Rumah ghaib

Hari sudah malam, hujan pun masih turun begitu deras nya, memaksa mereka untuk masuk ke dalam rumah besar itu.

"Luna, kemana Aldi dan Adi?."

Tanya Reno yang masih memegang tubuh Aska.

"Aku lihat mereka masuk kesini, tapi aku tidak tahu kemana mereka pergi."

Jawab Luna dengan tubuh nya yang basah karena air hujan.

"Aihhhh,,, anak dua ini suka asik sendiri."

Ujar Reno yang langsung meletakkan tubuh Aska yang masih kesakitan.

"Aska, bicaralah,,,kita tidak akan tahu jika kamu tidak berbicara."

Ucap Luna yang mencoba berbicara pada Aska.

Sayang sekali, Aska masih belum bisa berbicara saat itu, matanya hanya melihat ke arah tangga yang menuju ke atas.

"Reno, mungkin Aska menyuruh kita untuk naik ke atas."

Ujar Luna yang hanya menduga dengan apa yang dia baca dari raut wajah Aska.

Seketika itu, Aska langsung menggeleng kan kepalanya, dan menunjukkan tangan nya ke arah luar.

"Bagaimana kamu ini Luna?, Aska menyuruh kita untuk keluar."

Ujar Reno yang melihat tangan Aska yang menunjuk ke arah luar.

"Aska, diluar hujan, lagi pula Aldi dan Adi masuk ke dalam rumah ini, kita harus mencari mereka berdua terlebih dahulu."

Jawab Luna yang tidak mau meninggalkan Aldi dan Adi.

Aska kembali menggelengkan kepalanya,

Seakan memberi tahu pada Luna dan Reno, hanya saja Aska tidak bisa mengatakan nya langsung.

Keanehan pun terjadi, terdengar suara pintu yang terbuka dan tertutup sendiri,

ada pula suara langkah kaki yang terdengar tanpa wujud.

"krek, krek, krek, krek."

Suara itu berkali-kali muncul dan terdengar oleh mereka bertiga.

"Luna, suara apa itu?."

Tanya Reno yang terlihat mencari arah suara itu datang.

"Aku tidak tahu, mungkin itu suara Adi dan Aldi."

Jawab Luna yang asal bicara pada Reno.

Waktu pun terus berjalan, suara aneh terus pun terus terdengar, bahkan suara langkah kaki pun terdengar sangat jelas dari lantai atas.

"Deg,,,deg,,,deg,,."

Terdengar suara detak jantung mereka bertiga yang akan bersahutan.

Ada sesuatu yang menetes dari atas, membuat mereka semakin ketakutan,

"Darah,,,darah,,, Luna ini darah."

Teriak Reno yang melihat darah yang menetes di wajah nya.

"Tidak,,,,Adi,,, Aldi,, kalian berdua dimana?."

Tanya Luna dengan sedikit nada yang berteriak memanggil kedua teman nya.

Sementara itu, Aska masih menunjuk kan tangan nya ke arah luar, hingga akhirnya Luna dan Reno pun langsung membawa Aska Keluar dari rumah itu.

Baru saja hendak melangkah kan kaki, tiba-tiba kaki Luna seakan ada yang menahan nya.

"Aaaa,,,,,lepas,,,,, tolong,,,."

Teriak Luna yang ketakutan saat ada sesuatu yang menahan kakinya.

"Setan,,,berani sekali kalian mengganggu Luna, sini kalau berani, wujud kan diri kalian!!!."

Teriak Reno yang berusaha untuk menarik kaki Luna.

Semakin di tarik, semakin kuat tarikan makhluk yang tak berwujud itu.

Tidak ada pilihan lain, selain terus berjalan perlahan dengan kaki Luna yang masih tertahan.

Tak lama kemudian, mereka pun akhirnya sampai di depan gerbang rumah besar itu.

Kini, keanehan pun kembali terjadi, kaki Luna berhasil lepas dari jeratan gaib,

"Reno, aku tidak mau disini, sebaiknya kita pulang saja."

Ujar Luna yang melihat kaki nya yang terluka saat itu.

"Aihhhh,, kaki kamu Luna, kenapa bisa sampai begini, padahal tadi tidak seperti ini."

Ujar Reno yang melihat kaki Luna yang berwarna biru, tampak seperti bekas tangan kuat yang mencengkram Luna.

Setelah berhasil menjauh dari rumah itu, tiba-tiba Aska pun bisa berbicara kembali.

"Aku sudah bilang, jangan masuk!!!, kenapa kalian tidak mendengar kan aku."

Ujar Aska yang marah pada Luna dan Reno.

"Kamu tidak bicara apapun Aska, kamu tidak memberi tahu kita."

Jawab Reno yang masih memegang kaki Luna.

"Aduh,,, cepat bungkus kaki kamu Luna, jangan biarkan sampai membusuk dan menyebar ke bagian yang lainya."

Ujar Aska yang langsung menyobek bajunya dan mengikat luka Luna.

"Aaaaa,,,aku tidak mau mati di sini, aku mau pulang."

Teriak Luna yang histeris saat itu.

"Kita tidak akan bisa pulang, sebelum ada yang datang menyelamatkan kita."

Ujar Aska yang memberi tahu pada Luna dan Reno.

"Jangan asal bicara kamu Aska, jangan mentang-mentang kamu sudah pernah kesini, dan kamu bisa seenaknya bicara seperti itu.''

Jawab Reno yang langsung memukul Aska.

"Hentikan!!! , ini bukan saatnya untuk bertengkar, apa lagi kalau sampai saling terbunuh."

Teriak Luna yang mencoba memisahkan mereka berdua.

"Sekarang kita harus mencari Aldi dan Adi yang terjebak di rumah itu."

Ujar Luna yang akhirnya membuat mereka berhenti berkelahi.

"Rumah???? , rumah yang mana Luna!!!."

Jawab Aska yang melihat wajah Luna.

"Rumah besar itu Aska, kenapa kamu jadi berlagak lupa."

Ujar Reno dengan penuh emosi pada Aska.

"Konyol kalian berdua, tidak ada rumah disini, tidak ada!!!."

Teriak Aska yang membuat Luna dan Reno kaget.

"Lalu,,, itu apa kalau bukan rumah."

Jawab Reno yang langsung melihat ke arah rumah besar yang sempat mereka masuki.

"Aaaaaaa,,,,,aaaaaa,,,,aaaaa."

Teriak Luna yang melihat rumah besar itu berubah menjadi kuburan besar.

"Diam kamu Luna,,, jangan berisik."

Ujar Aska yang langsung menutup mulut Luna dengan tangan nya.

"Tunggu sampai matahari terbit, baru kita ke sana dan menyelamatkan Adi dan Aldi."

Ujar Aska yang memberi tau pada Luna dan Reno.

"Adi,,,Aldi,,,apa mereka masih hidup Aska?."

Tanya Luna dengan suaranya yang pelan.

"Aku tidak tahu, aku juga tidak pernah ke sana."

Jawab Aska dengan nafasnya yang tersengal.

Beberapa saat kemudian,,,,

Mereka melihat beberapa rombongan orang yang datang ke kuburan itu,

Seperti ada yang meninggal dunia jika dilihat dari pandangan mata mereka.

"Aska, kita minta tolong saja pada mereka."

Ujar Reno yang hendak berjalan ke arah rombongan itu.

"Jangan konyol Reno, tidak ada perkampungan disini, sudah jelas jika tidak akan ada yang datang ke sini."

Jawab Aska yang menyuruh Reno dan Luna untuk bersembunyi.

"Adi dan Aldi ada disana, apa kamu akan membiarkan mereka!!."

Ujar Luna yang hendak berjalan menuju kuburan itu.

"Aaaaaaa,,,, sakit sekali kaki ku,,,,."

Ujar Luna yang langsung terjatuh dan tertahan oleh Reno yang langsung menangkap tubuh nya.

Tiba-tiba, salah satu rombongan itu melihat ke arah mereka bertiga, seakan dia tahu dengan kedatangan manusia.

"Diam,,,aku sudah bilang dari tadi Luna."

Ujar Aska yang menutup mulut Luna.

Luna pun mengangguk kan kepala nya, dan memilih untuk melihat apa yang memang sedang terjadi di depan mata nya.

waktu pun terus berjalan, rombongan itu pun kembali pulang, dan meninggal kan kuburan itu.

Matahari pun mulai terbit, Aska pun langsung bergegas menuju ke pemakaman itu.

"Adi,,Aldi,, cepat bangun."

Ujar Aska yang langsung menarik tangan mereka berdua.

"Apa sih kamu ini ka, aku sedang enak disini."

Jawab Aldi yang tidak mau pergi dari tempat itu.

"Gila kamu,, lihat apa yang ada disini, apa kamu mau disini selama nya?."

Tanya Aska yang menyuruh Adi dan Aldi melihat ke sekeliling nya.

Kaget bukan main, rasanya seperti tidak percaya, apa yang mereka rasakan sangat berbeda dengan kenyataan nya.

Masih dalam kondisi syok berat, aldi dan adi pun mengikuti Aska yang membawa mereka keluar dari pemakaman itu.

Sesal pun tidak bisa membuat mereka kembali, mau tidak mau, mereka harus bertahan hidup di dunia yang berbeda.

Penasaran dengan kisah nya, ikuti terus update terbaru nya setiap hari.

Terpopuler

Comments

Cakrawala

Cakrawala

ku kasih vote ku kasih hadiah biar authornya semangat up

lanjut kak
semangat terus

2024-11-28

2

Cakrawala

Cakrawala

thor aku bacanya ikut spaneng.
merinding

2024-11-28

1

Cakrawala

Cakrawala

ih kok aku merinding sih

2024-11-28

1

lihat semua
Episodes
1 Mengejar popularitas
2 Rumah ghaib
3 Pintu ghaib
4 Masuk kedunia lain
5 Lorong cahaya
6 Flashback kampung Angka (Angkara Murka)
7 Pemuja iblis
8 Seperti hidup kembali
9 Jatuh cinta pada siluman rubah
10 Kembali pulang
11 Malam Jum'at pertama
12 Akibat terlalu cinta
13 Kembalinya penguasa kegelapan
14 Malam Jum'at kedua
15 Garis keturunan pak Sastro
16 Dendam pribadi Darmadji
17 Desa Angka yang hilang
18 Kemunculan Nyi Sunter
19 Tumbal kedua Nyi Sunter
20 Tumbal ke tiga Nyi Sunter
21 Tumbal ke empat Nyi Sunter
22 Tumbal ke lima dan enam
23 Tumbal terakhir Nyi Sunter
24 Kegagalan Nyi Sunter
25 Luna yang hilang
26 pencarian Luna
27 Ditolong Nyi Sunter
28 Kembalinya Luna
29 Malam Jum'at ke empat
30 pernikahan gaib
31 Pertemuan Nyi Mas dan Ranti
32 Pertarungan Aldi dan Reno
33 Kekuatan Darmadji
34 Pertarungan Sastro dan Darmadji
35 Bertemu ibu Ranti
36 Pedang mata dua
37 Jum'at ke lima
38 Kembalinya Ranti
39 Hilangnya bayi dalam kandungan Ranti
40 Pernikahan Ranti dan Aska
41 Malam Jum'at ke lima
42 Hilangnya warga kampung Muara
43 Mencari keberadaan warga Muara
44 Kampung Muara dan isinya
45 Tinggal sendiri
46 Kampung pemuja setan
47 Melarikan diri
48 Kampung tepi hutan
49 Cerita warga
50 Kalung merah delima
51 Pembersihan Luna
52 Bertahan di alas Purwo
53 Rahasia besar Lana
54 Diujung alas Purwo
55 Kemunculan Darmadji
56 Hanya sebatas mimpi
57 Melawan hati
58 Bayangan sang sahabat
59 Malam bulan purnama
60 Terdampar di lautan
61 Hidup di kampung Nelayan
62 Terbawa ombak besar
63 Menjauh dari pantai
64 Tinggal di rumah tua
65 Kuburan anak perawan
66 Singgah di kota mati
67 Flashback kota mati
68 Bukit duri kampung Pulo
69 Kampung Pulo
70 Adat di kampung Pulo
71 Pernikahan kedua
72 Malam terburuk
73 Berpisah dengan Laras
74 Kembali ke kampung Muara
75 Kembali ke rumah
76 Mimpi Luna
77 Menggali tanah di pinggir sumur
78 Tanda terima kasih
79 Meninggal kan kampung Muara
80 Pindah kota
81 Kembali ke pesantren
82 Sumber kekuatan Laras
83 Babak akhir
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Mengejar popularitas
2
Rumah ghaib
3
Pintu ghaib
4
Masuk kedunia lain
5
Lorong cahaya
6
Flashback kampung Angka (Angkara Murka)
7
Pemuja iblis
8
Seperti hidup kembali
9
Jatuh cinta pada siluman rubah
10
Kembali pulang
11
Malam Jum'at pertama
12
Akibat terlalu cinta
13
Kembalinya penguasa kegelapan
14
Malam Jum'at kedua
15
Garis keturunan pak Sastro
16
Dendam pribadi Darmadji
17
Desa Angka yang hilang
18
Kemunculan Nyi Sunter
19
Tumbal kedua Nyi Sunter
20
Tumbal ke tiga Nyi Sunter
21
Tumbal ke empat Nyi Sunter
22
Tumbal ke lima dan enam
23
Tumbal terakhir Nyi Sunter
24
Kegagalan Nyi Sunter
25
Luna yang hilang
26
pencarian Luna
27
Ditolong Nyi Sunter
28
Kembalinya Luna
29
Malam Jum'at ke empat
30
pernikahan gaib
31
Pertemuan Nyi Mas dan Ranti
32
Pertarungan Aldi dan Reno
33
Kekuatan Darmadji
34
Pertarungan Sastro dan Darmadji
35
Bertemu ibu Ranti
36
Pedang mata dua
37
Jum'at ke lima
38
Kembalinya Ranti
39
Hilangnya bayi dalam kandungan Ranti
40
Pernikahan Ranti dan Aska
41
Malam Jum'at ke lima
42
Hilangnya warga kampung Muara
43
Mencari keberadaan warga Muara
44
Kampung Muara dan isinya
45
Tinggal sendiri
46
Kampung pemuja setan
47
Melarikan diri
48
Kampung tepi hutan
49
Cerita warga
50
Kalung merah delima
51
Pembersihan Luna
52
Bertahan di alas Purwo
53
Rahasia besar Lana
54
Diujung alas Purwo
55
Kemunculan Darmadji
56
Hanya sebatas mimpi
57
Melawan hati
58
Bayangan sang sahabat
59
Malam bulan purnama
60
Terdampar di lautan
61
Hidup di kampung Nelayan
62
Terbawa ombak besar
63
Menjauh dari pantai
64
Tinggal di rumah tua
65
Kuburan anak perawan
66
Singgah di kota mati
67
Flashback kota mati
68
Bukit duri kampung Pulo
69
Kampung Pulo
70
Adat di kampung Pulo
71
Pernikahan kedua
72
Malam terburuk
73
Berpisah dengan Laras
74
Kembali ke kampung Muara
75
Kembali ke rumah
76
Mimpi Luna
77
Menggali tanah di pinggir sumur
78
Tanda terima kasih
79
Meninggal kan kampung Muara
80
Pindah kota
81
Kembali ke pesantren
82
Sumber kekuatan Laras
83
Babak akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!