MAJIKANKU OPPA KOREA

MAJIKANKU OPPA KOREA

Episode 1

Namaku Gina umurku 30 tahun, aku janda beranak 3. Setelah kematian suamiku karena sakit 6 bulan lalu, kucoba mencari kerja selain lamaran aku juga menanyakan pada teman temanku.

Aku bertemu Ranti teman sekolahku dulu, kucoba bertanya tentang pekerjaan siapa tau dapat kerja.

"Ran, ditempatmu ada lowongan ga?" Tanyaku.

Setelah berpikir sejenak lalu dia masuk kerumahnya dan memberikan kertas berisi alamat.

"Coba kamu datang ketempat itu siapa tau masih menerima tenaga kerja." Ucap Ranti

"Emang ini tempat apa?" Tanyaku.

"Itu tempat penyalur tenaga kerja, kamu harus jadi Tkw dinegeri orang."

"Apa ini aman, takut nya kayak diberita berita banyak yang dipulangkan karena ilegal."

"Aman kok kan aku pernah kerja tapi setelah aku menikah aku ga perpanjang kontrak lagi," Ucapnya.

"Tapi kamu yakin mau jadi Tkw? anak kamu yang kecilkan umur 3 tahun?" tanyanya.

"kerja dimana aja juga ga masalah, ada orang tuaku yang menjaga anak anak."

"Kamu yakin?" Tanyanya lagi.

" Iya," Aku mengangguk pasti.

"Yaudah semoga sukses dan paling penting dapat majikan yang baik," Ucapnya.

"Amin.." jawabku.

Lalu aku pamit dan berlalu pulang kerumah, capek sekali karena seharian ini aku keliling nyari kerjaan.

Sampainya dirumah aku langsung mandi dan makan, lalu aku ceritakan pada Bapak dan Ibu tujuanku ingin kerja diluar negri.

"Boleh ya Pak,Mak," Tanyaku memelas.

"Boleh Neng, tapi kamu ga kasihan sama anak anak? baru juga ditinggal Bapaknya sekarang harus ditinggal Ibunya juga," Tanya Ibuku.

"Kalo Bapak terserah kamu aja, baiknya gimana kalo bisa nyari kerja disini aja," Timpal Bapakku.

Sebelum menjawab kutarik napas panjang dan kuhembuskan, aku sedang berpikir apa aku akan kuat jauh dari anak anak, selama ini aku tidak pernah jauh dari mereka.

"Kalo Mamah mau pergi jadi Tkw Teteh gpp tinggal sama Nenek, Teteh janji akan jadi anak baik dan menjaga adik adik," Ucap sisulung.

"Nanti Mamah pikirin lagi siapa tau dapat kerjaan disini," Kataku kemudian.

Memang berat harus jauh dari anak anak, apa lagi yang paling kecil sedang lucu lucunya.

Selama seminggu aku memikirkannya, selama itu pula aku ngerasa ga nyaman dengan tetanggaku disini. Karena status jandaku ini mereka sering mencibirku.

Aku sudah memantapkan hati untuk jadi Tkw, buat anak anakku,buat masa depannya dan buat orang tuaku, ingin membuat mereka bahagia.

Setelah mengemas pakaianku, kuhampiri mereka tak lupa aku cium mereka satu persatu. Sebelum berangkat kupinta doa restu orang tuaku agar aku selamat dan mendapat majikan yang baik, mobil yang mengantarkanku sudah datang. Kucium tangan orang tuaku dan kucium anak anakku lagi. Berat rasanya tapi aku harus kuat ini juga buat mereka, kulambaikan tanganku pada mereka tak lupa aku berdoa semoga mereka dilindungi oleh Yang maha kuasa.

Selama diperjalanan ku habiskan waktu mengobrol dengan teman sekampungku bernama Rini dia juga sama sepertiku menjadi Tkw. Dia punya suami yang lagi sakit dan belum punya anak, untuk membiayai pengobatan suaminya dia rela jadi Tkw dan suaminya diurus orang tuanya. Setelah lama mengobrol aku putuskan tidur saja perjalanan masih panjang antara kampungku dan jakarta.

Tak terasa kami sudah sampai didepan kantor tempat penyalur calon tenaga kerja indonesia. Kami tiba disana sore lalu kami diajak masuk oleh yang mengantar kami.

Sebelum jadi pembantu diluar negri kami harus mengikuti pelatihan dulu sekitar 3 bulan lamanya. Setelah lulus kami akan dikirim ketempat yang berbeda sesuai majikan yang membutukan tenaga kami.

Hari ini adalah hari terakhir aku tinggal di tempat ini, karena besok harus terbang ke singapure ada orang yang membutuhkan pembantu dan aku yang dipilih untuk pergi. Pagi pagi sekali kami berangkat menuju bandara, ditemani Mbak Sarah selaku penyalurnya. Beliau sangat baik sekali selama aku disana belum pernah melihat beliau marah pada kami yang dilatihnya.Kami mengambil jadwal penerbangan jam 9, selama perjalanan aku sedikit gugup karena belum pernah naik pesawat dan ada juga takut kalo majikanku nanti galak.

Kucoba mengontrol gugupku, kutarik napas dan kubuang lagi begitu terus. Mbak sarah mengajakku sarapan memang dari tadi aku belum makan apa apa. kami berjalan menuju kantin dibadara, aku memesan nasi goreng dan teh hangat sedangkan Mbak sarah memilih soto betawi.

Waktu menunjukan setengah sembilan lebih, kami beranjak menuju pesawat, ga nyangka ternyata Mbak Sarah juga dikelas ekonomi sama seperti ku dan kami duduk bersebelahan. Yang aku denger dari teman teman biasanya Mbak Sarah pake kelas bisnis, kenapa sekarang dikelas ekonomi ya, batinku.

Hampir dua jam aku dibuat gugup, sesekali Mbak Sarah menepuk tanganku sepertinya beliau tau perasaanku. Setelah sampai kami keluar menuju tempat barang, setelah mendapatkannya kami berjalan keluar bandara singapure disana ada orang yang sudah menunggu kami masuk kedalam mobil dan mobil pun meninggalkan bandara membawa kami kekantor penyalur untuk serah terima nanti aku diantarkan oleh pihak disana ke tempat majikanku.

Sampainya disana aku dikasih tau kalo nanti majikanku jahat, buat jaga jaga aku harus kabur ketempat ini lagi supaya bisa diproses, aku cuma mengangguk mendengar penjelasannya.

Sekitar jam satu siang aku diantar ketempat majikanku bersama Mbak Sarah dan Mas Rama dari pihak sana. sekitar satu jam kami baru sampai disebuah apartemen,lalu kami turun dan bergegas naik lift, kulihat Mas Rama memijit angka 4 oh berarti aku tinggal dilantai 4.

Setelah lift terbuka kami keluar menyusuri lorong dan kami berhenti dikamar 46, setelah memijit bel kudengar ada yang membuka pintu, kulihat orang yang baru buka pintu kuterkejut sekaligus terpesona ternyata orangnya tampan.

Ku lihat beliau tersenyum pada ku dan mengulurkan tangan nya lalu tiba tiba memeluk ku, mata kami berpandangan dan mendekat semakin dekat sebelum bibir kami beradu ada yang mengguncangkan tubuh ku dan memanggil nama ku, setelah sadar ternyata itu cuma khayalan ku.

Dasar bodoh kenapa menghayal seperti itu, gumam ku dalam hati. Ku lihat Mbak Sarah melihat ku dan berbisik.

"Ayo masuk jangan bengong aja nanti kesambet loh". Katanya sambil tersenyum, aku juga tersenyum malu 'dasar bikin malu aja malah bengong' pikirku lagi.

Setelah masuk aku lihat rumah nya luas ada dapur, kamar mandi, 2 kamar, meja makan yang berbentuk bar kecil dekat dapur, antara dapur dan kamar mandi ada pintu yang tertutup dan ruang tv. Disini ga ada ruang tamu mungkin jarang ada tamu pikirku.

"Silakan duduk," Kata yang punya rumah.

Aku terkejut ternyata beliau bisa bahasa indonesia dengan lancar.

bersambung..

mau tau kelanjutannya tunggu update selanjutnya.

9h1a

Terpopuler

Comments

Nomi

Nomi

astaga",...
kebanyakan nge drakor nu mbknya🤣🤣🤣

2022-03-29

1

Alanna Th

Alanna Th

jadi inget pnglmnq d thn 2002. aq dpt rekomendasi dr ttnggq utk kerj jd prt d negeri pmn sam. stlh lulus wawancara lwt tlpn dg cln mjknq, aq dterima. segra ngurus paspor n visa. tp sayang 2 x ngajuin visa dtolak. kecewa deuh, pdhl aq djanjikn dpt gaji 900$/bln!

2021-02-06

1

Ig : @wulaaannn._07

Ig : @wulaaannn._07

Semangat kak 🙏

2021-02-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!