Episode 5

Setelah menjelaskan semuanya, lalu kututup telepon dan kembali bekerja, hari ini hari pertamaku dapat gaji aku bersyukur bisa meringankan beban orang tua.

Hari hari ku lalui dengan semangat, hari ini entah kenapa aku tercium bau tak sedap disekeliling rumah, lalu majikan ku memanggil penjaga apartemen tempat kami tinggal. Setelah menjelaskan keluhan kami diminta untuk keluar dulu karena harus diperbaiki.

Kata mereka cuma sebentar jadi majikan ku memutuskan mau beli keperluan rumah, kami masuk ke swalayan yang serba ada disana kami belanja yang dibutuhkan.

Tak terasa waktu sudah siang, majikan ku mengajak ku makan direstoran yang ada disekitar situ. Mobil berhenti diparkiran, lalu kami turun dan masuk kedalam restoran, majikan ku mengajak duduk dimeja yang paling pojok.

Kulihat sekeliling banyak orang disana, mataku terhenti ketika melihat seorang wanita yang cantik dan sexi sedang duduk dengan seorang pria, Wanita itu seperti Santi gumamku.

Santi adalah adik teman ku Rika, yang sedang kuliah disalah satu universitas di Malaysia, tapi kok ada di Singapure bersama cowok yang agak berumur.

Ketika kami saling pandang lalu dia tersenyum dan melambaikan tangan nya, iya bener itu Santi aku pun balas senyum, karena aku sedang makan dan di depanku juga ada majikan jadi aku tidak menghampirinya.

Setelah selesai makan hp majikan ku berbunyi, lalu beliau meninggalkan ku mau terima telepon.

"Teteh, ini Teh Gina kan ?" Tanyanya.

"Iya kamu Santi adik nya Rika ?"

"Iya Teteh ini saya, lagi ngapain disini?"

"Saya jadi Tkw dan yang tadi duduk di depan majikan saya."

"Oh..ganteng ya orang nya kerja apa dia ?"

"Guru bahasa di Sma." Kataku menjelaskan

"Yah guru duit nya sidikit."

Aku cuma tersenyum bukan hal yang aneh memang dia suka menghina.

"Kamu lagi ngapain disini, bukannya sedang kuliah di Malaysia ?"

"Iya tapi kuliah nya lagi libur."

"Kamu kesini sama siapa?" Tanyaku lagi.

"Sama atasan saya," Jawabnya.

"Loh bukannya kamu masih kuliah ya?"

"Iya kuliah sambil kerja, bos saya itu orang kaya dia orang U.S.A tapi punya bisnis di Malaysia. Teteh jangan bilang ke orang rumah ketemu disini ya suka ribet orang tua saya mah."

Aku anggukan kepala tanda setuju.

"Oh iya Teh majikan Teteh kan ganteng jangan dianggurin sayang loh."

"Masudnya gimana ?" Tanyaku tak mengerti.

"Itu loh pepet terus jangan dilepas."

"Kamu ngomong apa sih."

"Ih si Teteh mah godain gitu loh maksudku, jang terlalu lugu donk harus ada peningkatan, kalo dia suka sama Teteh kan lumayan bisa di porotin uang nya buat anak."

"Takut ada yang marah."

"Asal jangan ketahuan aja, lagian Teteh kan udah lama jadi janda."

Ku hanya tersenyum mendengarnya, lucu bagaimana bisa majikan ku suka sama pembantu, pasti banyak cewek yang suka sama beliau secara oppa korea gitu.

Tak lama terdengar suara yang manggil Santi dia pun pamitan padaku dan dia ngasih 1 lembar obat, 'inikan pil kb ngapain dia ngasih sama aku' gumamku dalam hati. Setelah kepergian Santi majikan ku juga datang mengajak ku pulang karena dirumah sudah beres.

Diperjalanan aku selalu teringat omongan santi, lalu ku buang jauh jauh pikiran itu di dalam mobil kami ga pernah ngobrol aku masih ngerasa canggung. Kami pun tiba dirumah tak banyak yang dibeli karena masih ada persediaan makanan di kulkas.

Malam harinya waktu istirahat dikamar kuambil obat itu kutatap beberapa saat dan kutarik nafas, lalu kusimpan didalam laci lemari ku. 3 bulan setelah pertemuan ku dengan Santi tepat nya aku bekerja disini tak terasa sudah 6 bulan, seperti biasa setelah beres aku menonton tv, jam menunjukan pukul 9 malam tapi majikan ku belum pulang, memang tadi siang beliau sudah bilang pulang nya malam mau ke pesta pernikahan teman nya dulu.

teet..teeet..

Ku dengar suara bel berbunyi saat ku lihat jam 10 malam, ku buka kan pintu terlihat majikan ku seperti sesak nafas, langsung ku papah dia ke kamar nya setelah ku baringkan diatas kasur, terlihat dia seperti kepanasan dia membuka bajunya lalu dia pun mandi walau dengan jalan tertatih.

'Ada apa yah tadi pagi sehat sehat saja apa majikan ku mabuk?' pikir ku.

"Gin..Gina.." Teriak nya.

"Iya Mr. sebentar," Jawabku sambil berjalan menuju kamar nya.

"Ambil kan aku minuman yang dingin," Katanya yang masih menggunakan handuk kimono.

Aku cepat cepat menuju kulkas dan mengambil minuman kaleng yang dingin.

Ketika ku masuk beliau sedang tengkurap masih menggunakan handuk nya. Aku beranikan diri menyentuh kening nya terasa biasa aja tapi majikan ku terasa kepanasan.

Tangan ku masih menempel di keningnya saat ku angkat beliau menahan tanganku.

"Ah.. nyaman," katanya sambil menarik tangan ku ke pipinya.

Ku endus mulutnya tidak bau alkohol, lalu kenapa ini, melihat ciri ciri nya aku ingat dengan komik yang kubaca dan pernah juga melihat di drakor kalo majikan ku seperti minum obat perangsang, seketika aku tarik tangan ku dan berlari ke kamar ku.

Biasanya obat yang ampuh itu dengan berendam di air dingin katanya itu juga lihat di tv, tapi majikan ku punya sesak napas kalo pake air dingin pasti kambuh sesak nya.

Selagi berkutat dengan pikiran ku sendiri, tiba tiba ada ketukan di pintuku, aku terkejut sekali 'aduh kenapa datang ke kamar ku' gumamku.

"Gina tolong bantu aku pinjam kan tangan mu itu terasa nyaman buat ku, Gina buka pintunya."

'Kamu bukan butuh tangan ku tapi butuh tubuh untuk meredakan hasrat mu' pikir ku.

"Gina kumohon bantu aku," terdengar lagi suaranya memelas.

Karena ga tega dan takut terjadi hal yang tak diinginkan pada majikan ku, tanpa pikir panjang aku berlari ke lemari mengeluarkan obat yang diberikan Santi padaku.

Lalu ku minum obat itu, gedoran di pintu masih saja terdengar lalu ku buka pintu ku lihat majikan ku tersenyum padaku jantung ku langsung deg degan dan beliau memegang tangan ku.

Tangan ku ditariknya lalu membawaku ke kamar nya, dia mencium tangan ku dan tangan ku ditarik keatas dan ke bawah mengelus dadanya yang bidang, pikiran ku bercampur aduk tiba tiba ada kecupan mendarat di pipi ku lalu tanpa henti.

Kami saling mencumbu kurasakan napasnya yang berat, bagai lahan kering yang baru tersiram diriku yang sudah lama tidak terjamah hasrat ku juga mulai naik.

Aku tak tau berapa lama kami bergulat, hingga aku tertidur disamping nya.

Ketika aku sadar ku lihat jam menunjukan 4 pagi, ku paksakan bangun dan terasa perih lalu mengambil pakaian ku dibawah dan beranjak kekamar mandi.

bersambung..

9h1a

Terpopuler

Comments

hìķàwäþî

hìķàwäþî

kyk gt y? ber2an aj sih sepetak.. sulit ngindar

2021-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!