Episode 4

Aku keluar dari kamar menuju dapur, perut ku sudah keroncongan minta diisi, ku buka rak yang diatas kompor tadi aku lihat ada mie instan. Ku putuskan makan siang hari ini masak mie dan telor, tak berapa lama makanan ku jadi langsung ku bawa ke meja makan yang nyatu dengan dapur.

Ku menikmati suap demi suap makanan yang masuk kemulut ku, sudah lama sekali aku tidak makan mie pikir ku. Setelah beres aku langsung mencuci piring bekas sarapan dan makan siang ku tadi.

Setelah semua beres aku beranjak ke tempat jemuran yang ada dibelakang dapur, semuanya sudah kering setelah ku angkat aku pun menyetrika pakaian majikan ku.

Tak banyak yang ku setrika sehingga cepat beres, kulihat jam 15.00 setelah memasukan kedalam lemari, aku bergegas mandi karena sebentar lagi adzan ashar.

Benar saja sebelum aku beres pake pakaian adzan sudah terdengar, tak menunggu lama segera aku tunaikan kewajiban ku.

Baru juga beres salam terdengar bunyi bel, ku hampiri pintu dan ku buka ternyata majikan ku pulang kedua tangan nya membawa plasti ukuran besar.

Aku ambil salah satu plastik itu, 'uh berat sekali' gumam ku dalam hati.

"Ini persediaan kita selama seminggu, kamu bereskan semuanya saya mau mandi dulu," Perintah nya.

"Baik Mr." Jawabku sambil mengeluarkan belanjaan, 'banyak sekali' gumamku.

ku lihat ada daging, ayam, ikan, telor, mie instan dan aneka sayuran.

Lagi asik mengeluarkan dan menatanya diatas meja.

"Sini saya kasih tau tempat menyimpan belanjaan," Kata majikan ku membuat ku tersentak.

Melihat ku terkejut majikan ku malah tersenyum, aku mengikuti arahannya menyimpan semua belanjaan hingga beres.

"Ada yang mau saya bicarakan, kita kesana," Ucap majikan ku sambil menunjuk ke arah sofa depan tv.

Aku cuma mengangguk mengikuti langkah nya, dan duduk di sofa yang lain sambil menghadap beliau, setelah lama hening lalu beliau mulai berbicara.

"Kamu tinggal dimana?" tanya majikan ku memulai pembicaraan.

"Indonesia Mr."

"Iya saya tau, tepat nya nama kotanya."

"Kabupaten Bandung Mr."

"kamu sudah menikah ?" Tanya nya lagi.

"Pernah menikah Mr. tapi sekarang saya sudah janda hampir setahun suami saya meninggal."

Beliau menganggukan kepala lalu

"Punya anak ?"

"Punya Mr. anak saya 3."

"Kamu punya anak 3 ?"

"Iya Mr."

"Emang umur mu sekarang berapa tahun ?"

"Umur saya 30 tahun Mr."

"Umur 30 tahun punya anak 3," Ucapnya sambil menggelengkan kepala seakan tidak percaya.

"Terus anak kamu sama siapa?"

"Sama orang tua saya Mr."

"Ya sudah kamu kerja yang giat supaya bisa membiayai anak anak mu, saya mau masuk kamar dulu."

"Mr. mau dimasakin apa buat nanti malam ?"

"Ikan goreng aja jangan yang ribet ribet goreng kering saya suka yang kering," Ucap nya sambil berlalu masuk kamar.

Ku langkah kan kaki menuju dapur dan mengeluarkan ikan dari kulkas, ku buat bumbu dan membalurnya ke tubuh ikan yang sudah dibersihkan.

Ku diamkan sejenak agar bumbu meresap, sambil menunggu bumbu meresap aku panas kan minyak buat goreng ikan. setelah panas ku masukan ikan nya.

Tidak butuh waktu lama ikan pun matang sesuai permintaan majikan ku. Ku ketuk pintu kamar majikan ku, tak lama pintu pun terbuka

"Mr. ikan nya sudah matang mau makan sekarang?" Tanyaku.

"Nanti saya mau selesaikan pekerjaan dulu kamu siapkan dulu aja," Jawabnya.

"Baik Mr," Kata ku seraya meninggalkan kamar nya.

Selagi menyiapkan makan buat majikan terdengar adzan magrib, setelah beres ku tutup makanan dengan tudung saji dan aku bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai sholat aku keluar kamar dan ku lihat majikan ku tengah duduk di meja makan.

"Kemari kita makan bareng," Perintahnya.

Ternyata majikan ku sengaja menunggu ku buat makan bareng, terselip rasa haru dan bahagia dihati, betapa tidak majikan mana yang mau makan satu meja dengan pembantu, sungguh sangat baik majikan ku ini.

Kami makan dengan tenang tanpa bersuara sekali pun, setelah selesai makan aku bereskan semuanya dan mencuci piring.

Setelah beres ku lihat beliau sedang nonton televisi.

Ku hampiri dengan maksud menanyakan beliau butuh apa, kalo bisa aku mau istirahat.

"Mr. masih perlu yang lain ?" Tanyaku.

"Ga, oh iya hampir saya lupa kamu masak aja sesuai ke ahlian mu, maksud saya supaya kamu ga bingung selera saya lebih baik kamu masak makanan Indonesia aja, saya suka makanan Indonesia."

"Baik Mr., kalo gitu saya masuk kamar dulu kalo Mr. perlu apa apa panggil saya saja."

"Iya istirahat lah," Katanya.

Aku masuk kamar karena kalo ikut nonton tv aku ngerasa canggung, tanpa terasa aku sudah tertidur mungkin karena kelelahan seharian bekerja.

Seperti biasa hari hari ku disini sama seperti kemarin, membereskan rumah, mencuci, masak, dan menyetrika.

Tanpa terasa sudah satu bulan aku bekerja saat nya aku mendapat upah.

"Gina kemari." Teriak majikan ku.

Memang beliau sedang libur makanya ada dirumah.

"Kamu punya rekening?" Tanyanya.

"punya Mr." Jawabku, waktu di asrama Mbak Sarah membuatkannya untuk ku.

"Mana no rekeningnya?"

"Sebentar Mr. saya ambil dulu," Kata ku sambil masuk kamar, setelah itu keluar dengan membawa buku tabungan.

Melihat ku membawa buku tabungan membuat beliau mengerutkan dahi nya.

"Kenapa bawa buku tabungan ?" Tanya nya

"Ini no rekeningnya ada disini," Jawab ku.

Kulihat beliau menggelengkan kepala.

"Mana hape kamu?" Tanyanya lagi.

"Sebentar," Aku masuk lagi ke kamar membawa hape.

"Kamu duduk di samping saya," Perintah nya.

Aku pun duduk disamping beliau, dengan perasaan bercampur aduk dan jantung ku deg degan.

"Biar saya kasih tau kamu cara yang gampang," Katanya sambil memegang hape ku.

Perlahan beliau menjelaskan dari mendownlod aplikasi bank, cara menerima dan mentransfer uang. Kulihat ada pesan masuk ternyata pemberitahuaan ada yang transfer ternyata dari majikan ku, aku sangat terkejut dengan jumlah uang yang masuk yaitu uang sebesar 5 juta. Beliau juga menyuruh aku mencoba transfer ke rekening anak ku.

Ku coba mentransfer nya dengan bantuan beliau yang memberi tau, tak berapa lama ada pemberitauan uang terkirim. Ku transfer uang buat kebutuhan keluargaku sebesar 3 juta, yang 2 juta lagi aku simpen takut ada keperluan darurat.

Setelah berterima kasih aku pamit buat nelpon anaku buat kasih tau uang nya sudah terkirim.

tut..tut..

"Halo asalamualaikum Mamah Teteh kangen,"

Terdengar sulungku bicara.

"waalaikum salam, Mamah juga kangen sayang, gimana kabar semuanya sehat?"

"Alhamdulillah sehat Mah, Mamah gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah, Abah mana sayang Mamah mau ngomong?"

"Ada sebentar."

Tak berapa lama terdengar suara laki laki yang merawatku selama ini.

"Halo Neng kumaha sehat?"

"Alhamdulillah Abah, ini Bah Neng mau ngasih tau kalo Neng udah transfer uang ke rekening nya si Teteh."

"Emang c teteh punya rekening?"

"Ada Abah tabungan yang dari pemerintah dikasih sekolahan, diambil nya di bank, kan di pasar ada cabang bank nya, kalo Abah mau ngambil bawa ktp sama kk, nanti suka ditanyain jangan lupa bawa si Teteh nya soalnya disuruh tanda tangan," Ucap ku menjelaskan.

bersambung..

9h1a

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!