pagi anak anak!"
"Pagi bu!"
"Seperti yang kalian tahu, minggu lalu kita sudah melaksanakan ulangan harian matematika.Hari ini,pembagian hasil ulangan kemarin." Kata Bu Tari.
Bu Tari,mulai membagikan kertas hasil ulangan dan tak lupa menyebutkan angka hasilnya.
Hampir seluruh siswa, mendapat nilai diatas rata rata.Kecuali,gadis yang duduk di pojok kelas bersama teman blasterannya. Siapa lagi kalau bukan, Karan.
Gadis cantik,model muda dan hidupnya yang menyenangkan.Kehidupan yang diimpikan oleh sebagian gadis remaja ada pada Karan.Tetapi,ia termasuk murid yang pemalas,beserta isi otak yang pas pasan,Karan lemah dalam hal akademik.
"Karan lagi,Karan lagi!" Bu Tari geleng geleng kepala, "Berapa nilai kamu Karan?" tanya Bu Tari
"10," jawab Karan santai tanpa beban
Bu tari menghela nafas kasar.Lelah dengan salah satu muridnya ini.Semakin hari,nilainya semakin menurun,tak ada kemajuan.Saat ia mendapat les tambahan matematika,ia jarang sekali masuk.Ditegur dan dihukum pun tetap sama.
"Oke, ibu putuskan.Mulai hari ini,Aldevan Daffandra ibu minta tolong sama kamu buat private-in Karan di pelajaran Matematika.Kalau sampai,di ulangan berikutnya nilai Karan tidak ada perkembangan.Nilai kamu saya potong juga!"
Karan sedari tadi menahan kantuk,terbangun ketika mendengarnya.
'Apa ini mimpi?' pikirnya
"Bu, kenapa harus saya?Kenapa tidak Fero ada Siska saja?" Al angkat bicara
Fero dan Siska adalah anak peringkat 2 dan 3.Sedangkan peringkat satu,jangan ditanya,Al adalah jagonya.
"Karena, di ulangan ini nilai kamu yang paling sempurna.Sudah tidak ada penolakan Aldevan!" peringat Bu Tari.
Tahu seperti ini kemarin, Al bakal sengaja menurunkan nilainya.
Karan dari tadi hatinya bersorak senang.Kalau ia tidak ingat disini ada Bu Tari, mungkin ia akan berjoget ria disini.Mengungkapkan kebahagiaan sederhananya.Dewi Fortuna kali ini berpihak kepadanya.Melalui ini ia akan bisa dekat dengan Al.
"Untuk Aldevan dan Karan.Private bisa dimulai hari ini,lebih cepat lebih baik.Kamu Karan tiak ada bolos-bolosan lagi.Aldevan, kalau sampai Karan bolos,catat dan beritahu saya!" tegas Bu Tari
"Tenang Bu,saya tidak akan bolos, bahkan saya tidak ada niat buat bolos kalau yang ajarin saya Al." Kata Karan tanpa ragu.
Seluruh kelas langsung bersorak,menggoda mereka berdua.Karena untuk pertama kalinya, Karan menunjukan rasa sukanya kepada Al, secara terang terangan seperti ini.Al hanya menatap kedepan,dengan raut datar.Seolah tak mendengar ocehan cewek itu.
"Bagus!ingat,nilai di ulangan selanjutnya harus lebih baik dari sekarang.Al kamu siap?"
Al terdiam,tak menjawab.Membuar Karan gemas dan menjawabnya.
"Al,siap dong.Masa cuma ngajarin calon istrinya matematika aja nggak siap,apalagi nanti ajarin anak anak kita!" celutuk Karan tanpa dosa
Lagi lagi keadaan kelas menjadi riuh.Setelah Karan mengatakan itu, secara terang terangan untuk Al.
Bu Tari hanya geleng geleng kepala melihat muridnya itu.
Suara dering ponsel dari tas Bu Tari, membuatnya segera keluar.Untuk hari ini, beliau sengaja memberikan free class untuk kelas IPA-2.
Karan yang melihat itu, langsung bangkit dari tempat duduknya.Sehingga mengundang tanda tanya dari Aura.
"Mau kemana lo?"
"Samperin masa depan."
"Sinting!"
Al yang tengah bermain game di ponselnya, mendongak sebentar dan melanjutkan aktivitasnya lagi.Rautnya terlihat ogah ogahan menatap Karan.
Karan menarik entah kursi siapa dan segera duduk didepan Al.Memandangi setiap inci wajahnya.
"Woi Kari ayam lo kenapa sih?" tanya Devon,teman sebangku Al yang heran dengan tingkah cewek ini.
"Gue lagi ngeliat seni."
"Seni apaan? yang ada lo lagi ngelihat temen gue.
"Nah,itu seninya.Pencampuran sel dari papa Al dan Mama Al sanggat rapi, sehingga, menghasilkan Aldevan Daffandra.Cakep,cool,ganteng,handsome." Jawan Karan, matanya tetap serius menatap Al.
"Bego lo."
"Yoi thanks!"
Devon menepuk jidatnya pelan.Cantik cantik stres.
"Al!" panggil Karan
Tak ada jawaban.
"Alll!"
Masih sama.
"Aldevan Daffandra!"
Tak ada perubahan.
"Al sayangg!"
Berhasil!
Al menghentikan bermain gamenya dan menatap Karan kesal.
"Ciee suka ya dipanggil sayang," goda Karan.
"Lo ada perlu apa?kalau nggak penting mending lo minggir!"
"Jahatnya,nanti privatenya mulai nanti kan?"
"Bu Tari udah bilang tadi,telinga lo bermasalah?"
Bukan Al namanya kalau kata katanya tidak menohok.
"Bukan telinga gue,tapi,hati gue bermasalah gara gara lo!"
"Ck!" decak Al seraya berdiri.
"Mau kemana?" tanya Karan,ikut berdiri.
"Bukan urusan lo!"
"Tapi gue kepo,pengen tau!"
"Siapa lo?sampai ingin tau tentang gue."
"Karan,calon masa depan lo."
"Mimpi!" balas Al tajam,kemudian pergi begitu saja.
"Jahatnya.."
Devon yang melihat itu, antara kasihan dan ingin tertawa.
"Sabar,lo suka dia,lo harus tanggung resikonya."
"Oke gue harus semangat!" Karan menyemangati diri sendiri.
"Alll tunggu!!" teriak Karan,mengikuti Al yang berjalan jauh darinya.Karena langkah Al yang lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sweet Girl
semangat Karan..... inget dulu bagaimana para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia.
2022-02-16
0
al_fach
like...
kayaknya seru...
ceweknya rada somplak..
aku suka..
2022-01-30
0
To'kinawa(AAP)
semngat thor, aku sudah mampir nic
2022-01-19
0